Tuan Cou mengatakan hal tersebut sambil memandang ke sekeliling dan sampai saat ini belum menemukan batang hidung Richard.
"Ah, Richard tadi izin akan datang terlambat untuk menyelesaikan suatu urusan."
"Baiklah jika seperti itu, ayo tuan Adrian dan tuan Edward kita akan ke kursi VVIP untuk menyambut tamu penting yang lainnya."
Dan tuan Cou pada akhirnya menggiring tuan Adrian dan juga Edward ke kursi VVIP.
Sementara itu di balik panggung pagelaran.
"Selamat berjuang sayang ku Clarissa."
Richard mengatakan hal tersebut sambil memeluk erat Clarissa, satu gadis cantik yang selama ini menjadi kekasih hatinya.
Satu wanita yang berhasil meruntuhkan hati Richard dan membuatnya setia hanya pada satu wanita.
"Richard untuk apa kau kemari?"
Clarissa mengatakan hal tersebut sambil mencoba untuk melepaskan pelukan Richard dari belakang.
"Apa salah jika aku mendatangi kekasih ku sendiri?"
Richard mengatakan hal tersebut sambil mencium leher belakang Clarissa dan juga puncak kepalanya.
"Ya aku tidak akan pernah bisa melarang mu, karena semakin engkau di larang, maka semakin kau akan melakukan hal itu bukan?"
"Tepat sekali Clarissa, dan untuk bertemu dengan mu, apapun larangannya akan tetap aku tempuh karena kau merupakan candu bagiku."
Richard mengatakan hal tersebut sambil mencium bibir Clarissa dengan lembut.
"Sudah Richard, hentikan ciuman ini, sebentar lagi aku harus ke atas panggung untuk menari."
Clarissa mengatakan hal tersebut sambil melepaskan bibir mungilnya dari nafsu Richard.
"Apakah kau tidak bisa membatalkan pertunjukan mu ini Clarissa?"
Clarissa yang mendengarkan perkataan Richard langsung mengernyitkan dahi.
"Apa maksud mu Richard?"
"Aku masih sangat merindukanmu Clarissa, akhir - akhir ini aku terlalu sibuk di dalam setiap pekerjaan ku, sehingga aku tidak memiliki waktu untuk bersama dengan mu.
Richard mengatakan hal tersebut sambil tertunduk dengan sedih, dan Clarissa yang sejak tadi mengerti isi hati Richard hanya bisa memandangi saja.
"Sayang, maafkan aku, maafkan aku yang belum bisa bersama dengan mu, tapi aku sama sekali tidak akan pernah berhenti dari tarian ku, tarian ku adalah nafas hidup bagi ku."
Clarissa mengatakan hal tersebut sambil memberikan ciuman sayang di kening Richard.
"Ya, ya aku mengerti Clarissa, namun satu hal kau harus berjanji, saat kita menikah nanti aku mohon berhenti lah dari tempat ini, karena aku yang akan membangunkan mu sanggar balet dan kau adalah CEO nya."
Clarissa yang mendengarkan janji Richard kini hanya tersenyum.
"Aku tidak akan melihat janji, namun aku akan melihat bukti Richard, datanglah kepada ku jika kau sudah siap untuk menikah dengan ku dan mengatakan hal itu."
Ke dua mata teduh Clarissa kini memandang Richard.
"Pergi, dan menarilah sayang, aku akan melihatnya dari kursi penonton."
Clarissa langsung menganggukkan kepalanya saat Richard mengatakan hal tersebut lalu berjalan pergi meninggalkan Clarissa.
"Kau adalah laki - laki paling baik yang pernah aku temui Richard, kau bisa menerim aku yang bukan siapa - siapa ini, aku berjanji akan memberikan seluruh hidup ku untuk mu dan akan menjadi istri yang baik untuk mu nanti."
Clarissa mengatakan hal tersebut dengan perlahan sambil menatap punggung Richard yang sudah semakin berlalu dari hadapannya.
Dengan cepat Clarissa naik ke atas panggung dan menari tarian angsa putih, ya tarian angsa putih yang selalu menjadi favoritnya sejak dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments