Bab 2 Salah Alamat

Dengan wajah kesal.

Ketrin melihat kearah Narin, membuat Narin jadi salah tingkah karna dipelototi oleh Ketrin, Dengan marah Ketrin berkata kepada Narin.

"Kita putus!!" bentak Ketrin dengan kesal, setelah berkata begitu Ketrin pergi jalan kaki meninggalkan toko bunga itu.

Narin pun langsung mengejarnya, sambil terus membujuk Ketrin untuk masuk kedalam mobilnya dan setelah susah pyah membujuk Ketrin pun bersedia masuk kedalam mobil kemudian mereka berdua pergi bersama.

"Rasain lu...," ujar Karen, dengan perasaan puas, tidak berselang lama bosnya datang dan melihat bunga yang berantakan di lantai, dengan marah bosnya pun berkata.

"Mengapa kamu membiarkan mereka pergi sebelum membayar ganti rugi?" ujar Bosnya, Karen pun terdiam sambil membersihkan lantai., karna dia tau ibu Diana tidak akan mau menerima penjelasannya.

"Aku potong gajimu nanti sebagai ganti rugi semua kerusakan ini." ucap Ibu Diana, setelah berkata begitu dia pergi dan Karen hanya berani mengumpat dalam hati saja, dalam hati dia juga berdoa semoga Narin dan Ketrin segera putus.

Keesokan harinya.

Toko itu kedatangan seorang pria berusia 45 tahun dan langsung bertanya kepada Karen.

"Selamat pagi Nona, maaf nama saya Romi Wijaya, kedatangan saya kemari karna saya ingin membeli bunga untuk ulang tahun anak laki-laki saya." ujarnya memulai percakapan.

Tapi, karna toko itu sedang ramai dan banyak pelanggan maka Karen pun menjawab.

"Maaf Pa' Bapa antri dulu ya Pa' karna saya masih sibuk, mohon ditunggu sebentar ya, Pa." pinta Karen.

"Maaf Nona, saya terburu-buru dan saya kemari karna ingin membeli karangan bunga untuk ulang tahun anak saya malam ini dan bisakah Nona mengirimkan bunganya nanti sore kerumah saya?" sahutnya.

"Iya Pa' bisa, silahkan Bapak tulis nama yang berulang tahun dan juga alamat Bapa'?" ujar akaren sambil memberikan pulpen dan juga selembar kertas putih.

Romi pun menuliskan apa yang tadi diminta oleh Karen, lalu memberikan alamat beserta nama anaknya yang tertulis di atas kertas itu kepada Karen, Karen pun menerimanya lalu meletakkankannya begitu saja diatas meja, sebelum sempat membacanya dan setelah membayar Romi pun pergi.

Disaat Romi ingin keluar, dia perpapasan dengan seorang wanita dan dia juga bertanya kepada Karen.

"Maaf Ade' nama saya Sulis dan apakah saya bisa memesan bunga untuk keluarga saya yang baru saja meninggal dunia? Dan apakah bisa anda mengirimkannya juga kerumah duka?" Tanya wanita paruh baya itu.

Karna masih sangat sibuk. Karen pun menjawab dengan terburu-buru.

"Iya Bu' bisa, silahkan Ibu tulis nama beliau dan alamat si penerimanya." sahut Karen seraya memberikan pulpen dan selembar kertas.

wanita itu pun menulis nama dan juga alamat yang dimaksut, lalu menyerahkannya kepada Karen.

"Ini De, semuanya sudah lemkap disini." Ujar siwanita itu.

"Iya Bu, letakan saja diatas meja." Pinta Karen, wanita itupun meletakan alamat itu ditempat yang sama dengan alamat yang ditulis oleh pembeli sebelumnya.

Setelah membayar diapun langsung pergi, Karen hanya melihat sekilas kedua kertas itu tetapi dia tidak langsung membacanya.

Setelah 1 jam berlalu akhirnya pembeli pun mulai sepi, tetapi Karen melupakan kedua pesanan itu, kedua pesanan itu pun terbang ketika Karen membuka kipas angin karna dia merasa gerah dan kedua kertas itu langsung ditemukan oleh Mita.

"Karen, apakah pesanan mereka sudah diurus?" Tanya Mita, Karen langsung ingat dan dengan panik dia berkata.

"Ooohhh... ya ampun, aku lupa." Ujarnya.

"Biar aku urus satu dan kamu urus yang satunya." sahut Mita.

Karen mengangguk, tetapi sesaat kemudian dia kebingungan dengan kedua kertas itu, karna dia lupa melihat kertas yang mana untuk bunga duka dan yang mana untuk bunga ulang tahun, akhirnya bunga duka dikirimkan kepada yang berulang tahun, dan sebaliknya bunga ulang tahun di kirimkan ke rumah duka.

Ternyata oh ternyata anak dari Romi adalah Narin, ketika melihat bunga itu Narin sangat kesal, karna bunga itu bertulisan turut berduka cita atas meninggalnya Narin Wijaya Kusuma.

Narin langsung tertegun didepan bunga itu, dan disaat yang sama, ayahnya juga datang dan dia juga terkejut saat melihat tulisan dibunga itu.

"Apa-apa-an ini?" Gumamnya.

"Ayah, siapa yang membeli bunga ini?" Tanya Narin dengan kesal, ayahnya sedikit bingung lalu berkata.

"Ayah memang membeli bunga tadi pagi dan minta penjaga toko itu untuk mengirimkannya kesini, tapi bukan bunga duka." Sahut Ayahnya.

"Dimana ayah membelinya?" tanya Narin dengan kesal.

Ayahnya pun mengatakan alamat tempat dia membeli bunga itu dan tentu saja Narin langsung tau tentang alamat itu karna alamat itu ada didalam kepala Narin bahkan sudah bertanda merah.

"Pasti wanita itu yang sengaja melakukan semua ini." Umpat Narin dalam hati.

Disaat yang sama para tamu undangan pun berdatangan, Narin langsung menyuruh pelayannya untuk membuang bunga itu, tetapi bunga itu sempat dilihat oleh beberapa orang teman-temannya dan dia pun langsung di tertawakan oleh mereka.

"Kapan kamu mati?" tanya paisal sambil tertawa terbahak-bahak.

"Kesalahan pemilik toko, dalam menulisnya." Ujar Narin sambil cemberut.

Kesalnya memang tidak seberapa, tetapi malunya itu sampai mencapai langit ketujuh dan beberapa tamu yang baru datang juga terlihat tertawa, meski mereka mentertawakan tentang hal yang lain tapi yang ada dipikiran Narin hanyalah, mereka sedang mentertawakan tentang bunga itu dan dia merasa seperti orang b0doh diacara ulang tahunnya sendiri.

Pesta pun berakhir ditengah malam, tapi malam itu Narin tidak bisa tidur karna dia sangat gelisah menunggu pagi datang.

Keesokan panginya, bahkan pagi-pagi sekali Narin sudah tiba didepan toko bunga itu, tetapi karna terlalu pagi toko bunga itu pun belum buka.

Beberapa saat kemudian datanglah seorang perempuan yang kemaren membeli bunga duka, lalu dia bertanya kepada Narin.

"Tokonya belum buka ya...Mas?" Tanyanya.

"Iya Bu." sahut Narin dengan sopan.

Setelah menunggu 15 menit, pemilik toko pun akhirnya datang.

Ibu Diana, pemilik toko itu mulai membuka tokonya dan disaat yang sama, Karen datang bersama dengan Mita dengan naik ojek, Ibu Diana pun langsung didatangi juga oleh Narin dan Sulis.

"Bu! Siapa pemilik tempat ini?" tanya Sulis kepada ibu Diana, dan dengan bingung Ibu Diana pun menjawab.

"Saya Bu! Ada apa ya, Bu? Apakah ada yang bisa saya bantu?" Ujarnya.

"Saya kesini mau meminta ganti rugi karna anak buah ibu sudah salah mengirimkan bunga." Ujar Sulis.

"Maaf Bu, saya masih belum faham, apakah bisa dijelaskan apa masalahnya?" Tanya ibu diana.

"Kemaren saya memesan bunga duka untuk keluarga saya yang sudah meninggal dunia, tetapi yang datang adalah bunga dengan ucapan selamat ulang tahun dan karna hal itu saya merasa sudah tertipu." ujar Sulis dengan kesal, ibu Diana yang kebingungan pun kemudian melihat kearah Narin.

"Dan, Mas ini apa masalahnya?" Tanya Ibu Diana.

"Saya yang menerima bunga duka itu." sahut Narin, repleks Sulis pun melihat kewajah Narin.

"Anak buah ibu sepertinya tidak bisa diandalkan, pekerjaannya tidak becus." umpat Sulis dengan nada yang nyaring, Ibu Diana pun melihat kearah Karen dan Mita yang sejak tadi juga sudah berdiri dibelakang Narin dan Sulis.

"Mereka berdua adalah anak buah saya, jadi, diantara mereka yang mana anak buah saya yang sudah melakukan kesalahan seperti itu?" tanya ibu Diana sambil menunjuk kearah Karen dan Mita.

"Dia orangnya, Bu." Ujar Sulis sambil menunjuk kearah Karen.

Setelah menarik nafas panjang, Ibu Diana pun berkata kepada Sulis dan Narin.

"Saya minta maaf, silahkan masuk kedalam karna saya bersedia mengganti semua kerugian kalian." ucap ibu Diana, pintu dibuka dan mereka semua langsung masuk.

Terpopuler

Comments

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

bisa sampai tertukar gitu itu pesanan orang 😅

2023-02-24

1

Toko john 125

Toko john 125

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-02-06

1

Toko john 125

Toko john 125

🤣🤣🤣🤣🤣

2023-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.
2 Bab 2 Salah Alamat
3 Bab 3 Dipecat Lagi!!!
4 Bab 4 Maling Yang Mengubah Takdir
5 Bab 5 Pertemuan yang tidak terduga.
6 Bab 6 Salah Faham.
7 Bab 7 Kesialan Bertubi-tubi.
8 Bab 8 Pulang Kampung.
9 Bab 9 Apa Alasan Nya.
10 Bab 10 Cerita Berawal.
11 Bab 11 Sial Lagi.
12 Bab 12 Dasar pengganggu.
13 Bab 13 Sial Lagi??
14 Bab 14 Pertemuan Yang Menguntungkan.
15 Bab 15 Memulai Bisnis.
16 Bab 16 Awal Yang Baik.
17 Bab 17 Menemukan Yang Dicari.
18 Bab 18 Jebakan Ayah.
19 Bab 19 Di tipu ayah.
20 Bab 20 Terpaksa.
21 Bab 21 Malam pertama yang .....
22 Bab 22 Keberuntungan Narin.
23 Bab 23 Pergi diam-diam.
24 Bab 24 Terpaksa menurut.
25 Bab 25 Pergi Bulan Madu.
26 Bab 26 Berasa malu.
27 Bab 27 Berhasil.
28 Bab 28 Menaruh harapan.
29 Bab 29 Kehadiran Trio parasit.
30 Bab 30 Kekacauan mulai terjadi.
31 Bab 31 Kejahatan Trio parasit.
32 Bab 32 Berduka.
33 Bab 33 Isna yang Licik.
34 Bab 34 Jebakan.
35 Bab 35 Pak Romi sakit.
36 Bab 36 Kejahatan Isna
37 Bab 37 Rahasia.
38 Bab 38 Terkejut.
39 Bab 39 Terusir.
40 Bab 40 Rahasia yang menyakitkan.
41 Bab 41 Bertemu orang baik.
42 Bab 42 Menemukan kebenaran.
43 Bab 43 Merindu.
44 Bab 44 Musibah datang.
45 Bab 45 Pertemuan kembali.
46 Bab 46 Mulai menyadari.
47 Bab 47 Indah nya bersama
48 Bab 48 Jatuh Cinta.
49 Bab 49 Idola.
50 Bab 50 Pengagum.
51 Bab 51 Pokus.
52 Bab 52 Trauma.
53 Bab 53 Keajaiban datang.
54 Bab 54 Kebahagiaan yang hilang.
55 Bab 55 Jawaban sebuah penantian panjang.
56 Bab 56 Melupakan.
57 Bab 57 Berjumpa ratu iblis
58 Bab 58 Memulai rencana jahat.
59 Bab 59 Trik Sang Madu.
60 Bab 60 Jahat nya istri kedua.
61 Bab 61 Mengingat kembali.
62 Bab 62 Keputusan terberat.
63 Bab 63 Tersingkirkan.
64 Bab 64 Kecewa.
65 Bab 65 Pertemuan.
66 Bab 66 Rasa yang aneh.
67 Bab 67 Mulai Akrab.
68 Bab 68 Membuat Ningsih cemburu.
69 Bab 69 Bertemu Burhan.
70 Bab 70 Rahasia yang terbongkar.
71 Bab 71 Perpisahan.
72 Bab 72 Kecewa.
73 Bab 73 Merasa Baper.
74 Bab 74 Hal yang tidak terduga.
75 Bab 75 Sesuai harapan.
76 Bab 76 Bersama.
77 Bab 77 Perpecahan hubungan.
78 Bab 78 Merasa panik.
79 Bab 79 Kehilangan jejak.
80 Bab 80 Pertemuan yang dinantikan
81 Bab 81 Apa yang terjadi dengan Aure?
82 Bab 82 Merasa cocok.
83 Bab 83 Heran.
84 Bab 84 Dikira miskin.
85 Bab 85 Play boy kelas paus.
86 Bab 86 Mementingkan Ego.
87 Bab 87 Berusaha tegar.
88 Bab 88 Pertemuan yang mengharukan.
89 Bab 89 Berita mengejutkan.
90 Bab 90 Berita mengejutkan
91 Bab 91 Berpura-pura koma
92 Bab 92 Bertemu Siapa.
93 Bab 93 Memulai serius
94 Bab 94 Perjanjian keluarga.
95 Bab 95 Pernikahan.
96 Bab 96 Terpaksa menjadi Ekre.
97 Bab 97 Mencari Alasan.
98 Bab 98 Kulepas dengan iklas.
99 Bab 99 Semua nya berakhir.
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab 1.
2
Bab 2 Salah Alamat
3
Bab 3 Dipecat Lagi!!!
4
Bab 4 Maling Yang Mengubah Takdir
5
Bab 5 Pertemuan yang tidak terduga.
6
Bab 6 Salah Faham.
7
Bab 7 Kesialan Bertubi-tubi.
8
Bab 8 Pulang Kampung.
9
Bab 9 Apa Alasan Nya.
10
Bab 10 Cerita Berawal.
11
Bab 11 Sial Lagi.
12
Bab 12 Dasar pengganggu.
13
Bab 13 Sial Lagi??
14
Bab 14 Pertemuan Yang Menguntungkan.
15
Bab 15 Memulai Bisnis.
16
Bab 16 Awal Yang Baik.
17
Bab 17 Menemukan Yang Dicari.
18
Bab 18 Jebakan Ayah.
19
Bab 19 Di tipu ayah.
20
Bab 20 Terpaksa.
21
Bab 21 Malam pertama yang .....
22
Bab 22 Keberuntungan Narin.
23
Bab 23 Pergi diam-diam.
24
Bab 24 Terpaksa menurut.
25
Bab 25 Pergi Bulan Madu.
26
Bab 26 Berasa malu.
27
Bab 27 Berhasil.
28
Bab 28 Menaruh harapan.
29
Bab 29 Kehadiran Trio parasit.
30
Bab 30 Kekacauan mulai terjadi.
31
Bab 31 Kejahatan Trio parasit.
32
Bab 32 Berduka.
33
Bab 33 Isna yang Licik.
34
Bab 34 Jebakan.
35
Bab 35 Pak Romi sakit.
36
Bab 36 Kejahatan Isna
37
Bab 37 Rahasia.
38
Bab 38 Terkejut.
39
Bab 39 Terusir.
40
Bab 40 Rahasia yang menyakitkan.
41
Bab 41 Bertemu orang baik.
42
Bab 42 Menemukan kebenaran.
43
Bab 43 Merindu.
44
Bab 44 Musibah datang.
45
Bab 45 Pertemuan kembali.
46
Bab 46 Mulai menyadari.
47
Bab 47 Indah nya bersama
48
Bab 48 Jatuh Cinta.
49
Bab 49 Idola.
50
Bab 50 Pengagum.
51
Bab 51 Pokus.
52
Bab 52 Trauma.
53
Bab 53 Keajaiban datang.
54
Bab 54 Kebahagiaan yang hilang.
55
Bab 55 Jawaban sebuah penantian panjang.
56
Bab 56 Melupakan.
57
Bab 57 Berjumpa ratu iblis
58
Bab 58 Memulai rencana jahat.
59
Bab 59 Trik Sang Madu.
60
Bab 60 Jahat nya istri kedua.
61
Bab 61 Mengingat kembali.
62
Bab 62 Keputusan terberat.
63
Bab 63 Tersingkirkan.
64
Bab 64 Kecewa.
65
Bab 65 Pertemuan.
66
Bab 66 Rasa yang aneh.
67
Bab 67 Mulai Akrab.
68
Bab 68 Membuat Ningsih cemburu.
69
Bab 69 Bertemu Burhan.
70
Bab 70 Rahasia yang terbongkar.
71
Bab 71 Perpisahan.
72
Bab 72 Kecewa.
73
Bab 73 Merasa Baper.
74
Bab 74 Hal yang tidak terduga.
75
Bab 75 Sesuai harapan.
76
Bab 76 Bersama.
77
Bab 77 Perpecahan hubungan.
78
Bab 78 Merasa panik.
79
Bab 79 Kehilangan jejak.
80
Bab 80 Pertemuan yang dinantikan
81
Bab 81 Apa yang terjadi dengan Aure?
82
Bab 82 Merasa cocok.
83
Bab 83 Heran.
84
Bab 84 Dikira miskin.
85
Bab 85 Play boy kelas paus.
86
Bab 86 Mementingkan Ego.
87
Bab 87 Berusaha tegar.
88
Bab 88 Pertemuan yang mengharukan.
89
Bab 89 Berita mengejutkan.
90
Bab 90 Berita mengejutkan
91
Bab 91 Berpura-pura koma
92
Bab 92 Bertemu Siapa.
93
Bab 93 Memulai serius
94
Bab 94 Perjanjian keluarga.
95
Bab 95 Pernikahan.
96
Bab 96 Terpaksa menjadi Ekre.
97
Bab 97 Mencari Alasan.
98
Bab 98 Kulepas dengan iklas.
99
Bab 99 Semua nya berakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!