Ke esokan pagi nya setelah bertemu Paisal, Karen sudah resmi di terima bekerja, Karen menggunakan seragam kantor dan mulai bekerja, dia menyapu kemudian mengepel dan dia melihat ada bunga yang ada di dalam vas bunga berisi air lalu Karen mengambil bunga nya bermaksud mengganti air nya yang terlihat sedikit kotor, kemudian Karen membuang air nya di jendela kantor itu tapi karna dia tidak hati-hati saat menumpahkan air jadi dia tidak melihat ada orang di bawah jendela dan pakaian nya basah karna air kotor itu tapi yang lebih tidak di duga oleh Karen adalah pria itu ternyata Narin.
Narin yang kaget karna basah di siram dengan air bekas rendaman tangkai bunga itu langsung melihat ke arah air itu berasal dan di waktu yang sama mereka saling memandang, Narin segera naik ke lantai 2 dengan rencana untuk memarahi Karen, Karen menyadari bahwa akan ada ledakan boom lalu dia pun bersiap dengan memegang tongkat sapu dan saat Narin datang di depan nya Karen langsung berkata.
"Jangan mendekat atau gagang sapu ini akan mengenai kepala mu," sambil Karen mundur dan Narin maju mendekati nya lalu berkata dengan marah.
"Seperti nya kamu memang wanita yang sangat menyebalkan di mana ada kamu di situ lah aku sial dan aku rasa kamu adalah wanita yang di kutuk." ucap Narin dengan sangat kesal, dan seolah tidak bersalah Karen berkata.
"Siapa suruh kamu mengikuti ku di semua tempat yang aku datangi, dasar penguntit,"
Kemudian Karen memegang kedua pipi nya dengan kedua telapak tangan nya, lalu dengan serius dia bertanya kepada Narin.
"Apakah kamu mengikuti ku karna kamu naksir kepada ku?" tanya Karen dengan penuh percaya diri kepada Narin dan Narin hanya mampu mengangkat alis nya karna seperti nya dia kehabisan kata untuk menghadapi karen, karna Narin diam maka Karen pun semakin yakin lalu Karen berkata lagi.
"Sudah lah jangan malu-malu kalau kamu naksir aku maka aku akan fikir kan untuk menerima mu jangan khawatir aku tidak punya banyak syarat jika kamu mau menjadi kekasih ku," ucap nya sambil Karen tersenyum karna dia sedang berada dalam dunia khayalan nya sendiri.
Kehabisan akal, Narin tidak bisa lagi berkata apapun dia hanya memukul tembok sebagai ungkapan kekesalan nya dan dia hanya bilang.
"Cape' ngomong sama kamu!" kemudian Narin yang kesal diapun mau meninggal kan Karen, lalu dia melihat seorang staf yang dia kenal kemudian bertanya.
"Hy...! kamu, kemari." sambil telunjuk Narin bergerak memberikan isyarat kepada pria itu untuk mendekat, kemudian pria itu mendekati Narin dan bertanya.
"Bapak direktur memanggil saya?" kemudian Narin bertanya kepada pria itu.
"Siapa yang mempekerjakan wanita itu?" sambil jari telunjuk Narin mengarah kepada Karen, kemudian pria itu menjawab.
"Mungkin ayah anda Pa! karna saya sempat dengar pagi ini kalau ada pekerja baru yang di rekomendasi kan Pak Romi langsung." kemudian Narin menarik tangan Karen lalu Narin membawa Karen menuju keruangan ayah nya, Karen menurut saja bahkan Karen berpikir bahwa Narin akan membawa nya ke tempat romantis untuk mengutarakan cinta kepada nya dan sampai di ruangan ayah nya tanpa mengetuk pintu Narin langsung masuk.
"Apakah ayah mengenal nya?" tanya Narin kepada ayah nya kemudian ayah nya berkata.
"Ya! Aku mengenal nya dan dia pegawai baru kita, tapi ada apa Narin...?"
"Apakah ayah yang sudah mempekerjakan dia?" tanya Narin lagi.
"Iya," sahut ayah nya dengan heran karna tidak biasa nya Narin tertarik mempertanyakan tentang pegawai nya.
"Apakah ayah tahu kalau wanita ini tidak waras? ada masalah dengan otak nya yah?" sahut Narin lagi dengan kesal, Ayah nya pun tersenyum lalu berkata kepada anak nya.
"Baik lah, nanti biar ayah yang urus, kamu pergi lah bekerja bukan kah kamu hari ini ada rapat?" Sambil ayah nya melihat ke baju anak nya yang basah dan kotor, lalu Narin juga melihat baju nya sehingga membuat dia tambah kesal kepada Karen dan saking kesal nya dia melampiaskan kekesalan nya kepada sofa di ruang kerja ayah nya, dia angkat sofa itu dan di taruh nya di luar sambil berteriak.
"Sial...!" Setelah itu Narin pergi ke tempat yang tidak lagi bisa di lihat Karen kemudian ayah Narin bertanya kepada Karen.
"Apakah kamu bisa bekerja?"
"Saya bisa Pa', saya akan belajar untuk bisa bekerja lebih baik lagi, saya juga akan lebih berhati-hati lagi." ucap Karen dengan berharap balas kasihan, kemudian Karen berkata lagi.
"Pa' tolong jangan pecat saya karna saya akan berusaha menjadi lebih baik lagi," pinta Karen lagi, karna pak Romi bukan pria yang tega maka beliau pun berkata.
"Baik lah jika kamu mau berusaha memperbaiki diri mu maka saya akan memberikan kesempatan kepada mu dan belajar lah menjadi lebih baik lagi,"
Dengan senyuman bahagia Karen mengangguk dan dia pun kembali bekerja.
Siang hari saat Karen mengepel lewat lah Narin di depan nya dan Narin melihat ke arah nya sambil berjalan, Karen juga melihat ke arah Narin tapi karna Narin terus melihat ke arah Karen maka dia tidak memperhatikan jalan akhir nya Narin menabrak tembok.
"Gara-gara kamu." ucap Narin dengan kesal kemudian karna tidak merasa bersalah dengan polos Karen bertanya.
"Maaf tuan, kali ini apa kesalahan saya?"
Kali ini Narin tidak banyak mengomel kepada Karen tapi dia langsung ke ruang kerja ayah nya dan bertanya.
"Ayah mengapa ayah tega menghianati aku?"
Ayah nya tahu ke mana arah pembicaraan Narin kemudian ayah nya sengaja menggoda Narin.
"Apa yang terjadi anak ku yang tampan rupawan dan mempesona?" langsung terangkat alis Narin ketika mendengar rayuan ayah nya dan dia pun tersenyum sedikit tapi rayuan ayah nya tidak membuat nya melupakan tujuan kedatangan nya lalu Narin berkata lagi.
"Ayah mengapa masih mempekerjakan wanita itu di sini?" tanya Narin dengan suara lebih pelan kemudian Narin duduk di depan ayah nya dan ayah nya berkata.
"Narin, kasihan wanita itu, kata nya dia sudah sering di pecat jadi ayah tidak tega untuk memecat nya juga."
Narin kemudian menggaruk kepala nya yang sebenar nya tidak gatal tapi dia tidak faham cara menjelaskan kepada ayah nya, setelah itu Narin bersandar di kursi dan tidak berkata apa pun lagi, kemudian terdengar ketukan pintu dari luar dan ayah nya berkata.
"Masuk!"
Setelah itu masuk lah seorang pria ke dalam ruangan ayah nya kemudian Narin langsung keluar, lalu Pria itu berkata kepada Romi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Toko john 125
😅 Karen kePeDean..
2023-02-07
1
auliasiamatir
kkkk sial lagi, dan aneh nya narin lagi yang kena.😀😀😀
2023-02-02
1
Devii Arga
semangat kak💪
2023-01-25
1