Bab 4 - Pertama Kali Membunuh

Brooklyn, 29 Maret 2002...

...✫✫✫...

Bill berlari kencang. Di iringi oleh Lexy dari belakang. Langkah mereka harus terhenti saat menyaksikan ada bawahan Ron yang datang. Bill dan Lexy segera merubah haluan. Keduanya berlari ke sebelah kanan. Namun siapa yang menduga? Mereka justru menemukan jalan buntu.

"Sudah kubilang ini akan sulit! Seharusnya aku tidak mengikutimu," keluh Lexy sembari mengatur nafas.

Bill hanya diam. Ia mengambil benda yang dapat dijadikan senjata. Benda itu tidak lain adalah sebuah bak sampah. Bill melemparkan bak sampah tepat ke arah bawahan Ron yang hampir mendekat.

"Kita sudah berhasil keluar. Lebih baik mati karena berjuang daripada pasrah untuk hidup menderita!" ucap Bill. Dia mengambil kayu yang jatuh dari dalam bak sampah. Lalu menggunakannya untuk menyerang bawahan Ron yang mendekat.

Sementara itu, Lexy tampak mematung di tempat. Dia menyaksikan Bill menggila. Meskipun begitu, Lexy sama sekali tidak takut melihat Bill seperti itu.

Sampai akhirnya Lexy memilih turun tangan untuk membantu Bill. Ia mencari benda yang dapat dijadikan senjata. Lexy masuk ke ruangan terdekat dan berhasil menemukan patung kayu berukuran sedang. Dia mengambil patung itu dan bergegas membantu Bill.

Tetapi saat Lexy kembali, Bill sudah berada dalam tangkapan salah satu bawahan Ron. Lehernya tampak dicekat dengan tangan kekar seorang lelaki. Bill tampak kesulitan bernafas.

"Kau pikir anak kecil sepertimu bisa mengalahkan kami, hah?!" geram anak buah Ron yang bernama Charles.

"Lexy..." lirih Bill. Dia berharap teman barunya itu melakukan sesuatu.

Lexy merapatkan mulutnya. Dia berlari untuk menyerang. Usahanya tentu tidak berhasil. Mengingat dia hanyalah anak perempuan yang tidak ahli berkelahi. Rekan Charles dapat menghentikannya dengan mudah. Kemudian memegangi kedua tangan Lexy.

Bersamaan dengan itu, Ron datang. Atensinya langsung tertuju ke arah Bill dan Lexy.

"Apa mereka berhasil melarikan diri sampai sini?" tanya Ron.

"Iya. Mereka juga menyerang Will, Drax, dan Joe!" jawab Charles. "Aku akan memberi hukuman kepada mereka!" sambungnya. Membuat inisiatif sebelum mendapat perintah.

Ron memasang ekspresi sangarnya. Dia berjalan ke hadapan Bill. "Pegangi dua tangannya!" perintahnya, yang langsung dilakukan oleh Charles. Selaku orang yang memegangi Bill.

"Tepatilah janjimu, keparat! Jika kau menyiksaku seperti yang lain, maka kau akan masuk daftar balas dendamku!" tukas Bill. Menatap Ron tanpa rasa takut. Segala penderitaan yang telah dirinya jalani selama puluhan tahun, membuatnya lelah terus mengalah. Bahkan saat Bill sama sekali tidak memiliki keahlian berkelahi. Baginya tekad yang tinggi bisa mengalahkan segalanya.

Ron hanya diam. Ia justru meregangkan tangan kirinya. Lelaki itu memang kidal. Dia terbiasa melakukan segalanya dengan tangan kiri.

Tanpa diduga, Ron melayangkan tamparan ke wajah Bill. Dia melakukannya berulang kali sampai sudut bibir Bill berdarah.

Lexy yang menyaksikan, sontak khawatir. Dia hanya tertunduk sambil menitikkan air mata.

Sedangkan Bill yang terkena pukulan beberapa kali, masih belum gundah. Dia tetap melemparkan tatapan tajam kepada Ron. Lelaki itu malah tersenyum pongah. Dia perlahan membungkuk. Mendekatkan wajahnya ke hadapan wajah Bill.

"Maaf, tamparan tadi adalah balasan terhadap perlakuanmu kepadaku tadi sore. Dan aku suka dengan tekadmu, Bill. Aku memang membutuhkan anggota sepertimu. Tapi... Kau masih terlalu kecil. Aku tidak mau terlalu lama menunggu sampai kau jadi kuat. Biasanya aku langsung mengambil orang yang sudah ahli berkelahi untuk jadi anak buahku," ucap Ron. Nada bicaranya pelan namun memiliki aura mengancam.

"Aku berjanji akan belajar dengan cepat!" sahut Bill.

"Benarkah?" Ron menyilangkan tangan di depan dada. "Lalu apa keuntunganku jika aku membantumu?" tanyanya.

"Kesetiaanku! Aku akan menyerahkan kehidupanku untuk mengabdi kepadamu!" jawab Bill. Tanpa harus berpikir lama.

Ron benar-benar puas dengan jawaban Bill. Senyuman simpul mengembang di wajahnya.

"Aku juga!" Lexy mendadak berseru. Semua orang lantas menoleh ke arahnya. Termasuk Ron.

"Aku juga ingin menjadi bagian anggotamu! Aku sudah tidak punya tempat untuk dituju. Aku juga berjanji, akan setia kepadamu!" ungkap Lexy.

Ron memegangi dagu Lexy. Dia menggeleng remeh. "Kau itu hanyalah anak perempuan? Jika kau menjadi bagian dari anggotaku, kau akan menjadi yang terlemah," ujarnya.

"Setidaknya kau beri dia kesempatan! Setelah melihat bagaimana perkembangannya, barulah kau bisa memutuskan." Bill angkat suara untuk membantu Lexy. Kedewasaannya kembali terlihat.

Ron kembali menatap Bill. Dia memiringkan kepalanya heran. "Kau tahu, Bill? Aku merasa kau bicara seperti orang dewasa. Tapi karena dia berlari bersamamu sampai sejauh ini, aku akan memberi kalian berdua kesempatan," ucapnya.

"Bawa mereka ke tempat pelatihan! Biarkan mereka mulai berlatih bersama yang lain!" titah Ron. Dia beranjak.

Langkah kaki Ron terhenti karena merasa harus mengatakan sesuatu. "Aku akan melihat perkembangan kalian selama satu minggu. Jika kalian tidak bisa membuktikan, maka aku akan mengembalikan kalian ke ruangan bawah tanah," ancamnya. Tanpa menoleh ke belakang. Kemudian pergi begitu saja.

"Sialan! Kenapa bos tidak menghukum anak-anak tidak berguna ini!" geram Charles. Dia dan temannya Roy membawa Bill dan Lexy dengan kasar.

"Bagaimana kalau kita saja yang memberi hukuman?" usul Roy. Membuat Bill langsung mendelik. Sementara Lexy tampak cemas.

"Itu ide bagus, my brother!" Charles setuju. Dia dan Roy memilih menghukum Bill dan Lexy terlebih dahulu. Mereka membawa dua anak itu ke gudang.

Ketika pintu gudang dibuka, Bill dan Lexy langsung menyaksikan lantai dan dinding yang dipenuhi darah. Bau busuk dan anyir menyeruak jelas.

"Ah, kalian tenang saja. Kami tidak akan membunuh kalian," ujar Charles. Dia dan Roy mendorong Bill dan Lexy masuk ke dalam. Kini ke-empatnya sudah ada di gudang. Sementara itu, pintu sudah dikunci oleh Roy.

"Telanjangi anak perempuan ini dulu!" seru Charles. Ia tergelak bersama Roy.

Roy segera melepas paksa baju Lexy. Anak itu berusaha memberontak. Namun dia justru kena tamparan di wajah.

"Kalian akan melakukan apa pada Lexy?!" tanya Bill dalam keadaan mata menyalang. Ia mencoba menyerang alat vital Charles. Tetapi kali ini serangannya ditangkis oleh Charles.

"Jurus andalanmu itu sudah bisa kuduga, bodoh!" geram Charles. Dia memelintir tangan Bill.

Sementara itu, Lexy terus dipaksa melepas pakaian. Dia sempat terpikir untuk menyerah. Akan tetapi kalimat Bill mendadak terngiang dalam benak.

'Lebih baik mati karena berjuang daripada pasrah untuk hidup menderita!' Kalimat itu berhasil membuat tekad Lexy membara. Atensinya tertuju ke arah pisau lipat yang tersemat di saku celana Roy. Tanpa pikir panjang, Lexy mengambil pisau tersebut. Lalu menghujamkannya ke paha Roy.

"Aaarrghhh!!!" Roy mengerang kesakitan. Charles sontak terkejut.

Belum sempat mengatasi kelakuan Lexy, Charles sudah lebih dulu mendapat serangan anak perempuan itu. Lexy menusukkan pisau ke tempat yang sama seperti dia menyerang Ron.

Charles dan Ron otomatis tumbang. Saat itulah Bill mengambil pistol dari saku celana Charles. Ide Lexy, menginspirasinya.

"Dasar anak kurang ajar! Kau pikir kami takut, hah?! Aku yakin ini pasti pertama kalinya kau memegang--"

Dor!

Dor!

Bill menembakkan peluru ke kepala Charles dan Roy secara bergantian. Perkataan Charles harus terhenti karenanya. Darah bercipratan kemana-mana. Termasuk ke wajah Bill dan Lexy.

Sebagai orang yang sudah lama terjebak di dunia gelap, Bill tentu tahu cara menggunakan pistol. Dia sudah puluhan kali melihat anggota The Joker menggunakannya.

Bill dan Lexy bertukar pandang. Mereka saling tersenyum miring.

Terpopuler

Comments

Yurnita Yurnita

Yurnita Yurnita

seru

2023-10-09

1

Ann

Ann

ceritanya seru thorrrrr

2023-03-27

0

Ann

Ann

wah kata-kata nya 😍

2023-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!