Episode 1. Ingatan masa lalu

Audrey mengunyah makanan di mulutnya, setelah mendengar penjelasan dari Lixi. Dia semakin yakin kalau dirinya benar-benar melakukan perjalanan waktu seperti yang sering dia lihat di tv.

“Ayo buka mulutnya,” ucap Damien sambil menyendokkan bubur ke mulut Audrey, dengan patuh. Dia membuka mulutnya dan kembali mengunyah.

“Kak, apa kakak tidak ada urusan lain?”

Damien yang tengah mengaduk bubur mendongak ke arah Audrey, dia tersenyum tipis. “Kakak hari ini libur demi menjaga adik kesayangannya agar tetap makan dan cepat sembuh.”

'Justru karena kedatanganmu lah, aku jadi tidak bisa istirahat dengan tenang. Apalagi memikirkan alur novel dan juga nasibku yang menjadi antagonis.'

“Oh iya, meskipun tidak rela. Tapi kakak harus kembali ke kekaisaran besok, Mike dan Caesar akan bergantian menjagamu. Beritahu aku kalau mereka mengusilimu!” Audrey mengangguk pelan.

'Aku sudah lelah dengannya, kalau ditambah Caesar dan Mike. Aku bisa gila menjadi Audrey, oh Audrey. Kenapa kau mati karena racun sih?? bukannya seharusnya kau hanya mengalami sakit parah dan tidak bisa lagi bangun dari tempat tidur.'

“Oh iya, Kak. Bagaimana keadaan Ibunda dan Ayahanda?” tanya Audrey, setelah dia ingat dengan baik. Orang tua keempat bersaudara itu sempat terkejut, terlebih lagi ibunda Audrey ketika mengetahui sang putri diracuni.

“Apa Lixi memberitahumu? Ayahanda sedang mencari pelaku yang meracunimu, sementara Ibunda masih istirahat di kamarnya karena syok berat.”

“Apa Kakak tidak ingin menjenguk Ibunda? día pasti sangat khawatir pada keadaanku, lebih baik Kakak memgunjungi Ibunda dan memberitahu kalau aku sudah baik-baik saja.” Audrey tersenyum manis untuk menyakinkan Demian, setelah lama terdiam. Pria itu tersenyum tipis dan meletakkan mangkuk bubur di meja, dia kemudian mengacak rambut Audrey dan berdiri.

“Baiklah, kau istirahatlah dengan tenang. Aku akan menemui Ibunda.” Damian melangkah keluar dari kamar Audrey, setelah pintu tertutup. Gadis itu menghela napas lega.

'Untung saja dia sudah pergi, aku jadi bisa berpikir dengan tenang dan damai. Tapi apa maksudnya beristirahat dengan tenang? dia pikir aku ini sudah mati, apa??' Audrey berdecak, dia berdiri dan berjalan ke arah jendela.

'Kalau aku ingin hidup tenang, maka aku harus mengubah alur novelnya. Meskipun tidak mendapatkan ingatan dari Audrey, setidaknya aku masih mengingat alur novel yang bisa menuntunku agar tidak menjadi seperti si antagonis Audrey. Lagipula, aku tidak akan membuat keluarga Audrey dalam masalah lagi.meskipun beberapa alurnya tidak kuingat, setidaknya. selama aku menjadi Audrey.'

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ*...

Suara ketukan pintu membuat tidur nyenyak Audrey terganggu, dia mengucek matanya pelan dan bangun.

“Siapa?” Tidak ada jawaban membuat Audrey merasa aneh dengan keadaan yang terasa sangat sepi dan menyeramkan, dia berdiri dan berjalan ke arah pintu.

Audrey membuka pintu kamarnya dengan perlahan, matanya membulat sempurna. Teriakan minta tolong, cahaya dari api yang panas. Darah yang berada di lantai dan dinding.

Audrey menutup mulutnya dengan kedua tangan, dia melihat keluarga Audrey yang bersimbah darah dan tak bernyawa di lantai.

'A-apa yang terjadi?? Kak Damien! di mana dia??' Audrey menatap sekitaran, berusaha mencari keberadaan Damien. Setelah menemukannya masih hidup, Audrey bernapas lega. Namun hanya sesaat, karena sebuah panah tiba-tiba melesat dan menembus jantung Damien yang hanya berdiri diam.

“Tidak!!”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Audrey membuka matanya dengan napas terengah-engah, keringat membasahi wajahnya. Dia menoleh dan melihat Damian yang tengah tertidur di atas sofa.

Audrey menyentuh dadanya, dapat dia rasakan jantungnya yang berdetak cepat.

'Mimpi apa tadi itu?'

“Audrey, apa kau terbangun?” Audrey menoleh ke asal suara, dapat dia lihat Damian yang terbangun. Mungkin karena suara teriakannya tadi.

“Iya, aku baru saja bermimpi buruk. Maaf kalau menganggu tidurmu, Kak.” Audrey menggaruk pipinya dan tersenyum konyol, Damian bangun dan bersandar.

“Tidak apa-apa, kau bermimpi apa?” tanya Damian yang masih dalam keadaan mengumpulkan nyawa.

'Apa aku harus berkata jujur tentang mimpi barusan? tidak, tidak! mungkin saja mimpi itu adalah petunjuk, sebuah alur ketika keluarga Audrey dihabisi secara tragis. Meskipun rasanya agak berbeda dengan mimpi tadi.'

“Itu tidak penting, lagipula. Mimpi hanyalah bunga tidur, Kakak istirahatlah kembali. Aku ingin mengambil air dulu.” Audrey berdiri, dia hendak melangkah namun dihentikan oleh Damian.

“Biar kakak yang ambilkan, kau istirahatlah lagi.” Damian berdiri, sementara Audrey mengangguk dan duduk di tepi kasurnya. Dia memperhatikan Damian yang berjalan keluar dari kamarnya.

Audrey menunduk ketika pintu telah ditutup, dia menghela napas pelan. 'Mimpi yang aneh, tapi apa benar itu adalah alur kehancuran keluarga Audrey? tapi, kenapa aku merasa. Alurnya sedikit berbeda dari yang pernah kubaca? Atau ada sesuatu di dalam mimpi itu, tapi apa?' Audrey mengetuk-ngetuk dagunya berpikir.

“Audrey??”

Audrey seketika tersadar dari lamunannya, dia menoleh ke asal suara dan melihat pria asing yang tersenyum manis ke arahnya. Audrey balas dengan senyum yang tak kalah manis.

“Kak Caesar, Kakak di sini? aku pikir Kakak sedang sibuk karena menjadi kesatria Putra Mahkota.”

“Adik kecilku yang manis, bagaimana keadaanmu sekarang?” Caesar duduk di samping Audrey.

“Aku sudah lebih baikan, Kak Damian menjagaku dengan baik. Meskipun agak merepotkan karena dia selalu melarang kak Mike masuk.” Caesar terkekeh kecil mendengarnya, dia mengelus rambut Audrey lembut.

“Maaf karena Kakak tidak bisa ikut menjagamu, sebenarnya saat Kakak tau kau diracuni. Kakak juga ingin pulang bersama Damian, tapi kakak juga tidak bisa meninggalkan kekaisaran karena Damian sangat ingin melihatmu.”

“Apa kau tau, saat Damian mengetahui kau diracuni. Dia langsung mengamuk seperti orang gila, jika Putra Mahkota tidak datang. Dapat dipastikan ruangannya akan hancur.” Audrey mendengarkan dengan seksama, dia kini melihat dengan matanya sendiri. Betapa peduli dan sayangnya ketiga Kakak Audrey pada Audrey.

“Kak--”

“Kalian membicarakan apa?” Keduanya menoleh ke asal suara dan melihat Damian yang berjalan masuk dengan wajah kesal yang tertuju pada sang Kakak.

Damian memberikan segelas air yang dibawanya dari dapur, Audrey menerimanya dan tersenyum. “Terima kasih, Kak Damian.”

Damian membalas senyum Audrey, tatapannya beralih ke Caesar yang tersenyum mengejek.

“Kenapa kau bisa disini?” nada ketus dari Damian tidak membuat senyuman di wajah Caesar luntur, justru semakin melebar. Dia merangkul Audrey yang sudah meletakkan gelas kosong di meja.

“Tentu saja, melihat adikku,” tekan Caesar di akhir kalimatnya. “Lepaskan tanganmu, Kakak bodoh!” Damian langsung memukul pelan tangan Caesar yang ada di pundak Audrey.

“Argh, lihat Audrey. Dia memukul tanganku dengan keras,” adu Caesar sambil memegangi tangannya yang dipikul Damian.

“Jangan percaya, dia berbohong Audrey! Caesar hanya berpura-pura.” Damian berusaha membela dirinya, Caesar dan Damian saling menatap dengan tatapan kesal.

Audrey terkekeh kecil dan membuat keduanya menoleh ke arah Audrey secara bersamaan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Hikam Sairi

Hikam Sairi

baca

2025-01-02

0

mr. rmayy

mr. rmayy

kata² yang sangatlah sempurna yah. em keluarga yang harmonis yah jadi demen ngebaca nya. makasih thorr

2024-01-13

0

hope

hope

keluarga yg harmonis

2023-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1. Ingatan masa lalu
3 Episode 2. Berdebat
4 Episode 3. Latihan
5 Episode 4. Kabar buruk
6 Episode 5. Mawar biru
7 Episode 6. Mawar biru.
8 Episode 7. Rahasia bulan
9 Episode 8. Salah paham
10 Episode 9. Sahabat masa kecil
11 Episode 10. Diary seorang antagonis
12 Episode 11. teman seasrama
13 Episode 12. Bayangan hitam
14 Episode 13. Satu tim dengan Protagonis
15 Episode 14. Bandit
16 Episode 15. Desa berbahaya
17 Episode 16. Zombie
18 Episode 17. Anak kecil
19 Episode 18. Chelsea
20 Episode 19. Kuil tua
21 Episode 20. Harimau
22 Episode 21. Perpisahan?
23 Episode 22. Akademi
24 Episode 23. Rhys
25 Episode 24. keluarga kaisar
26 Episode 25. Panti asuhan
27 Episode 26. Restoran
28 Episode 27. Takdir
29 Episode 28. Curiga
30 Episode 29. Alergi
31 Episode 30. penyerangan
32 Episode 31. Kebenaran
33 Episode 32. Harimau putih
34 Episode 33. Teman baru
35 Episode 34. Tersesat
36 Episode 35. Khawatir
37 Episode 36. White
38 Episode 37. Kembali
39 Episode 38. Suka?
40 Episode 39. Keputusan
41 Episode 40. Jujur
42 Episode 41. Pergi
43 Episode 42. Misi
44 Episode 43. Misi Akademi
45 Episode 44. Kelas baru
46 Episode 45. Abella
47 Episode 46. Abella (2)
48 Episode 47. Mengintai
49 Episode 48. Aneh
50 Episode 49. Ketahuan
51 Episode 50. Persiapan
52 Episode 51. Laura
53 Episode 52. Perang
54 Episode 53. Jeruji besi
55 Episode 54. Misi yang diselesaikan
56 Episode 55. Janji yang ditepati
57 Episode 56. Ilusi
58 Episode 57. Pertemuan dua hati
59 Episode 58. Surat terakhir
60 Episode 59. Berpamitan
61 Episode 60. Bertarung
62 Episode 61. Musuh Baru
63 Episode 62. Gadis kecil (End)
64 Episode 63. Terima Kasih (Perbaikan)
65 Pengumuman season 2
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1. Ingatan masa lalu
3
Episode 2. Berdebat
4
Episode 3. Latihan
5
Episode 4. Kabar buruk
6
Episode 5. Mawar biru
7
Episode 6. Mawar biru.
8
Episode 7. Rahasia bulan
9
Episode 8. Salah paham
10
Episode 9. Sahabat masa kecil
11
Episode 10. Diary seorang antagonis
12
Episode 11. teman seasrama
13
Episode 12. Bayangan hitam
14
Episode 13. Satu tim dengan Protagonis
15
Episode 14. Bandit
16
Episode 15. Desa berbahaya
17
Episode 16. Zombie
18
Episode 17. Anak kecil
19
Episode 18. Chelsea
20
Episode 19. Kuil tua
21
Episode 20. Harimau
22
Episode 21. Perpisahan?
23
Episode 22. Akademi
24
Episode 23. Rhys
25
Episode 24. keluarga kaisar
26
Episode 25. Panti asuhan
27
Episode 26. Restoran
28
Episode 27. Takdir
29
Episode 28. Curiga
30
Episode 29. Alergi
31
Episode 30. penyerangan
32
Episode 31. Kebenaran
33
Episode 32. Harimau putih
34
Episode 33. Teman baru
35
Episode 34. Tersesat
36
Episode 35. Khawatir
37
Episode 36. White
38
Episode 37. Kembali
39
Episode 38. Suka?
40
Episode 39. Keputusan
41
Episode 40. Jujur
42
Episode 41. Pergi
43
Episode 42. Misi
44
Episode 43. Misi Akademi
45
Episode 44. Kelas baru
46
Episode 45. Abella
47
Episode 46. Abella (2)
48
Episode 47. Mengintai
49
Episode 48. Aneh
50
Episode 49. Ketahuan
51
Episode 50. Persiapan
52
Episode 51. Laura
53
Episode 52. Perang
54
Episode 53. Jeruji besi
55
Episode 54. Misi yang diselesaikan
56
Episode 55. Janji yang ditepati
57
Episode 56. Ilusi
58
Episode 57. Pertemuan dua hati
59
Episode 58. Surat terakhir
60
Episode 59. Berpamitan
61
Episode 60. Bertarung
62
Episode 61. Musuh Baru
63
Episode 62. Gadis kecil (End)
64
Episode 63. Terima Kasih (Perbaikan)
65
Pengumuman season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!