Ngajak Jalan

Sebulan sudah Riana bekerja di restoran milik pak Reno, selain bos nya baik. Teman-teman satu kerajaan dengan Riana pun baik dan juga kompak sehingga Riana betah kerja di restoran tersebut.

Akhirnya tiba juga Riana mendapatkan gaji pertamanya, selain mendapatkan gaji pokok perbulannya, Riana pun mendapatkan uang bensin tiap minggunya sehingga semua gaji pokok Riana khusus mentraktir keluarga Riana.

Riana mendapatkan cuti kerja untuk pertama kalinya, peraturan di tempat Riana bekerja setiap karyawan memiliki cuti hanya 2 kali dalam sebulan dan kesempatan itu tidak Riana sia-siakan.

Dia menemani ibunya berbelanja apa yang ibu, ayah dan adik Riana inginkan. Mereka pun bergegas pergi ke salah satu mall di kotanya, hanya ayah Riana saja yang tidak ikut, dia menunggu di rumah.

Sesampainya di mall mereka pun memilih baju untuk ayah Riana terlebih dahulu, sudah mendapatkan barang yang diinginkan mereka pindah ke salah satu outlet sandal dan sepatu pria.

Ibu Riana asik memilih model sandal yang bapaknya inginkan, ternyata ibu Riana sudah menemukan sandal yang di inginkan ayah Riana dan ukurannya sesuai dengan ukuran kaki ayahnya.

Lalu mereka ke outlet pakaian wanita, adik Riana begitu antusiasnya memilih-milih pakaian yang dia inginkan.

"apa kamu sudah menemukan pakaian yang kamu inginkan, Na ?"tanya ibunya Riana.

"khusus bulan ini semua gaji untuk ibu, ayah dan Rara saja. Bu, aku kan sudah ada uang bensin jadi cukup untuk keperluan aku sampai bulan depan"jelas Riana.

"terima kasih, sayang. Kamu memang anak ibu yang shalihah"puji ibunya Riana yang mencium keningnya dengan penuh kasih sayang.

"kalau aku gimana ?"sahut Rara yang tiba-tiba saja datang sambil membawa baju pilihannya.

"kamu juga anak ayah dan ibu yang shalihah"ucap ibunya Riana sambil memeluk tubuh mungil adiknya.

"sudah dong drama meweknya, perut udah keroncongan nih. Apa pada nggak mau makan nih ?"tanya Riana sambil melepaskan pelukan ibunya dan juga adiknya.

"mau banget, ini juga perut ku sudah berdendang"sambung Rara

"iya, sudah yuk kita cari makan. Tapi bayar dulu belanjaannya"ajak ibunya Riana yang berjalan menuju kasir sambil menggandeng tangan anak-anaknya.

Setelah selesai membayar semua belanjaan, kami pun segera mencari outlet makanan yang ada di area mall tersebut. Sambil menuruni eskalator Riana tidak sengaja melihat seseorang yang pernah dia kenal, namun seseorang tersebut tidak melihat Riana.

Riana pun fokus berjalan mengikuti langkah ibunya dari belakang untuk menuju ke outlet makanan siap saji, kami memesan menu kesukaan masing-masing.

Kami pun memilih tempat duduk yang masih kosong, sebelum makan Riana bergegas mencuci tangan dan makanan pun dia taruh di atas meja.

Ibu dan adiknya duduk di kursi yang sudah ada sambil menunggu Riana selesai mencuci tangan, kini giliran ibu dan adiknya yang pergi mencuci tangan setelah Riana selesai dan duduk.

"Riana ..."ujar seseorang yang berdiri di samping mejanya

Riana pun mendongakkan kepalanya untuk melihat ke sumber suara.

"oh, kak Dion"

"kamu sama siapa di sini ?"tanya kak Dion.

"dengan adik dan ibu ku, mereka sedang pergi ke toilet"jawab Riana.

"oh, iya. Boleh tidak aku minta nomor teleponmu ?!"

"boleh saja"jawab ku.

Lalu kak Dion memberikan gawainya kepada Riana, dan Riana menuliskan 12 digit angka nomor teleponnya ke gawainya kak Dion, setelah itu dia kembalikan gawai tersebut kepada pemiliknya.

"oke, terima kasih. Kalau begitu aku permisi, aku masih ada urusan lagi. Nanti aku hubungi kamu lagi"jelas kak Dion dan berlalu di hadapan Riana, setelah Riana anggukan kepalanya dan tersenyum kepada Kak Dion.

Tidak lama kemudian ibu dan adiknya kembali dari toilet, lalu mereka pun makan makanan yang sudah ada di meja.

Setelah selesai mereka pun bergegas untuk pulang, karena hari sudah sore. Sesampainya di rumah Riana masuk kamar bersiap untuk mandi, sebelum Riana menanggalkan pakaian. Dia keluarkan semua isi tasnya dan lihat gawainya.

Entah mengapa Riana masih kepikiran dengan mudahnya dia memberikan nomor ponselnya ke kak Dion yang baru dia kenal, dan juga untuk apa kak Dion meminta nomor ponselnya. Apa mungkin ada sesuatu yang ingin dia sampaikan, entahlah !!!

"daripada aku memikirkan yang belum jelas, lebih baik aku mandi saja. Sudah lengket nih"seru Riana lalu bergegas pergi ke kamar mandi yang terletak dekat dengan dapur.

Setelah selesai mandi dan memakai pakaian, Riana melaksanakan sholat magrib. Membaca Alquran sambil berzikir menunggu waktu isya, setelah sholat isya Riana pergi menuju dapur.

Ternyata ibu Riana sudah ada di dapur, segera Riana menggoreng ayam sambil membuat sambal terasi sebagai pendampingnya. Di meja makan sudah terlebih dahulu tersaji sayur asam, berbagai lalapan sayur dan juga kerupuk udang.

Setelah ayam goreng dan sambal terasi siap, keluarga Riana makan dengan lahap sambil diiringi obrolan ringan.

***

"Ri, besok kita nonton yuk !!"ajak Sari.

"memangnya besok kamu dapat cuti ?!"tanya Riana sambil mengangkat kursi-kursi di atas meja setelah restoran sudah sepi pengunjung.

"aku menggantikan mbak Annie, dia ingin minggu depan saja liburnya. Soalnya minggu depan dia ada acara keluarga"jelas Sari sambil menyapu.

"baiklah, setelah Zuhur aku kerumah mu"ujar Riana.

Setelah selesai dengan aktivitas beres-beres restoran, semua karyawan pulang ke rumah masing-masing.

Dan keesokan harinya setelah abis Zuhur Riana bersiap-siap untuk menjemput Sari, akhirnya sampai juga di rumah Sari.

Sari menaiki motor Riana yang sudah terparkir di depan rumahnya, dan bergegas menuju bioskop yang ada di kota mereka.

Sesampainya mereka memesan dua tiket untuk masuk ke dalam gedung bioskop, film yang akan di putar bergenre romantis kesukaan Riana dan Sari.

"filmnya sedih iya, aku sampai menangis"ucap Sari setelah film yang mereka tonton berakhir.

"iya, apa lagi waktu adegan perpisahan. Huh, aku benar-benar terharu"lanjut Riana.

"habis nangis perutku lapar nih, yuk kita makan"ajak Sari.

Riana dan Sari memilih restoran siap saji yang harganya terjangkau oleh kantong Riana dan Sari, sebelum sampai di restoran. Ada seseorang yang memanggil nama Riana, dia pun menengok ke sumber suara.

"eh, kak Dion"sapa Riana.

"kalian mau kemana ?"tanya kak Dion.

"mau cari makan nih, kak"jawab Riana.

'wah, kebetulan sekali. Aku juga ingin menemui teman, bagaimana kalau aku yang mentraktir kalian"ajak kak Dion.

Riana dan Sari saling menatap untuk memutuskan apakah akan ikut dengan kak Dion atau mereka memilih restoran yang mereka mau !!!

"bagaimana ?"tanya kak Dion.

"baiklah"ucap Riana.

Mereka pun mengikuti langkah kaki kak Dion, sampai juga di restoran pilihan kak Dion. Mereka memilih menu kesukaan masing-masing, sambil berbincang ringan.

"kalian habis shopping atau habis nonton nih ?"selidik kak Dion.

"habis nonton, kak"jawab Riana.

"oh, iya kak. Kenalin nih ini Sari, kami satu kerjaan"sahut Riana yang memperkenalkan Sari kepada Kak Dion, mereka pun saling berjabat tangan.

"emm, kapan-kapan mampir ke toko ku. Kebetulan aku membuka toko khusus pakaian remaja"jelas kak Dion.

"oh, jadi kak Dion buka usaha sendiri !!"

"iya, aku kerjasama dengan temanku. Sebentar lagi dia datang"jelas kak Dion.

Beberapa menit kemudian makanan yang mereka pun akhirnya datang juga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!