Benci Menjadi Cinta
Di sebuah kota besar hidup satu keluarga yang memiliki anak laki-laki satu yaitu pak Haris dan Juga Bu Mirna.
Namun sudah lama mereka berpisah dengan anak laki-laki nya karena anaknya mulai bersekolah SMP di Luar negeri.
Mereka berusaha untuk mempunyai anak lagi namun belum rejeki mereka.
Pada suatu hari Pak Haris bertemu dengan Putri Natalie yang sedang bekerja di perusahaan nya.
Di umur nya yang masih sangat muda dia harus menjadi Tukang bersih-bersih di sana.
Pak Haris sangat kasihan sudah beberapa hari dia melihat Putri namun kali ini dia sudah tidak tega melihat anak itu.
Akhirnya Pak Haris membawa nya ke rumah. Awalnya hanya ingin mengajak nya berkunjung ke rumah namun ternyata Istri nya langsung suka pada Natalie.
Mereka menyekolahkan Natalie sampai lulus SMA.
Putri sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan orang baik seperti orang tua angkat nya.
"Mamah..." Panggil Putri yang sedang di depan rumah karena baru pulang sekolah.
"Iyah kenapa sayang?" tanya Bu Mirna.
"Lihat deh nilai ku, aku sudah lulus." ucap Putri.
"Ya Allah, syukur lah, mamah sangat senang.. Papah kamu juga pasti sangat senang mendengar ini." ucap mamah nya.
Putri tersenyum. "Ya udah kalau begitu kamu masuk terus mandi setelah itu makan ikut dengan mamah keluar merayakan kelulusan kamu." ucap Bu Mirna.
Putri mengangguk dia sangat senang sekali.
Mereka sudah sampai di restoran kesukaan Putri.
"Papah kapan pulang mah? Aku sangat merindukan papah." ucap Putri.
"Dua Minggu lagi, papah juga mengurus surat Pindah kakak kamu dari sana ke sini, agar nanti saat kamu kuliah dia bisa menjaga kamu." ucap Bu Mirna.
"Asikk... Aku sudah tidak sabar bertemu dengan Kak Riski." ucap Putri. "Iyah sayang..." ucap Bu Mirna.
Tiga Minggu kemudian..
"Hari ini Mamah seperti nya pulang malam, kamu gak apa-apa kan sendiri di rumah?" tanya Bu Mirna kepada Putri karena dia juga sudah libur.
"Gak apa-apa kok mah." ucap Putri. "Bagus deh kalau begitu Mamah pergi dulu yah." ucap Bu Mirna mencium kening Putri dan berangkat bekerja.
"Huff sekarang tinggal aku sendiri di rumah, aku harus ngapain yah?" ucap Putri kebingungan.
Akhirnya dia mengundang dua teman nya ke rumah nya.
Sahabat nya yang bernama Enjel dan Juga Ani.
Mereka sudah biasa datang ke sana bahkan menginap karena Orang tua Angkat Putri Tidak pernah mempermasalahkan itu, justru dia sangat senang sekali banyak orang di rumah nya.
Mereka menonton film di Ruang tamu seperti biasa. Namun saat sedang asyik menonton handphone Putri berbunyi.
"Papah." ucap Putri.
"Aku jawab telpon dulu yah, kalian lanjut saja Nonton." ucap Enjel.
Teman-teman nya mengganguk.
"Halo Papah, kenapa papah baru menelpon ku? Apa papah sudah sampai di Indonesia?" tanya Putri.
"Papah sudah sampai nak, namun papah tidak bisa langsung ke rumah, kakak kamu yang langsung ke rumah di antar sama supir." ucap Pak Haris.
"Loh kok gitu pah?" tanya Putri.
"Papah masih ada urusan yang harus di selesaikan, sampai jumpa nanti malam yah nak." ucap Pak Haris.
"Aku tidak pernah bertemu dengan kak Riski sebelum nya, bagaimana aku menghadapi dia pah?" tanya Putri.
"Tidak apa-apa, biasa saja nak, kak Riski orang nya baik kok." ucap papah nya.
"Oohh gitu yah pah, ya udah deh papah hati-hati yah, aku sangat merindukan Papah." ucap Putri langsung mematikan sambungan telepon.
"Papah kamu sudah pulang?" tanya Enjel.
"Udah. Tapi dia tidak bisa langsung pulang ke sini, hanya kak Riski yang langsung pulang ke sini." ucap Putri.
"Kak Riski pulang? Aku sangat penasaran aslinya bagaimana. Dia terlihat sangat tampan di foto. Aku yakin lebih tampan aslinya." ucap Ani.
"Humm Kamu benar-benar tidak bisa menahan diri kalau melihat pria tampan." ucap Enjel. Putri tersenyum.
Mereka lanjut menonton film. Saat sedang asyik tiba-tiba pintu rumah ada yang mengetuk.
"Seperti nya itu adalah Kak Riski." ucap Putri sangat bersemangat lari keluar.
Dia membuka pintu.
"Kak Riski...." Ucap Putri langsung memeluk Riski.
Enjel dan Ani terdiam kaget karena melihat Riski sangat tampan, tinggi dan gagah sekali.
"Apa-apaan ini?" tanya Riski mendorong Putri dari nya. Putri menatap wajah Riski.
"Aku Putri kak, aku sudah lama ingin bertemu dengan kakak, ternyata sekarang kita sudah bertemu aku sangat senang sekali. Ternyata kakak sangat tampan dan tinggi." ucap Putri.
"Aneh deh. Kenapa kalian ada di rumah saya?" tanya Riski.
Putri dan Teman-teman putri langsung terdiam. "Kalian mau berbuat jahat? Sebaiknya kalian pergi saja, saya tidak kenal dengan kalian!" ucap Riski menarik koper nya masuk.
Namun orang tua nya tiba-tiba datang. Mereka tau apa yang akan terjadi di rumah itu sebabnya mereka langsung pulang saja.
Dan benar saja kalau yang dia pikirkan oleh mereka terjadi. Mereka langsung menenangkan suasana membawa Riski masuk ke dalam terlebih dahulu.
"Kok kakak kamu gitu sih?" tanya Ani.
"Aku juga tidak tau." ucap Putri.
"Ya udah kalau begitu kami pulang saja yah, aku jadi tidak nyaman kalau seperti ini." ucap Enjel.
Akhirnya mereka berdua pulang. Putri masuk ke dalam.
Dia melihat Riski sedang berbicara dengan mamah nya.
Riski menoleh ke arah Putri yang hanya diam.
"Siapa kamu? kenapa kamu datang ke keluarga saya dan menjadi anak angkat di rumah ini? saya tidak setuju memiliki saudara perempuan." ucap Riski.
Putri terdiam. "Den Riski jangan berbicara seperti itu Den." ucap Bibik.
"Jangan ikut campur Bik! Kenapa tidak ada satu pun yang memberi tau kepada ku kalau mamah sama papah mengadopsi anak perempuan?" tanya Riski.
"Rencana nya papah sama mamah mau sepraisin kamu. Namun ternyata waktu tidak lah mendukung." ucap Bu Mirna.
"Ini saudara angkat kamu, namanya Putri, Sejak SD Putri sudah dengan mamah dan papah di sini. Dia anak yang baik. Kamu harus berbuat baik kepada dia." ucap Bu Mirna.
Riski menggeleng kan kepala nya. "Pantesan saja selama aku di sana kalian tidak pernah perhatian dan tidak pernah datang untuk menemui ku, alasan nya karena dia?" ucap Riski.
"Bukan nak, semua nya bukan karena Putri." ucap Bu Mirna.
"Aku tidak ingin memiliki saudara angkat Mah apalagi perempuan, aku tidak terima." ucap Riski.
"Jaga mulut kamu Riski! papah tidak pernah mengajari kamu seperti ini." ucap pak Haris.
"Ini adalah keputusan mamah sama papah, Lagian Mamah kamu tidak bisa mengandung lagi karena rahim nya sudah tidak ada." ucap papah nya.
Riski bukan nya bahagia pulang ke rumah tapi dia malah sedih dan kesal, dia langsung naik ke kamar nya.
Dia tambah kaget melihat kamar nya berisi barang-barang Perempuan.
"Apa-apaan ini?" ucap nya dengan kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
abdan syakura
Assalamu'alaikum kak..
Aq mampir nih...
Semangat sll ya, kak!!☺️
2023-01-22
0
Park Kyung Na
mampir
2022-12-30
0