Episode 3. Latihan

“Kalau kau yang memasaknya, pasti akan selalu enak, ucap Renzo bercanda, dia tidak akan pernah membiarkan adik sepupunya menginjak dapur sedikitpun.

“Coba saja dulu.” Audrey menyendokkan dessert dan memasukkannya ke mulutnya, dia menatap kedua pria yang juga tengah mencoba dessert buatannya.

'Enak, apa ini kue buatan gadis itu? apa dia benar-benar Audrey? gadis bodoh yang selalu mengejar Putra Mahkota? sejak kapan dia bisa memasak? astaga Eryk! Sudah pasti bukan dia yang membuatnya. Menyentuh dapur saja tidak pernah,' batin Eryk sambil terus memakan dengan lahap.

“Bagaimana?”

“Aku tidak tau adik kecilku sudah bisa membuat kue seenak ini.”

“Astaga teman, bisa saja bukan dia yang buat kan?” bisik Eryk. “Kau salah, Eryk. Kue ini memang aku yang buat.” Eryk yang tengah asik memakan kue seketika tersedak, dia menatap Audrey yang tersenyum tipis namun penuh arti.

“Siapa yang membiarkanmu masuk ke dapur? apa dia ingin kau terluka??”

Audrey menghela napas. “Kak Enzo, Aku baik-baik saja. Lagipula, banyak yang mengawasiku di dapur. Jadi jangan khawatir, ok?”

“Tapi Audrey--” Audrey menyentuh tangan Renzo dan membuat pria itu langsung diam. “Makan sekarang! bagaimana kalau kau sakit? Bibi pasti akan memarahi kakak-kakakku yang malang.”

“Baik, baik. Aku akan memakannya, tapi berjanjilah. Jangan pernah masuk ke dapur lagi!”

“Iya--” Audrey kembali memakan kuenya.

'Tapi tidak janji, xixixi' lanjutnya dalam hati, dia tersenyum tipis sambil memakan dessert nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

“Huh, aku seharusnya menyuruh kak Mike untuk mengajariku!” gumam Audrey, dia melirik pedang kayu yang ada di sampingnya.

'Kalau ingin bertahan hidup di dunia fantasi ini, aku harus memperkuat diriku sendiri. Bukan hanya dengan sihir, tapi juga dengan seni beladiri dan latihan lainnya. Aku juga tidak boleh bergantung pada siapapun!' Audrey menghela napas, dia bersandar sambil menatap taman bunga di depannya.

“Latihan pedang itu, sungguh merepotkan.”

“Apa kau perlu bantuan?” Audrey menoleh ke asal suara, keningnya tampak sedikit berkerut ketika melihat siapa yang datang.

“Tidak, bukannya membantu. Aku malah tambah stress kalau kau yang mengajari!” Audrey kembali menatap taman bunga.

“Aku juga tidak ingin menjarimu, tapi aku sudah berjanji pada Enzo kalau aku akan menjagamu selama dia pergi.” Perkataan Eryk barusan membuat Audrey menoleh ke arahnya.

“Kakak kemana? dia tidak memberitahuku apa-apa,” gumam Audrey, Eryk yang melihat Audrey melamun langsung saja memukul kepala gadis itu dengan pedang kayu.

“Kau! Eryk bodoh!” teriak Audrey sambil memegangi kepalanya, bibirnya mengerucut dan membuat Eryk gemas.

“Dasar jelek, ayo cepat. Melihatmu seperti itu hanya membuatku ingin muntah!” Eryk melangkah pergi dengan pedang kayu di tangannya, Audrey dengan kesal berdiri.

Dia mengambil pedang kayunya dan berlari menyusul Eryk. 'Sabar, Alina! jangan bunuh, jangan bunuh. Jangan bunuh!!!'

Audrey tersenyum paksa, dia mengarahkan ujung pedang kayu ke kepala Eryk dan seolah menusuk-nusuk pria di depannya itu.

“Oh, kau berani juga ya.”

“A-apa maksudmu??” Audrey langsung menurunkan pedang kayunya, Eryk berbalik dan menatapnya dengan mata memicing curiga.

“Kau pikir aku tidak lihat?”

“Te-tentang apa?” tanya Audrey terbata-bata, Eryk berjalan ke arahnya. selangkah demi selangkah hingga akhirnya tiba di depan Audrey.

“Aku punya tiga mata, kau jangan macam-macam!” Kegugupan Audrey seketika menghilang, digantikan tatapan aneh yang terarah pada Eryk.

“Kau. Sudah gila.” Audrey langsung melangkah pergi, Eryk memasang wajah cemberut mendengar jawaban yang sangat tidak dia harapkan. Eryk menoleh ke belakang dan tersenyum tipis, dia berlari kecil dan menyusul Audrey yang berjalan sambil mengomel.

“Dasar anak kecil.” Eryk memukul kepala Audrey pelan, namun ditatap kesal oleh gadis itu. Senyum smirk muncul di wajahnya. “Tidak apa-apa, asal tidak gila sepertimu.” Audrey langsung berlari pergi sebelum terkena amukan Eryk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

“Kau benar-benar bodoh, dasar anak kecil.” Eryk menyerahkan sebotol air mineral, Audrey menatap penuh curiga sambil mengambil botol itu.

“Dapat darimana?” tanya Audrey sambil membuka tutup botol. “Dari Lia, katanya khusus untukmu.”

Audrey mendekatkan botol itu ke hidungnya, dia tersenyum tipis ketika berhasil mengetahui isi air. 'Ah, ingin mencoba membunuhku lagi? Kau sungguh naif, Lia. Mungkin aku memang seorang antagonis seperti Audrey, tapi aku tidak akan langsung menerima apapun. Bahkan dari orang terdekatku, setidaknya aku tidak sebodoh Audrey yang mudah terhasut. Dan lagi, memang setampan apa sih Putra Mahkota yang dia incar? seperti tidak ada pria lain saja!'

“Ada apa? apa kau tidak haus?” Audrey menoleh ke arah Eryk, dia tersenyum tipis dan kembali menutup botol di tangannya.

“Iya, aku sedang tidak ingin minum. Ayo, mungkin Kak Enzo sudah menunggu kita.” Audrey berdiri dan berjalan pergi dengan botol air di tangannya, dia melirik botol itu dan menyeringai kecil.

'Aku tidak akan tinggal diam, Lia.'

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

“Kak Enzo.” Audrey memeluk Renzo yang tengah duduk di sofa. “Ada apa? tumben sekali kau ingin memelukku, apa Eryk melakukan sesuatu padamu?”

Audrey menggeleng. “Tidak ada, aku hanya rindu,” gumam Audrey, Renzo mengusap punggung Audrey lembut.

“Baik, baik. Apa kau ingin sesuatu?” Audrey sedikit mendongak, dia menatap wajah tampan Renzo dan tersenyum lalu mengangguk kecil.

“Oh, pantas saja kau tiba-tiba mendekatiku. Ternyata ingin sesuatu.” Renzo mencubit hidung Audrey sedikit keras hingga memerah.

“Astaga, Kak Enzo kenapa tega sekali denganku?” tanya Audrey dengan nada sedramatis mungkin, dia berdiri dan berjalan pergi. Namun tangannya langsung ditahan oleh Renzo.

Pria itu menariknya hingga duduk di sampingnya. “Kau ingin apa, adik kecilku yang manis? apa kau ingin permen lagi?”

“Aku tidak ingin permen! aku ingin bersekolah di Akademi sihir!”

“Apa? tapi Audrey, kau--” Renzo terdiam ketika melihat wajah sedih sang adik sepupu. 'Aku harus masuk ke Akademi sihir!! dari buku yang kubaca, Audrey masih memiliki sedikit mana hingga bisa membuat sihir lemah. Tapi kalau selalu digunakan, Aku yakin level sihirnya bisa naik dan manaku akan bertambah!' Batin Audrey.

“Baiklah, jika itu kemauan peri kecilku. Aku akan memberitahu paman agar mengizinkanmu, jadi istirahatlah dulu. Besok aku pastikan Paman akan setuju.”

Audrey mengangguk semangat, dia mencium pipi Renzo dan berjalan menuju kamarnya. “Kakak istirahatlah, Aku akan kembali ke kamar.” Audrey melambaikan tangannya, Renzo ikut melambaikan tangannya sambil tersenyum tipis.

“Hanya dicium saja kau sampai sesenang itu?” sinis Eryk yang entah sejak kapan bersandar di dinding belakang sofa yang diduduki Renzo, pria itu menatap sinis sahabatnya.

“Apa kau cemburu karena belum memiliki pacar?” Renzo membalasnya tak kalah sinis, bahkan membuat hati kecil Eryk tertusuk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Prolog
2 Episode 1. Ingatan masa lalu
3 Episode 2. Berdebat
4 Episode 3. Latihan
5 Episode 4. Kabar buruk
6 Episode 5. Mawar biru
7 Episode 6. Mawar biru.
8 Episode 7. Rahasia bulan
9 Episode 8. Salah paham
10 Episode 9. Sahabat masa kecil
11 Episode 10. Diary seorang antagonis
12 Episode 11. teman seasrama
13 Episode 12. Bayangan hitam
14 Episode 13. Satu tim dengan Protagonis
15 Episode 14. Bandit
16 Episode 15. Desa berbahaya
17 Episode 16. Zombie
18 Episode 17. Anak kecil
19 Episode 18. Chelsea
20 Episode 19. Kuil tua
21 Episode 20. Harimau
22 Episode 21. Perpisahan?
23 Episode 22. Akademi
24 Episode 23. Rhys
25 Episode 24. keluarga kaisar
26 Episode 25. Panti asuhan
27 Episode 26. Restoran
28 Episode 27. Takdir
29 Episode 28. Curiga
30 Episode 29. Alergi
31 Episode 30. penyerangan
32 Episode 31. Kebenaran
33 Episode 32. Harimau putih
34 Episode 33. Teman baru
35 Episode 34. Tersesat
36 Episode 35. Khawatir
37 Episode 36. White
38 Episode 37. Kembali
39 Episode 38. Suka?
40 Episode 39. Keputusan
41 Episode 40. Jujur
42 Episode 41. Pergi
43 Episode 42. Misi
44 Episode 43. Misi Akademi
45 Episode 44. Kelas baru
46 Episode 45. Abella
47 Episode 46. Abella (2)
48 Episode 47. Mengintai
49 Episode 48. Aneh
50 Episode 49. Ketahuan
51 Episode 50. Persiapan
52 Episode 51. Laura
53 Episode 52. Perang
54 Episode 53. Jeruji besi
55 Episode 54. Misi yang diselesaikan
56 Episode 55. Janji yang ditepati
57 Episode 56. Ilusi
58 Episode 57. Pertemuan dua hati
59 Episode 58. Surat terakhir
60 Episode 59. Berpamitan
61 Episode 60. Bertarung
62 Episode 61. Musuh Baru
63 Episode 62. Gadis kecil (End)
64 Episode 63. Terima Kasih (Perbaikan)
65 Pengumuman season 2
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1. Ingatan masa lalu
3
Episode 2. Berdebat
4
Episode 3. Latihan
5
Episode 4. Kabar buruk
6
Episode 5. Mawar biru
7
Episode 6. Mawar biru.
8
Episode 7. Rahasia bulan
9
Episode 8. Salah paham
10
Episode 9. Sahabat masa kecil
11
Episode 10. Diary seorang antagonis
12
Episode 11. teman seasrama
13
Episode 12. Bayangan hitam
14
Episode 13. Satu tim dengan Protagonis
15
Episode 14. Bandit
16
Episode 15. Desa berbahaya
17
Episode 16. Zombie
18
Episode 17. Anak kecil
19
Episode 18. Chelsea
20
Episode 19. Kuil tua
21
Episode 20. Harimau
22
Episode 21. Perpisahan?
23
Episode 22. Akademi
24
Episode 23. Rhys
25
Episode 24. keluarga kaisar
26
Episode 25. Panti asuhan
27
Episode 26. Restoran
28
Episode 27. Takdir
29
Episode 28. Curiga
30
Episode 29. Alergi
31
Episode 30. penyerangan
32
Episode 31. Kebenaran
33
Episode 32. Harimau putih
34
Episode 33. Teman baru
35
Episode 34. Tersesat
36
Episode 35. Khawatir
37
Episode 36. White
38
Episode 37. Kembali
39
Episode 38. Suka?
40
Episode 39. Keputusan
41
Episode 40. Jujur
42
Episode 41. Pergi
43
Episode 42. Misi
44
Episode 43. Misi Akademi
45
Episode 44. Kelas baru
46
Episode 45. Abella
47
Episode 46. Abella (2)
48
Episode 47. Mengintai
49
Episode 48. Aneh
50
Episode 49. Ketahuan
51
Episode 50. Persiapan
52
Episode 51. Laura
53
Episode 52. Perang
54
Episode 53. Jeruji besi
55
Episode 54. Misi yang diselesaikan
56
Episode 55. Janji yang ditepati
57
Episode 56. Ilusi
58
Episode 57. Pertemuan dua hati
59
Episode 58. Surat terakhir
60
Episode 59. Berpamitan
61
Episode 60. Bertarung
62
Episode 61. Musuh Baru
63
Episode 62. Gadis kecil (End)
64
Episode 63. Terima Kasih (Perbaikan)
65
Pengumuman season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!