...Happy reading...
Erfan Zergano Anak angkat keluarga Zergano ditugaskan menjalankan perusahaan Keluarga mereka karena sang Cucu belum bisa pegang kendali, dan juga terpaksa menikahi Nadin karena dihamili oleh Deon pada usia 25 tahun tapi saat itu usia Deon masih 19 tahun.
Dirinya hanya tidak sengaja diadopsi karena wajahnya mirip dengan almarhum ayahnya Deon, saat itu Erfan pun sedang dalam keterpurukan karena panti tempatnya tinggal akan digusur, Erfan pun bersedia pergi bersama mereka asal panti asuhan itu selamat
Hari ini Erfan Zergano dikejutkan oleh pemberitaan tentang istrinya yang muncul kedepan publik, istri yang tidak diinginkan, dan juga istri yang pernah dianggap hanya sebatas status saja tidak lebih.
Tapi bukanlah istrinya yang dikhawatirkan tapi ini menyangkut dengan keluarga Zergano yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh orang diluar sana.
"Sial ada apa dengan Nadin? beraninya dia!" Geram Erfan mengepalkan tangan. Bukan hanya kesal tapi ia sama sekali tidak peduli jika tidak menyangkut keluarga Zergano.
Ia dengan cepat melangkah seraya meraih ponsel dan menghubungi seorang disebrang sana yang bisa membantunya.
"Halo tolong bantu aku menarik berita tentang Nadin atau tekan dengan Berita lain." ucapnya tegas
"Maaf tuan Erfan aku sudah mencoba melakukannya sejak pertama melihat berita ini tapi beritanya terlalu populer apa lagi berkaitan dengan tuan Deon." Jawab dari sebrang sana membuat Erfan kaget.
"Deon?"tanyanya kenapa bisa ada Deon disana, bersama Nadin mereka benar-benar cari perkara!
"Ya ada yang bilang jika istri anda bersama Deon dalam foto dan video menyebar." Timpal dari sebrang.
"Kalau begitu posting terus beberapa berita lain lagi dan aku akan mencari cara untuk menghapus berita itu, secepatnya!"
Erfan yang sudah berada di parkiran berjalan cepat menuju mobilnya setelah memutuskan sambungan telpon.
"Deon, jika kau bukan anak kandung keluarga Zergano maka aku akan memasukkan dalam ruang penyiksaanku!" geramnya mencengkeram setir mobil dengan kesal
Erfan berjalan cepat meninggalkan kantor tujuannya sekarang mencari keberadaan Nadin dan Deon.
Erfan memanggil seseorang beberapa saat kemudian sambungan telpon tersambung.
"Halo, Anton carikan lokasi terakhir Nadin dan Deon berada dalam 5 menit," titahnya Setelah telpon diangkat dari sebrang
"Baik!" Jawab Anton singkat
Dalam waktu singkat Erfan akhirnya mengetahui keberadaan Nadin dan Deon yang berada disalah satu Hotel milik temannya. Yolan.
Terpaksa Erfan kembali menghubungi seorang dari sambungan telpon.
"Yolan carikan kamar yang di tempati atas nama Deon atau pun Nadin." Erfan bicara melalui ear phone melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
"Tidak mau!"
"Ayolah Yolan ini penting!" Pintanya mengiba
"Satu syarat kau hadiri ulang tahunku bulan depan bersama Luna, bagaimana?" Yolan menawarkan hal lain.
"Tidak, Luna tidak akan mau," putusnya cepat
"Tidak! ya sudah kalau begitu-" belum sempat memutuskan panggilan Erfan malah memotong perkataannya
"Ya ya baik akan aku usahakan!" timpal Erfan cepat
"Oke akan aku temukan begitu kau sampai disini,"
Erfan menghela napas berat hati, ia melajukan mobil menuju hotel yang ditempati Deom dan Nadin.
"Tunggu saja kalian!" Geramnya mencengkeram setir mobil dengan senyum miring
Sementara itu Deon dan Nadin sedang berbicara dengan mesra usai pergumulan yang sudah dilakukan beberapa kali sejak tadi malam.
Tubuh keduanya hanya tertutup oleh selimut yang membuat kulit keduanya saling bersentuhan yang memberi sensasi yang berbeda.
"Nadin kau yang terbaik," puji Deon seraya memilin ujung rambut yang panjang tergerai itu.
"Kau bisa saja, aku akan melakuan apapun untuk membuatmu puas." Nadin tersenyum malu-malu dengan pipi bersemu menjadi merah
"Kau selalu membuat ku gila;" balasnya dengan suara serak mulai terpancing gairah.
"Ah deon apa kau tidak lelah" Nadin memekik kecil karena Deon kembali menyentuh tubuhnya.
Ceklek...suara pintu kamar terbuka membuat mereka yang mau bergumul lagi malah terhenti dan melihat kearah pintu.
"Siapa?"Tanya Deon pada Nadin, tapi yang ditanya malah mengangkat bahu tidak tau malah mengeratkan pelukannya.
"Waa.. sepertinya aku menganggu percintaan kalian dipagi hari ini. " Erfan melihat keduanya jijik, ia pun memakai sarung tangannya.
"Erfan!...." sebut Nadin
"Paman!.." diikuti oleh Deon terkejut dengan kehadiran Erfan yang tiba-tiba.
Tiba-tiba saja flash kamera membuat Nadin makin kalang kabut, tapi tidak dengan Deon yang malah terlihat santai.
"Ambil saja foto yang banyak paman aku tidak akan terpengaruh," ucapnya percaya diri malah memeluk pinggang Nadin
"Tentu saja Deon, dan jangan lupa foto juga begini." Erfan menarik selimut hingga tubuh polos mereka berdua terlihat. Tapi Erfan tetap dengan tatapan dingin pada mereka berdua.
Tapi beda dengan asistennya Anton yang menelan ludahnya yang terasa kasar, sesuatu didalam dirinya ingin bangkit.
"Kenapa kau mau foto seperti ini apa karena istrimu puas dengan pelayanan ku dan suaminya tidak memberi kepuasan apapun," ejek Deon tapi tidak membuat Erfan berkutik malah membalas menertawakan Deon.
"Atau dirimu impoten" ucap Deon dengan tawa yang menyertai.
Erfan terkekeh "Kau terlalu memandang tinggi dirimu Deon, kau kira aku mau menyentuh bekasmu seperti dia?"
"Sudah banyak perempuan yang kau sentuh termasuk dia, apa kau Yakin dirimu sehat karena celup sana sini?" Erfan malah balik menertawakannya yang membuat wajahnya terlihat pias.
"Kau!" Bentaknya kesal
"Lihatlah apa kau masih bisa bangga setelah hari ini?" Erfan tersenyum miring melihatnya.
"Tentu saja Nenek dan kakek akan selalu mendukung ku, memangnya sepertimu hanya anak angkat yang dipungut!" sindir Deon dengan disertai ejekan.
"Dukungan nenek tidak menghentikan mulut orang-orang mengataimu 'kan?"
"Katakan pada Chris "
"Paman!" Bentak Deon
"Dan ambil semua baju disini jangan biarkan mereka memiliki penutup untuk tubuhnya saat keluar," titah Erfan pada sang asisten Anton
"Erfan apa yang kau lakukan?" Nadin sudah menangis tersedu memeluk tubuh Deon.
"Kau sudah melewati banyak batasan, jangan harap apapun dariku lagi," ucapnya tegas tidak terbantahkan.
"Berhentilah! kumohon...."
"Dasar wanita tidak tahu malu kau masih mau memohon padanya?" Deon menampar Nadin hingga terhuyung ke belakang.
"See?... karena kau suka yang kasar maka aku tidak menghentikan kalian bersenang senang hari ini!" Erfan pergi dari kamar itu setelah Asistennya sudah mengemas semua barang mereka berdua.
"Tunggu paman jangan bawa semua barangku!" Teriak Deon frustasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Berbieliza
aku udah mampir
2023-06-04
2
erenn_na
ohhhh, 🙈🙈🙈🙈🙈🙈
2023-02-10
1
erenn_na
ohh anak angkat, 😁
2023-02-10
0