"Tugas kamu sebagai kakak harus menjaga nya dengan baik, jangan membuat putri menangis, jangan marah kepada nya." ucap Mamah nya.
Riski menghela nafas panjang. "Apa kamu mendengar Mamah?" tanya Mamah nya. "Iyah mah, Iyah." ucap Riski.
"Ya udah kalau begitu kami lanjut makan dulu yah mah, bye Mamah.. Muachhhhh..." Ucap Putri mencium.
Putri meletakkan handphone nya dan kembali makan. Setelah selesai makan Riski berjalan ke arah Kasir. Putri mengikuti nya dari belakang sambil memegang baju Riski.
Riski menghela nafas panjang dia mencoba melepaskan yang Putri dari baju nya namun Putri memegang baju Riski lagi.
"Kamu seperti anak kecil saja! jangan membuat malu!" ucap Riski. Putri hanya diam. Setelah selesai di bayar mereka keluar.
"Kamu kenapa harus memegang baju saja seperti itu? saya risih!" ucap Riski.
"Maaf kak." ucap Putri. "Sudah berapa kali kamu mengucapkan kata maaf hari ini? saya muak mendengar nya!" ucap Riski.
Mereka langsung masuk ke dalam mobil. Sampai di rumah Riski keluar dari mobil.
"Kak." panggil Sarah.
Riski berhenti dia menoleh ke arah Putri.
"Aku minta bantuan kakak bawa buku ini boleh?" ucap Putri.
"Itu buku mu! Kamu punya tangan dan kaki, jangan manja!" ucap Riski langsung meninggalkan Putri. Putri menghela nafas panjang.
"Huff... Kenapa kak Riski sangat berbeda sih dari yang di ceritakan papah sama mamah?" ucap Putri dalam hati.
"Aku pikir aku dengan kak Riski akan akrab dan Jadi saudara yang baik, ternyata salah dia sangat membenci ku dan tidak suka. Aku juga tidak berani menatap wajah Kak Riski ketika dia marah." ucap Putri.
Dia masuk ke dalam.
"Aduh Non Putri kenapa mengangkat barang-barang yang berat seperti ini? Jangan non, sini saya bantu." ucap Bibik.
"Terimakasih Bik." ucap Putri. Bibik Mengangguk.
"Ayo masuk Non." ucap Bibik. Mereka pun masuk ke dalam.
Setelah di kamar dia menyusub semua nya di rak buku yang dia punya.
"Akhirnya aku bisa mendapatkan buku-buku yang aku mau hari ini. Seperti nya aku akan menghabis kan waktu ku di kamar untuk membaca buku-buku ini." ucap Putri.
"Eh tunggu dulu deh. Kak Riski hari ini sudah membantu ku. Aku sebaiknya mengucap kan terimakasih terlebih dahulu." ucap Putri.
Dia keluar dari kamar nya.
"Non Putri mau ngapain?" tanya Bibik. "Mau Bikin kue untuk kak Riski sebagai tanda terima kasih sudah mengantar kan aku membeli buku." ucap Putri.
"Oohh kalau begitu Bibik bantuin yah." ucap Bibik. Putri mengangguk. Setelah selesai dia membawa nya ke kamar Riski.
"Tok!! Tok!! Tok!!" Ketukan pintu kamar. Riski langsung membuka nya. Melihat Putri di balik pintu membuat nya sedikit kesal.
"Ada apa?" tanya Riski dengan nada dingin, tatapan kosong.
"Ini kak kue untuk kakak sebagai tanda terima kasih ku sudah mau mengantar kan aku membeli buku." ucap Putri.
Riski melihat kue coklat di tangan Putri.
"Saya tidak suka kue." ucap Riski. Putri seketika langsung terdiam.
"Kamu tidak perlu berusaha untuk mendekati saya karena kita tidak mungkin akrab, saya tidak suka dengan saudara perempuan!" ucap Riski.
Putri diam, Riski menutup pintu.
"Aku sudah susah-susah membuat kue ini kak, hanya mencicipi nya saja sudah membuat ku Senang." ucap Putri.
"Saya tidak suka. Berikan saja kepada orang lain!" ucap Riski. Putri menghela nafas panjang.
"Kenapa Kakak tega banget sih menolak kue yang aku buat? aku sudah membuat kue ini khusus untuk kakak." ucap Putri.
Riski menghela nafas panjang. Dari pada dia pusing sendiri akhirnya dia membuka pintu mengambil kue itu dari tangan Putri dan langsung membawa nya masuk ke dalam.
Putri tersenyum karena kue nya di ambil walaupun dengan cara tidak baik. Dia tersenyum dan segera pergi dari sana.
Riski melihat kue yang berada di atas meja nya. Tidak memakan nya hanya membiarkan saja di sana.
Di malam hari nya...
"Riski mamah pulang." ucap mamah nya. Riski melihat papah dan mamah nya langsung berdiri menyalim kedua tangan orang tua nya.
"Mamah sama papah kenapa larut sekali pulang nya?" tanya Riski.
"Kamu nungguin yah?" tanya mamah nya. Riski tersenyum.
"Sangat banyak pekerjaan yang harus di selesaikan nak." ucap papah nya.
"Putri mana?" tanya Mamah nya karena tidak melihat Putri.
"Non Putri ada di kamar nya Bu, Non Putri memiliki buku baru dia akan menghabis kan masa libur nya membaca buku dan menulis." ucap Bibik.
"Dia adalah putri ku yang sangat rajin belajar." ucap pak Haris.
"Dia juga Putri mamah pah." ucap Bu Mirna.
Mereka sama-sama tersenyum.
Riski yang melihat itu hanya bisa diam saja.
Setelah selesai makan dan mandi Bu Mirna datang ke kamar Putri.
"Bagaimana hari ini dengan kak Riski? kak Riski gak marah-marah kan?" tanya Bu Mirna.
Putri mengingat kata-kata Riski kalau anak perempuan hanya bisa menangis dan mengadu.
"Enggak Mah, kak Riski itu orang nya sangat dingin sekali. Tapi aku senang kok jadi nya memiliki teman deh." ucap Putri.
"Bagus deh, mamah sangat ingin melihat kamu dengan kak Riski Dekat." ucap Bu Mirna. Putri tersenyum.
"Oh iya tadi kata bibik kamu masakin kue untuk kak Riski?" tanya Bu Mirna.
"Iyah mah, kapan lagi kak Riski bisa mencicipi kue yang aku buatin." ucap Putri.
"Kamu jangan sedih dulu yah, mamah mau bilang kalau Kak Riski kurang tertarik dengan nama nya kue." ucap mamah nya.
"Maksud nya mah?" tanya Putri.
"Yah kak Riski tidak suka kue." ucap Bu Mirna.
"Oohh gitu yah mah, pantesan saja kak Riski menolak. Namun aku terus memaksa nya." ucap Putri.
Bu Mirna tersenyum dia mengelus rambut Putri.
"Kamu pasti membuat kak Riski jengkel tadi. Tapi mamah tau kok kamu melakukan hal yang baik." ucap Mamah nya.
Putri tersenyum.
"Kalau boleh tau kak Riski suka apa mah?" tanya Putri.
"Kak Riski itu suka makanan yang pedas-pedas." ucap Bu Mirna.
"Masakan yang pedas? Aku tidak pandai memasak." ucap Putri.
"Sudah tidak perlu melakukan hal seperti itu." ucap mamah nya. "Sekarang kamu lanjut saja menulis, mamah juga mau istirahat karena sangat lelah sekali." ucap Mamah nya.
Putri memeluk Mamah nya Mencium pipi seperti biasa dan mengucapkan selamat malam.
Setelah itu mamah nya keluar.
Dia melihat pintu kamar Riski terbuka. Bu Mirna masuk dan ternyata Riski sedang bermain game di komputer nya.
"Mulai Minggu besok kamu sudah bisa masuk kuliah nak, sebaik nya kamu harus menyiapkan apa yang di perlukan." ucap mamah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments