ASP-05

Sepulang dari kota M hubungan Dion dan Nia makin mesra. Sudah seminggu ini di setiap jam makan siang, Nia selalu datang ke kantor membawakan makanan untuk Dion dan jika Nia tidak sempat memasak, maka Nia akan mengajak Dion makan diluar. Sepulang kantor pun terkadang mereka nonton bersama.

Sudah seminggu ini pula Dion tidak berkomunikasi dengan Wina. Dion terlalu sibuk dengan Nia sehingga melupakan Wina. Sementara Wina sendiri sedang sibuk mengurus paspor dan visa untuk keberangkatannya ke negeri paman Sam dan surat pengunduran dirinya dari rumah sakit sehingga Wina belum sempat memberitahukan Dion tentang keberangkatannya.

Nia sangat senang dengan kemajuan hubungannya dengan Dion, besok dia akan menemui Wina supaya dia bisa menjadi satu satunya kekasih Dion. Impiannya adalah bisa menikah dengan Dion, punya anak yang banyak dan bahagia bersama Dion. Dan itu bisa diwujudkan jika Wina sudah pergi dari sisi Dion, begitu pikirnya.

Siang ini Nia tidak pergi ke kantor Dion melainkan pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan Wina. Nia akan meminta Wina untuk melepas Dion dan jika Wina tidak mau, maka Nia akan menunjukkan foto foto dirinya dengan Dion sebagai bukti bahwa selama ini mereka menjalin hubungan.

"Dokter, ada yang ingin bertemu setelah pasien terakhir" ucap Dewi perawat yang membantu Wina

"Nanti setelah pasien keluar suruh masuk aja ya sus" kata Wina

"Baik dok" ucap Dewi sopan

Wina dan Dewi memang berteman baik, diluar rumah sakit mereka layaknya sahabat. Setelah dipersilahkan oleh perawat untuk masuk. Nia langsung duduk di depan Wina.

"Hai Win" sapa Nia sambil bercipika cipiki

"Hai juga, silahkan duduk, ada perlu apa nih sampe jauh jauh datang kemari?" tanya Wina

Setelah menghela napas panjang Nia pun bercerita tentang kedekatan dia dan Dion selama mereka bersahabat. Nia juga memberi tahu Wina kalo dirinya sudah lama mencintai Dion. Dan Nia memohon pada Wina agar meninggalkan Dion.

"Kenapa saya harus meninggalkan kak Dion, bukankah yang dicintai oleh kak Dion itu saya" protes Wina

"Kamu belum tahu bahwa sudah lebih dari 2 bulan ini kami menjalin hubungan lebih dari sekedar sahabat, bahkan minggu lalu kami menghabiskan waktu liburan di kota M. Apakah seminggu ini Dion ada menghubungi kamu?"" tanya Nia

Wina berpikir, memang seminggu ini mereka tidak ada komunikasi sama sekali, Wina sendiri juga sibuk mengurus prosedur keberangkatannya ke Luar Negeri sehingga tidak sempat menelpon Dion.

"Kamu diam berati jawabannya tidak bukan" ucap Nia

"Apa buktinya jika kalian memiliki hubungan, karena kalian sudah lama bersahabat, jalan bareng adalah suatu yang wajar bukan" sanggah Wina

Nia pun mengeluarkan foto foto mereka, mulai dari dansa bersama, jalan bersama di pantai, foto dirinya yang diangkat Dion sambil tertawa, dan terakhir foto mereka di kamar hotel saat Dion tak sadarkan diri.

Deg..

Melihat foto terakhir, jantung Wina berdetak kencang, rasanya ia ingin menangis tapi sebisa mungkin ia tahan karena dia tak ingin terlihat lemah di hadapan lawan. Dengan ekspresi tetap tenang, Wina merapikan kembali foto foto itu lalu berkata

"Akan kutanyakan dulu kebenarannya pada kak Dion tentang foto ini, bisa saja itu adalah rekayasa atau memang keadaan yang seolah olah seperti itu padahal sebenarnya tidak"

"Silahkan tanyakan pada Dion, asal kamu tahu Dion gak mungkin mengakui kesalahannya, kalo maling ngaku penjara dong" ucap Nia sinis

Setelah mengatakan itu, Nia langsung pergi meninggalkan rumah sakit. Sementara Wina, begitu Nia keluar, dia langsung menutup mukanya sambil menangis. Hatinya sakit, kecewa setengah mati, Wina tak menyangka Dion tega mengkhianatinya padahal mereka cukup lama berhubungan. Apa kekurangannya sehingga Dion berpaling darinya. Apa karena kurangnya waktu untuk bermesraan. Atau kurang perhatian, atau apa. Wina terus mencari kesalahan yang ada pada dirinya.Susi yang masuk akan membersihkan ruangan pun kaget melihat dokternya menangis tersedu sedu.

"Dok, dokter tidak apa apa?" tanya Dewi

"Saya tidak apa apa sus" jawab Wina

"Barangkali ada masalah, dokter bisa cerita pada saya, mungkin dengan bercerita perasaan dokter lebih tenang" kata Dewi

Wina pun menunjukkan foto foto yang dibawa Nia tadi. Dewi langsung paham melihat itu, lalu mendekati Wina dan memeluknya. Wina pun menangis kembali.

"Sekarang yang harus dokter lakukan adalah mendatangi kekasih dokter, minta penjelasan sama dia, kalo memang dokter masih sayang sama dia berati dokter harus memaafkannya, dan pastikan bahwa dia tidak akan mengulangi kesalahannya. Dan kalo dokter gak bisa memaafkannya ya tinggalkan dia" nasehat Dewi sambil mengusap usap punggung Wina

Setelah mendengar nasehat Dewi, Wina pun berhenti menangis, rencananya besok siang selepas praktek dia akan ke kantor Dion untuk minta kejelasan hubungan mereka.

"Baiklah, terima kasih sus sarannya besok aku akan ke kantornya" ucap Wina sendu

"Bagus, dokter gak boleh lemah tunjukkan pada mereka bahwa dokter bisa sukses tanpa mereka" ucap Dewi menyemangati

"Oh iya sus, ini adalah hari terakhir saya praktek disini, minggu depan saya akan berangkat ke US, dan sebelum saya berangkat akan ada acara syukuran sekagus perpisahan buat rekan kerja disini, nanti waktu dan tempatnya saya WA, kamu ajak semua anak2 untuk datang, dan untuk para rekan dokter akan saya japri sendiri" ucap Wina

"Siap dok, ditunggu" balas Dewi semangat

Setelah menghela nafas panjang Wina pun keluar dari ruangan. Padahal rencananya sebelum berangkat Wina ingin menghabiskan waktu bersama Dion selama 2 minggu tapi karena adanya masalah ini, maka ia mempercepat keberangkatannya. Dan ia harus memberi tahu direktur tentang rencananya ini.

"Permisi dokter" ucap Wina setelah memasuki ruang direktur

"Dok, karena surat pengunduran diri saya sudah di acc, maka hari ini adalah hari terakhir saya praktek, apabila selama saya bekerja disini ada salah, saya mohon maaf, dan kalau dokter ada waktu senggang kiranya sudi menghadiri acara syukuran dan perpisahan saya 3 hari mendatang nanti waktu dan tempatnya saya konfirmasi lewat WA" ucapnya

"Ahh saya tidak rela kehilangan dokter terbaik disini, tapi saya juga tidak mungkin menghalangi karir kamu, setelah kamu lulus nanti, datanglah kembali, pintu rumah sakit ini selalu terbuka lebar untukmu, dan untuk acara syukuran kamu, akan kuusahakan datang" ucap direktur rumah sakit itu

"Baik dokter, terima kasih, sekali lagi mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan saya selama bekerja disini, saya pamit, selamat tinggal dokter" ucap Wina sambil mencium tangan direktur itu.

Sepulang dari rumah sakit. Wina langsung mencari tiket pesawat, ternyata penerbangan untuk seminggu lagi sudah penuh karena bersamaan dengan liburan. Akhirnya didapat tiket untuk 2 hari kedepan. Maka dari itu, acara syukuran dan perpisahan rekan sejawat dia ajukan besok malam setelah siangnya dia menyelesaikan masalahnya dengan Dion.

Wina pun mereservasi sebuah cafe khusus hanya untuk acara perpisahan dia dan rekan kerjanya, untungnya manajer cafe adalah pacar Dewi sahabatnya hingga semuanya jadi lebih mudah. Wina pun memberi tahu Dewi untuk mengumumkan di grup soal acara perpisahannya yang dimajukan esok malam.

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

pekerjaan jdi dokter emang mulia di samping itu jg bayaran gede,tpi jdi dokter jg hrs mengorbankan banyak hal,apalagi macam wina yg lbh condong ke karir.ya aq harap wina jg intropeksi diri,kalau jdi dokter jg tk hrs mengabaikan org2 tersayang.

2023-01-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!