Kekhilafan Terindah Bab 5.

Zayn turun dari ranjang. Saat dia hendak melangkah, Zahira lekas bangkit dari pembaringannya dan memeluk pria itu dari belakang. Zahira menempatkan kedua tangannya di dada Zayn dan mencengkram nya dengan kuat. "Jangan pergi, jangan tinggalkan aku!" lirih Zahira.

Zayn menghela nafas berat. Tubuhnya merespon sentuhan Zahira yang membuat bulu kuduknya merinding. Ada rasa yang entah menguasai dirinya, jantungnya berdegup kencang secepat lari maraton.

"Zahira, tolong lepaskan aku! Ini salah," ucap Zayn dengan suara bergetar. Jika saja status Zahira bukan istri orang, ingin sekali Zayn menjadikan Zahira miliknya detik ini juga. Tapi Zayn harus melawan keinginannya, Zayn tidak ingin terjerat dalam hubungan terlarang.

Zahira melepaskan pelukannya. Bukannya membiarkan Zayn pergi, Zahira justru berpindah dari posisinya. Dia berdiri di hadapan Zayn, lalu mengikis jarak diantara mereka. "Jadikan aku milikmu Zayn, aku mohon!"

Zayn tersentak mendengar itu, tubuhnya semakin tak terkendali. Apalagi sekarang tubuh mereka berdua sudah menempel satu sama lain.

Dengan mata yang sembab, Zahira mengalungkan tangan di tengkuk Zayn. Dia meninjit dan mengesap bibir pria itu dengan lembut, melu*matnya dan membuka mulut agar Zayn bisa masuk semakin dalam.

"Zahira..." lirih Zayn.

"Bawa aku terbang bersamamu, Zayn! Jadikan aku duniamu dan perlakukan aku dengan lembut!" pinta Zahira sesaat setelah melepas tautan bibir mereka.

Zayn bergeming menahan sesak yang kian menusuk ulu hati, rasanya tidak pantas seorang Zayn mengambil apa yang bukan haknya. Tapi Zayn juga tidak bisa menolak keinginan yang sudah menggelora di dirinya. Zayn menginginkan wanita itu, dia sangat ingin.

"Zayn, aku menginginkanmu. Bawa aku melayang bersamamu!" gumam Zahira dengan tatapan menuntut. Sepertinya Zahira sudah kehilangan akal sehatnya, pengkhianatan itu membuatnya lupa diri dan lupa dengan statusnya.

"Zahira, tolong kendalikan dirimu! Ini salah Zahira, kita tidak boleh melakukan ini." Zayn masih berusaha keras menepis keinginannya meski sebenarnya dia sudah tidak mampu mengendalikannya.

"Aku tidak peduli, aku hanya ingin kamu." ucap Zahira. Dia kembali meninjit dan melahap habis bibir Zayn. Tangannya bergerak menyentuh pinggang celana pria itu.

Setelah berhasil melepaskan kancingnya, Zahira menurunkan resleting itu lalu melepaskan tautan bibir mereka. Zahira berjongkok dan menarik celana Zayn hingga mata kaki.

"Zahira, tolong mengertilah! Ini salah, aku tidak mau kamu menyesal nantinya." tegas Zayn dengan kaki yang sudah gemetaran.

"Aku tidak akan menyesal Zayn," Zahira kemudian menurunkan pengaman Zayn.

Setelah bagian bawah Zayn terbuka seluruhnya, Zahira bangkit dari jongkoknya. Dia mengangkat kaos yang melekat di tubuh Zayn hingga pria itu benar-benar polos ulah kelakuan gila Zahira.

Cukup sudah Zayn mengelak dan mencoba meyakinkan Zahira, kini dia tidak bisa lagi menahan diri. Dengan lengan kekarnya, Zayn mengangkat tubuh mungil Zahira dan menjatuhkannya di atas kasur.

"Aku sudah mengingatmu berulang kali, sekarang jangan salahkan aku melakukan ini padamu! Dan ingat, aku tidak akan pernah melepaskan mu setelah ini!" ancam Zayn dengan tatapan menuntut.

Dengan deru nafas yang kian memburu, Zayn menarik paksa pakaian yang masih melekat di tubuh Zahira lalu membuangnya asal.

"Mmphh..." Zayn melu*mat bibir Zahira membabi buta dan masuk semakin dalam. Decapan keduanya menyatu mengisi kehampaan kamar. Panas, keduanya saling mengesap menikmati rasa yang entah. Bahkan mereka berdua dengan leluasa membelit lidah.

Puas menikmati bibir mungil nan merah Zahira, Zayn turun dan menjilat daun telinga wanita itu lalu memberikan sedikit gigitan yang membuat Zahira menggigit bibir.

"Zayn..." de*sah Zahira dengan suara yang sangat menggoda.

Zayn menelan liur dengan susah payah menyaksikan betapa menggodanya wanita yang ada di bawah kungkungan nya itu. Alangkah bodohnya pria yang sudah menyia-nyiakan Zahira, wanita yang sangat sempurna di mata Zayn.

Tanpa pikir Zayn lekas membenamkan wajah di leher Zahira. Dia mengecupnya dan menjilatinya, lalu menggigitnya hingga menyisakan jejak bersejarah berwarna merah pekat. Zahira memicingkan mata menikmati permainan pria itu.

"Masih mau diteruskan?" tanya Zayn dengan nafas tersengal.

Zahira tak menyahut, tapi dia mengangguk sebagai jawaban. Tentu saja Zayn tidak akan menolaknya.

Tanpa pikir Zayn lekas melepas bra yang masih menutupi buah dada Zahira. Seketika mata Zayn melebar, pemandangan itu sangat indah dan menggoda hingga membuatnya meneguk ludah dengan susah payah.

"Benar aku boleh memilikinya?" Zayn merasa bagaikan berada di alam mimpi. Jika ini memang mimpi, Zayn tidak ingin bangun lagi. Biarlah selamanya dia tertidur dan menjadikan Zahira miliknya.

Zahira kembali mengangguk tanpa sepatah katapun, tidak apa memberikannya pada Zayn dari pada suami keparat nya yang tidak punya hati itu. Lagian Zahira juga beruntung karena belum melepaskannya pada Roni, pria yang ternyata menjadikannya sebagai seorang pelakor.

Dengan deru nafas yang kian memburu Zayn dengan cepat meremas dua gundukan kenyal itu. Dia melahapnya tanpa ampun dan memainkan pucuk gundukan itu dengan lidahnya. Sesekali Zayn menggigitnya, Zahira mende*sah dan meremas rambut Zayn. Tubuhnya gemetaran merasakan sensasi yang entah. Sulit diungkapkan dengan kata-kata.

"Aughhh..."

Semakin Zahira mende*sah semakin bersemangat pula Zayn dibuatnya. Seumur-umur baru kali ini dia menyentuh seorang wanita yang membuat organ tubuhnya ngilu sampai ke akar-akarnya. Bahkan intinya mulai mengeras menahan libi*do yang kian membuncah.

"Ayo Zayn, bawa aku melayang bersamamu!" Zahira menggeliat tatkala sistem sarafnya kehilangan fungsi.

"Maafkan aku, maaf." lirih Zayn. Dia dengan sigap menurunkan penghalang di inti Zahira. Lagi-lagi mata Zayn melebar menyaksikan bukit yang menonjol itu, sangat indah dengan sedikit rerumputan yang menghias di atasnya.

Zayn menekuk kaki Zahira, dia tau ini kali pertama Zahira melakukannya. Dia ingin Zahira menikmatinya dengan kelembutan yang dia ciptakan sendiri.

"Aughhh... Ya..." de*sah Zahira saat lidah Zayn menyapu bersih intinya.

Zayn tidak bisa membohongi dirinya, aroma khas itu membuatnya mabuk kepayang hingga lupa siapa dirinya.

"Lebih cepat Zayn! Aughhh..." Zahira menjerit kecil saat sesuatu mengalir dari intinya. Seketika tubuh Zahira mengejang, kakinya gemetaran mencapai puncak kepuasan.

Tanpa menunggu, Zayn bangkit dan mengarahkan juniornya ke inti Zahira. Zayn menggesekkannya dan masuk dengan perlahan.

"Aakhh... Sakit..." rintih Zahira dengan mata berkaca.

Sontak Zayn terdiam, dia menghentikannya.

"Maaf Zahira, aku tidak bisa melakukannya."

Zayn mengusap wajahnya dengan kasar, lalu menghela nafas berat. Bagaimana mungkin dia tega mengambil keperawanan istri orang? Bukankah itu bukan haknya?

"Lakukan Zayn, lakukan!" pinta Zahira memohon.

"Tapi Zahira-"

"Jangan menghinaku dengan cara seperti ini! Apa kamu ingin mempermalukan ku seperti yang dilakukan bajingan itu?" Zahira menatap nanar pada Zayn.

"Tidak Zahira, aku tidak bermaksud menghinamu. Tapi-"

"Baiklah jika kamu tidak mau melakukannya, aku bisa mencari pria lain." Zahira hendak bangkit tapi Zayn menahannya.

"Jangan Zahira, aku tidak mau kamu dimiliki oleh pria lain. Biar aku saja!"

Zayn melu*mat bibir Zahira dengan lembut, keduanya saling mengesap. Lalu tangan Zayn menuntun juniornya ke inti Zahira.

"Aakhh..." Zahira meringis di bibir Zayn. Zayn membungkamnya agar jeritan Zahira tak terdengar di telinganya. Zayn tidak tega.

Pelan tapi pasti, Zayn melakukannya dengan sangat hati-hati agar Zahira tidak terlalu kesakitan.

"Jleb!"

Entah dalam hentakan yang ke berapa kali, akhirnya dua insan itu menyatu. Meski sakit tapi Zahira menahannya dengan menggigit bibir Zayn.

Kini rasa sakit itu berganti nikmat tiada tara. Keduanya berpacu mencapai puncak kenikmatan yang dirindukan setiap anak manusia.

"Sakit?" tanya Zayn saat tengah asik mengayunkan pinggul.

"Tidak lagi," jawab Zahira mengulas senyum.

Sambil menyatu Zayn masih sempat mengesap bibir Zahira dan melahap dua gundukan kenyal itu secara bergantian.

De*sahan Zahira menyatu dengan erangan Zayn. Suara mereka mampu menggetarkan seisi kamar.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Berlian Lian

Berlian Lian

lanjut kk, seru nih. Semoga saja Zahira cepat cerai dengan suaminya. Biar Zahira bisa melanjutkan hidup bersama Zayn.

2022-12-18

6

MIKU CHANNEL

MIKU CHANNEL

Aduh takut mau ngomong apa bingung, mereka sdh melakukan hal yg seharusnya tdk Blh mrk lakukan oke mungkin Zahira akan bercerai dgn suaminya tp disini posisinya Zayn kalah dibanding suaminya Zahira yg seorang pengusaha, takutnya Zayn jd bulan2an nya suami Zahira, dicaci maki karena dia tidak memiliki apa2 yg hanya seorang pekerja di restonya Zahira,

2022-12-18

6

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 43 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!