Bara membawa Melinda ke mansion miliknya, ia membantu istrinya turun dari mobil dengan menggenggam kedua tangannya.
Melinda tersenyum merasakan hangatnya sentuhan tangan sang suami, belum pernah ia merasa sebahagia ini.
Mereka pun berjalan berdampingan dengan dua tangan saling bertaut, perlahan-lahan hingga sampai di teras depan rumah besar itu.
"Selamat datang di rumah baru kamu, Melinda!" ucap Bara sambil tersenyum.
"Wah rumah kamu besar banget sayang! Selama ini kamu tinggal disini?" tanya Melinda.
"Ya, aku tinggal di rumah ini sendirian. Paling cuma ada beberapa maid yang aku tugasin buat beres-beres disini, gak mungkin kan aku beresin sendiri?" jawab Bara.
"Iya sih, tapi kasihan juga kamu tinggal sendiri di rumah sebesar ini! Pasti kamu kesepian ya gak ada yang nemenin?" ucap Melinda.
"Gak perlu kasihan lagi, sekarang kan udah ada kamu yang jadi pendamping aku. Mulai malam ini, aku gak akan merasa kesepian lagi. Tidur ada yang nemenin, makan juga ada yang nemenin. Pokoknya apa-apa yang aku lakuin nanti selalu ada kamu di samping aku," ucap Bara.
"Kamu benar mas! Aku siap kok buat selalu temenin kamu kapanpun dan di manapun," ucap Melinda.
"Good girl! Aku emang gak salah pilih kamu buat jadi istri aku, udah yuk kita langsung masuk aja! Kita istirahat karena pasti kamu capek abis nikahan tadi," ucap Bara.
"Iya mas," singkat Melinda.
Saat mereka hendak membuka pintu, tiba-tiba pintu tersebut sudah terbuka lebih dulu dan mengagetkan keduanya.
Ceklek
"Selamat kembali ke rumah, tuan Bara!" ucap para maid itu serentak.
"Ahaha, kalian apa-apaan? Bikin kaget saya aja deh, untung saya sama istri saya gak jantungan!" ucap Bara mengelus dada.
"Maaf tuan Bara! Kita cuma senang tuan Bara akhirnya kembali ke rumah ini, apalagi sama istrinya. Selamat ya tuan Bara atas pernikahannya! Istri tuan Bara cantik banget, kita sampe takjub lihatnya!" ucap maid bernama Maya.
"Makasih! Istri saya memang cantik, itu sebabnya saya pilih dia buat jadi pendamping. Mulai sekarang, kalian semua juga harus hormat sama dia dan melayani dia!" ucap Bara.
"Siap tuan Bara! Eh tapi, nama istri tuan ini siapa?" tanya Maya.
Bara menatap Melinda memberi kode agar sang istri memperkenalkan diri kepada para maid yang ada di depannya.
"Aku Melinda, salam kenal ya semua!" jawab Melinda sambil tersenyum.
"Wah namanya cantik, secantik orangnya!" celetuk maid bernama Laras.
Ya memang jumlah pekerja wanita di rumah besar itu ada empat orang, dua perempuan dewasa berusia di atas 40 tahun dan dua lagi masih terbilang muda karena usianya baru menyentuh 27 sampai 30 tahun.
"Bisa aja kamu, tapi aku boleh gak tau nama kalian semua siapa? Biar aku gak bingung panggil kalian kayak gimana," ucap Melinda.
"Ohh, boleh dong nyonya. Panggil aja saya Maya! Saya emang paling tua diantara mereka, tapi tenaga saya gak kalah kok dari mereka bertiga ini," ucap Maya.
Melinda tersenyum manis mendengarnya.
"Nah kalau saya Laras, nyonya. Saya paling muda dan cantik diantara mereka-mereka ini," ucap Laras dengan pedenya.
"Yeh dasar kepedean kamu!" cibir Maya.
"Hahaha.." mereka kompak tertawa.
Setelah sesi perkenalan usai, Bara langsung menggendong sang istri ke dalam kamar yang sudah dihias sebelumnya untuk malam pertama mereka.
•
•
Sepasang suami-istri itu baru selesai mandi, Bara bahkan masih mengenakan handuk sepinggang dan berjalan menghampiri istrinya di meja rias.
Tampak Melinda sudah berganti pakaian mengenakan baju tidur berwarna merah muda sembari menyisir rambutnya.
"Sayang.." Bara mendekat dan memeluk tubuh Melinda dari samping sembari menempelkan dagunya di pundak sang istri.
Melinda sontak tersenyum dibuatnya.
"Apa mas Bara sayang? Kamu udah selesai mandinya?" tanya Melinda dengan lembut.
"Udah dong, aku juga gak tahan nih pengen langsung gempur kamu di ranjang," ucap Bara sensual.
Tiupan Bara di telinganya membuat Melinda merinding, merasakan sensasi aneh di tubuhnya.
"Jangan dong sayang! Kalau aku digempur sama kamu, yang ada aku bisa sakit. Kamu mah ada-ada aja sayang," sarkas Melinda.
"Hahaha, gak mungkin kamu gak ngerti maksud aku sayang. Kita kan sekarang sudah sah jadi suami-istri, kamu paham lah apa yang suami-istri lakuin di malam pertama?" goda Bara.
"Ya aku paham, tapi emang kamu gak capek mas? Tadi kan kita baru selesai resepsi, apa gak mau istirahat dulu?" tanya Melinda.
"Justru aku bisa gila kalau malam ini gak dapat jatah dari kamu sayang, udah lama loh aku nantikan momen ini. Masa giliran kita udah sah, kamu malah gak mau sih?" ucap Bara.
"Iya iya mas, aku pasti mau kok. Kan dosa kalau nolak keinginan suami," ucap Melinda.
"Nah, itu kamu tau. Kalo gitu sekarang kita mulai aja ritualnya sayang!" ucap Bara tak sabaran.
Belum sempat Melinda menjawab, Bara sudah langsung menciumi ceruk lehernya yang putih mulus itu.
Melinda mengerang pelan dibuatnya, sensasi aneh muncul di sekitar tubuhnya saat pria itu bergerak mendekati cuping telinganya.
"Ahh.."
Bara menyeringai di sela-sela gigitannya pada kulit leher Melinda, suara indah Melinda benar-benar membuatnya makin membara.
"Kita lanjut di ranjang yuk!" ajak Bara.
"Nanti mas, rambut aku belum kering. Kata mama kalau rambut masih basah terus langsung tiduran, nanti aku jadi pusing. Sabar ya mas!" ucap Melinda sambil tersenyum manis.
"Yah, okelah gapapa aku tungguin sampai rambut kamu kering. Kita main disini aja dulu, mau kan?" ucap Bara.
"Terserah kamu aja mas," ucap Melinda singkat.
Bara tersenyum dan mengecup pipi Melinda sekilas, lalu meminta Melinda bangkit agar ia bisa duduk di kursi itu.
"Kamu duduk di pangkuan aku, biar lebih enak," pinta Bara.
Melinda mengangguk saja menuruti kemauan suaminya, ia bangkit dan duduk kembali di pangkuan sang suami.
Saat itu juga Bara melenguh, kedua tangannya mulai menggerayangi tubuh indah Melinda membuat sang istri memejamkan mata.
"Uhh tubuh kamu semuanya bagus sayang, saya suka!" puji Bara.
"Mmhhh kamu bisa aja mas bikin aku baper," ucap Melinda dengan mata terpejam.
"Aku buka ya sayang?" ucap Bara meminta izin.
"Sure." mendapat izin dari sang istri, Bara langsung melancarkan aksinya dan mulai membuka satu persatu kancing baju tidur Melinda.
Dapat dirasakan olehnya bahwa Melinda tak mengenakan apa-apa lagi disana, ia pun tersenyum senang karena kini tangannya bisa langsung menangkup benda kenyal milik istrinya.
"Akh mas!" Melinda memekik kaget saat Bara mere-mas bola kembarnya.
"Kamu suka sayang?" tanya Bara sensual.
"Banget, kamu pintar banget sih mas!" jawab Melinda sambil mengigit bibir bawahnya.
"Tentu," ucap Bara penuh bangga.
Ciumannya turun ke bahu dan memberikan beberapa tanda disana, Melinda sudah semakin larut dalam kenikmatan ia tak mampu berbuat apapun selain hanya mengerang dan mere-mas pegangan kursi.
"Akan kubuat kamu merasakan surga dunia malam ini, sayang!" bisik Bara.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
auliasiamatir
Melinda bakal buka segel sama orang yang gak tepat kayaknya.
2023-01-07
1
wow wow 👀👀👀 duh dah malam pertama aja cepetan buka segel nya bara .😛😛😛
Thor qu dah mampir
2022-12-14
2