Sudah hampir satu bulan ini Dion jalan dengan Nia, setiap kencannya batal dengan Wina maka Nialah yang menggantikannya. Selama ini hubungan mereka aman2 saja, karena Wina sibuk dengan praktek dan jadwal operasinya.
Senin ini kebetulan adalah jadwal Wina libur, dia sengaja datang ke kantor kekasihnya untuk menebus waktu kencan yang selalu gagal. Dia ingin memberi kejutan dengan membawakan makan siang yang dia masak sendiri. Dia memasak cumi goreng tepung, tumis kangkung, oseng tempe juga sambel. Ini adalah menu favorit Dion.
Setelah sampai di gedung kantor Dion, Wina langsung naik ke lantai 30, dia sudah hafal karena beberapa kali sering kesini. Sampai di lantai 30, dilihat meja sekretaris yang kosong, akhirnya dia memutuskan untuk langsung masuk ke ruang CEO, dan ternyata disana juga kosong.
Wina lalu keluar dan masuk ke ruangan Soni yang tempatnya berhadapan dengan ruang CEO,
"Soni, kemana kak Dion?" tanya Wina.
"Eh, dia tidak ada diruangannya kah?" Soni malah bertanya kembali.
"Kamu gimana sih, kok malah balik nanya, harusnya kan kamu tau kak Dion dimana, sekretarisnya juga gak ada, terus aku nanya siapa dong" ucap Wina sewot.
"Hehehe, maaf aku tidak tahu dimana keberadaan pak bos, harusnya sih ada, mungkin lagi makan siang keluar, kalo sekretaris memang hari ini dia tidak masuk" ucap Soni sambil garuk2 belakang kepala.
"Yah, telat dong padahal aku udah bawain dia makan siang" keluh Wina.
" Udah makanannya kamu taruh aja disini, nanti kalo si bos datang biar kuberikan padanya, atau kamu mau nungguin pak bos, mungkin bentar lagi balik soalnya nanti jam 2 ada meeting" kata Soni.
"Baiklah, kutunggu saja di ruangannya, aku juga udah kangen ama kak Dion" ucap Wina setelah menimbang sejenak.
Setelah Wina keluar dari ruangannya Soni berhembus lega, "Untung gak ketauan, si bos mah pake acara makan siang segala ama Nia, biar aja gak bakal gua kasih tau kalo ada Wina disini, biar nyahok kalo balik ke kantor ama Nia" pikir Soni.
Hampir satu jam menunggu, pintu ruangan terbuka. Wina langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Dion datang bersama Nia sambil bercanda.
"Kak Dion" panggil Wina.
Dion langsung berdiri mematung mendengar suara itu, dia langsung melotot begitu melihat Wina ada di ruangannya. Untungnya dia tadi tidak bergandengan tangan dengan Nia.
"Hai sayang, kok kamu kesini gak bilang bilang?" tanya Dion kikuk.
"Kan pengen bikin surprise kak, kalo bilang, gak jadi surprise dong, eh malah orangnya gak ada" balasnya sambil cemberut.
Aku segera mendekatinya lalu kudekap tubuh mungilnya lalu kucium keningnya sekilas,
"Jangan ngambek dong sayang, kalo kamu bilang kan aku gak bakal pergi makan siang ama Nia, oh iya kalian kan belum kenalan, sayang ini Nia sahabatku sejak SMA dulu, dia baru pulang dari Amrik" ucapku kikuk.
"Wina, kekasih kak Dion" ucap Wina dengan sorot mata tajam.
"Nia, sahabat Dion" balas Nia tak mau kalah.
Mereka seolah menegaskan bahwa keduanya memiliki peran penting di kehidupan Dion. Dion sampai harus garuk2 kepala dengan tingkah keduanya. Sebenarnya tujuan Dion dan Nia buru buru kembali ke kantor selepas makan siang adalah bisa bermesraan sejenak di kantor sebelum meeting. Namun karena kedatangan Wina gagal deh rencana mereka. Karena sakit hati tidak bisa bermesraan dengan Dion, Nia pun pamit pulang.
"Di, gue balik dulu ya, nanti kalo ada apa apa, loe telpon gue aja" kata Nia.
"Oke, hati hati ya" ucap Dion.
Dalam hati Nia mengumpat, "Semoga aja Dion dan Wina segera putus, supaya gue bisa jadi satu satunya kekasih Dion, awas aja kalo mereka gak putus putus, gue bakal temuin Wina buat bongkar perselingkuhan kita."
Sementara Wina sudah menatap Dion dengan sorot mata yang tajam, seolah sedang mengintimidasi musuh. Melihat itu Dion hanya bisa menelan ludah kasar. Baru kali ini dia melihat tatapan seperti itu, "Ada yang tidak kuketahui kak?" tanyanya.
"Hehehe, kan tadi udah dijelasin sayang kalo Nia itu cuma sahabat aku" kilahnya.
"Kok aku merasa kalian lebih dari sahabat" protesnya.
"Sayang, kamu gak usah cemburu ama Nia, aku tuh cuma sayang dan cinta ama kamu, percaya deh, oh iya tadi kamu bawa apa?" tanyaku sengaja perhatiannya.
"Oh iya sampe lupa, aku bawa cumi goreng tepung, tumis kangkung dan oseng tempe kesukaanmu kak" jawabnya.
"Wah, enak tuh, mana sayang, aku mau makan, sekalian sambalnya" ucapku semangat meski aku sudah kenyang, tapi demi mengambil hatinya aku makan kembali dan supaya Wina lupa dengan marahnya.
"Bukannya kamu udah makan sama Nia kak?" tanyanya.
"Aku tadi cuma makan dikit, makanan disana tidak seenak masakanmu sayang" rayuku.
"Ish, gombal ya sudah cepetan dimakan, habis gitu kamu meeting kan, aku tungguin sampe kamu selesai makan, habis gitu aku pulang" ucapnya.
"Oke sayang" balasku.
Setelah kami makan siang berdua, Wina langsung pulang, sepertinya aku harus memberi hukuman sama Soni, bisa bisanya dia gak ngasih tau aku kalo Wina ada disini, tau gitu kan aku gak ngajak Nia ke kantor.
Pukul 2 tepat meeting dengan direksi dimulai dan setelah berdebatan yang alot, akhirnya meeting selesai satu jam kemudian. Semua direksi sudah meninggalkan ruang meeting, hanya tinggal Dion dan Soni saja disana.
"Hey Son, sialan loe, kenapa gak bilang gue kalo Wina datang ke kantor, besok besok kalo Wina ke kantor pas gue pergi sama Nia, loe bilang, awas kalo gak" ancam Dion.
"Hehehe, sorry bos ane lupa, besok kedepannya gak bakal gitu lagi deh, janji" balasnya sambil mengangkat 2 jarinya.
"Oh iya bos, minggu depan kan ultah perusahaan kita, terus yang dampingin bos siape? Nia ape Wina?" tanya Soni.
"Yang dampingin gue tentu Wina, tapi hehehe kalo Wina gak bisa ya Nia lah" jawabku.
"Enak benar jadi bos ya, hai senangnya dalam hati, kalo berpacar 2" ucap Soni menirukan sebuah lagu.
"Ngaco loe" balas Dion sambil melempar pulpennya.
Acara ulang tahun perusahaan diadakan di hotel M, Dion juga mengundang artis ibukota guna meramaikan acara. Dion juga sengaja meminta Wina mengajukan cuti agar bisa menemaninya.
Dan tentunya sebagai sahabat Nia juga diundang oleh Dion.
Dion sengaja memesan baju di butik langganannya agar bisa senada dengan Wina. Dan baju untuk Wina sudah dibawa kurir tadi pagi, tak lupa juga Dion mengirimkan baju untuk Nia meski warnanya tidak senada tapi beberapa aksen di bajunya senada dengan baju Dion.
Wina menggunakan gaun sleeveless pada inner yang dikombinasikan dengan outer organza navy berbentuk wrap dengan aksen pita di pinggangnya, sungguh terlihat indah sekali.
Sedangkan Nia diberikan Dion gaun sleeveless warna krem tanpa lengan dengan belahan kaki diatas lutut dan di bagian dada hingga pinggang penuh dengan payet navy senada dengan warna jas Dion.
Malamnya Wina dan Nia pun bersiap, mereka memakai baju yang sudah disiapkan oleh Dion. Mereka datang ke hotel dijemput oleh supir perusahaan karena Dion dan Soni sedang menyiapkan doorprize untuk dibagikan kepada seluruh karyawan.
Mereka sampai di hotel bersamaan. Dion dan Soni sudah di depan untuk menyambut para tamu yang datang. Setelah melirik Wina dengan tatapan sinis,Nia yakin kalo dirinyalah yang akan disambut dahulu oleh Dion. Begitu sampai di depan Dion, Nia bingung kenapa Dion tidak menyambutnya, barulah setelah Wina mendekat, barulah Dion mengeluarkan suara
"Sayang, kamu cantik banget malam ini, ayo aku anter ke dalam dulu, nanti aku tinggal sebentar ya untuk menyambut tamu yang datang" ucap Dion sambil menggandeng Wina ke dalam.
Sementara Nia sudah emosi tingkat dewa, karena selain Dion yang tidak menyapanya tapi juga meninggalkannya. Malang sekali nasibmu Nia...
"Awas aja kamu Wina, nanti akan kubuat kamu menangis darah saat Dion mau kuajak tidur denganku" omel Nia sembari berjalan ke dalam.
Pasalnya selama mereka menjalani FWB, nyatanya Dion susah sekali diajak untuk tidur bersama, padahal berbagai rayuan telah dilakukan bahkan Nia sampai memperlihatkan anggota tubuhnya untuk menggodanya, tapi Dion seperti tak tergoda dengan penampilannya yang seksi. Sepertinya dia harus mencari cara supaya Dion mau tidur dengannya.
Acara pun dimulai, pertama di isi dengan sambutan CEO, kemudian penghargaan karyawan berprestasi, pembagian doorprize, ramah tamah dan ditutup dengan doa bersama.
Setelah menyampaikan beberapa kata sambutan, Dion pun kembali ke tempat duduk semula, di sebelahnya ada Wina dan Soni, sementara Nia duduk di belakangnya.
Saat pembagian doorprize tiba tiba hp Wina berbunyi, setelah mengangkatnya Wina pun berkata pada Dion kalo dia harus ke rumah sakit karena ada pasien baru masuk IGD yang harus segera dioperasi.
"Maaf kak, Wina gak bisa nemenin kakak sampe acara selesai, barusan ada telpon dari rumah sakit, ada pasien yang harus segera dioperasi, sekali lagi maaf kak" sesalnya.
Dion sudah hapal dengan kejadian seperti ini, meski kecewa tapi dia tidak bisa marah karena ini sudah menjadi tugas Wina sebagai seorang dokter.
Sambil mengusap kepala kekasihnya dia berkata, "Iya gak apa kamu pergi aja, tapi maaf aku gak bisa nganterin kamu ke rumah sakit, kamu perginya diantar supir ya?."
"Makasih kak sudah diantar, sekali lagi maaf kak" ucap Wina sendu.
"Ya sudah, aku antar kamu ke depan" sahutku.
Melihat kepergian Wina, Nia tersenyum licik, sepertinya dia bisa melancarkan rencananya untuk menjerat Dion malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Yus Nita
dasar jalang....
2024-05-28
0
Ida Blado
sukurin kmu wina di selingkuhin,,,,ingat nantinya kalau udah nikah jadiin pelajaran,jgn karir dn tugas aja yg di uber,keluarga jg lbh butuh.
2023-01-01
1
Xyylva Xyylva
bodhnya kamu wina.sangkin bodohnya kamu gak sadar para penghianat di sekitarmu
2022-12-22
0