Mama Curiga

Humaira terkejut karena saat dirinya dan anak-anak sampai di rumah. Ada Mama dan Papa yang ternyata sudah menunggu di luar rumah.

"Assalamualaikum, Mama, Papa. Sudah lama?" Humaira segera mencium tangan dari kedua orang tuanya itu begitu Humaira turun dari mobil online.

"Baru saja kok, kebetulan mama dan papa baru saja pulang dari urusan bisnis. Papa teringat akan Aisyah dan Almira yang sangat menyukai brownies dan donat. Jadi kami membelinya dan mampir ke Sini."

"Wah, terima kasih banyak Mama dan Papa. Maaf karena sudah membuat kalian menunggu."

"Tidak apa-apa, lagi pula kami belum lama duduk di sini sebelum kemudian kamu dan anak-anak datang," ucap papa.

Humaira tersenyum kemudian membuka pintu dan mempersilahkan kedua orang tuanya serta anak-anak untuk masuk ke dalam.

Papa langsung mengajak Almira dan Aisyah untuk memakan donat dan brownies yang tadi dia beli dalam perjalanan pulang.

Sementara Humaira berjalan ke dapur untuk membuatkan minuman.

"Humaira.."

"Ya mama?"

"Apa kamu tadi pergi ke mall bersama dengan Chiko?"

Deg !!

Humaira menghentikan aktivitasnya yang hendak menuang air ke dalam panci.

"Humaira tidak mengerti ma."

"Tadi, waktu Mama dan Papa sedang dalam perjalanan pulang. Kami melihat mobil Chiko baru saja keluar dari area mall. Kami mengklaksonnya dari belakang tapi sepertinya Chiko tidak mendengarnya. Kamu pergi sama Chiko kan?"

Humaira menghidupkan kompor untuk menutupi rasa gugupnya, dia tidak tahu harus berkata apa.

"Humaira, Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan dari mama?"

"Sebenarnya mas Chiko bilang jika akhir pekan ini akan melakukan pertemuan dengan kolega bisnisnya di salah satu mall."

"Jadi kamu dan anak-anak pergi sendirian?" tanya Mama yang dibalas anggukan kepala oleh Humaira.

"Kemana?"

"Kedai es krim ma, Humaira janji kepada anak-anak untuk membawanya makan es krim akhir pekan ini."

Humaira tersenyum dan berharap sang ibu mertua tidak akan curiga mengenai apapun.

"Kenapa Aku merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres terjadi antara Chiko dan Humaira?" lirih Mama.

"Apa Mama mengatakan sesuatu?" tanya Humaira.

"Tidak, mama hanya berpikir kenapa Chiko masih belum berubah dan tetap saja bekerja saat akhir pekan."

"Tidak apa apa ma, lagi pula sebentar lagi mas Chiko berjanji akan menghabiskan waktu bersama dengan kami selama satu bulan penuh."

"Benarkah?" tanya Mama.

"Ya, semuanya akan dimulai bulan depan."

"Kenapa harus bulan depan? seperti sebuah perjanjian saja."

Humaira hanya tersenyum menanggapi perkataan dari mama.

"Humaira, Kenapa mama merasa bahwa ada sesuatu yang kamu sembunyikan darimu?"

"Mama terlalu berlebihan, Bukankah Mama tahu jika selama ini aku tidak bisa menyembunyikan hal sekecil apapun dari mama?"

"Hmm, kamu benar. Mungkin lebih tepatnya Mama curiga terhadap Chiko, Kenapa dia bisa berjanji untuk menghabiskan waktu bersama dengan kamu dan anak-anak bulan depan. Kenapa tidak di mulai sekarang."

"Mungkin mas Chiko masih harus menata ulang schedule-nya untuk bulan depan agar kebersamaan kita tidak akan pernah diganggu hanya karena urusan pekerjaan."

"Ya, semoga saja apa yang kamu katakan memang benar. Dan semoga saja perasa curiga yang merasakan ini salah."

"Tanpa rasa sakit kita tidak akan pernah belajar menjadi kuat, tanpa rasa kecewa kita tidak akan pernah belajar menjadi dewasa. Tanpa kehilangan, kita tidak akan pernah belajar arti ikhlas. Mama harap kamu akan selalu kuat menghadapi apapun yang terjadi."

"Insyallah."

Humaira kemudian membawa nampan yang berisi 2 minuman hangat dan membawanya ke depan.

"Berjuanglah untuk hal-hal yang memang pantas diprjuangkan. Kini saatnya kamu menemukan titik terang untuk menjadi pemilih tentang hal-hal yang ingin kamu perjuangkan," lirih Humaira.

Humaira mencoba untuk bergabung bersama dengan mama dan papa yang sedang bercanda tawa bersama dengan Almira dan Aisyah.

Papa dan mama terus saja menyinggung jam berapa kira-kira Chiko akan pulang. Humaira selalu mencari alasan agar kedua orang tuanya tidak curiga, jika malam ini Chiko akan bermalam di apartemen Dinda. Seperti pesan yang baru saja di kirimkan Chiko kepada Humaira.

Tepat senja, mama dan papa memilih untuk pulang.

"Humaira minta maaf atas nama Mas Chiko, Karena Mama dan Papa sudah menunggu lama namun Mas Chiko tidak kunjung pulang," ucap Humaira saat mengantar kedua orang tuanya ke depan.

"Tidak apa apa, sebenarnya ada sedikit yang ingin Papa bicarakan dengan Chiko. Chiko juga sudah lama tidak pernah datang ke rumah, papa pikir hari ini papa akan bisa ketemu dengannya."

"Insyallah Humaira akan menyampaikan perihal ini kepada Mas Chiko nanti saat Mas Chiko pulang,"

"Humaira, kami pulang dulu ya, ingat jika ada sesuatu cepat beritahu Mama."

Humaira hanya tersenyum dan menganggukan kepala sebelum memeluk mama.

Berpelukan adalah hal yang wajib untuk dilakukan ketika Humaira dan Mama akan berpisah.

Humaira mengajak anak-anak untuk masuk dalam melakukan sholat bersama.

"Ibu, apa yang tadi itu katakan itu benar?" tanya Aisyah sesaat setelah mereka semua selesai melakukan salat bersama.

"Yang mana sayang?"

"Soal ayah yang akan menghabiskan waktu bersama kami tanpa diganggu oleh pekerjaan."

"Tentu saja, memangnya kapan Aisyah mengetahui jika Ibu pernah berbohong?"

Aisyah tersenyum dan langsung memeluk Humaira.

Sebentar lagi aku akan mempunyai kesempatan untuk membalikkan dirimu ke jalan yang benar, Mas. Aku tidak akan membiarkan kamu memilih jalan yang akan membuat kamu menyesal.

"Humaira..."

"Bu, itu ayah," celetuk Almira.

"Masak sih? kalian tunggu sini dan jangan kemana-mana. Ibu akan melihat apakah itu benar-benar Ayah atau bukan."

Humaira segera berjalan menuruni tangga dan membukakan pintu.

"Mas?" Humaira tersenyum menyambut kepulangan dari suaminya.

"Humaira, apa tadi Mama dan Papa datang ke sini?"

"Iya."

"Lalu apa yang kamu katakan saat mereka bertanya tentang keberadaan aku?"

"Mas pergi untuk melakukan pertemuan bisnis dengan kolega?"

Chiko terlihat bernafas lega kemudian berbalik badan seperti akan pergi lagi.

"Mas, kamu mau kemana?" tanya Humaira.

"Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu bahwa malam ini aku akan menginap di apartemen Dinda? aku pulang hanya ingin memastikan bahwa kamu tidak berkata ya macam-macam terhadap mama dan papa."

Deg !!

Aku kira kamu pulang karena kamu sudah sadar bahwa kamu tidak seharusnya meninggalkan aku dan anak-anak. Ternyata aku salah.

Humaira menatap nanar kepergian dari suaminya, kemudian kembali masuk ke dalam dan mengatakan kepada Aisyah dan Almira bahwa yang datang bukanlah ayah mereka. Melainkan Pak RT yang ingin meminjam alat pengocok.

Sementara itu..

"Pa, Papa merasa nggak sih kalau ada sesuatu yang terjadi di antara rumah tangga Chiko dan Humaira?" tanya Mama saat mereka sudah berada dalam perjalanan pulang.

"Hmm, Papa juga merasa seperti itu saat melihat Humaira terlihat kelagapan mencari alasan ketika Papa bertanya kapan Chiko akan kembali. Atau bertanya kira-kira ke mana Chiko biasanya melakukan pertemuan dengan kolega bisnisnya."

"Saat mama dan Humaira berada di dapur juga mama memperhatikan ada gelagat yang tidak biasa dari Humaira Dia seperti sedang berusaha menyembunyikan sesuatu."

"Kira kira apa ya, pa?"

"Papa tidak tahu, ma. Semoga saja setelah ini kita akan menemukan sebenarnya apa yang terjadi di antara mereka."

"Mama benar-benar curiga telah terjadi sesuatu diantara mereka, apa tadi Papa ingat saat Papa mencoba untuk klakson mobil Chiko. Mobilnya justru semakin berkendara dengan kecepatan tinggi, seolah-olah sedang menghindari kita."

"Ya, Papa juga merasa seperti itu. Entahlah ma. Semoga saja ini hanya firasat kita saja yang terlalu berpikiran buruk."

"Mama juga berharap seperti itu."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Terpopuler

Comments

susi lawati

susi lawati

jijik klo Humaira balik sama Chiko.. baru pacaran aja udah kyk suami istri..
yg jls istri dcampakan gt aja!!
tunggu penyesalanmu chiko

2022-12-26

0

Aulia Finza

Aulia Finza

serah chiko....semoga masih ada kesempatan kedua buat mu chik

2022-12-20

0

Senja Ariestya

Senja Ariestya

huhh..makin gedeg sama si chika...

2022-12-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!