Humaira memilih pergi sendiri untuk menjemput Aisyah dan Almira yang berada di rumah mama mertuanya.
"Humaira, Kenapa kamu datang sendiri ke mana Ciko?" tanya Papa saat melihat Humaira datang sendiri.
"Iya, Mas Chiko tiba-tiba ada pekerjaan yang mengharuskannya untuk pergi ke luar kota." Humaira tersenyum sambil mencium punggung tangan Papa mertuanya.
"Haduh, Chiko kenapa dari dulu tidak berubah selalu saja sibuk memikirkan pekerjaan daripada menghabiskan waktu bersama dengan keluarga."
Humaira hanya tersenyum saat mendengar perkataan dari Papa mertuanya itu, karena jujur saja Humaira tidak tahu harus menjawab apa. Apalagi setelah keinginan dari sang suami, membuat Humaira tidak bisa benar-benar berpikir dengan jernih.
"Ya sudah sana masuk ke dalam, Aisyah dan Almira sedang berada di ruang bermain ditemani Mama."
Humaira tersenyum dan menganggukkan kepala sebelum mulai melangkahkan kaki memasuki rumah, Humaira langsung berjalan menuju ruang bermain untuk bertemu dengan Almira dan Aisyah.
"Assalamualaikum.."
"Ibu..." Almira dan Aisyah segera berhamburan begitu mengetahui Humaira datang.
"Humaira, Bukankah Mama sudah meminta kamu untuk bermalam di sini bersama dengan Chiko?" tanya Mama.
"Maaf ma."
"Apa Chiko pergi ke luar kota lagi?" tanya Mama yang dibalas anggukan kepala oleh Humaira.
Mama menghela nafas panjang sebelum kemudian kembali berbicara kepada Humaira. "Ya sudah, Mama akan melihat apakah pelayan sudah selesai menyiapkan makanan."
Humaira tersenyum dan melihat kepergian dari mama mertuanya itu, entah sudah berapa kali Humaira berbohong mengenai Chiko kepada kedua orang tuanya.
Setelah makan bersama, Humaira mengajak kedua putrinya untuk kembali pulang ke rumah.
"Ibu, apa hari ini kita jadi pergi ke mall untuk berjalan-jalan dan menonton bioskop?" tanya Aisyah saat mereka dalam perjalanan kembali pulang ke rumah.
"Maaf sayang, sepertinya hari ini Ayah sedang sibuk sehingga kita tidak bisa untuk pergi ke mall," ucap Humaira dengan lembut.
Aisyah terlihat sedih dengan jawaban yang diucapkan oleh Humaira. Humaira merasa lebih sedih lagi terutama kecewa kepada Chiko yang selalu saja mengingkari janjinya kepada anak-anak.
Kemudian Humaira menemukan ide yang menurutnya sangat bagus demi bisa menghibur kedua buah hatinya.
"Bagaimana jika kita pergi ke mall bersama-sama tanpa Ayah? Ibu yakin jika ayah tidak marah jika kita pergi tanpanya."
"Bener?" tanya Almira.
"Iya dong, apa sih yang nggak buat kedua putri kecil ibu yang manis-manis ini?" Humaira tersenyum sambil mencubit gemas pipi kedua putrinya.
Humaira kemudian memberikan perintah kepada sopir keluarga, yang ditugaskan Papa untuk mengantar kepulangan Humaira dan kedua anaknya. Untuk berbalik haluan menuju sebuah mall.
Humaira sangat bahagia ketika melihat keceriaan dari wajah Almira dan Aisyah saat mereka sudah sampai di mall.
"Bapak bisa pulang saja, saya dan anak-anak bisa naik taksi kalau kami sudah puas bermain," ucap Humaira pada sopir.
"Tapi Bagaimana jika tuan dan nyonya bertanya perihal nona?"
"Tidak apa-apa, setelah ini aku akan menghubungi Mama dan Papa untuk mengatakan bahwa aku tidak langsung pulang melainkan pergi ke mall mengajak anak-anak."
"Baiklah."
Humaira turun dari mobil dan tidak lupa mengucapkan terima kasih karena sopir sudah mau mengantarkannya ke mall.
Humaira mulai mengikuti langkah kaki dari kedua putrinya itu yang terlihat sangat bersemangat memasuki mall. Humaira langsung mengajak mereka ke lantai atas untuk bermain.
"Ibu, bolehkah kami makan es krim sebelum pergi bermain?" tanya Almira.
"Boleh dong."
Humaira yang melihat ada stand es krim, segera mengajak kedua buah hatinya untuk pergi ke sana. Namun, belum sempat mereka sampai pada kedai penjual es krim. Humaira melihat Chiko dan Dinda yang baru saja keluar dari toko perhiasan.
Dinda terlihat sangat gembira sambil bergelantungan manja di Chiko. Sungguh, itu adalah pemandangan yang paling menyakitkan bagi Humaira.
Ya, tidak akan ada wanita yang tahan saat melihat suaminya selalu mengingkari janji terhadap anak-anak dan justru selalu menemani dan menuruti apapun keinginan dari wanita selingkuhannya.
Humaira memilih untuk segera menarik anak-anak pergi dari sana dan berbalik arah, Humaira tidak ingin anak-anak mengetahui bahwa sang ayah sebenarnya tidak sibuk bekerja. Melainkan sedang sibuk bersama dengan wanita lain.
"Sayang, sepertinya kedai es krim itu kehabisan es krim. Lebih baik sekarang kita pergi untuk mencari penjual es krim lainnya. Ibu yakin akan banyak penjual es krim di mall ini."
"Bagaimana ibu bisa tahu jika penjual es krim itu sudah kehabisan es krim, sementara pembeli yang ingin membeli bisa mendapatkan es krim di sana?" tanya Aisyah.
"Sudah ayo. Atau kalian ingin bermain dulu sebelum membeli es krim? sepertinya akan nikmat jika kita makan es krim setelah bermain." Humaira mencoba membujuk Almira dan Aisyah agar mereka bisa mau untuk segera pergi dari sana sebelum Chiko melihat ketiganya.
"Baiklah, tapi Ibu janji akan memberikan kami es krim setelah kami bermain," tanya Aisyah.
"Iya sayang."
Setelah bujuk rayu yang sedikit alot, Humaira akhirnya berhasil membuat Almira dan Aisyah pergi bermain dan melupakan tentang es krim.
Humaira segera membawa mereka masuk ke dalam lift sebelum Chiko dan Dinda melihatnya.
Humaira buru-buru menekan tombol lift tutup, karena dia takut jika Chiko dan Dinda juga akan menaiki lift tersebut.
Bukankah tidak lucu jika anak-anak mengetahui bahwa sebenarnya ayah mereka tidak sedang sibuk bekerja dan justru sedang bersama dengan seorang wanita, dan Humaira yang harus bertemu dengan wanita biang kerok dari keinginan Chiko untuk bercerai dan memilih menjalani hidup dengannya.
Humaira melihat bahwa anak-anak menatapnya dengan tatapan curiga.
"Apa Ibu sedang menyembunyikan sesuatu dari kami sehingga Ibu tidak jadi membelikan kami es krim?" tanya Aisyah.
"Tidak sayang, Ibu hanya senang karena kalian akan memilih untuk pergi bermain sebelum kita bertiga menikmati makan es krim sepuasnya."
"Apa? makan es krim sepuasnya?" mata Almira berpindah-pindah saat mendengar bahwa setelah bermain mereka akan makan es krim sampai puas.
"Tentu saja, Ibu akan mengajak kalian ke toko es krim yang paling terkenal di kota ini. Ibu yakin kalian akan suka dengan es krimnya dan akan selalu ingin pergi ke sana lagi."
"Aisyah jadi tidak sabar untuk makan es krim."
"Jadi apakah kita akan makan es krim atau pergi bermain?" tanya Humaira.
"Tentu saja bermain, Bukankah Ibu berjanji akan mengajak kami bermain lalu menutup jalan-jalan ini dengan menonton bioskop?" tanya Aisyah.
"Ah iya, bagaimana Ibu bisa lupa? Kalau begitu bagaimana jika sekarang kalian menikmati waktu bermain kalian sementara Ibu mencari jadwal film yang akan kita tonton nanti," ucap Humaira saat mereka sudah sampai di area bermain.
"Hore..."
Humaira merasa lega karena kedua putrinya tidak lagi merasa curiga terhadap dirinya. Humaira melihat ke sekeliling berharap dia tidak akan lagi bertemu dengan Chiko ataupun Dinda.
"Semoga saja kita tidak akan bertemu di sini, Mas," lirih Humaira.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Senja Ariestya
ikut merasakan sakit di hati humaira 😭😭😭
2022-12-19
0