4. Menjemput Seseorang

...Happy reading...

"Tunggu paman jangan bawa semua barangku!" Teriak Deon frustasi.

"Kali ini aku tidak akan menuruti perkataanmu!" Erfan berlengang pergi tanpa menoleh sedikit pun

Pintu tertutup membuat Deon melihat Nadin yang tubuhnya masih polos menangis tersedu-sedu bahkan pipinya memerah karena bekas tamparan.

"Apa yang kau tangisi hah," bentaknya

"Oh sial. Bagaimana jika nenek dan kakek mengetahui semua ini!" Tiba-tiba  kekhawatiran menyelimuti wajah tampannya sekaligus frustrasi.

Deon duduk dikursi dengan gusar sendiri,  tidak tau harus berbuat apa lagi kali ini Erfan benar-benar membuat dirinya tidak punya jalan keluar sedikit pun.

Erfan yang baru keluar dari kamar itu merasa jijik pada kedua orang didalam sana.

"Aku sudah mengirim semua itu pada nenek dan Tuan besar keluarga Zergano." ucap Anton seraya mengikuti langkah Erfan dengan membawa koper.

"Baik kita hanya perlu menunggu perceraianku dengan perempuan itu " Erfan membuang sarung tangannya dan pergi menjauhi kamar hotel.

"Yo Erfan, bagaimana?" Tanyanya antusias menantikan sesuatu yang

"Lancar!" Jawabnya singkat

"Wohoo. Aku tidak sabar menunggu beritanya!"

"Mimpi saja!" Asisten Anton mengejeknya, tapi Erfan tidak mengubrisnya sama sekali dan pergi dari sana.

"Hey jadi kan kau membawa Luna ke ulang tahun ku!" Teriaknya pada Erfan yang sudah menjauh.

"Hmm,"

"Aku tunggu kedatangan kalian tanggal 4 bulan depan!" Ucapnya menyusul Erfan dengan langkah cepat tapi hanya dijawab dengan anggukan olehnya.

Erfan yang sudah masuk mobil langsung melajukan mobil tanpa menjawab Yolan. Ia ada keperluan dibandara untuk menjemput klien sekaligus temannya dulu oleh karena sebab itu ia tidak bisa membawa Anton karena dia akan kembali ke kantor.

"Erfan tunggu saja kalau tidak datang!" Cebiknya malas.

Yolan memang seperti tidak dianggap oleh Erfan, ia pun berbalik melihat asisten Erfan sedang memegang kamera.

"Hay Ton bisa kupinjam kamera mu ya?" Tanya Yolan menepuk bahu Anton dengan  cengengesan tidak jelas

"Tidak nanti tuan Erfan bisa marah, tidak boleh!" Anton menjauhkan kamera dari jangkauan Yolan yang terlihat punya niat lain.

"Tidak akan!"

"Security !" Panggil Yolan pada beberapa pria yang berjaga didepan pintu lobi hotel dan menatap Anton dengan tatapan licik.

"Perasaan ku tidak enak.." Anton melihat sekeliling dengan perasaan takut karena security mulai mengelilinginya.

"Pegang dia!" Seru Yolan tentu saja semua mematuhi perintahnya dan menangkap anton.

Anton yang tau rencana Yolan langsung berlari menghindar setiap security yang menghalangi jalan nya untuk kabur.

20 menit kemudian Anton sudah dibuat ngos-ngosan oleh anak buah Yolan akhirnya terjatuh karena tersandung batu besar tapi alangkah terkejut yang di menyambutnya bukan tanah  tapi anak buahnya Yolan.

"Aaa.. Yolan akan ku adukan kau pada tuan Erfan!" Teriaknya saat tubuhnya diseret oleh dua security.

Yolan tersenyum penuh kemenangan saat diberi kamera milik Anton oleh anak buahnya dan mulai melihat apa isi dari camera yang dipegang.

"Ugh panas sekali kau memang kamera man terbaik," ucapnya disertai gelak tawa terus melihat foto bergantian.

"Aku Yakin nama Tuan Deon Zergano akan tamat dalam waktu singkat, atau tujuan Erfan akan tercapai," cibirnya seraya cekikikan sendiri.

"Nah, ambillah aku sudah selesai!" Yolan melempar kamera ke arah Anton.

Asisten Anton dengan sigap menangkap kamera yang dilempar asal oleh Yolan.

"Terima kasih atas ijinnya saya akan minta seorang supir mengantar anda, Anton!" Ucapnya sopan seperti karyawan hotel.

"Kau!"

"Terima kasih atas kunjungannya" langsung mendorong Asisten Anton masuk kedalam mobil.

"Antarkan dia kekantor nya," perintah Yolan pada supir yang sudah siap siaga di dalam mobil. Mobil pun melaju menjauhi hotel nya

"Awas saja kau Tuan Yolan!" Geram Anton sangat kesal karena tingkah Yolan.

Sementara itu Erfan yang sudah sampai di bandara langsung mencari keberadaan orang yang akan dijemput.

"Mana Mona kenapa tidak ada!" Mencari keberadaan temannya dulu maklumlah sudah lama tidak bertemu

"Seperti itu, dia sekarang cantik sekali!" Pujinya melihat kearah perempuan cantik yang diyakininya adalah Mona.

"Mona!" Panggilnya

Brukk..

Karena tidak melihat jalan yang ada di depannya Erfan malah menabrak seorang perempuan hingga terduduk dilantai.

Erfan berjongkok didepan perempuan itu menengadah hingga beberapa saat pandangan mereka beradu

"Are you oke?"tanya Erfan seraya  mengulurkan tangan.

Bukannya menjawab perempuan itu malah termenung dengan pikirannya sendiri, bahkan Erfan mengayunkan tangan didepan wajah tapi tetap tidak berkutik.

"Halo apa kau baik-baik saja?"tanyanya lagi tapi tetap sama perempuan didepannya tidak terpengaruh.

Erfan melihat sekitarnya, mona hampir melewatinya, tanpa membuang waktu Erfan meninggalkan kartu nama padanya.

"Maaf aku harus pergi, jika kau terluka hubungi saja aku," ucapnya tapi juga tidak mempan

Erfan pun meninggalkan perempuan itu pergi menyusul Mona yang sudah pergi terlebih dahulu

"Mona!" Teriaknya memanggil nama perempuan cantik itu, sontak saja perempuan itu menghentikan langkah dan berbalik melihat siempunya suara.

"Erfan, kau kah itu?" Mona seakan tidak percaya dengan sosok Erfan yang terlihat sangat berbeda dari yang dulu

Mona berlari kecil memeluk tubuh Erfan yang tegap dan juga bidang, Erfan membalas pelukan perempuan yang sudah dianggap adiknya sendiri.

"Sudahlah, Ayo pulang kau harus istirahat setelah penerbangan jauh," timpal Erfan merengang pelukan seraya menarik koper milik Mona.

Erfan pun mengantarkan Mona ke salah satu Apartemen milik Mona yang tidak jauh dari apartemennya.

******

Terpopuler

Comments

🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸

🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸

semangat author

2023-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 1.Helena Queenzira
2 2. Tidak Kenal
3 3. Merasa jijik
4 4. Menjemput Seseorang
5 5. Siapa ya?
6 6. Menipu
7 7. Hutang
8 8. Lengkap sudah
9 9. Ingin bercerai
10 10. Terluka
11 11. Tidak Mau Pulang
12 12. Aku Kesal
13 13. Main katamu!
14 14. Bodoh
15 15. Siapa kau sebenarnya?
16 16. Ada Apa ini?
17 17. Diusir
18 18. Akhirnya Bercerai
19 19. Dia Punya anak?
20 20. Pelik
21 21. Kenapa kau tertawa!
22 22. Jangan Mengacau
23 23. Malu dong!
24 24. Mulai bekerja
25 25. Sebanyak ini!
26 26.Dendam terselubung
27 27. Lebih enak
28 28. Seperti mengenalmu
29 29. Jual Mahal
30 30. Biskuit rasa haru.
31 31. Jalan pake Mata?
32 32. Marah
33 33. Tentang Kontrak kerjasama
34 34. Kebun Anggur
35 35. Kau memukulku!
36 36. Lomba tidak masuk akal
37 37. Salah dan Kalah
38 38. Show time!
39 39. Orang ketiga?
40 40. Hampir saja
41 41. Gegara sepeda
42 42. Bisnis di Bar
43 43. Satu saja
44 44. Mabuk
45 45.Demam
46 46. Hidung belang
47 47. Kau yakin?
48 48. Permintaan maaf
49 49. Semua
50 50. Bertemu Mona
51 51. Ancaman
52 52. Sejauh itu!
53 53. Dansa
54 54. Kenyataan pahit
55 55. Jangan mendekat!
56 56. Menghidar
57 57. Karena gaji
58 58. Rahasia Besar
59 59. Keterlaluan
60 60. Apa muat?
61 61. Flasback
62 62. Gosong
63 63. Ciuman pertama
64 64. Serasi
65 65. Bunga
66 66. Mendadak Insomnia.
67 67. Apakah ini Cinta?
68 68. Tidak Menungguku?
69 69. Debaran apa ini?
70 70. Benih-benih Cinta
71 71. Malu
72 72. Pandangan Berubah
73 73.Menjamin hidupku?
74 74. Berapa harga diriku!
75 75. Isi hati
76 76. Akan membuatmu tersenyum
77 77. Aku Ingin Tidur
78 78. Beri aku Waktu.
79 79. Aku juga lucu?
80 80. Tidak fokus
81 81. Sahabat Helena?
82 82. Aliza
83 83. Suap-suapan
84 84. Patah
85 85. Ngambek
86 86. Berkelanjutan
87 87. Terima kasih
88 88. teman satu apartemen
89 89. Seperti sebuah berkah
90 90. Pindahan
91 91. Cuma karena Kasian
92 92. Bagaimana caranya?
93 93. Seperti Keluarga
94 94. Dengarkan penjelasanku
95 95. Takut
96 96. Dia harus pergi
97 97. Maafkan Mama
98 98. Pergi
99 99. Percayalah
100 100. Mana Mama Helena
101 101. khawatir
102 102. Rumit
103 103. Mama Helena
104 104. Tukang tidur
105 105. Sengaja
106 106. Lupa
107 107. Dimana Dia
108 108. Diculik!
109 109. Hampir putus asa
110 110. Aku mempercayaimu
111 111. Arti sakit sebenarnya
112 112. Hukuman
113 113. Rumah sakit
114 114. Menentang
115 115. Malu
116 116. Aku mencintaimu
117 117. Berbahagialah
118 118. Wanitaku
119 119. Karena ulahmu
120 120. Tidak mau Kehilangan
121 121. Menyebalkan
122 122. Diserang
123 123. Setuju
124 124.Akhirnya
125 125. Malam Pertama
126 126. Malam Pertama ( part 2)
127 127. kepolosan Luna
128 128. Hari pertama
129 129. Rumah kita
130 130. Malam kedua
Episodes

Updated 130 Episodes

1
1.Helena Queenzira
2
2. Tidak Kenal
3
3. Merasa jijik
4
4. Menjemput Seseorang
5
5. Siapa ya?
6
6. Menipu
7
7. Hutang
8
8. Lengkap sudah
9
9. Ingin bercerai
10
10. Terluka
11
11. Tidak Mau Pulang
12
12. Aku Kesal
13
13. Main katamu!
14
14. Bodoh
15
15. Siapa kau sebenarnya?
16
16. Ada Apa ini?
17
17. Diusir
18
18. Akhirnya Bercerai
19
19. Dia Punya anak?
20
20. Pelik
21
21. Kenapa kau tertawa!
22
22. Jangan Mengacau
23
23. Malu dong!
24
24. Mulai bekerja
25
25. Sebanyak ini!
26
26.Dendam terselubung
27
27. Lebih enak
28
28. Seperti mengenalmu
29
29. Jual Mahal
30
30. Biskuit rasa haru.
31
31. Jalan pake Mata?
32
32. Marah
33
33. Tentang Kontrak kerjasama
34
34. Kebun Anggur
35
35. Kau memukulku!
36
36. Lomba tidak masuk akal
37
37. Salah dan Kalah
38
38. Show time!
39
39. Orang ketiga?
40
40. Hampir saja
41
41. Gegara sepeda
42
42. Bisnis di Bar
43
43. Satu saja
44
44. Mabuk
45
45.Demam
46
46. Hidung belang
47
47. Kau yakin?
48
48. Permintaan maaf
49
49. Semua
50
50. Bertemu Mona
51
51. Ancaman
52
52. Sejauh itu!
53
53. Dansa
54
54. Kenyataan pahit
55
55. Jangan mendekat!
56
56. Menghidar
57
57. Karena gaji
58
58. Rahasia Besar
59
59. Keterlaluan
60
60. Apa muat?
61
61. Flasback
62
62. Gosong
63
63. Ciuman pertama
64
64. Serasi
65
65. Bunga
66
66. Mendadak Insomnia.
67
67. Apakah ini Cinta?
68
68. Tidak Menungguku?
69
69. Debaran apa ini?
70
70. Benih-benih Cinta
71
71. Malu
72
72. Pandangan Berubah
73
73.Menjamin hidupku?
74
74. Berapa harga diriku!
75
75. Isi hati
76
76. Akan membuatmu tersenyum
77
77. Aku Ingin Tidur
78
78. Beri aku Waktu.
79
79. Aku juga lucu?
80
80. Tidak fokus
81
81. Sahabat Helena?
82
82. Aliza
83
83. Suap-suapan
84
84. Patah
85
85. Ngambek
86
86. Berkelanjutan
87
87. Terima kasih
88
88. teman satu apartemen
89
89. Seperti sebuah berkah
90
90. Pindahan
91
91. Cuma karena Kasian
92
92. Bagaimana caranya?
93
93. Seperti Keluarga
94
94. Dengarkan penjelasanku
95
95. Takut
96
96. Dia harus pergi
97
97. Maafkan Mama
98
98. Pergi
99
99. Percayalah
100
100. Mana Mama Helena
101
101. khawatir
102
102. Rumit
103
103. Mama Helena
104
104. Tukang tidur
105
105. Sengaja
106
106. Lupa
107
107. Dimana Dia
108
108. Diculik!
109
109. Hampir putus asa
110
110. Aku mempercayaimu
111
111. Arti sakit sebenarnya
112
112. Hukuman
113
113. Rumah sakit
114
114. Menentang
115
115. Malu
116
116. Aku mencintaimu
117
117. Berbahagialah
118
118. Wanitaku
119
119. Karena ulahmu
120
120. Tidak mau Kehilangan
121
121. Menyebalkan
122
122. Diserang
123
123. Setuju
124
124.Akhirnya
125
125. Malam Pertama
126
126. Malam Pertama ( part 2)
127
127. kepolosan Luna
128
128. Hari pertama
129
129. Rumah kita
130
130. Malam kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!