Cinta Karena Perjodohan
" Kau harus mau menerima perjodohan ini!, kalau tidak semua kesenangan dan bisnis-bisnis mu akan ku ambil paksa. " Ancaman yang terlontar dari pria tua yang dipangilnya Kakek Prabaswara.
Kakek Prabaswara sengaja meminta Mama Linda dan Papa Josep yang merupakan kedua orang tua Abraham untuk hadir di ruang kerja sebagai saksi perbincangan antara dirinya dan Abraham.
" Kenapa Kakek selalu memaksakan kehendak pada ku?, cucu Kakek yang lain banyak bukan hanya aku saja." Jawab Abtaham setengah berteriak berusaha menolak perjodohan untuk dirinya.
Sedangkan kedua orang tuanya sendiri tidak bisa membantu atau memberikan solusi untuk masalah perjodohan ini. Mereka begitu takut juga jika harus keluar dari Genangan Uang di seluruh isi rumah megahnya. Padahal sama persis dengan dirinya yang takut semua hilang dari genggamannya.
" Kau tahu kenapa aku memilih mu?. Apa perlu aku ingatkan kembali!." Balas Kakek Prabaswara dengan penuh penekanan.
" Cih!, selalu saja itu Kakek jadikan bahan untuk menekan ku." Ibra sudah tidak bisa keluar dari masalah perjodohan kali ini.
" Kau jangan keluar malam ini!, karena malam ini juga kita akan mendatangi rumah calon istri mu.".
" What!." Tentu saja Abraham merasa terkejut karena nanti malam ia akan berpesta dengan para dayang-dayang pemuas kesenangannya.
Abraham berdiri mematung di depan cermin. Melihat tampilan dirinya yang memang sangat sempurna dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dengan menampilkan senyum smirk nya.
" Kita lihat seperti apa wanita yang akan bersanding dengan manusia se-sempurna diri ku?." Ucap Abraham dengan sombongnya.
Kakek Prabaswara, Abraham dan kedua orang tua Abraham sudah berada di dalam rumah Ibu Fatmala, lebih tepatnya di ruang tamu.
Abraham menatap sekeliling rumah yang tidak terlalu besar ini melihat apa ada wanita atau orang lain yang tinggal disini. Lalu wanita yang sudah di jodohkan dengan dirinya dimana?.
" Kenapa juga aku ingin melihat wanita itu. Pasti wanita itu kalah cantik dengan dayang-dayang pemuas ku." Batinnya.
" Maaf kan saya Pak Prabaswara karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya maka saya langsung meminta Malika untuk pulang cepat dari kantornya tapi sampai saat ini belum sampai. Tadi saya telepon katanya sedang dalam perjalanan, sebentar lagi akan sampai." Ucap Ibu Fatmala---Ibunya Malika.
Hanya menunggu sepuluh menit saja, Malika sudah sampai dengan mengendarai mobilnya sendiri. Ia melihat ada sebuah Mobil Mewah dengan harga selangit terparkir di pekarangan rumah.
" Assalamulaikum Bu... "
" Waalaikumsalam..." Jawab serempak semua orang yang berada di ruang tamu berukuran sedang itu.
Semua pasang mata menatap Malika dari ujung rambut sampai kaki. Malika masih mengenakan rok selutut sehingga memperlihatkan kaki jenjang putih nan mulus. Dengan atasan Blouse bertali di depan dada, sehingga meninggalkan kesan Feminin. Rambut panjang lurus berwarna coklat yang diikat tinggi membuat leher jenjang terekspos dengan samar namun tetap terkesan seksi karena ada beberapa helai rambut yang menari-nari karena terpaan angin.
Abraham cukup terkesan walau hanya 0.01%, kata hatinya. " Apa katanya 0.01%?", padahal tidak tahu saja Abraham sedang berusaha menolak pesona calon istrinya itu.
" Ehem "
Kakek Prabaswara mendeham melihat kearah cucu tertuanya. Ia tahu kalau Malika cukup menarik perhatian Abraham, sampai Abraham tidak berkedip untuk beberapa saat.
Ibu Fatmala meminta Malika untuk duduk disebelahnya. Kemudian ia memperkenalkan mereka satu persatu pada Malika. Malika pun menyalami orang yang lebih tua darinya termasuk Abraham.
Kakek Prabaswara pun menceritakan maksud tujuan kedatangan mereka ke rumah Mama Utari malam ini.
" Aku ingin memenuhi janji ku pada memdiang Almarhum suami Ibu Fatmala---Pak Djaja untuk menikahkan putra putri kita dimana disini yang dimaksudkan adalah Abraham dan Malika. Karena Malika sudah menyelesaikan kuliahnya, bahkan sudah terlewat selama dua tahun. Maka dari itu satu bulan dari sekarang Pernikahan Abraham dan Malika akan kami gelar secara besar-besaran." Ucap Kakek Prabaswara panjang lebar supaya tidak bertele-tele dan mempersingkat waktu.
" Baik Pak Prabaswara kalau sudah ditetapkan seperti itu. Kami hanya mengikuti saja " Balas Ibu Fatmala tanpa banyak bertanya ini itu. Karena Ibu Fatmala sudah mengetahui perjodohan ini dan Malika sebagai anak yang berbakti dan hanya memiliki Ibu Fatmala saja maka ia akan melakukan apa pun demi kebahagiaan orang terkasihnya.
Mama Linda memberikan satu koper besar berisi uang pecahan 100rb rupiah untuk keperluan pihak mempelai wanita dan keluarganya yang lain. Sedangkan untuk pesta sudah Mama Linda serahkan pada pihak WO kenamaan.
Usai pertemuan dalam mencapai kesepakatan hari dan tanggal pernikahan Abraham dan Malika. Kini Abraham menyempatkan dirinya datang menghadiri pesta yang sudah dibuatkan oleh sahabat-sahabatnya. Yaitu Mario, Regi dan Wildan.
" Ku kira kau tak datang kesini? " Mario memberikan minuman Vodca pada Abraham.
" Tidak mungkin aku melewatkan pesta semenarik ini " Abraham melepas jas dan melemparnya asal.
Mario, Regi dan Wildan tertawa terbahak kala sebentar lagi mereka akan melihat pertunjukan permainan Abraham dengan beberapa wanita sekaligus dalam satu kali permainan.
Malam kian larut menyisakan hembusan semilir angin yang masuk dalam jendela kamar Malika yang sengaja dibiarkannya terbuka sedikit. Ia memandangi foto dirinya dan Ryan yang diambilnya dua tahun silam saat kelulusan kuliah.
Dan keesokan paginya, Malika langsung berangkat ke kantor dengan Mobil Klasik yang sudah di modif pemberian Almarhum Ayahnya. Karena jalanan pagi ini tidak semacet biasanya, maka Malika datang lima belas menit lebih awal.
" Tumben Bu Mal datang lebih awal. Tidak macet ya Bu Mal?." Ledek Cindy sambil cekikikan.
" Iya jalanan pagi ini tidak macet."Jawab Malika apa adanya.
" Bentar lagi pasti hujan, melihat Bu Mal sudah duduk nangkring disini!." Sambung Fera ikut melek Malika.
Semuanya tertawa terpingkal-pingkal karena melihat dari kaca jendela gedung kantor pagi ini Jakarta di guyur hujan karena memang sedang musin penghujan.
Hanya saja mereka jadikan bahan lucu-lucuan untuk mereka.
Sementara di Lobby kantor, Abraham yang lewat depan kantor Wildan memutuskan untuk mampir hanya sekedar minum kopi. Menjadi penghangat tubuh kala kedinginan dan menikamati cuaca pagi Kota Jakarta yang diguyur hujan pagi ini.
Kring...Kring...
" Selamat pagi disini Malika."
" Kamu bawa laporan keuangan bulan lalu ke ruangan saya sekarang."
" Baik Pak."
Fera menoleh ke arah Malika dan bertanya kepo, "Siapa Bu Mal?,ada apa?."
" Pak Wildan minta laporan bulan kemarin." Jawab Malika sambil sudah membawa laporan yang diminta dalam genggamannya.
" Oooo ".
" Tutup mulut Fer!, bau mulut." Ledek Cindy menutup mulut Fera menggunakan Mouse Pad.
Fera menyingkirkan tangan Cindy sambil meniupkan nafas mulutnya pada hidung Cindy."Mana ada aku bau mulut. Aku udah makan relaxa tahu. Jadi wangikan mulutku."
" Cih, dasar korban iklan " Gerutu Cindy.
Abraham sudah menaiki Lift khusus petinggi kantor, ia menekan lantai dimana Wildan berada. Ia langsung keluar setelah Liftnya terbuka.
" Kau sibuk benaran atau sok sibuk sendiri? " Abraham mendaratkan bokongnya di sofa depan meja kerja Wildan.
Tok
" Masuk "
Dari luar daun pintu berkaca itu digesernya.
" Permisi Pak, ini laporan keuangan bulan lalu " Malika menyodorkan lembaran kertas yang sudah rapi menjadi sebuah File.
Abraham bersiul melihat body bak Gitar Spanyol pemilik wanita yang sedang berdiri membelakanginya. Dengan tatapan yang memindai setiap inci lekuk tubuh calon mangsanya.
" Terima kasih. Kamu bisa balik ke ruang kerja mu sekarang. Karena ada Singa yang sedang kelaparan, sehingga Singa itu mencari mangsa di kantor ini." Ucap Wildan penuh penekan dan sedang menyindir Abraham yang menatap tubuh bagian belakang wanita yang sedang diincarnya juga.
" Baik Pak, terima kasih."
Deg
***** Bersambung*****
Mampir juga Yuk!!!!.
Di Novel Author yang lain diantaranya :
Cinta Tuan Alex. ( Tamat )
Teman Tidur Tuan Jason Gilbert. ( On Going )
Suami ke dua. ( On Going )
Jangan lupa dukungannya Kawan, Like, Komen, Gift dan Vote.
Terima kasih /Hatur Nuhun.
Salam Author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Yani arianto
i am caming
2023-02-28
0
Sonia pramita
mampir Thor
2023-01-21
0
Yunita aristya
mampir thor
2023-01-15
0