"sekarang kamu mandi, ganti baju. Apa kamu sudah makan, nak ?"tanya Ibunya Riana.
"ibu buatkan mie instan iya untuk menghangatkan tubuh mu ?!!"sambungnya.
"boleh deh, Bu"jawab Riana.
Riana bergegas menuju kamarnya dan segera mandi, sedangkan ibunya memasak mie instan untuk Riana. Setelah selesai beraktivitas di kamar mandi dan Riana mengenakan baju tidur panjang, lalu menuju ke ruang makan untuk makan mie instan buatan ibunya.
"ah, sungguh enak mie rebus buatan ibu, tidak kalah enaknya dengan mei rebus yang diujung jalan itu"gumam Riyana yang telah menghabiskan mie instan di depannya.
Perut Riyana sudah kenyang, dan waktu pun telah menunjukkan pukul 12 malam, bergegas Riana masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Sebelum memejamkan matanya, Riyana teringat dengan motornya yang ada di bengkel.
"sungguh sial hari ini, baru saja kerja sehari sudah di maki customer, terjebak hujan dan lebih parah lagi motor ku mogok di jalan. Semoga saja esok hari yang menyenangkan, lebih baik sekarang aku harus tidur, besok pagi sebelum berangkat kerja aku mampir ke bengkel terlebih dahulu untuk mengambil motor ku"batin Riyana lalu tarik selimut dan mulai memejamkan matanya.
Keesokan harinya seperti biasa Riyana bangun lebih awal untuk membantu ibunya di dapur, untuk menyiapkan sarapan.
"habis berapa servis motornya, Riyana ?"tanya ibunya Riyana sambil menikmati secangkir teh hangat.
"ehmm, sedikit kok. Bu"jawabku sambil mencuci piring.
"kebetulan dua hari lagi ibu dapat orderan kue cukup banyak untuk acara dirumahnya Bu Lia, ini uang DP nya. Jadi kau pakai saja untuk membayar jasa servis motor mu yang ada di bengkel"jelas ibu ku yang menaruh sejumlah uang di atas meja makan.
"tidak usah, Bu. Tabungan ku masih cukup kok, Bu"ucap ku masih fokus mencuci piring.
"ambil saja, lagi pula kamu selalu membantu ibu untuk mengantarkan pesanan-pesanan kue. Jadi anggap saja itu umpah uang bensin kamu, selama kamu membantu ibu"
"tapi, Bu..."
"sudah ambil saja"
Aku pun mengambil uang pemberian ibu ku untuk membayar jasa servis motor ku di bengkel, kebetulan sekali hari ini tidak ada pesanan kue sehingga aku bisa mengambil motor terlebih dahulu sebelum berangkat kerja.
Setelah selesai mandi dan memakai baju aku bersiap-siap untuk berangkat kerja, aku pun memesan ojek online lewat salah satu aplikasi yang ada di gawaiku, tidak lama kemudian datanglah ojek online yang telah aku pesan tadi.
"atas nama Mbak Riana ?"tanya tukang ojek tersebut.
"iya betul, saya sendiri"jawabku.
Aku pun memakai helm yang aku bawa dari rumah dan menaiki motor nya, 15 menit kemudian sampailah di suatu bengkel di mana tempat motorku berada.
Aku pun tidak lupa berterima kasih dan juga membayar ojek online yang sesuai tertera di layar gawaiku, lalu aku masuk ke dalam bengkel dan menanyakan keadaan motorku.
"bang, sudah selesai motorku ?"tanyaku lalu memberikan selembar pembayaran motorku yang sudah diservis.
"sudah, mbak. Ini sudah selesai"jawab Abang bengkel dan mengetes motorku yang sudah di servis.
"terima kasih bang dan ini bayarannya"kataku.
Lalu aku mengendarai motorku yang sudah diservis untuk menuju ke tempat kerjaku sesampai di parkiran tempat kerjaku aku pun memarkirkannya.
"pagi Riana"sapa seseorang dari belakangku.
Aku pun menoleh ke belakang memastikan sumber suara yang menegurku.
"pagi juga, Don"jawabku.
"bagaimana tidur mu semalam, nyenyak kan !!"
"heee, pagi-pagi udah ngerayu"sahut mba Annie yang tiba-tiba saja muncul dan mendorong Doni.
"ah, mba Annie ini ganggu aja"
Aku hanya senyum melihat kelakuan teman-teman ku, seperti biasa kunci restoran mba Annie yang pegang karena mba Annie karyawan yang sudah lama bekerja dan telah di percaya oleh bos.
Kami pun bergegas membersihkan ruangan restoran, sebelum menyapu aku mengelap meja-meja yang ada dan di bantu sari. Sedangkan Doni membersihkan kaca-kaca jendela, setelah itu mengepel.
Hari ini restoran sama ramainya seperti kemarin, apa lagi di jam makan malam seperti ini. Riyana sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan dan minuman dari meja satu ke meja berikutnya, setelah cukup renggang Riyana pun beristirahat sejenak.
"Riyana"kata mba Annie menyenggol pelan bahu Riyana yang sedang menuangkan minuman ke dalam gelas.
"ada apa ?"tanya Riyana.
"meja no 5"bisik mba Annie lalu kembali ke meja kasir.
Riana pun bergegas menuju ke meja yang di maksud untuk memberikan minuman yang sudah di pesan.
"permisi tuan, ini minumannya"ucap Riana sambil menaruh minuman di meja yang sudah di pesan dengan hati-hati.
"terima kasih, mba"katanya.
"oh, iya. Mba, saya mau pesan makanan juga"sambung tamu tersebut.
"mau pesan apa lagi, tuan"ujar Riana yang mengeluarkan buku kecil dan pulpen di saku bajunya siap mencatat pesanan tamu tersebut.
"dua steak dan juga minumannya satu orange juice"pinta tamu tersebut.
"baik, tuan"
Setelah Riana pergi dari meja tersebut, seseorang datang menghampiri tamu yang memesan tadi.
"hai, bro. Sudah lama menunggu ?!"tanya tamu yang baru saja datang.
"tidak juga, ini minuman yang aku pesan belum sempat aku minum. Oh, iya aku juga sudah pesan makanan dan minuman untuk mu"jelas tamu yang sudah menunggu.
"thanks, bro. Jadi bagaimana nih bisnis kita, aku sih rencananya akan bukan cabang di luar kota. Bagaimana ?!"
"bagus juga idemu"
Tidak lama kemudian Riana pun datang dengan membawa dua steak dan satu orange juice yang sudah di pesan.
"permisi, tuan. Ini pesanannya"ucap Riana sambil menaruh pesanan tersebut.
"terima kasih"
"kamu Riana kan ?!!"tanya tamu yang baru datang sambil menyapa Riana.
Riana pun menengok ke arah tamu tersebut.
"iya, benar saya Riana"jawab Riana dengan sopan.
"aku Dion, kakak tingkatmu dulu"jelas tamu tersebut ternyata bernama Dion.
Riana pun mencoba mengingat kembali ucapan Dion, apakah benar Riana mengenalnya ??
"oh, kak Dion yang ketua OSIS"ujar Riana.
"iya, betul. Apa kabar ?"tanya Dion sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Riana.
"kabar baik, kak"jawab Riana dan membalas tangan Dion.
"kamu kerja di sini ?"
"iya, kak"
"hemm"
"oh, maaf. Kenalin nih teman ku Revan"kata Dion yang menunjuk temannya yang ada di depannya.
Riana pun bersalaman dengan Revan dan saling melempar senyuman.
"Kalau begitu Riana permisi, mau melanjutkan pekerjaan Riana"sahut Riana dan Dion pun hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Akhirnya waktu pulang pun telah tiba, semua karyawan yang ada di restoran tersebut pun kembali ke rumah masing-masing. Setelah tugas mereka sudah selesai, dengan hati senang karena hari ini Riana tidak melakukan kecerobohan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments