Menyatakan Cinta

Mereka pun menyantap makanan yang sudah ada di atas meja, dan beberapa menit kemudian seseorang menghampiri kami dan menyapa kak Dion.

"sorry bro, telat"ujarnya.

"eh, elu. Nggak apa-apa, nyantai aja. Lagi pula gue juga di temani Sari dan Riana, nih"jelas Dion sambil tunjuk dua gadis yang duduk di dekatnya.

Revan pun duduk di kursi yang masih kosong bersebelahan dengan sahabatnya dan juga Riana, setelah dia bersalaman dengan Sari dan Riana.

Kemudian Revan menyeruput minuman dan memakan makanan yang sudah di pesan sahabatnya tersebut.

Setelah selesai acara makan-makan dan sambil ngobrol ringan, akhirnya mereka pun pulang karena hari sudah sore.

"Sari, bagaimana kalau aku antar kamu pulang saja !!!"tawar Kak Dion.

"tapi bagaimana dengan Riana ?"Sari balik bertanya.

"biar Riana pulang dengan ku"sambar Revan.

"tapi, aku kan bawa motor"sahut Riana.

"gini aja, bagaimana kalau Revan dan Riana pulang dengan motor Riana. Dan aku antar dulu Sari pulang, lalu aku jemput kamu. Re"jelas Dion.

"oke juga ide kamu, Yon"

Akhirnya mereka pun pulang sesuai rencana, Revan membawa motor Riana dan berboncengan dengan si empunya motor. Sedangkan Dion antar Sari pulang dengan mobilnya, Dion bukakan pintu mobilnya dan persilahkan Sari masuk ke dalamnya.

Di perjalanan Revan dan Riana diam seribu bahasa, akhirnya 30 menit kemudian Revan dan Riana sudah sampai di rumah Riana, sambil menunggu Dion datang, Revan pun duduk di kursi teras rumah Riana.

"minum, kak"tawar Riana.

"tidak usah repot-repot, Ri. Mungkin sebentar lagi Dion juga datang, lagi pula aku sudah kenyang"jelas Revan dengan sopan.

"eh, ada tamu. Kok nggak di suruh masuk, Na"sahut ibu Nuri yang tiba-tiba saja muncul dari dalam rumah.

"makasih, Tan. Di sini saja, Tan"ucap Revan lalu mencium punggung tangan ibunya Riana.

"teman kerjanya Riana ?!"tanya ibu Nuri.

"oh, bukan. Tante, saya kakak kelasnya Riana dulu"jawab Revan.

"oh, kalau begitu tante masuk dulu iya"

Tidak lama kemudian mobil Dion pun datang tepat di depan halaman rumah Riana, lalu Revan menghampiri Dion yang masih di dalam mobil.

"mampir dulu, Yon"tawar Revan.

"nggak usah, udah sore nih. Langsung cabut aja, yuk"ajak Dion.

"iya, sudah kalau begitu aku izin dengan Riana dulu iya"ucap Revan lalu menghampiri Riana yang berdiri.

"aku pulang iya, Ri. Udah sore nih"ucap Revan.

"iya, kak. Makasih udah antar Riana pulang"

"oh, iya. Mana ibu mu ?"tanya Revan.

"sebentar iya kak, aku panggilkan dulu"jawab Riana yang bergegas masuk kedalam rumah untuk memanggil ibunya.

Beberapa menit kemudian Riana keluar.

"sepertinya ibu di dalam kamar, mungkin sedang shalat. Kak"sahut Riana.

"oh, iya sudah kalau begitu salam aja buat ibu kamu. Aku pulang iya, Ri"

"iya, kak. Hati-hati"

Revan pun masuk ke dalam mobil Dion, sedangkan Dion hanya melambaikan tangannya ke arah Riana sebagai tanda izin pulang dan Riana hanya tersenyum manis ke arah Dion lalu mereka melanjutkan perjalanan.

****

Sebulan kemudian, di tempat kerja Riana.

Kriiiing.

Terdengar suara panggilan masuk dari gawai Riana, terlihat nomor kak Revan yang tertera , lalu Riana pun menekan tombol berwarna hijau.

Setelah pertemuan sebulan yang lalu kemudian Revan selalu menghubungi Riana, merekapun semakin dekat,.

"assalamualaikum"ujar Riana.

"wa'alaikumsalam, sibuk iya. Ri ?"tanya seorang pria dari seberang sana.

"nggak juga, kak ?"

"kalau kamu ada waktu, kapan-kapan kita jalan yuk"

"boleh, kak. Kebetulan besok Riana libur"

"iya, sudah. Besok aku jemput kamu, iya Ri. Kalau begitu kak Revan lanjut kerja lagi, selamat siang"

"siang juga, kak"

"ciyee, telepon dari pacar iya"ledek Doni yang tiba-tiba saja sudah berada di belakang Riana yang membawa piring-piring kotor lalu meletakkannya di tempat cuci piring.

"bukan kok, sudah ah aku mau ke depan lagi"sahut Riana sambil berlalu dari hadapan Doni setelah mematikan gawainya dan pergi ke depan restoran.

Setelah selesai makan siang, Riana kembali lagi untuk bekerja membereskan piring-piring kotor yang ada di salah satu meja yang sudah di tinggalkan oleh pelanggan lalu dia bawa ke belakang restoran selanjutnya dia cuci.

Keesokan harinya.

"Na, tolong kamu antar pesanan kue ini di rumah ibu Risma"sahut ibu Nuri.

"baik, Bu"jawab Riana sambil menjinjing kantong plastik berisi kotak yang di dalamnya kue pesanan Bu Risma.

Riana pun menghidupkan motor kesayangannya lalu melaju ke rumah Bu Risma yang satu kompleks dengan rumah sahabatnya Bella, setelah selesai mengantarkan pesanan. Riana mampir ke rumah sahabat tersebut.

"kamu ini senyam-senyum sendiri, agaknya lagi seneng nih"tebak Bella.

"nanti malam aku di ajak jalan"jelas Riana sambil duduk di tepi ranjang kamar Bella.

"oh, iya. Dengan siapa, cewek apa cowok ?"selidik Bella.

"kak Revan"jawab Riana.

"kak Revan teman satu kerjaan denganmu, Ri"

"bukan, temannya kak Dion. Kamu masih ingat kan kak Dion kakak kelas kita sewaktu SMA dulu"jelas Riana.

"oh, kak Dion. Aku ingat"

"malam ini aku ingin menonton bioskop dengannya, ikut yuk"ajak Riana.

"nggak ah, nanti aku jadi obat nyamuk diantara kalian. Lagi pula aku ada tugas kuliah, lain kali saja kita jalan bareng"

"oke deh, kalau begitu aku pulang dulu"

Riana pun pamit pulang dan waktu yang sudah ditentukan pun telah tiba, Riana duduk di kursi meja rias kamarnya dan melihat wajahnya yang sedikit di poles makeup tipis.

Tok, tok, tok.

"assalamualaikum"

Riana mendengar ada suara ketukan pintu dan mengucapkan salam, lalu bergegas Riana membukakan pintu dan membalas salam.

"waalaikumsalam, oh kak Revan. Silahkan masuk, kak"ujar Riana.

"terima kasih, apa kamu sudah siap ?"tanya Kak Revan sambil duduk di sofa yang berada di ruang tamu.

"oh...sudah Kak"jawab Riana.

"kita pamit dulu sama orang tuamu dulu"sahut Kak Revan lalu berdiri.

"Iya, Kak"

Riana dan Reva pun bergegas menuju ruang keluarga dimana kedua orang tua Riana berada dan meminta izin dengan orang tua Riana.

Akhirnya mereka pun di izinkan oleh orang tua Riana asal pulangnya jangan malam-malam, dan Riana terkejut setelah berada di halaman rumahnya.

Di lihatnya kak Revan orangnya tajir, malam itu kak Revan membawa mobil sport keluaran terbaru berwarna hitam sesuai dengan karakter Revan yang elegan.

Lalu kak Revan membuka pintu mobil untuk mempersilahkan Riana masuk ke dalam mobilnya, lalu Revan mengemudi dengan kecepatan sedang.

"malam ini kamu cantik"puji Kak Revan.

Wajah Riana memerah dan menundukkan kepalanya menahan rasa malu karena kak Revan telah memujinya.

Walaupun sudah sebulan Riana dan Revan dekat, baru ini kak Revan ngajak jalan Riana.

"kak Revan pun malam ini tampan walau memakai kemeja berwarna krem dengan celana jeans sederhana tapi tetap elegan"batin Riana yang balik memuji pria yang ada di sampingnya.

Beberapa menit kemudian tak terasa mereka sudah sampai di tempat tujuan dan mereka pun masuk ke bioskop ternama di kota dan kak Revan memesan tiket, malam ini ada film kesukaan Riana dan Bella karena bergenre romantis.

Mereka terhanyut dengan film yang mereka tonton, ceritanya sesuai dengan perasaan Riana malam ini sedang jatuh cinta dengan pria yang ada di sampingnya.

Setelah menonton bioskop Riana diajak makan malam di restoran ternama dan mahal, Riana lagi-lagi dibuat terkejut karena ternyata Revan sudah mempersiapkan segalanya untuk Riana.

Di meja itu terdapat bunga dan kado untuk Riana, selain Revan orangnya humoris ternyata kak Revan juga romantis.

"malam ini untuk pertama kali kita jalan berdua, dan sudah sebulan kita saling dekat. Dan kak Revan sudah mulai nyaman berada di dekat Riana, maukah Riana menjadi pacar kak Revan"ujar kak Revan to the point.

Riana yang masih tidak percaya dan gugup, hanya bisa mengangguk kepalanya tanda menerima cinta kak Revan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!