SANG PENARI TUAN MUDA ( I LOVE MY CEO 3)
Negara W pagi ini yang cukup cerah dengan padatnya lalu lintas perkotaan modern, Negara W yang menjadi pusat bisnis dari banyak negara menjadikan negara ini sangat terkenal dimana - mana.
"Selamat pagi tuan Richard."
Satu orang mengatakan hal tersebut sambil membungkukkan badan kepada satu laki - laki tampan yang saat ini sedang menunggu kedatangan seseorang di bandara.
"Pagi, bagaimana apakah semua pengamanan telah kalian lakukan?"
"Semuanya sudah kami steril tuan Richard, para wanita tersebut hanya bisa melihatnya dari kejauhan, dan tidak akan ada yang bisa mendekati tuan muda."
"Bagus kalian telah melakukan tugas dengan baik, sebentar lagi tuan muda akan segera tiba, bersiap lah untuk menyambut kedatangannya."
"Baik tuan muda Richard."
Sang pengawal kembali mengatakan hal tersebut sambil membungkukkan badan lalu pergi dari hadapan Richard.
Tak beberapa lama setelah percakapan itu, satu jet pribadi memasuki area dan berhenti di tempat yang telah di sediakan bandara khusus untuk keluarga Chandradinata.
Terlihat satu laki - laki tampan keluar dari dalam jet pribadi, tubuhnya yang atletis serta wajahnya yang sangat tampan akan membuat setiap wanita yang memandangnya bisa jatuh cinta.
"Tuan muda Edward selamat datang kembali di negara W."
Richard langsung mengatakan hal tersebut sambil membungkukkan badan di hadapan Edward.
"Richard saudara ku, apa kabar mu sekarang?"
Edward yang seakan - akan tidak menghiraukan penghormatan Richard langsung memeluk Richard dengan sangat erat.
"Edward, kau sama sekali tidak pernah berubah rupanya."
Richard mengatakan hal tersebut sambil menepuk - nepuk bahu Edward.
"Apakah aku perlu berubah jika aku sudah memiliki sahabat baik seperti mu Richard."
Edward mengatakan hal tersebut sambil tersenyum ke arah Richard.
"Ya kau, benar aku memang sahabat terbaik mu."
"Dan sekaligus saudara laki - laki satu - satunya untuk ku."
"Meskipun kita tidak terlahir di dalam rahim yang sama Edward?"
Richard kembali mengatakan hal tersebut untuk lebih menegaskan lagi apa yang telah dikatakan oleh Edward.
"Tentu saja Richard sejak kapan aku berbohong kepada mu."
"Baiklah aku percaya, ayo Edward sebaiknya kita segera kembali ke kediaman Chandrawinata, karena selain nyonya Tiara dan tuan besar Adrian menunggu, ada banyak wanita di luar sana yang ingin menyambut kehadiran mu."
"Baiklah Richard."
Dan setelah mengatakan hal tersebut Edward Richard mulai melangkahkan kakinya untuk masuk kembali ke dalam mobil dengan pengamanan tingkat tinggi.
mobil - mobil tersebut pada akhirnya melaju dengan perlahan meninggalkan bandara negara W.
"Bagaimana Edward apakah kau sudah memiliki kekasih?"
Richard kembali memulai percakapannya di dalam mobil dengan Edward.
"Sampai saat ini aku belum memilikinya Richard, setiap hari hanya aku gunakan untuk belajar dan belajar, ya selama aku di Paris itulah rutinitas ku."
Edward mengatakan hal tersebut dengan tatapan menerawang kepada Richard.
"Lalu bagaimana dengan mu Richard? aku pernah melihat kau berfoto di media sosial mu dengan beberapa wanita yang berbeda?"
Richard hanya tersenyum sinis ketika Edward menanyakan hal itu.
"Ya, semua wanita yang ada di foto - foto itu hanyalah masa lalu saja untuk ku."
"Lalu ?"
"Saat ini aku sudah memiliki kekasih, dan dialah wanita yang sangat aku cintai."
Richard mengatakan hal tersebut dengan penuh kebahagiaan kepada Edward."
"Syukurlah jika kau pada akhirnya memiliki wanita yang tepat untuk menjadi calon istrimu nanti."
"Dan aku harap kau juga segera menemukannya juga Edward."
"Semoga."
Dan setelah mengatakan hal tersebut mobil mulai memasuki kediaman mewah milik Chandrawinata.
Ke dua tuan muda turun dari dalam mobil dan mulai masuk ke dalam rumah.
"Selamat datang kembali ke rumah tuan muda Edward Chandrawinata."
Richard mengatakan hal tersebut sambil tersenyum kearah Edward.
"Ayo Richard pasti ke dua orang tua ku sudah menunggu kedatangan kita."
Edward langsung mengajak Richard untuk masuk lebih dalam lagi ke kediaman mewah seperti istana itu.
"Edward sayang, mama rindu sekali kepada mu."
Satu wanita paruh baya yang sampai saat ini masih terlihat sangat cantik langsung memeluk Edward begitu Edward sampai ke salah satu ruang keluarga di kediaman tersebut.
"Mama Tiara, mama tetap masih terlihat sangat cantik."
Edward membalas pelukan nyonya Tiara dengan pujiannya.
Halo Edward anak ku, bagaimana apakah kau sudah siap untuk terjun di perusahaan kami?"
Suara berat satu laki - laki paruh baya langsung menghampirinya.
"Papa, tentu saja Edward siap pa."
"Edward cucu ku."
Satu laki - laki berjalan dengan menggunakan tongkat menghampiri mereka.
"Kakek Jaya."
Edward yang sejak dulu sangat dekat dengan sang kakek segera memeluk tubuh renta sang kakek.
"Edward rindu sekali dengan kakek."
"Ya dan mulai sekarang setiap hari kau bisa melihat kakekmu ini lagi."
Dengan lembut kakek Jaya mengatakan hal tersebut kepada Edward.
"Ayo, kita semua harus makan, ini sudah hampir siang, hari ini aku sudah mendatangkan koki untuk bisa menjamu kedatangan anak kita yang luar biasa ini."
Nyonya Tiara mengatakan hal tersebut kepada semua anggota keluarganya dan menggiring mereka untuk menuju ke meja makan dimana di sana sudah banyak hidangan sudah tersedia.
Berbagai percakapan hangat pun di mulai, layaknya keluarga inti sedang berkumpul, begitu lah yang saat ini sedang terjadi di kediaman keluarga Chandradinata.
Edward yang telah kembali ke negara W dan telah menyelesaikan pendidikannya telah siap untuk terjun ke usaha yang di miliki oleh keluarga besar Chandrawinata.
Sementara itu di tempat lain, saat ini terlihat satu wanita sedang menari diiringi oleh lagu - lagu klasik.
"Ada apa dengan mu Clarissa? nampaknya hari ini kau sedang tidak berkonsentrasi? gerakan yang kau lakukan banyak kesalahan?"
Salah satu wanita di tempat itu coba untuk menegur Clarissa dengan baik.
"Entahlah, nona Lie mungkin aku hanya terlalu lelah saja, sehingga aku tidak bisa berkonsentrasi dengan baik."
"Ah jadi seperti itu, yang perlu kau ingat Clarissa, beberapa hari lagi kita akan mengadakan pertunjukan dan semua ballerina harus ikut, pertunjukan ini untuk menyambut tuan muda keluarga Chandradinata yang sudah kembali ke negara W.
"Pertunjukan untuk tuan muda?"
Clarissa langsung mengernyitkan dahi ketika nona Lie mengatakan hal tersebut kepadanya.
"Ya, keluarga Chandradinata adalah donatur utama di sanggar ini, dan saat ini putra satu - satunya yang mereka miliki telah kembali dari Paris dan akan membantu melanjutkan pekerjaannya di Chandrawinata Corp."
Clarissa kini hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Ya, ya masih beberapa hari lagi bukan? tenang semuanya dengan selesai dengan baik."
Clarissa mengatakan hal tersebut sambil membawa sepatu balet yang dia gunakan.
"Clarissa jangan sampai tarian mu nanti mengecewakan tuan muda karena akibatnya bisa fatal."
Nona Lie mengatakan hal tersebut sambil berteriak-teriak ke arah Clarissa yang sudah pergi entah kemana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments