Bab 3

" Kau serius menyukai wanita itu Wil?." Tanya Mario meneguk wine setelah kepergian Malika dari hadapan mereka.

Abraham menatap tajam kedua mata Wildan yang berbinar-binar saat menyebut nama calon istrinya.

Wildan tersenyum memandangi temannya satu persatu-satu. " Iya aku serius ingin menjadikan Malika milik ku selamanya."

Tidak ada keraguan sedikit pun yang diperlihatkan oleh Wildan. Ia begitu serius dengan keputusannya kali ini mengenai seorang wanita. Jadi bagaimana bisa Abraham untuk berkata jujur pada mereka terlebih Wildan jika Malika yang di incar oleh Wildan adalah calon istrinya?.

Abraham menegakkan punggungnya bersandar pada badan kursi. Ia mengusap wajahnya dengan kasar sembari menarik nafasnya dalam.

" Bukannya Kau memiliki banyak teman wanita yang lebih segalanya dari wanita tadi untuk kau jadikan milik mu?." Abraham bukan type pria yang suka ambil pusing dengan masalah teman-temannya terhadap wanita. Karena mereka bisa dengan mudah mendapatkan wanita yang selalu diinginkannya. Tapi sepertinya tidak untuk kali ini.

Lagi-lagi Wildan menggeleng dengan senyum yang terus saja mengembang menghiasi wajah tampan nya.

" Yang ini beda bangat, Malika merupakan wanita idaman yang ingin aku jadikan Ibu dari anak-anak ku kelak. Pria brengsek seperti ku tetap ingin mendapatkan istri baik-baik." Wildan sejauh ini sudah mencari tahu tentang kehidupan dan latar belakang Malika.

Abraham sudah tidak ingin terpengaruh apa pun tentang Malika, karena pernikahannya nanti merupakan hasil dari perjodohan Kakeknya.

" Aku harus balik ke kantor lagi sebelum nanti malam kita akan berpesta sampai pagi. Kita berkumpul ditempat biasa. Sampai bertemu nanti malam." Abraham langsung saja pergi tanpa menunggu teman-temannya membalas ucapannya.

Abraham pergi kemana pun selalu membawa supir pribadinya. Karena alasan yang sangat simple supaya ia memiliki waktu beristirahat walau hanya lima sampai sepuluh menit saja untuk memejamkan kedua matanya. Kecuali pergi ketempat untuk menyalurkan hasrat dan gairah nya baru ia pergi sendiri tanpa di antar oleh supir.

" Kita kembali ke kantor." Perintah Abraham sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi dengan mata yang sudah terpejam.

Setelah Abraham sampai di kantor, ia di kejutkan dengan keberadaan Eva yang sudah berada di meja sekertaris.

" Hai Abraham sayang. Kenapa telepon ku tidak diangkat?. Aku sampai harus datang kesini." Eva menarik lengan Abraham mengajaknya masuk ke dalam ruang kerja. Kemudian Eva menutup pintu dan menguncinya.

" Sekarang aku bersedia menikah dengan mu, kedua orang tua ku sudah merestui kita." Lanjut Eva. Dengan nakal tangan Eve mulai mengelus dada yang dipenuhi dengan bulu sedikit ikal dan berusaha membuka satu persatu kancing kemeja Abraham.

Abraham tidak menolak apa yang dilakukan Eva pada tubuhnya. Bahkan bisa dibilang ia sangat menikmati dan merindukan sentuhan dari wanita yang masih mendominasi hatinya.

Eva merupakan wanita pertama yang Abraham cintai. Bahkan Abraham yang sudah mengambil kegadisannya namun sayang kedua keluarga mereka tidak memberikan restu untuk mereka menikah. Sampai Eva bersama keluarga pindah ke Australia. Ia memutuskan untuk menikah di sana dan kini sudah memiliki satu orang putri cantik. Namun sekarang pernikahannya diambang kehancuran.

" Ah Ibra...Ah sayang. "

Eva memimpin jalannya permainan panas mereka di siang hari ini. Ia begitu mendominasi pada tubuh Abraham yang masih sama dengan waktu pertama kali mereka melakukannya. Bahkan sekarang tubuh itu semakin bagus dan atletis. Ia melepaskan rasa rindu yang sudah dipendamnya beberap waktu lalu.

Permainan mereka cukup lama, hampir dua jam lamanya. Sampai Evan harus siaga menunggu di depan pintu ruang kerja Bos nya. Untung saja Kakek Prabaswara tidak melakukan kunjungan dadakan siang menjelang sore ini, jadi ia masih bisa sedikit bernafas lega.

" Aku sangat mencintai mu." Ucap Eva mencium sekilas bibir Abraham sebelum ia membuka kunci pintu ruangan.

Sedangkan Abraham tidak membalas apa pun. Malah ia kembali duduk dan mulai melanjutkan sisa pekerjaannya.

" Aku akan tinggal disini lebih lama, jadi kita bisa menghabiskan waktu bersama sepanjang malam." Bisik Eva penuh dengan godaan manja ingin memantik kembali api gairah Abraham. Namun sayang Abraham tetap fokus pada pekerjaannya.

Setelah merengek untuk ikut dengan Abraham ke pesta bersama teman-temannya yang lain, akhirnya Eva diperbolehkan ikut juga oleh Abraham. Sekalian Abraham bisa menunjukkan sisi lain dan liar dari seorang Abraham yang belum diketahui oleh Eva.

Kini mereka sudah berkumpul di Club Malam tempat pesta berlangsung.

" Eva kapan kau datang?, apa kalian akan balikan lagi?." Tanya Regi mulai menuang Vodca kesukaannya pada gelas.

" Iya " Jawab Eva percaya diri. Karena sepengetahuannya sampai saat ini Abraham tidak memiliki kekasih atau wanita yang sedang didekati Abraham.

" Bersulang " Regi mulai mengangkat tinggi-tinggi gelasnya untuk bersulang. Yang mendapat sambutan dari Wildan, Mario, Abraham dan Eva.

Abraham mengedarkan pandangannya pada segala sisi namun ia belum melihat para wanita yang akan menemani malamnya sampai pagi.

" Apa yang sedang kamu cari?." Tanya Eva mengikuti arah tatapan mata Abraham yang terus saja mencari sesuatu.

" Kesenangan ku." Jawab Abraham jujur.

Abraham mulai menyalakan rokok yang sudah menempel pada bibir berwarna merah alami. Kepulan asap memenuhi semua wajah Abraham namun itu sangat dinikmatinya. Sambil menunggu mereka yang akan memuaskannya.

Tidak berselang lama, terlihat empat wanita cantik nan seksi yang siap menggoyang ranjang Abraham sepanjang malam dan membuat Abraham melenguh panjang seperti biasanya.

Keempat wanita tersebut datang menghampiri Abraham tanpa mempedulikan keberadaan Eva di dekat Abraham. Mereka menempati posisi seperti biasanya pada setiap bagian tubuh Abraham. Sehingga membuat Eva secara tidak sengaja tersingkir dari sebelah Abraham dan berhasil membuatnya sangat murka.

" Hei, kalian ja**lang apa-apaan ini?. Kenapa kalian berada disini seenaknya?, siapa yang sudah mengundang kalian?."

Abraham merasa terhibur dengan adanya pertunjukkan dari Eva, sang mantan cinta pertama.

" Aku yang mengundang mereka." Jawab Abraham sambil mengangkat bokongnya untuk memberikan akses tangan para wanita itu yang mulai bekerja pada tubuhnya.

" What, aku tidak salah dengar dan lihat dengan kelakukan mu ini. Yang membiarkan ja**lang murahan ini menyentuh tubuh mu." Teriak Eva dengan nada yang sangat tinggi dan dibarengi dengan sedikit bergetar karena menahan tangisnya yang mau pecah.

Mario, Regi dan Wildan hanya menonton saja drama mantan sepasang kekasih yang dulu saling mencintai. Dimana sekarang sang wanita sedang menyaksikan sendiri secara langsung kegilaan dari sang mantan yang masih sangat dicintainya.

" Kalau kau tidak kuat melihat hal yang lebih dari pada ini sebaiknya kau pulang sekarang." Titah Abraham dengan wajah bengis yang mulai diperlihatkannya pada Eva.

Eva mulai merasa mual dan ingin muntah ketika para ja**lang itu sudah memulai aksi gilanya pada bagian tubuh inti Abraham.

Dengan sangat terpaksa Eva keluar dari ruangan itu dengan menitikan air matanya. Ternyata Abraham sudah banyak berubah menjadi seorang pemain wanita.

Eva berjalan dengan langkah cepat tanpa melihat kanan kiri depan belakangnya sampai ia tidak sengaja menabrak seseorang yang baru keluar dari salah satu kamar Club yang bertuliskan 405.

Bugh

" Maaf saya tidak sengaja." Ucap Eva pada wanita cantik yang tidak sengaja ditabraknya.

***** Bersambung*****

Mampir juga Yuk!!!!.

Di Novel Author yang lain diantaranya :

Cinta Tuan Alex. ( Tamat )

Teman Tidur Tuan Jason Gilbert. ( On Going )

Suami ke dua. ( On Going )

Jangan lupa dukungannya Kawan, Like, Komen, Gift dan Vote.

Terima kasih /Hatur Nuhun.

Salam Author.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!