ASP-04

Wina bersorak gembira, karena pengajuan beasiswa untuk program doktoral nya di sebuah kampus ternama di Baltimore diterima. Rasanya dia tak sabar untuk mengabarkan pada kedua orang tuanya tentang hal ini.

Orang tua Wina memang tinggal di US untuk sementara. Ayahnya adalah seorang executive chef di sebuah hotel di LA. Ayah Wina sering berpindah pindah tugas dari hotel di negara A ke hotel di negara B.

Eh tapi jangan salah ya .. meskipun Wina sudah menjadi dokter spesialis, tapi usianya masih muda, Wina mengikuti program akselerasi waktu SMU, dan kuliah kedokteran hanya ditempuh dalam waktu 5 tahun, pengambilan spesialis 3 tahun. Jadi di usia 25 tahun dia sudah menjadi dokter spesialis bedah, maka dari itu dia menjadi anak emas direktur rumah sakit tempatnya bekerja.

"Halo ayah, gimana kabarnya ayah dan ibu ?" tanya Wina

"Ayah sama ibu baik nak, kamu gimana?" balas ayah Wina

"Wina baik yah, dan Wina punya kabar gembira untuk ayah" serunya

"Apa itu sayang, apakah kamu mau nikah bulan depan? Dengan senang hati ayah langsung pulang ke Indonesia" goda ayah

"Ish ayah, Wina bukannya mau nikah, tapi Wina dapet beasiswa doktoral di Baltimore, kita bisa kumpul sama sama" ucap Wina

"Sayang usiamu sudah cukup matang, kenapa kamu tidak menikah saja, gak perlu lah sekolah lagi" kata ayah

"Tapi yah, Wina masih 26 loh, kalo lulus doktoral juga masih 29, usia segitu masih belum terlalu tua untuk menikah, Wina janji habis program doktoral ini Wina nikah" janji Wina

"Apakah nanti ada cowok yang mau menikahimu saat usiamu sudah 29 tahun nduk" kata ayah lesu

"Ayah, yang namanya maut, rezeki, jodoh itu sudah diatur sama Yang Maha Kuasa sejauh apa kita menggapainya kalo belum waktunya juga gak bakalan dapat" jawabku

Akhirnya setelah perdebatan yang panjang, ayah Wina pun menyerah, dia menyetujui rencana Wina sekolah lagi. Siang ini Wina akan menghadap direktur rumah sakit untuk mengajukan pengunduran diri, karena sebulan lagi Wina harus berangkat ke US. Wina juga harus meluluhkan hati sang kekasih agar mau menunggunya sampai saat dia kembali.

*****

Hari ini Dion mendapat laporan kalo cabang perusahaannya di kota M mengalami masalah, terjadi penggelapan dana yang jumlahnya tidak sedikit, untuk itu Dion harus pergi kesana untuk mengatasi masalah tersebut, sementara kalo mengajak Soni untuk ikut, tender yang sudah berjalan akan terbengkalai, mau tak mau Dion harus menambah satu lagi asistan pribadi sementara untuk membantunya disana.

Kemudian Dion teringat Nia yang lulusan manajemen bisnis mungkin bisa membantunya. Setelah kembali dari Luar Negeri Nia memang belum memutuskan bekerja, dia hanya sedikit membantu kakaknya yang sekarang meneruskan perusahaan ayahnya.

"Nia, apakah kamu bisa membantuku?" tanyaku

"Bantuan apa, kalo aku bisa pasti kulakukan" jawabnya

"Cabang di kota M mengalami masalah, bisa nggak kamu bantuin aku disana?" tanyaku kembali

Nia pun tersenyum bahagia, pucuk dicinta ulam pun tiba, kesempatan ini harus ia gunakan sebaik baiknya, pikirnya melayang.

"Baiklah, aku akan bantu kamu, kapan kita berangkat, dan berapa lama kita disana, supaya aku bisa mengatur jadwalku" ucapnya

"Besok kita berangkat, mungkin kita disana sekitar seminggu, paling cepat 4 hari kalo masalahnya sudah selesai,aku akan jemput kamu jam 6 pagi" kataku

"Oke, kutunggu" jawabnya singkat

Keesokannya aku dan Nia langsung berangkat ke kota M. Begitu sampai di bandara kota M, kami sudah dijemput oleh orang kepercayaanku disana. Perjalanan dari bandara ke kantor cabang membutuhkan waktu hampir 1 jam. Hingga kami baru sampai di kantor sudah hampir waktu makan siang.

"Sinta, kamu siapin makan siang untuk 2 orang, setelah itu kamu beri tau seluruh direktur akan ada rapat setelah makan siang" perintahku pada sekretaris disana

"Baik pak" jawabnya

Sebelum rapat dimulai, Nia sudah meminta padaku untuk memberi wewenang dia memimpin rapat. Dan rapat kali ini dipimpin oleh Nia. Karena masalahnya penggelapan dana maka Nia mendatangkan tim audit dari luar supaya kebocoran dana bisa segera terselesaikan. Manajer Keuangan dibuat kebingungan oleh Nia ketika dicecar berbagai pertanyaan terkait laporan keuangan yang diberikannya. Nia memang tidak tunjuk orang tapi dia tau caranya menarik tikus keluar dari sarangnya.

Aku sangat kagum dengan caranya menyelesaikan masalah. Tak kusangka dibalik sikapnya yang manja ada ketegasan tersimpan didalamnya. Setelah 3 hari bekerja dengan tim audit, akhirnya diketahui bahwa sebenarnya yang melakukan penggelapan adalah direktur utama yang tak lain adalah Om aku sendiri. Karena ini menyangkut masalah keluarga, aku harus merundingkan bersama dengan papa terkait hukuman apa yang akan diberikan. Tapi untuk sementara waktu kepemimpinan diambil alih oleh Setyo, beliau adalah asistan sekaligus orang kepercayaanku disana.

"Sayang, karena masalahnya udah beres, gimana kalo kita jalan jalan dulu sebelum balik, kalo bahasa gaulnya healing gitu" usul Nia sambil mengedipkan matanya

Akupun tersenyum gemas melihatnya lalu kupencet hidungnya yang mancung,

"Tuan puteri mau kemana hhmmm?" tanyaku

"Inces mah, pengen ke pantai gitu, biar seger ini mata" ucapnya manja

"Baik, perintah Tuan Puteri akan segera dilaksanakan" ucapku

Malam ini adalah malam terakhir kami disini, aku sengaja mengajak Nia dinner berdua di salah satu cafe bukan restoran mewah karena kami ingin menikmati suasana malam hari disini dan untungnya Nia pun menyetujuinya. Di oudoor cafe ini ada spot nongkrong semacam gazebo tapi dilengkapi kasur empuk juga payung peneduh. Berasa di Bali padahal sebelah kiri dan kanan perbukitan. Malam ini keindahan lampu kota tampak gemerlap diiringi dengan lampu restoran menambah kesan elegan.

"Sayang, gimana kamu suka gak suasana cafenya?" tanyaku

"Ihh, suka banget, kok kamu tau kalo aku lebih suka di cafe daripada di restoran mewah" katanya

"Apa sih yang aku gak tau tentang kamu, semua yang ada di kamu aku tau" ucapku menggodanya hingga pipinya kemerahan

"Udah dong, nanti aku gak jadi makan kalo kamu godain terus.

Karena aku makan pake tangan, aku pun ke toilet sebentar untuk membersihkan tanganku dan ternyata Nia telah melakukan rencananya selagi aku di toilet.

"Semoga yang ini obatnya gak keliru lagi, awas aja kalo keliru lagi, akan kuhajar si Edo" gumam Nia

Sesampainya di hotel, aku merasa tubuhku agak gerah dan pusing. Kupercepat langkahku supaya lekas sampai kamar, tak kupedulikan Nia yang tertinggal di belakang. Begitu pintu kamar terbuka, aku langsung masuk ke kamar mandi, kurendam tubuhku dalam air dingin, tapi mengapa tubuhku masih terasa panas, tak kuhiraukan Nia yang berteriak teriak di luar kamar mandi. Hingga akhirnya aku pingsan di didalam bath up kamar mandi.

Sementara diluar Nia terus menggedor gedor pintu kamar mandi, karena sudah lebih dari 30 menit tidak ada suara, Nia lalu memanggil petugas hotel untuk membuka pintu kamar mandi dengan kunci cadangan. Begitu pintu kamar mandi terbuka aku sudah tak sadarkan diri, kemudian Nia menyuruh petugas hotel tersebut untuk mengangkatku ke ranjang, setelah memberi beberapa lembar uang tips, Nia menyuruh mereka keluar.

"Sial, kenapa pake masuk kamar mandi, harusnya kan tadi nyari aku, malah pingsan, ini lagi si Edo, udah bener apa gak nih ngasih obatnya, kenapa orangnya malah pingsan" Nia menggerutu sambil mondar mandir

"Ahh aku tau, yang penting kan ada potonya aku tidur ama Dion, perkara beneran apa nggak itu belakangan" pikirnya

Akhirnya beberapa poto didapat, melihat hasilnya bagus Nia pun senang, dia langsung merebahkan tubuhnya disamping Dion. Nanti dia akan membuat alasan agar Dion tidak marah mendapati dirinya ada di sebelahnya.

Setelah pulang dari sini Nia berencana akan mendatangi Wina di rumah sakit dengan membawa beberapa bukti kedekatan mereka. Nia harap Wina langsung marah dan minta putus ama Dion melihat bukti yang dibawanya.

Paginya, aku kaget melihat Nia ada di sampingku. Kulihat pakaian Nia masih lengkap hanya aku saja yang tidak memakai baju. Akhirnya dengan hati hati kubangunkan Nia

"Sayang bangun, kenapa kamu tidur disampingku, dan apa yang terjadi padaku ?" tanyaku

Nia pun menceritakan kejadian sebenarnya mulai dari A sampai Z hanya bagian poto bersama saja yang tidak dia ceritakan. Saat aku mau ke kamar, kamu menggigil, aku gak tega ninggalin kamu akhirnya aku tidur sambil memelukmu sepanjang malam supaya kamu tidak kedinginan.

"Makasih banyak ya sayang, maaf merepotkanmu, entahlah tiba tiba semalam badanku terasa panas" ucapnya polos

"Ya udah kalo kamu masih gak enak badan, kita istirahat aja di hotel sampe waktunya kita pulang" ucapku dengan senyum manis

"Jangan dong, aku udah baikan kok, habis gini kita ke pantai, lagian pesawat kita berangkatnya malam kok, masih cukuplah kalo ke pantai dulu" kataku

Akhirnya setelah sarapan di hotel kami langsung check out, karena setelah dari pantai nanti kami langsung ke bandara. Kami ke pantai diantar supir kantor. Jarak dari hotel ke pantai sekitar 2 jam. Kami sampai di pantai saat matahari sudah diatas kepala.

Kami berjalan menyusuri pantai sambil bergandengan tangan, sesekali kami berfoto bersama dibantu oleh pak sopir yang ikut kami. Satu poto yang menurutku paling bagus saat kuangkat tubuhnya sambil tertawa lepas. Sepertinya itu akan kujadikan wallpaper hp.

Puas bermain di pantai, kami pun kembali menuju bandara, ini pertama kalinya kami pergi keluar kota bersama, namun terasa sangat berkesan bagi kami berdua.

Terpopuler

Comments

Yus Nita

Yus Nita

si Dion menjerat leher sendiri dengan menjadi kan welpaper photo mesra my dengan Nia

2024-05-28

0

Xyylva Xyylva

Xyylva Xyylva

smoga aja cepat ketahuan dion selingkuh.jgn mau wina kamu maafkan dion.gampang benar selingkuh

2022-12-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!