Cinta Lola dan Arvi

Cinta Lola dan Arvi

Kegiatan Pagi Lola

" Sayang, handuk!"

" Sayang, pakaian dalam Mas kamu simpan dimana?"

" Sayang nih lihat si Gembul ngintip Mas  pakai baju!"

Setelah menjadi istri, kehidupan pagi Lola memang diawali dengan keributan seperti ini. Suami yang awalnya ia pikir memiliki kepribadian yang dingin dan cuek, mendadak menjadi cerewet setelah dua tahun umur pernikahan mereka.

Tergesa-gesa Lola mulai meniriskan nugget serta bakso yang tadi ia goreng sebagai teman nasi goreng yang akan di Arvi bawa ke lokasi syuting dengan begitu telaten, sebelum akhirnya berlari menuju kamar untuk melihat yang dibutuhkan oleh suaminya itu.

"Sayang cepat"

" Iya Mas, sebentar!" Seru Lola tak kalah kencang. Padahal jarak dapur menuju kamar bisa dibilang cukup dekat, tapi rasanya kalau tidak berteriak seperti ini sudah menjadi rutinitas wajib bagi mereka berdua walaupun rumah ini hanya ada mereka berdua.

" Udah ketemu pakaian dalamnya?" Tanya Lola sambil menggendong Gembul yang sejak tadi berada didekat Arvi sambil mengelus-eluskan bulunya di kaki pria itu, ya selain mereka berdua dirumah ini juga ada Gembul kucing Persia jantan yang telah mereka rawat bagaikan anak sendiri dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

" Udah," balas Arvi yang kini tampak tengah berdiri didepan cermin sambil mengancingkan kemejanya.

Melihat sang suami yang sedikit kesulitan saat mengancingkan kemejanya membuat Lola sontak meletakkan Gembul diatas kasur sebelum beralih menuju suaminya itu.

" Sarapan dulu ya sebelum berangkat!" Pinta Lola.

" Gak bisa sayang, udah telat banget."

Lola memanyunkan bibirnya. Itu berarti pagi ini ia harus sarapan sendiri lagi.

" Padahal mau sarapan bareng," ujarnya.

" Maaf ya." Arvi berujar sambil mengelus pipi kiri Lola. " Tapi mas janji malam ini akan pulang cepat biar kita makan malam bareng," hiburnya.

" Serius?" Lola menatap Arvi dengan penuh harap. Akhir-akhir ini boleh dikatakan keduanya memang  jarang  sekali makan bersama. Ini disebabkan karena jadwal syuting Arvi yang kian padat.

" Iya, " ucap Arvi lalu mengecup bibir Lola singkat.

" Janji ya, mas?"

" Iya, sayang." Ulangnya. Obrolan mereka terhenti saat tiba-tiba telpon Arvi berdering. " Boss udah nelpon.  Mas pergi sekarang ya. Kamu jangan lupa sarapan."

Arvi mencium kening Lola sebelum akhirnya dengan terburu-buru mengangkat telpon dan keluar dari kamar.

" Mas tunggu!" Pekik Lola seolah baru teringat sesuatu. " Bekalnya ketinggalan!"

Melihat Arvi yang tampak berhenti sebentar diruang tamu membuat Lola buru-buru memasukkan nasi goreng serta dan bakso yang tadi telah disiapkan kedalam kotak makan berbentuk persegi.

" Jangan lupa dimakan ya." Lola memamerkan senyum lebarnya .

" Kemarin pink sekarang Purple ?" Tanya Arvi geleng-geleng kepala saat melihat kotak makan yang diberikan Lola.

" Kan belinya satu set mas, ada pink, purple dan juga orange."

Tak ingin ambil pusing Arvi lantas mengangguk. " Makasih ya." Awalnya dia sedikit tak terbiasa dengan membawa bekal ke lokasi syuting, namun karena Lola terus saja memaksa dengan alasan takut Arvi tidak menemukan makanan disana membuat ia jadi tak ada pilihan lain selain menerima nya.

Toh tak ada salahnya juga kan menyenangkan hati istri yang sudah susah payah bangun pagi-pagi demi menyiapkan nya bekal dan sarapan untuknya.

" Hati-hati ya, mas."

Tanpa aba-aba Lola langsung menarik tangan Arvi dan mencium punggung tangannya.

" Kamu juga hati-hati ya jaga hati aku," dengan gombalan yang entah sejak kapan Arvi punya keahlian itu.

Lola yang mendengar nya rasanya ingin tertawa,  " ah kamu bisa gombal, dapat keahlian dari mana, ha?"

" Dari tadi," Arvi mengucapkannya tanpa berdosa. " Yaudah, aku mau berangkat kamu hati-hati dirumah. Pastikan untuk mengunci pintu dan jendela kalau udah sore. " Pesan Arvi tak bosan-bosannya.

Lola mengangguk  lalu mengikuti jejak Arvi menuju teras rumah. Dia tampak melambaikan tangan saat suaminya itu kini mulai melongokkan kepala dari balik jendela mobil yang terbuka.

" Dah sayang! "  Seru Lola melepaskan kepergian sang suami sebelum akhirnya kembali masuk kedalam rumah .

" Hai Gembul !" Dia terkejut saat tiba-tiba Gembul mulai berlari kearahnya. Walaupun ia baru merawat kucing itu selama satu tahun terakhir entah mengapa Lola begitu menyayangi nya. Baginya Gembul bukan hanya sekedar kucing, melainkan juga teman yang selalu setia menemaninya ketika sang suami sedang bekerja diluar.

Ya, setelah menikah Lola memang memutuskan untuk berhenti bekerja. Jangan salah sangka. Bukannya Arvi tak memberi izin padanya untuk bekerja. Hanya saja ada beberapa alasan yang membuat Lola berpikir kalau berhenti bekerja  mungkin adalah keputusan terbaik bagi mereka berdua.

Jika mereka berdua bekerja dapat dipastikan intensitas pertemuan mereka jadi semakin sedikit. Jangankan jika bekerja, seharian berada dirumah  saja Lola hanya bisa bertemu suaminya itu pagi dan malam hari. Dan itupun tak menentu jadwal syuting Arvi yang terlalu padat kadang membuatnya jadi tak ada waktu untuk pulang kerumah. Lola khawatir jika ia memutuskan untuk tetap bekerja dia jadi tak punya waktu untuk mengurus keperluan suaminya itu. Terlebih Lola juga tak menggunakan jasa asisten rumah tangga.

Namun bukan berarti Lola tak melakukan apa-apa. Karena selain mengurus keperluan rumah tangga sendirian, Lola juga berfokus dalam mengembangkan bisnis aksesoris handmade-nya yang dalam dua tahun terakhir sudah memiliki cabang yang tersebar di beberapa titik di kota Jakarta. Jujur saja Lola merasa kehidupannya yang sekarang jauh lebih tenang dibanding dulu saat ia masih bekerja di bawah tekanan perusahaan yang bergerak di bidang organizer.

Walau awalnya ia merasa kaku dan canggung karena tak terbiasa melakukan semuanya sendirian, tapi berkat dukungan dari sang suami semua merasa jauh lebih mudah.

Bisa dibilang ini adalah kehidupan rumah tangga yang selama ini Lola impikan.

Bisa dibilang ini adalah kehidupan rumah tangga yang selama ini Lola impikan.

Setelah selesai membereskan kekacauan dikamar lantaran Arvi yang selalu saja meletakkan pakaian kotornya disembarang tempat dengan handuk dibiarkan teronggok di kasur, Lola pun memutuskan untuk melanjutkan aktivitas paginya dengan berbelanja sayur didekat kompleks. Kebetulan hari ini bukan jadwal mencucinya, jadi ia bisa pergi keluar  berbelanja sekaligus berinteraksi dengan para tetangga.

Ya menjadi istri dari aktor terkenal bukan berarti dia harus mendekam dirumah seharian dan bersikap sombong untuk sekedar menyapa tetangga disekitar rumahnya. Kebetulan mereka tinggal di kompleks perumahan yang begitu kentara sekali jiwa kekeluargaan nya.

Membuat Arvi jadi tak canggung jika harus meninggalkan Lola sendirian dirumah dengan Gembul, kucing peliharaan mereka.

" Aduh mbak Lola tambah cantik aja. Mau beli apa, mbak?" Sapa buk Tira, sipenjual sayur. Membuat ibu-ibu lain yang berkerumunan di sekitar sana lantas menoleh bersamaan kearah Lola.

" Ini buk, mau beli bahan-bahan buat masak,"

Balas Lola ramah sebelum akhirnya melempar senyum pada ibu-ibu yang lain.

" Oh ini Mbak Lola yang tinggal dirumah no 13 itu ya? Rumah lama Bu Rati?" Tanya seorang wanita paruh baya disana sambil menatap Lola lekat. " Yang istri artis itu ya."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!