...Happy reading...
"Helena!" Helena seperti mengenal suara itu, ia pun memberanikan diri melihat siempunya suara
"Deon!"lirihnya tidak sampai pada telinga lawan bicaranya.
Helena melihat pandangan didepannya seakan tidak percaya bagaimana musuhnya masa sekolah menengah pertama masih mengenal dirinya. Helena tidak berekspresi, juga tidak peduli sekarang.
"Apa kau Helena, aku Deon!" ujarnya memperkenalkan diri seraya mengulurkan tangan.
Tentu saja aku kenal tapi hanya dimasa lalu, sekarang tidak. gumam Helena dalam hati
Helena malah mengingat perlakuannya dimasa lalu saat dirinya juga ikut-ikutan menulis surat cinta karena kagum dengan sosoknya hingga akhirnya dia dipermalukan oleh satu sekolah, akhirnya dia pindah sekolah dan bertemu Aliza.
Helena melihat tangan itu sekilas tanpa ekspresi. "Oh maaf aku tidak kenal, permisi!"balasnya dingin seraya bangkit dari duduknya
Helena yang nampak sangat cantik dimata Deon sekarang, bukan seperti beberapa tahun silam cewek culun yang tidak terlihat kecantikan sama sekali, sekarang malah membuatnya tidak pantang menyerah untuk mendapatkan hatinya ataupun tubuhnya pun boleh. seringai licik terukir di wajahnya.
"Kalau begitu kenalkan aku Deon Zergano." ucapnya menekankan nama marga keluarganya
Liza yang melihat keduanya hanya bisa menarik ujung baju Helena agar dirinya juga diperkenalkan juga, ia tidak mau kelewatan satu moment pun apa lagi mengenal pria tampan.
"Maaf aku tetap tidak mengenali mu tuan, lebih baik kita tidak kenal dan temanku juga ingin pulang lebih awal." ucap Helena cepat seraya menarik lengan Liza agar menjauh.
"Apaan sih Lena?" Ucap liza tanpa memperhatikan kedongkolan sahabatnya yang berjalan cepat.
"Ali... udah dong jangan pandang dia terus!" rengek Helena tidak terima apa lagi melihat Aliza seperti tergila-gila pada pria itu.
"Udah jangan panggil gue Ali napa?" geramnya tidak bisa kenal dengan idola para wanita itu
"Iya Ali.. Habis loe asik pandang in tuh cowok sengklek, jangan lihat!" Helena bahkan menutupi mata Aliza
"Sengklek kata loe, eh Naa mungkin mata loe berbisul kali, tuh cowok bening abis tauu.." ejek Aliza
"Mata loe tuh yang berbisul, tapi gak mau diobati pakek salep, udah ih ayo pergi ke wahana permainan!" Helena menarik kuat tangan Aliza
Tiba-tiba seseorang mendekati mereka "Maaf apa anda bisa tau cara menghilangkan bisul?" tanyanya
"Hah?"
Sontak saja mereka saling berpandangan lalu tertawa terbahak sampai perutnya terasa sakit dan mengeluarkan air mata.
Helena masih tertawa "hah ngakak banget itu orang,"
"Ho'o pegel mulut gue Naa."keluh Aliza mencoba menghentikan tawanya.
Setelah puas tertawa mereka pun berkeliling menghabiskan waktu bersama sepanjang hari karena Helena akan pulang tidak lama lagi.
Hari selanjutnya Helena menghabiskan waktu dengan berdiam diri dirumah menemani Liza se-minggu terakhir hingga waktu berangkatnya pun tiba.
Pagi ini Helena sudah siap dengan sebuah koper, tas salempang dan penampilan casual seperti biasanya tidak ada yang spesial.
"Yaudah, Zaa.. gua pergi dulu ya?" pamit Helena saat sudah memasukkan koper ke dalam mobil.
"Naa hati-hati naik pesawat ya?" Liza berdiri didepan rumah dengan memegang tangan Helena.
"Zaa.. katanya kamu mau antar aku ke bandara? Gak jadi?"
"Bukan aku gak mau Naa.., tapi aku bangun telat hari ini, lihat!" ucapnya menunjuk baju tidur yang masih melekat di badannya dengan rambut apa adanya.
"Oke, bye bestie aku bakal merindukan kamu," ucap Helena menarik Aliza kedalam pelukan
"Aku juga!" Mereka saling berpelukan untuk beberapa saat karena mereka akan berpisah
"Bye Zaa.." Helena masuk kedalam taksinya seraya melambaikan tangan
"Naa.. loe jangan nakal disana, tunggu gue kembali ya!"
"Iya gue bakal nunggu loe! Hati-hati Zaa."
Akhirnya mobil yang ditumpangi Helena pun mulai melaju, Liza berlari kecil menyusul taksi yang membawa Helena.
"Jangan lupa hubungi gue Naa.. Saat loe sampai nanti!"
"Iya Zaa.. "Helena melambaikan tangan pada sahabatnya karena mereka berpisah untuk waktu yang lama.
Helena menghapus air mata yang mulai mengalir, ia tidak mau menangis karena akan terlihat lemah dimata orang lain, walau memang dirinya lemah sekarang karena baru berpisah dari sahabatnya.
*
Setelah hampir kurang lebih 5 jam penerbang akhirnya ia sampai kembali ketanah air.
Helena berjalan keluar dari bandara menarik satu koper. Ia ingin menghubungi Liza jika dirinya sudah mendarat di indonesia.
Helena terlalu fokus dengan ponsel tidak segaja menabrak seorang pria tampan blasteran yang sangat terlihat tampan dimatanya.
"Tampan sekali!" Batinya
Helena yang melihat ketampanan pria itu lalu dengan ide cemerlang ia menjatuhkan diri seakan tertabrak sangat keras dengan tubuh lelaki itu.
"Are you oke?"Ucap nya dengan mengulurkan tangan.
Helena masih menatap wajah tampan itu dengan senyum, walau sudah berkali-kali lelaki itu melambaikan tangan dan menyapa tapi apa daya ia terlalu terpesona.
"Jodohku, maunya ku dirimu," tiba-tiba tembang lagu dari Afgan berputar di kepalanya
Lelaki itu seperti melihat sekitar karena Helena tidak menjawab ia meninggalkan kartu nama pada gengaman tangan Helena.
Saat punggung Lelaki itu hilang didalam keramaian Helena baru tersadar dan melihat gengaman tangan nya, ia melihat kartu nama.
"Erfan Zergano?!"ucapnya dengan bingung, pasalnya tidak mungkin lelaki itu keluarga Zergano karena m
Ia meletakkan kartu nama didalam tas salempang dan bangkit untuk pergi, hatinya sangat senang bisa berjumpa dengan lelaki tampan itu.
Helena berjalan keluar dari bandara menenteng satu koper dengan handphone diletakkan ditelinga.
"Halo, Zaa gua udah sampai disini dengan selamat!"sapa Helena begitu sambungan telpon diangkat.
"Syukur deh, gimana loe gak jetleg kan?" tanyanya khawatir
"Tenang, gak kok tapi gua gak sengaja bertemu cowok tampannya parah banget deh!" Helena masih membayangkan wajah tampan pria tadi.
"Masa sih, lebih tampan mana sama Deon?" Tanya Aliza seakan cowok yang paling tampan yang pernah dilihat adalah Deon.
"Beuuhhh dia kalah kalau dibandingin sama nih cowok!"
"Seriusan?"
"Bener! Ommo Zaa..cowok yang gue bilang tadi ada didepan gue ini!" Helena tiba-tiba menjadi gugup apa lagi ini cowok tepat didepannya.
"Yang bener coba gua mau liat mana?" Aliza pun tak mau kelewatan satu moment pun
"Tunggu ya. Eeh... baterai nya habis.." Helena tidak bisa menfoto pria tampan itu.
"Yah kenapa habis sih!" Keluhnya, ia pun naik taksi setelah melihat mobil pria itu menjauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂
uwah, Deon kalah saing keknya. 😅
2023-02-23
1
erenn_na
zergano??
2023-02-10
1
Mom Dian
Mungkin kali kakaknya Deion kali
2023-01-09
1