Akira sudah sampai di rumah kontrakan saat ponselnya berdering.
"Hah, Arjun." Akira sebenarnya sangat malas jika harus mengangkat panggilan dari Arjun. Kekasih yang baru menjalin hubungan dengan Akira.
"Arjun, kita baru menjalin hubungan selama enam bulan. Kenapa kamu sangat posesif sekali?"
"-----"
"Arjun denger walaupun kamu masih mencintai aku. Tapi aku tidak mencintaimu. Jika aku sudah tidak mencintai kamu, itu artinya hubungan kita sudah berakhir. Seperti itu. Simpel. Sangat simpel."
"------"
"Tidak dan tutup telponnya." Akira melempar ponselnya ke arah kasur, di ikuti jaket Mayor Zay yang masih dia kenakan.
Brak !!
Sebuah buku catatan terjatuh bersamaan dengan Akira melempar jaket itu ke tempat tidur.
Akira yang penasaran akan buku itu, segera mengambilnya dan membuka nya.
Buku dengan sampul berwarna coklat ke merah-merahan itu mulai di buka oleh Akira.
Baris pertama tidak ada apapun selain tulisan 'Zay Aditya'
"Zay Aditya." Lirih Akira.
Lembar kedua..
...Setiap harinya pasti mengalami banyak hal mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, pasti mengalami berbagai hal mulai dari yang sifatnya bahagia sampai yang sifatnya bisa membuat sedih....
...Kadang saat sudah lelah manusia butuh untuk mengeluarkan berbagai emosi tersebut agar tidak menumpuk di kepala dan pada akhirnya berdampak pada kesehatan psikologis. Salah satunya adalah dengan cara bercerita ke orang tua, teman, atau sahabat mengenai masalah apa yang di alami saat ini....
...Namun tidak semua orang nyaman untuk bercerita kepada orang lain mengenai masalah yang sedang dialaminya. Salah satu opsi jika tidak ingin bercerita dengan orang lain adalah menulis diary harian....
...Dan ini adalah buku catatan ku, dimana aku akan menumpahkan semua keluh kesah yang terjadi padaku....
...Sejak mulai bangun tidur hingga tidur lagi, banyak sekali pengalaman dan kejadian serta peristiwa yang terjadi pada seseorang. Pengalaman tersebut sangat beragam, ada yang menggemberikan, membosankan, menggelikan, mengharukan, atau mengecewakan....
...Semua peristiwa dan pengalaman tersebut dapat dituangkan dalam buku harian. Jadi apa yang dimaksud dengan buku harian? Bagaimana cara membuat buku harian yang baik? Seperti apa contoh buku harian yang baik? Apa manfaat buku harian?...
...Entah lah, bahkan hingga aku memutuskan untuk menulis ini, aku masih tidak mengerti apa sebenarnya tujuan dari adanya buku catatan itu....
Kisah ku, dimulai hari ini..
Aku baru berusia 25 tahun, dan sedang membersihkan salju saat aku melihat bidadari cantik menggunakan jaket bulu berwarna merah, sedang melintasi jalanan yang bersalju dan hujan salju intensitas sedang.
Gadis cantik yang memakai jaket bulu berwarna merah itu, memasuki gereja dan mulai menyampaikan keluh kesah nya.
(Can't you wait ten minutes for me to get here, before making it snow again? look at my favorite fur coat getting wet)
"Tidak bisakah kamu menunggu sepuluh menit hingga aku tiba disini, sebelum membuat salju kembali turun? lihatlah mantel bulu kesukaan aku jadi basah."
Gadis cantik bernama Mira itu mulai menyalahkan lilin dan menaruh nya di tempat dimana banyak sekali lilin yang sudah di nyalakan oleh beberapa pengunjung gereja.
(Listen, there will be a tea party at Auntie Banir's house, Auntie also intends to connect me with her niece. Please don't let that Indian guy like me? Remember when I told you not to set me up with an Indian man?)
"Denger, akan ada pesta minum teh di rumah BiBi Banir, Bibi juga berniat menghubungkan aku dengan keponakannya. Tolong, jangan biarkan pria India itu menyukai aku? ingat saat aku mengatakan agar tidak menjodohkan aku dengan pria India?"
Kejadian berputar beberapa tahun lalu, saat Mira berdoa agar Tuhan tidak menjodohkannya dengan Pria India, karena pria India selalu bersikap bodoh ketika berada di dekatnya.
(This is also Father's request, you know I can at least go against his request. So I beg you to arrange this so that the Indian guy who is Aunt Banir's nephew doesn't like me, and Father doesn't like him either)
"Ini juga permintaan Ayah, kau tahu kan aku paling tidak bisa menentang permintaannya. Jadi, aku mohon agar kamu mengatur ini supaya pria India yang merupakan keponakan dari Bibi Banir tidak menyukai aku, dan Ayah juga tidak menyukainya."
"So Please, Please (Aku mohon, aku mohon..)" Ucap Mira sambil berlutut dengan posisi berdoa dan mata tertutup.
(I beg you, I promise to stop wearing fur jackets from today. You know how much I love down jackets, right?)
"Aku mohon, aku berjanji akan berhenti menggunakan jaket bulu mulai hari ini. Kau tahu aku sangat mencintai jaket bulu kan?" ucap Mira dengan penuh pengharapan sambil melihat ke arah Tuhan Yesus Kristus.
(I'm sure you will take care of this matter. right? Thank you, I know that I can always count on you)
"Aku yakin kamu akan mengurus masalah ini. Benar kan? Terima kasih, aku tahu bahwa aku selalu bisa untuk mengandalkan kamu."
Mira bangkit dari posisinya kemudian bersiap untuk pergi keluar gereja. Namun, baru beberapa langkah dia berjalan, Mira kembali berbalik dan menatap Tuhan.
"(I beg you, take care of this matter) Aku mohon, urus masalah ini."
Kata terakhir yang diucapkan Mira sebelum gadis itu benar-benar keluar dari gereja dan menuju mobil yang sudah menunggunya.
Zay Aditya keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung menatap Tuhan begitu Mira sudah keluar dari gereja.
(Wow God, what teachings have you taught your loyal followers? what kind of agreement I just heard. Is there really such an agreement).
"Wow Tuhan, ajaran apa yang telah kamu ajarkan kepada pengikut setia kamu? perjanjian semacam apa yang baru saja aku dengar. Apakah memang ada perjanjian semacam itu?"
Zay Aditya keluar dari gereja dengan membawa sekrup yang dia gunakan untuk membersihkan salju yang menutupi jalan.
"Hoy, Zay Aditya. Apa yang kamu lakukan? kamu tahu kan bahwa jalanan ini harus bersih sebelum pukul 15:00," ucap seseorang yang mengendarai mobil pick up dan berhenti tepat di depan Zay Aditya.
"Oke Ramzi. Aku akan segera membersihkan salju ini dalam 10 menit." Ucap Zay Aditya sambil mengangkat sekrup yang berada di tangannya.
"Aku akan menjemputmu dalam 15 menit." Ucap Ramzi sambil menginjak pedal gas dan pergi meninggalkan Zay Aditya.
"Baiklah, pembicaraan ini berakhir ala kesepakatan London."
Zay Aditya melambaikan tangan ke arah mobil Ramzi yang mulai pergi meninggalkan dirinya. Zay Aditya sangat bersemangat untuk memulai pekerjaannya membersihkan salju yang menutupi jalanan.
"Kesepakatan ala London."
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments