Terjebak Di Dalam Pernikahan
"Hah." helaan nafas yang keluar dari mulut Clara terdengar jelas di seluruh ruangan.
"Sial, harusnya sekarang aku lagi di rumah sambil maraton drakor." kesalnya.
Bukan tanpa alasan Clara sangat kesal saat ini, adik atau sebut saja kembarannya itu membatalkan pernikahan di saat upacara pernikahan sebentar lagi di mulai dan yang paling menyebalkan itu alasan dari pembatalan pernikahan itu adalah mantan kekasihnya sudah kembali dari luar negeri dan dia tak perlu LDR-an lagi.
"Awas aja kalau ketemu, bakalanku tempeleng juga nanti." sungutnya sambil melepaskan aksesori di kepalanya.
"Ini aksesorisnya kok susah di lepas ya." kata Clara bicara sendiri.
Clara terus mendumel sampai tiba-tiba pintu kamar di buka oleh pria yang sekarang sudah menjadi suaminya itu.
Clara menatap pria itu melalui cermin di depannya begitupun dengan Kevin (suami Clara) yang menatapnya dari cermin juga.
Aksi tatap-tatapan itu tidak lama hanya beberapa detik, dengan Clara yang melanjutkan aksi sungut-menyungut nya dan Kevin sendiri langsung berjalan ke arah sofa dan langsung duduk di sofa yang ada di kamar mewah itu.
"Ish.. Ini kok nggak bisa di copot sih." kesal Clara.
"Paksu." panggil Clara
Jujur saja Clara masih tak terbiasa memanggil pria itu dengan namanya ataupun panggilan lainnya.
Dan itu karena, setiap ada pertemuan keluarga Clara selalu membuat alasan.
Jadi, Clara menyebutkan panggilan itu secara asal karena pernah mendengar sebutan itu di aplikasi tik tok
Merasa di panggil oleh Clara (karena di ruangan itu cuma berdua), Kevin menoleh menatap Clara yang sedang menoleh menatapnya juga.
"Ada apa?" tanya Kevin
"Bantuin." ucap Clara lalu menatap cermin di depannya lagi.
Kevin yang mendengar itu mendekati Clara lalu membantunya mencopotkan semua pita, jepit dan segala aksesoris di kepala Clara.
Baru saja Kevin ingin kembali ke sofa tempat dia duduk sebelumnya setelah selesai melepaskan semua benda-benda atau yang biasa disebut aksesori di kepala Clara, Clara kembali bersuara.
"Bantu sisir juga dong." Kata Clara dengan tak tahu terima kasih nya.
Kevin yang mendengar menurut saja dan mulai menyisiri rambut Clara yang kusut nya udah nggak karuan.
Setelah rapi Kevin memberikan sisir itu kembali ke Clara.
"Nih, udah." kata Kevin lalu kembali duduk dan mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai itu.
"Laper." Ucap Clara.
Itu adalah kode Clara, dia sedang minta makan.
Kevin yang mendengar itu menoleh.
"Masaklah." Ucapnya dengan acuh tak acuh.
Clara yang mendengar itu mencebik, nggak tau apa dia. Clara itu mageran orangnya.
"Males." Ucap Clara
"Yaudah, mandi dulu. Setelah itu kita keluar, cari makan." Ucap Kevin
Clara yang mendengar itu langsung berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi nya.
Setelah selesai membersihkan tubuh Clara keluar dengan kaos oversize dan celana training.
Pakaian yang sedang di pakai Clara adalah pakaian baru adiknya, yang memang sudah di kirim kemari sebelumnya.
Dan untungnya selera pakaian mereka berdua mirip itu membuatnya nyaman.
"Udah. Ayo, kita langsung let's go." Ucap Clara dengan semangat dan jari yang menunjuk ke arah pintu.
Kevin yang melihat itu hanya bisa menghela nafas lelah, padahal saat pertemuan pertama Clara terlihat sangat tenang dan dewasa.
Tapi, setelah melihat kelakuan Clara saat ini membuat Kevin berfikir untuk tidak menilai karakter seseorang terlalu cepat mulai sekarang.
Berbeda dengan Kevin yang sedang berpikir, Clara sudah berada di dekat pintu.
Belum sampai ke arah pintu, bell mansion berbunyi.
Clara yang mendengar itu segera menoleh ke arah Kevin, itu karena tak mungkin orang yang di kenal olehnya datang kecuali orang tua dan adiknya itu.
Bukan tanpa alasan Clara sangat yakin dengan pemikirannya itu, itu di karena kan kedua orang tuanya langsung pamit untuk ke luar negeri selama beberapa hari bersama orang tua Kevin.
Kevin sendiri menatap Clara, dan menggerakkan kepalanya seakan menyuruh Clara untuk membuka pintu.
Clara tak banyak bicara dan langsung membuka pintu itu.
Ternyata orang yang menekan bell ada satpam di mansion ini.
"Ada apa pak?" tanya Kevin saat melihat satpam yang biasanya ada di pos satpam berada di depan pintu.
"Ini, tuan. Tadi, ada titipan. Katanya dari adiknya nona." kata satpam itu setelah itu satpam tsb pamit pergi menuju pos satpam lagi.
Berbeda dengan Clara yang langsung membuka bingkisan yang ada di tangan nya itu di sebuah meja di dekat pintu.
Kevin yang penasaran ikut mengintip.
"Itu apa?" tanya Kevin karena tak dapat melihat isi di dalamnya.
"Makanan." ucap Clara dengan riangnya.
Lalu beranjak ke arah meja yang ada di dapur, di ikuti Kevin.
"Kita nggak jadi makan di luar?"tanya Kevin sambil memperhatikan Clara yang sedang menghidangkannya di piring dan mangkuk yang ada di rak dekat meja.
"Nggak. Katanya kita nggak boleh keluar rumah tiga hari." Ucap Clara mengingat kartu ucapan selamat dari adiknya sekaligus pesan yang mama nya titipkan yang ada di dalam bingkisan tadi.
Kevin seperti mengingat sesuatu saat Clara mengatakan tidak boleh keluar rumah tiga hari.
Mama nya sudah mengingatkannya jauh-jauh hari sebelum pernikahan itu terjadi, tapi dia malah melupakannya.
"Ini." kata Clara sambil menyodorkan gulai ayam dan ayam rica-rica yang adik nya buat.
Clara cukup yakin itu buatan adiknya karna itu adalah menu andalan adiknya itu.
Setelah itu, mereka berdua mulai makan setelah berdoa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Ningrum Real
keren ,jangan lupa mampir juga ya thor
2022-12-16
1