Bara kembali ke kamar lebih dulu, sedangkan Melinda masih berada di bawah menikmati sarapan nya yang belum habis.
Pria itu bergegas mengambil ponselnya dari dalam lemari, ya itulah ponsel kedua miliknya yang khusus untuk menghubungi istri pertama dan keduanya.
Ia menyalakan ponsel itu, menurutnya sudah terlalu lama ia mematikannya dan ia khawatir Desi serta Sari akan curiga padanya.
Begitu ponsel tersebut dinyalakan, Bara langsung dibuat kaget saat mengetahui banyak sekali panggilan tak terjawab dari nomor Sari maupun Desi.
"Hah? Banyak banget telpon dari Sari sama Desi, gawat nih mereka pasti nyariin aku!" ujar Bara.
"Aku harus gimana ya? Apa yang aku harus lakuin sekarang? Kalau aku telpon salah satu dari mereka, aku takut Melinda dengar semuanya. Kira-kira dimana ya tempat yang aman buat aku telpon mereka?" gumam Bara berpikir keras.
Setelah menoleh kesana-kemari mencari tempat yang aman, akhirnya Bara menemukan sebuah balkon yang menurutnya paling aman disana.
"Ah itu dia! Mungkin aku bisa telpon Desi disana, pasti Melinda juga masih di bawah. Dia gak akan dengar obrolan aku sama Desi, benar Bara kamu telpon Desi disana aja!" ucap Bara.
Bara pun memutuskan pergi ke balkon kamarnya yang cukup luas itu untuk menelpon Desi dan juga Sari.
"Ah aman!" ucapnya lirih.
Pria itu mulai menghubungi nomor Desi lebih dulu, tentu alasannya karena Desi merupakan istri pertamanya dan ia tak mau Desi merasa salah paham atau iri jika ia menghubungi Sari duluan.
📞"Halo, assalamualaikum Desi sayang! Kamu ada apa telpon aku sampai berkali-kali? Kamu baik-baik aja kan? Baby kita gak ada masalah kan?" tanya Bara dengan nada panik, ya saat ini Desi sedang mengandung anak keduanya.
📞"Waalaikumsallam mas, aku baik kok. Dan bayi kita juga gak kenapa-napa. Cuma aku cemas aja karena kamu belum pulang juga sampai sekarang, kamu kemana aja sih mas?" ucap Desi.
📞"Eee ini aku lagi ada urusan penting sayang, sorry banget ya aku kayaknya belum bisa pulang dekat-dekat ini! Soalnya proyek ini tuh proyek besar, jadi aku harus tinjau lebih serius sayang. Kamu gak masalah kan cantik?" ucap Bara.
📞"Oh gitu, ya enggak sih mas. Cuma aku minta kamu aktifin terus dong hp kamu! Jadi, kalau aku mau telpon gak susah," ucap Desi.
📞"Iya iya sayang, nanti abis ini aku gak matiin hp lagi deh. Kemarin itu aku matiin hp karena aku gak mau ada yang ganggu," ucap Bara.
📞"Terus sekarang aku ganggu kamu gak mas? Maaf ya kalau aku ganggu, aku cuma kangen sama kamu mas! Dan aku rasa bayi kita juga nih, dia pengen ketemu daddy-nya," ucap Desi.
📞"Duh, aku jadi gak tega sama kamu sayang! Okay kamu gausah cemas, kamu gak ganggu kok sayang! Lagian tadi kan aku yang telpon kamu," ucap Bara.
📞"Iya mas, yaudah kamu semangat ya kerjanya mas! Jangan lupa jaga kesehatan!" ucap Desi.
📞"Siap sayang! Aku janji nanti begitu aku pulang pasti aku bakal langsung ajak kamu dan anak kita jalan-jalan! Aku mau kita nikmati waktu bertiga biar kamu gak sedih lagi, anggap aja itu sebagai penebus dosa aku!" ucap Bara.
📞"Tapi mas, istri kamu kan bukan cuma aku. Gimana sama Sari? Dia juga khawatir loh sama kamu, apa kamu gak kepikiran sama dia?" ucap Desi.
📞"Aku tau sayang, abis ini aku telpon dia juga kok biar adil. Aku sengaja telpon kamu duluan karena kamu yang pertama buatku," ucap Bara.
📞"Ahaha, yaudah sana kamu hubungi dia aja! Kasihan tuh dia kangen banget kayaknya!" ucap Desi.
📞"Kamu yakin gapapa? Emang kamu udah gak mau telponan sama aku?" tanya Bara.
📞"Sebenarnya masih mau, tapi kamu kan harus adil mas," jawab Desi.
📞"Makasih atas pengertiannya sayang! Aku beruntung punya istri seperti kamu! Oh ya, titip salam ya buat Cahyo anak kita!" ucap Bara.
📞"Iya mas, nanti aku sampein ke Cahyo. Sekarang dia lagi tidur tuh di kamar," ucap Desi.
📞"Yasudah itu aja, aku tutup dulu ya? Nanti aku telpon lagi begitu urusan aku udah selesai, bye sayang! Assalamualaikum," ucap Bara.
📞"Bye juga mas, waalaikumsallam!" balas Desi.
Bara langsung memutus telpon, tersenyum sejenak sebelum mulai mencari nomor Sari si istri kedua yang juga tengah mengandung anak pertama mereka.
•
•
Sementara itu, Sari yang berada di samping Desi sedari awal mendengarkan pembicaraan wanita tersebut dengan Bara.
Ia terlihat sangat penasaran dan ingin tahu apa yang dikatakan Bara di telpon sebelumnya, itu sebabnya ia menghampiri Desi.
"Mbak Des, tadi mas Bara bilang apa? Dia lagi dimana sekarang dan kapan dia pulang kesini? Terus apa dia nanyain aku enggak mbak?" tanya Sari dengan wajah penasaran.
"Satu-satu dong nanyanya Sari! Kamu tenang dulu jangan panik gitu!" ucap Desi.
"Hehe, iya maaf mbak! Jadi gimana? Mas Bara bilang apa?" ucap Sari merevisi pertanyaannya.
"Mas Bara cuma bilang kalo dia masih sibuk sama urusan kerjaan, dia belum bisa pulang dalam waktu dekat ini," jawab Desi.
"Oalah, tapi dia gak bilang kapan dia bisa pulang?" tanya Sari.
"Enggak Sar, dan untuk pertanyaan kamu yang lain nanti kamu tanyain aja langsung ke mas Bara. Soalnya tadi dia bilang katanya mau langsung hubungin kamu," jawab Desi.
"Oh ya?" Sari tampak antusias sekali.
Drrttt
Drrttt
Dan benar saja, tak lama dari itu ponsel Sari pun bergetar mendapat telpon dari Bara alias sang suami.
"Eh iya benar mbak, ini mas Bara telpon aku. Aku angkat sebentar ya mbak?" ucap Sari girang.
"Iya Sar, angkat aja buru!" ucap Desi.
Sari mengangguk, kemudian beranjak dari tempat duduk dan mengangkat telpon agak menjauh dari Desi. Ia melakukan itu untuk mencegah kecemburuan yang mungkin akan terjadi.
📞"Halo mas, assalamualaikum!" ucap Sari lebih dulu di telpon.
📞"Waalaikumsallam, hai sayang! Apa kabar kamu? Baik kan? Anak kita?" ucap Bara lembut.
📞"Umm, iya aku baik kok mas. Anak kita juga baik-baik aja, tapi kayaknya dia kangen banget deh mas sama kamu," jawab Sari.
📞"Oh cuma anak kita aja nih yang kangen sama aku? Ibunya enggak?" tanya Bara menggoda.
📞"Aku nya juga sih mas, wajarlah kamu kan udah lama banget pergi ninggalin aku. Makanya kamu cepat pulang dong mas!" ucap Sari.
📞"Hahaha, iya sayangku. Nanti begitu urusan kerjaan aku kelar, pasti aku pulang kok dan aku bakal temenin kamu terus!" ucap Bara.
📞"Aku gak butuh janji-janji kamu mas, yang aku mau tindakan!" pinta Sari.
📞"Ya ya, kamu tunggu aja ya! Sebentar lagi aku pasti pulang temuin kamu, jaga baik-baik anak kita ya jangan sampai dia kenapa-napa!" ucap Bara.
📞"Iya mas, kamu juga jaga kesehatan disana! Jangan sampai telat makan!" ucap Sari.
📞"Pasti. Yaudah, sampe sini aja dulu ya? Aku masih harus kerja nih, gapapa kan cantik? Manis?" ucap Bara.
📞"Gapapa kok mas, tapi nanti malam telpon lagi ya?" ucap Sari.
📞"Siap ibu Sari yang cantik dan seksi!" ucap Bara menggoda.
📞"Ih apa sih?!" ucap Sari malu-malu.
Mereka saling tertawa sejenak sebelum akhirnya Bara memutus telpon karena khawatir Melinda akan mencurigainya jika terlalu lama disana.
Sementara Sari merasa lega karena mendapat telpon dari sang suami, ia menepis seketika pikiran buruknya tentang Bara.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
auliasiamatir
ammpiuuunn emang deh kalau duit dah meluber,.... cinta pun bisa di beli...
cukup dengan gombalan maut nan receh... para istrinya langsung klepek klepek
2023-01-09
1
auliasiamatir
Anjaiii... mulut maut buaya darat
2023-01-09
1