Bab 2. Sebuah Pengkhianatan

Vania sudah tidak sabar menunggu seseorang yang akan menjemputnya. Sudah sepuluh menit ia mondar-mandir di teras rumahnya. Tidak lama kemudian terdengar suara motor berhenti di depan pagar rumahnya. Vania segera berlari dan menghampiri orang tersebut.

“Lama banget sih kamu?  Aku udah nunggu dari tadi,” ucap Vania kesal.

“Maaf ya sayang, tadi aku harus nganter Tiara dulu ke rumahnya,” jawab Kelvin sambil mengelus rambut Vania.

Vania menganggukkan kepalanya namun wajahnya tampak begitu sedih.

“Jangan sedih gitu dong. Hari ini kita kan mau senang-senang,” bujuk Kelvin.

Vania terpaksa tersenyum dan naik ke motor Kelvin. Kelvin mengendarai motornya dengan kencang. Vania memeluk Kelvin dan menikmati angin yang berhembus mengenai wajahnya.

Kelvin akan membawa Vania pergi ke Dunia Fantasi, Dufan. Tempat bermain yang menyenangkan, arena permainan yang akan menjadi tempat mereka menghabiskan waktu berdua.

Sepanjang perjalanan menuju Dufan, yang terlihat di wajah Vania hanya senyum. Ia sudah membayangkan dirinya bersama Kelvin akan bersenang-senang di sana. Tapi, bukan berarti sebahagia itu pula yang sedang dirasakan Kelvin. Sebab rasa cintanya yang sedang terbagi di saat bersamaan, antara Tiara dan Vania.

Segamang itu rasa hati Kelvin.

Bagaimana tidak, kurang lebih enam bulan sudah ia menjalin kasih dengan Tiara. Dan entah apa yang ada dibenaknya kala itu hingga kini Vania bisa ada dipelukannya. Ya, Vania, yang juga merupakan sahabat dekat dari kekasih pertamanya, Tiara.

Beberapa menit berkendara di jalan, Kelvin menghentikan laju motornya. Mereka tiba di Dufan. Kelvin melepaskan helm dan jaket yang dikenakannya, ia pun membantu Vania melepaskan helm pink yang dikenakan Vania.

Arena Dufan yang sangat luas itu mereka jelajahi satu per satu. Tak terlewatkan pula wahana permainan seperti komedi putar, kora-kora dan roller coaster yang jadi tujuan mereka untuk bersenang-senang.

Tidak ada mimik lain yang terlihat di wajah Vania selain ceria, dan entah ungkapan apa lagi yang bisa menggambarkan bagaimana bahagianya Vania kala itu bermain bersama Kelvin, kekasih hatinya.

“Vin, kita duduk dulu, yuk! Kakiku udah pegal banget nih”, keluh Vania pada Kelvin dengan wajah bahagia yang kelelahan karena berpetualang menjelajahi hampir semua wahana yang ada Dufan.

“Ya udah, kita duduk di sana aja.” tunjuk Kelvin pada sebuah bangku taman yang terbuat dari besi berikut ukirannya yang cantik, membuat tempat duduk yang panjang dengan warna cat emas itu lebih terlihat seperti kursi-kursi kerajaan.

“Kamu haus nggak? Aku cari minum dulu ya.” ucap lembut Kelvin sambil melemparkan senyum manisnya pada Vania.

Vania menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada Kelvin. Ia duduk sendiri sambil memandangi Kelvin yang perlahan-lahan menjauh dari pandangannya.

“Kelvin, apa mungkin kita bisa kayak gini terus?” gumam Vania. Hatinya yang sedari tadi bahagia seketika menyesak, mempertanyakan akan bagaimana hubungannya dengan Kelvin sekarang. Sementara ia tahu benar, bahwa Kelvin itu adalah kekasih dari sahabatnya, Tiara.

Duduk sendirian di antara keramaian pengunjung Dufan, Vania termenung merasakan perih hatinya. Raut wajah yang ceria, seketika menyungging senyum kecut, tepat di sudut bibirnya.

Vania menoleh ke arah tempat berlalunya Kelvin tadi. Ada lelaki berpostur tegap membawa dua softdrink yang sedang berjalan menghampirinya. Itu Kelvin, lelaki yang sejak tadi ia pikirkan dan membuat hatinya mengucil.

Kelvin menghampiri Vania, duduk tepat di sisi kirinya, kemudian menyuguhkan minuman yang ia beli kepada gadis berbaju pink itu. Dan tanpa suara, hanya dengan tatapan juga senyum manis sebagai respon ucapan terima kasih untuk Kelvin yang telah memberikan minuman untuknya, Vania menerima pemberian Kelvin tersebut.

Di tengah keramaian, usai meneguk minuman yang diberikan Kelvin kepadanya, Vania bertutur lirih. “Kenapa ya, aku merasa kalau hubungan kita ini nggak bakal lama”, kata Vania lirih, yang kemudian membuat keduanya saling diam. Tanpa saling pandang.

“Seandainya aja, aku ketemu kamu duluan dari pada Tiara, pasti hubungan kita gak serumit ini”, kata Kelvin dengan suara melemah.

Bertemu denganku duluan ya? ucap Vania dalam hati.

“Hati aku sakit, Vin. Tiap kali lihat kamu sama Tiara. Aku gak tahu mau taruh hati aku ke mana”,  jelas Vania.

“Tiara itu sahabatku. Dia baik banget sama aku. Udah waktunya untuk kamu memilih Vin. Aku gak mau hubungan kita begini terus!” ucap Vania dengan nada suara sedikit meninggi, pertanda isi hati yang benar-benar ingin ia luapkan.

“Aku janji, aku akan bilang ke Tiara bahwa aku sebenarnya sayang sama kamu. Aku akan bilang semuanya ke dia. Aku janji sama kamu.  Kamu percaya sama aku kan?” ungkap Kelvin dengan lembut untuk menenangkan Vania.

Vania menganggukkan kepalanya. Namun, hatinya tetap saja tidak tenang. Ia hanya melihat senyuman Kelvin padanya. Hanya membalas senyuman itu dengan senyum kecil di bibirnya. Rasa cinta, sakit, bersalah dan pengorbanan menjadi satu di dirinya. Tidak ada yang dapat merasakan sakitnya semua perasaan itu selain dirinya.

***

Tiara berjalan menuju kelasnya sambil menebar senyuman di bibirnya yang mungil. Sesekali ia melihat sebuah kotak yang sedang dibawanya. Ia sudah membayangkan kebahagiaan yang akan terjadi pada dirinya.

Sesampainya di kelas ia langsung meletakkan kotak tersebut di meja Vania. Mejanya tepat berada paling depan. Vania dan Gadis yang sedang asyik mengobrol kala itu, sama-sama mengerutkan dahi melihat Tiara meletakkan kotak tersebut.

“Apaan ini, Ra?” tanya Vania.

“Ini cake tart untuk Kelvin. Hari ini kan dia ulang tahun,” jawab Tiara dengan gembira.

“Kamu tahu Van, dari semalam dia udah buat aku pusing gara-gara ulang tahun Kelvin. Untung aja semalam kamu gak datang” oceh Gadis kepada Vania.

Vania hanya bisa diam mendengarkan omongan kedua sahabatnya. Sesekali ia hanya tersenyum kecil. Dalam hatinya, ia merasa telah menjadi duri dalam daging. Apa yang akan terjadi pada dirinya jika Tiara mengetahui kedekatannya dengan Kelvin. Vania merasa, ia perlu berhati-hati untuk berbicara atau lebih baik ia diam saja.

“Sekarang kalian harus ikut merayakan ulang tahun Kelvin. Kita pergi ke kelasnya sekarang!” ajak Tiara kepada Vania dan Gadis.

“Aku nggak ikut!” tolak Vania. “A... aku di sini aja, soalnya aku lagi nggak enak badan,” gugup Vania mencari alasan.

“Perasaan dari tadi kamu sehat-sehat aja,” jawab Gadis bingung.

Vania merasa begitu ketakutan. Tanpa terasa bulir-buliran air keluar dari keningnya.

“Ayo dong, Van.. bantu aku sekali ini aja. Ini pertama kalinya aku buat kejutan untuk Kelvin. Aku nggak tahu dia suka atau nggak. Aku butuh kalian berdua,” ucap Tiara dengan nada memelas.

Vania memandangi wajah Tiara yang sangat menaruh harap. Ia sungguh tidak tega melihat Tiara yang memelas dan memohon padanya.

Akhirnya dengan terpaksa Vania mau menemani Tiara. Mereka bertiga pun bergegas pergi ke kelas Kelvin.

Kala itu Kelvin sedang berbicara dengan teman-temannya. Ia begitu terkejut dengan nyanyian Selamat Ulang Tahun yang di nyanyikan oleh Tiara. Sontak kelas tersebut menjadi ramai dengan tepuk tangan dan sorak-sorai.

“Makasih ya...” ucap Kelvin sambil tersenyum dan mengusap rambut Tiara.

Semua orang yang berada di kelas bertepuk tangan untuk pasangan tersebut. Kecuali Vania. Ia hanya memandang pertunjukan tersebut dengan wajah yang sedih. Dadanya terasa sesak sekali. Ia mencoba membendung air matanya. Namun, ia tidak sanggup lagi. Ia langsung meninggalkan kelas itu begitu saja.

Kelvin melihat itu dengan jelas. Ya, dia melihat kesedihan di wajah Vania. Hatinya juga miris melihat wanita yang juga ia sayang itu harus melihat hal seperti ini. Tapi, Kelvin tidak punya pilihan lain selain tetap diam di tempat.

“Oh, hampir lupa. Ini kado buat kamu,” kata Tiara malu-malu sambil menyerahkan sebuah bingkisan pada Kelvin.

“Makasih ya, Ra... kamu udah perhatian sama aku,” jawab Kelvin sambil tersenyum.

Pipi Tiara memerah. Ia begitu senang kejutannya berjalan lancar. Terutama melihat Kelvin yang meronakan senyum dari tadi. Ia berharap hubungannya dengan Kelvin akan terus indah seperti ini.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!