☘️☘️☘️
"Saya menyukai gadis itu!" bola mata pria itu terlihat berbunga-bunga ketika mengatakan itu, saat ini dia sedang membayangkan gadis yang membuat dirinya merasakan jatuh cinta sedalam ini.
"Gadis yang mana?" tanya sahabat pria tersebut.
"Jangan bilang gadis remaja itu?" tanya sahabatnya menebak, dan pria itu mengangguk membenarkan tebakan sahabat nya tersebut.
"Wah-wah apa kau sedang sakit?" sahabatnya memegang kening pria itu untuk memastikan apakah sahabatnya itu sedang sakit karena telah mengatakan hal yang begitu bodoh.
"Aku tidak sedang sakit, aku sedang jatuh cinta dengan gadis remaja itu, senyumnya, matanya, dan semua yang ada di dalam dirinya aku suka. Aku ingin menikahinya."
"Apa kau sudah tidak waras? Bagaimana mungkin kau jatuh cinta dengan gadis yang masih menggenakan seragam putih-biru."
"Memang aku sudah tidak waras karena telah mencintai anak kecil, tapi bagaimana pun caranya aku harus mendapatkan dirinya."
"Mana mungkin keluarga mu akan merestui hubungan kalian, apalagi gadis tersebut lumpuh dan dari kalangan keluarga tidak mampu," ucap sahabatnya itu membuat pria itu kembali terdiam. Dan benar ini membuat masalah baru untuk mendapatkan gadis pujaan hatinya, yaitu keluarganya sendiri.
***
Hati Yumna begitu bergemuruh, entah apa yang ia rasakan saat dibonceng oleh pria ini. Ada rasa deg-degan bercampur keringat dingin.
"Mas tidak mampir dulu?" ajak Yumna berbasa-basi.
"Kapan-kapan, saya ada urusan saat ini."
"Sekali lagi terima kasih atas tumpangannya."
"Sama-sama, kalau gitu saya permisi dulu as'salamualaikum..."
"Wa'alaikumussalam...."
Ezra pun pergi menancapkan gas motornya pergi dari rumah Yumna.
Dari kejadian itu Yumna terus memikirkan Ezra pria yang selalu ingin melamarnya. Setelah kejadian itu juga Ezra tambah sering bertamu ke rumah nya untuk sekedar mengobrol dengan pak Bayu, sesekali dia juga mengobrol dengan Yumna.
Tak jarang juga dia sering membantu pak Bayu berkebun serta sering mengantar Yumna pergi mengajar.
"Apa kamu masih ingin menjadikan anak saya sebagai Istri mu, Nak?" tanya pak Bayu dengan serius terhadap Ezra.
"Masih Pak, sampai Yumna mendapatkan pria pilihan nya sendiri baru saya berhenti untuk mengejarnya."
"Nanti Bapak akan tanyakan lagi pada Yumna tentang masalah ini."
"Kalau gitu saya permisi dulu Pak."
Ezra berpamitan pulang pada pak Bayu, tak lupa dia mencium tangan pak Bayu bentuk hormat kepada yang lebih tua.
Sedangkan Yumna hanya senyum-senyum mendengar jawaban Ezra untuk mendapatkan dirinya. Dia mendengar percakapan antara bapaknya dan Ezra, di dalam yang juga ada sahabatnya yang bernama Yasmin mendengar itu semua.
"Kamu terima aja Na! Nanti nyesel lho kalau tolak berlian seperti dia. Udah ganteng, berpendidikan, punya pekerjaan tetap, sopan santun lagi. Kalau kamu nggak mau biar kasih aku aja ya Na!" celoteh Yasmin yang lebih girang dibandingkan Yumna yang akan dilamar.
"Jadi apa aku harus terima saja lamaran dari Mas Ezra?" Yumna meminta pendapat pada sahabatnya itu.
"Udah aku bilang kan tadi, terima aja! Kamu berpendidikan jadi cocok dengan cowok kayak Mas Ezra yang juga berpendidikan. Kalau aku mah apa, hanya lulusan SMA aja, nggak kayak kamu," lirih Yasmin yang mempunyai nasib tak sebagus sahabatnya.
"Hus! Nggak boleh bilang gitu, berpendidikan apa nggak nya seseorang tak mempengaruhi jodoh jadi kamu nggak usah berkecil hati seperti itu."
Yumna dan Yasmin sudah berteman dari kecil, dari SD sampai SMA mereka satu sekolah bareng bersamaan dengan Haikal, tapi dengan kondisi ekonomi keluarga Yasmin yang tak bagus membuat Yasmin menguburkan mimpinya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Sebenarnya kondisi ekonomi orang tua Yumna dan Yasmin sama saja, sama-sama dari orang yang pas-pasan tapi prinsip orang tua mereka berbeda. Orang tua Yumna berprinsip bahwa pendidikan itu penting tapi orang tua Yasmin mengaggap perempuan tak boleh berpendidikan terlalu tinggi.
Setelah beberapa hari memikirkan lamaran dari Ezra, akhirnya Yumna memutuskan untuk menerima lamarannya. Orang tua Yumna juga terlihat senang ketika Yumna mau menerima lamarannya, karena mereka berpikir bahwa Ezra akan menjadi suami yang bertanggung jawab untuk anaknya kelak.
Tinggal menunggu hari mereka akan melakukan akad nikah. Dan hari ini Yumna akan izin tak mengajar, di desanya masih kental kepercayaan bahwa pengantin wanita tidak boleh keluar rumah beberapa hari sebelum pernikahannya agar semuanya berjalan dengan lancar.
"Yumna..." panggil seseorang yang tak asing terdengar di telinga Yumna.
Yumna pun menoleh dan melihat seseorang yang begitu sangat ia kenal selama ini. Haikal, ya Haikal teman SMA nya sekaligus guru di tempat nya mengajar.
"Ya?"
"Benar kalau kamu akan menikah?" lirih Haikal dengan matanya yang berkaca-kaca.
"I-iya," jawabnya singkat karena tak tau harus menjawab apa.
"Aku ternyata terlambat," Haikal menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Terlambat?" Yumna tak mengerti maksud Haikal tadi.
"Mungkin ucapan ku saat ini tak akan mengubah apapun, tapi aku harus mengatakan ini sebelum aku menyesal seumur hidup. Aku mencintaimu Na! Tapi pernyataan tadi tak akan mengubah apapun," terlihat sesal diraut wajah Haikal saat ini.
"Maaf!" Yumna tertunduk merasa bersalah karena tak tau perasaan Haikal padanya.
"Kamu jangan meminta maaf, ini semua bukan salahmu. Sebenarnya aku ingin melamar mu setelah tabungan ku cukup agar bisa melamar mu tapi ternyata aku didahului oleh orang lain."
"Mungkin kita tak berjodoh, mungkin saja kamu akan mendapatkan jodoh yang lebih baik dari ku," Yumna tersenyum menatap Haikal sambil menampilkan wajah cantiknya itu, senyuman itu membuat Haikal berulang kali jatuh cinta pada gadis yang ada dihadapannya ini.
Haikal tak tau apakah bisa berhenti mencintai gadis ini setelah menikah atau tidak, tapi dia akan berusaha untuk melupakan Yumna karena tak mau mencintai istri orang nantinya.
***
Hari ini di mana hari yang akan ditunggu-tunggu oleh kedua pasangan yang sebentar lagi akan mengganti statusnya sebagai pasangan suami-istri.
Terlihat pelaminan yang cukup sederhana menghiasi masjid terdekat. Di sana sudah ada para tamu undangan yang akan menyaksikan akad nikah yang akan segera di mulai. Tapi tak terlihat satupun keluarga Ezra yang datang di hari bahagianya.
Bukan tanpa sebab keluarganya tidak hadir, tapi Ezra memang sudah tak mempunyai keluarga sama sekali, terlihat hanya beberapa teman kantornya yang datang menyaksikan pernikahannya.
Di sana Ezra sudah duduk tegak di hadapan penghulu dan wali nikah Yumna alias pak Bayu bapak kandung Yumna.
Tak lama kemudian datanglah mempelai wanita dengan digandeng oleh sahabatnya Yasmin serta buk Ayu selaku ibu kandungnya dengan menggenakan kebaya putih.
Terlihat Ezra tak berkedip melihat kecantikan calon istirnya itu, dengan polesan make up sederhana dan hijab yang menutupi rambutnya membuat Yumna tambah terlihat cantik pada hari ini.
"Apa semuanya sudah siap? Mempelai pria dan wanita apakah kalian sudah siap?" tanya pak penghulu.
"InsyaAllah saya siap," ucap mereka berdua dengan serempak.
Sebelum memulai akad nikah, mereka terlihat dulu diberikan ceramah bagaimana cara untuk menghadapi rumah tangga kedepannya. Setelah selesai ceramah yang diberikan, mereka pun memulai akan nikah.
Ezra menjabat tangan pak Bayu untuk melangsungkan akan nikahnya. Tangan Ezra sedikit dingin ketika menjabat tangan calon mertuanya itu.
"Saya nikahkan engka Ezra dengan anakku Yumna Najwa Faradiba dengan maskawin lima gram mas dan perlengkapan alat sholat dibayar tunai."
Selesai mengucapkan itu, Ezra langsung menyambungnya setelah pak Bayu selesai berbicara.
"Saya terima nikahnya Yumna Najwa Faradiba dengan maskawin tersebut dibayar tunai."
Dengan lantang dan tanpa ragu-ragu Ezra mengucapkannya.
"Bagaimana para saksi, sah?" tanya pak penghulu kepada para saksi yang hadir.
Sah!
Sah!
Sah!
Setelah itu Ezra memasangkan cincin kepada jari manis Yumna yang sudah resmi menjadi istirnya, begitu pun Yumna memasangkan cincin pada jari manis suaminya itu. Lalu Yumna mencium tangan suaminya dan spontan Ezra mencium kening istrinya itu.
Di sekian banyak yang hadir dan berbahagia di sana. Ada satu orang yang tersenyum kecut menyaksikan pernikahan itu, Haikal dengan berlapang dada menerima semua itu. Dia berusaha tegar agar tak berlarut-larut dalam kesedihan.
See you again ^_^
Jangan lupa like, komen dan vote ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
æ⃝᷍𝖒🐰🐰 A̮g̮r̮a̮ 🐇🐇𖣤᭄
sampe saat ini sy blom ngerti jln crt ny
2022-12-19
1