NovelToon NovelToon

Terjebak Di Dalam Pernikahan

Episode 1

"Hah." helaan nafas yang keluar dari mulut Clara terdengar jelas di seluruh ruangan.

"Sial, harusnya sekarang aku lagi di rumah sambil maraton drakor." kesalnya.

Bukan tanpa alasan Clara sangat kesal saat ini, adik atau sebut saja kembarannya itu membatalkan pernikahan di saat upacara pernikahan sebentar lagi di mulai dan yang paling menyebalkan itu alasan dari pembatalan pernikahan itu adalah mantan kekasihnya sudah kembali dari luar negeri dan dia tak perlu LDR-an lagi.

"Awas aja kalau ketemu, bakalanku tempeleng juga nanti." sungutnya sambil melepaskan aksesori di kepalanya.

"Ini aksesorisnya kok susah di lepas ya." kata Clara bicara sendiri.

Clara terus mendumel sampai tiba-tiba pintu kamar di buka oleh pria yang sekarang sudah menjadi suaminya itu.

Clara menatap pria itu melalui cermin di depannya begitupun dengan Kevin (suami Clara) yang menatapnya dari cermin juga.

Aksi tatap-tatapan itu tidak lama hanya beberapa detik, dengan Clara yang melanjutkan aksi sungut-menyungut nya dan Kevin sendiri langsung berjalan ke arah sofa dan langsung duduk di sofa yang ada di kamar mewah itu.

"Ish.. Ini kok nggak bisa di copot sih." kesal Clara.

"Paksu." panggil Clara

Jujur saja Clara masih tak terbiasa memanggil pria itu dengan namanya ataupun panggilan lainnya.

Dan itu karena, setiap ada pertemuan keluarga Clara selalu membuat alasan.

Jadi, Clara menyebutkan panggilan itu secara asal karena pernah mendengar sebutan itu di aplikasi tik tok

Merasa di panggil oleh Clara (karena di ruangan itu cuma berdua), Kevin menoleh menatap Clara yang sedang menoleh menatapnya juga.

"Ada apa?" tanya Kevin

"Bantuin." ucap Clara lalu menatap cermin di depannya lagi.

Kevin yang mendengar itu mendekati Clara lalu membantunya mencopotkan semua pita, jepit dan segala aksesoris di kepala Clara.

Baru saja Kevin ingin kembali ke sofa tempat dia duduk sebelumnya setelah selesai melepaskan semua benda-benda atau yang biasa disebut aksesori di kepala Clara, Clara kembali bersuara.

"Bantu sisir juga dong." Kata Clara dengan tak tahu terima kasih nya.

Kevin yang mendengar menurut saja dan mulai menyisiri rambut Clara yang kusut nya udah nggak karuan.

Setelah rapi Kevin memberikan sisir itu kembali ke Clara.

"Nih, udah." kata Kevin lalu kembali duduk dan mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai itu.

"Laper." Ucap Clara.

Itu adalah kode Clara, dia sedang minta makan.

Kevin yang mendengar itu menoleh.

"Masaklah." Ucapnya dengan acuh tak acuh.

Clara yang mendengar itu mencebik, nggak tau apa dia. Clara itu mageran orangnya.

"Males." Ucap Clara

"Yaudah, mandi dulu. Setelah itu kita keluar, cari makan." Ucap Kevin

Clara yang mendengar itu langsung berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi nya.

Setelah selesai membersihkan tubuh Clara keluar dengan kaos oversize dan celana training.

Pakaian yang sedang di pakai Clara adalah pakaian baru adiknya, yang memang sudah di kirim kemari sebelumnya.

Dan untungnya selera pakaian mereka berdua mirip itu membuatnya nyaman.

"Udah. Ayo, kita langsung let's go." Ucap Clara dengan semangat dan jari yang menunjuk ke arah pintu.

Kevin yang melihat itu hanya bisa menghela nafas lelah, padahal saat pertemuan pertama Clara terlihat sangat tenang dan dewasa.

Tapi, setelah melihat kelakuan Clara saat ini membuat Kevin berfikir untuk tidak menilai karakter seseorang terlalu cepat mulai sekarang.

Berbeda dengan Kevin yang sedang berpikir, Clara sudah berada di dekat pintu.

Belum sampai ke arah pintu, bell mansion berbunyi.

Clara yang mendengar itu segera menoleh ke arah Kevin, itu karena tak mungkin orang yang di kenal olehnya datang kecuali orang tua dan adiknya itu.

Bukan tanpa alasan Clara sangat yakin dengan pemikirannya itu, itu di karena kan kedua orang tuanya langsung pamit untuk ke luar negeri selama beberapa hari bersama orang tua Kevin.

Kevin sendiri menatap Clara, dan menggerakkan kepalanya seakan menyuruh Clara untuk membuka pintu.

Clara tak banyak bicara dan langsung membuka pintu itu.

Ternyata orang yang menekan bell ada satpam di mansion ini.

"Ada apa pak?" tanya Kevin saat melihat satpam yang biasanya ada di pos satpam berada di depan pintu.

"Ini, tuan. Tadi, ada titipan. Katanya dari adiknya nona." kata satpam itu setelah itu satpam tsb pamit pergi menuju pos satpam lagi.

Berbeda dengan Clara yang langsung membuka bingkisan yang ada di tangan nya itu di sebuah meja di dekat pintu.

Kevin yang penasaran ikut mengintip.

"Itu apa?" tanya Kevin karena tak dapat melihat isi di dalamnya.

"Makanan." ucap Clara dengan riangnya.

Lalu beranjak ke arah meja yang ada di dapur, di ikuti Kevin.

"Kita nggak jadi makan di luar?"tanya Kevin sambil memperhatikan Clara yang sedang menghidangkannya di piring dan mangkuk yang ada di rak dekat meja.

"Nggak. Katanya kita nggak boleh keluar rumah tiga hari." Ucap Clara mengingat kartu ucapan selamat dari adiknya sekaligus pesan yang mama nya titipkan yang ada di dalam bingkisan tadi.

Kevin seperti mengingat sesuatu saat Clara mengatakan tidak boleh keluar rumah tiga hari.

Mama nya sudah mengingatkannya jauh-jauh hari sebelum pernikahan itu terjadi, tapi dia malah melupakannya.

"Ini." kata Clara sambil menyodorkan gulai ayam dan ayam rica-rica yang adik nya buat.

Clara cukup yakin itu buatan adiknya karna itu adalah menu andalan adiknya itu.

Setelah itu, mereka berdua mulai makan setelah berdoa.

Episode 2

2 hari telah berlalu.

Baik Clara maupun Kevin benar-benar tidak keluar dari rumah.

Saat lapar mereka akan memesan sesuatu untuk perut mereka.

Awalnya Kevin menyuruh Clara untuk memasak, tapi apalah daya Clara hanya bisa menumis kangkung dan masak nasi, air dan makanan instan lainnya.

Berbeda dengan kembarannya Clara memang tak begitu suka memasak, Clara selalu memilih menonton drakor dan membaca komik ataupun novel.

Jadi, Kevin tak mempunyai pilihan lain selain memesan makanan.

Kevin berpikir, mungkin Clara memang tak mempunyai pemikiran untuk menikah ataupun memiliki rencana untuk menikah dengan nya dari awal melihat betapa santai nya Clara menjalani hidupnya selama dua hari terakhir seakan-akan Clara sedang menjalani hidup bersama temannya.

Jadi, Kevin membiarkan Clara melakukan apapun yang dia mau selama Clara tetap menghormatinya sebagai suami.

Dan, saat ini Clara sedang mononton drakor melalui laptop Kevin.

Itu karena laptop Clara masih ada di rumah mama dan papa nya.

"Kevin" Panggil Clara.

"Ada apa?" Tanya Kevin.

"kamu kaya kan?" Tanya Clara.

Kevin, yang mendengar itu mengernyitkan dahi nya.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Tanya Kevin.

'Kevin itu kalau ditanya bukannya di jawab, malah balik nanya.' gerutu Clara dalam pikirannya.

Tapi berbeda dengan pikirannya yang sedang menggerutu, wajah Clara tampak tenang dengan senyum manis yang terpatri indah di wajahnya.

"Mau minta uang." Ucap Clara tanpa malu-malu.

Kevin yang mendengar itu hanya menggeleng pelan, lalu mengambil kartu kredit didompetnya.

"Ini." Kata Kevin dengan tangan yang menyodor.

Clara yang melihat itu segera menggeleng. Dan Kevin yang melihat gelengan kepala Clara kembali mengernyit.

"Kenapa nggak di ambil?" tanya Kevin

"Langsung beli premium aja ya." Ucap Clara menyodorkan laptop milik Kevin dengan sambil menyengir

Kevin yang mendengar itu, akhirnya mengerti. Akhirnya Kevin mengangguk dan mengambil laptop yang di sodorkan oleh Clara dan langsung membeli premium di aplikasi yang Clara minta isi.

"Ini, udah di isi semua. Masih ada atau nggak?" Tanya Kevin sambil mengelus kepala Clara lembut.

"Emm, udah." Ucap Clara sambil mengangguk.

Ngomong-ngomong mereka sudah mendiskusikan nama panggilan mereka dan keputusan terakhir nya adalah memanggil nama masing-masing.

Setelah aplikasi untuk menonton drakor nya sudah premium dan tidak ada iklan yang mengganggu lagi Clara kembali berjalan ke arah kasur dan melanjutkan maraton drakornya itu.

Kevin hanya diam memperhatikan untuk beberapa saat. Lalu, kembali fokus kepada kertas.

Waktu terus berlalu sampai keesokan harinya dimana hari keempat alias mereka sudah bisa beraktivitas di luar lagi, Kevin dan Clara memutuskan untuk mengunjungi kedua orang tua Clara.

Di balik semua itu, Clara sudah memiliki banyak rencana untuk menyiksa adiknya itu yang sudah membuatnya terjebak dalam pernikahan yang bahkan tak pernah Clara pikirkan sama sekali.

Memikirkan itu saja sudah membuat Clara bersemangat.

"Udah siap belum?" tanya Kevin yang baru saja selesai memakai pakaiannya.

"Belum, sebentar lagi selesai kok." ucap Clara yang masih memoles bibirnya.

Kevin yang mendengar itu hanya mengangguk dan memilih menuju ke halaman untuk menyiapkan mobil yang akan mereka gunakan setelah memberitahu Clara.

Sedangkan Clara hanya mengangguk dan lanjut memoles wajahnya.

Setelah selesai make up Clara keluar untuk menyusul Kevin yang sudah ada di dalam mobil, mereka berdua tak banyak bicara karena Kevin yang fokus memperhatikan jalan dan Clara bermain hp.

Sekitar 30 menitan mereka lewati, akhirnya mereka sampai juga di rumah kedua orang tua Clara.

Setelah Kevin memarkirkan mobilnya, Clara langsung berlari ke arah rumah nya itu.

Tanpa mengetuk pintu Clara langsung masuk sambil berteriak memanggil Lara kembaran sekaligus adiknya itu.

"LARA!! Sini kamu, mau ku pites juga kepala kamu yang seenaknya aja!" Teriak Clara, Kevin yang mendengar dan berjalan di belakang Clara hanya bisa menggeleng melihat kelakuan istri nya itu.

"Clara, jangan berteriak." Ucap Kevin dingin tak habis pikir melihat kelakuan Clara.

Tapi, bukan Clara namanya kalau hanya menurut saja.

Clara tetap berteriak memanggil nama Lara.

Sampai suara lain terdengar.

"CLARA, JANGAN TERIAK-TERIAK INI BUKAN HUTAN YA!!" Marah Sonia, mama Clara.

"MAMA JUGA TERIAK KOK." Balas Clara tak ingin kalah setelah melihat mama nya.

"Udahlah ma, kalau dibalas lagi Clara nya nggak akan bisa diam." Ucapan dari Antonio membuat Sonia hanya bisa menghela nafas.

'benar kata Antonio kalau aku membalas ucapan Clara lagi dia pasti tak akan diam nantinya, dan itu akan menyebabkan keriput di wajah ku.' Pikir Sonia.

Akhirnya Sonia membiarkan Clara berteriak memanggil adiknya itu sambi terus berlari ke kamar Lara.

Setelah sampai Clara langsung membuka kamar itu dan berjalan ke arah Lara yang masih saja tertidur.

Clara melemparkan tubuhnya ke arah Lara, membuat Lara terbangun karena kaget.

Tak memberi kesempatan untuk Lara sadar apa yang sedang terjadi, Clara langsung memiting kepala Lara, membuat Lara mengaduh kesakitan.

Setelah puas memiting kepala Lara, Clara langsung melepaskan Lara yang sedang ngos-ngosan itu.

Tapi, setelah di lepas dari pitingannya, Clara kembali memukul Lara beberapa kali sambil marah-marah setelah puas.

Clara berbaring di atas kasur kembaran nya itu.

"Capek banget." Keluh Clara, dia lelah karena Lara terus bergerak dari tadi.

Berbeda dengan Clara yang mengeluh lelah dengan wajah yang bersinar bahagia setelah puas memukul kembaran nya itu.

Dengan kesal Lara memukul Clara menggunakan bantal nya itu sekali.

"Kakak kenapa sih? Datang-datang udah mirip orang gila aja." Kesal Lara karena baru terbangun dari tidurnya, tapi kakaknya tercinta ini sudah menggila dikamarnya.

"Ini salah kamu yang seenaknya aja, kalau aja kamu nggak ngebatalin pernikahan di hari-h. Aku pasti nggak akan nikah sama si Kevin itu dan masih bisa hidup dengan sesuka hati dan nggak ada yang akan mengatur aku, kecuali mama sama papa." Kesal Clara.

"Oh. Jadi, cuma gara-gara itu kakak datang sambil marah-marah gitu?" Tanya Lara

Clara yang mendengar itu langsung melemparkan bantal yang ada di dekat nya ke kepala Lara.

"Cuma? Cuma, kamu bilang?" Kata Clara

"Ini tuh masalah penting. Kalau aku ketemu Jungkook aku harus bilang apa ke dia? Hah? Bilang apa?" Kesal Clara, dengan haluan yang sangat sempurna.

Lara yang mendengar itu memutar bola matanya malas. Sudah biasa kalau Clara selalu menyebut Jungkook atau idol kpop lainnya.

"Mimpi aja terus." Sinis Lara.

"Apaan sih kamu? Ini kan terserah kakak" Ucap Clara

"Ingat kakak itu udah nikah, masih aja mikirin jungkook. Jungkook aja mungkin nggak tau kalau kakak itu hidup di planet yang sama, sama dia." Ucap Lara.

Episode 3

Clara yang mendengar itu kesal tapi dalam hati dia membenarkan ucapan Lara itu.

"Jahat." ucap Clara dengan dramatisnya dengan ekspresi kesalnya.

"Udahlah, jangan bahas Jungkook lagi. Kak, aku mau nanya." kata Lara

"Tanya apa? Padahal biasanya juga langsung tanya, kalau ada pertanyaan. Kakak kasih tau ya, sebelum kamu tanya, kakak nggak ada uang." Ucap Clara.

Kenapa Clara membawa-bawa uang, itu karena adik nya itu suka sekali meminta uang kepadanya. Kesal Clara tuh, dia aja masih di kasih jajan mama sama papa nya. Tapi, adik lucknut nya itu malah minta ke dia.

"Ish, bukan itu lah." Kata Lara dengan muka kesalnya itu

Walaupun kedua anak kembar itu memiliki orang tua yang kaya raya jajan mereka itu sudah di batasi. Kecuali, keperluan mendadak. Kedua orang tua mereka sudah membatasi jajan mereka.

Dan lagi, walaupun keduanya memiliki tabungan yang lumayan. Keduanya itu memiliki pemikiran yang sama yaitu, menggunakan uang orang tua dan pacar itu lebih baik daripada menggunakan uang pribadi.

Abaikan kedua saudara yang pelit dan terdengar matre itu.

"Kalau bukan itu, lalu apaan?" Tanya Clara.

"Aku mau tanya. Kakak kan udah nikah, lalu pas malam pertamanya gimana?" Tanya Lara dengan blak-blakan.

Mendengar itu Clara langsung memukul lengan Lara dengan pelan

"Kamu masih kecil. Udah tanyain hal begituan aja." Ucap Clara.

"Dih, apaan sih kita aja cuma beda lima menit." Kesal Lara.

"Jangan ubah topik deh. Jadi, gimana malam pertama nya?" Lara kembali bertanya, kepo dia tuh.

Clara yang mendengar itu kembali memukul lengan Lara.

"Kamu pikir aja sendiri." Ucap Clara lalu kembali berbaring di kasur adiknya itu.

"Kakak serius nyuruh aku pikir sendiri?" tanya Lara

Tanpa mendengar jawaban dari Clara, Lara melanjutkan ucapan nya itu.

"Kalau menurut aku, panas sih." Ucap Lara dengan wajah mesum nya itu.

"Kepala kamu panas yang panas." Sebal Clara.

"Kamu pikir aja ya, kakak tiba-tiba nikah sama cowok yang baru sekali ketemu. Itupun kita nggak pernah ngobrol bahkan sampai hari dimana harusnya kamu yang nikah." Clara kembali mengungkit masalah Lara itu.

"Ya, aku harus gimana. Kakak juga tau kan kalau kita berdua itu nggak terpisahkan." Sombong Lara.

"Halah. Lalu, kenapa nggak kamu susul aja MANTAN kamu itu waktu dia keluar negeri. " Clara menekan kan kata mantan itu.

"Dih, kata siapa mantan, aku sama Andrew itu udah baikan dan balikkan ya. Dan lagi, alasan aku nggak nyusul itu karena aku lagi nggak ada uang." Ucap Lara membela dirinya sendiri.

"Halah, nanti juga putus lagi. Nggak ingat apa kamu udah putus nyambung-putus nyambung berkali-kali sama Andrew. Udah mirip lagu aja kehidupan percintaan kamu." Sindir Clara.

"Pedas banget ya mulut kakak." Kata Lara sambil memukul bahu kakak kembarnya yang di rasa sangat menyebalkan itu dengan pelan.

"Dih, kakak itu hanya mengatakan kebenaran aja ya." Ucap Clara.

"Cih, udah-udah jangan bahas tentang aku sama Andrew lagi. Kakak belum jawab pertanyaan ku yang sebelumnya." Ucap Lara mencoba kembali ke topik awal.

"Ya nggak lah, kita aja baru pertama kali ngobrol hari itu. Gila kali langsung sat set sat set." Ucap Clara.

"Jadi, kalian nggak ngelakuin 'itu' gitu?" tanya Lara

"Nggak lah. Lagi pula kenapa Kamu penasaran gitu?" Ucap Clara santai.

"Ya gapapa, aku kan kepo aja. Emang masalah?" Tanya Lara dengan wajah yang menyebalkan itu.

"Cih. Kakak pukul juga muka kamu yang nyebelin itu." Sebal Clara.

"Coba aja ka.. Clara, Lara. Turun, kita makan dulu." Belum selesai ucapannya sang mama sudah bicara membuat ucapan Lara terpotong.

Berbeda dengan Lara yang agak mendumel Clara sudah turun dari kasur dan berjalan ke arah mama nya itu.

Sedangkan Lara lebih memilih menyikat gigi dan mencuci muka nya terlebih dahulu.

Tak butuh banyak waktu Clara dan Mama nya sampai ke dapur.

Clara dapat melihat Papa dan Kevin yang sedang duduk di kursi yang ada di dekat meja makan, mereka terlihat sedang membahas sesuatu.

Setelah sampai di dekat meja makan itu, Clara Langsung duduk di kursi di samping Mama nya.

Kevin dan Papa Clara menoleh sesaat saat ada yang duduk di kursi itu setelah melihat Sonia dan Clara yang duduk, Antonio dan Kevin melanjutkan pembahasan mereka yang sempat terhenti.

Mereka belum memulai makan karena menunggu Lara yang masih belum turun juga.

Mereka hanya menunggu sebentar karena mereka sudah melihat Lara yang sudah ada di dapur.

"Cepat duduk." Kata Clara yang sudah sangat lapar melihat begitu banyak makanan kesukaan nya itu.

Mendengar itu Lara mendengus kesal tapi tetap mengikuti ucapan Clara yang sudah seperti singa lapar yang tidak bisa di ganggu itu.

Lara duduk di samping Kevin karena tempat duduknya di duduki oleh Clara, dan tempat duduk Clara di duduki oleh Kevin.

Sebenarnya Lara bingung kenapa kembaran lucknutnya duduk di tempatnya.

Tapi dia lebih memilih mengabaikan itu semua, karena dia juga sudah lapar.

Apalagi melihat makanan kesukaan nya ada di meja makan.

(info sedikit: makanan kesukaan Clara dan Lara itu sama)

Saat tangannya dan tangan Clara sudah mengulur suara deheman sang papa menghentikan tangan mereka.

"Doa dulu." Ucap sang papa melihat kelakuan kedua putri nya yang tidak bisa di kontrol kalau sudah berurusan dengan makanan.

Clara dan Lara langsung menarik tangan mereka dan mulai berdoa.

Setelah berdoa mereka semua mulai makan.

Kevin yang melihat kelakuan Clara dan Lara hanya bisa diam dan membatin.

'ternyata dua-duanya sama aja.' Batin Kevin

Setelah itu Kevin memilih memakan makanan yang sudah di hidangkan oleh Clara.

Tentunya Clara menghidangkan makanan itu karena di suruh mama nya.

Kalau tidak, mana mungkin dia bisa mengingat kalau dirinya itu sudah menikah.

Mama dan Papa Clara hanya bisa bilang kepada Kevin untuk memaklumi sifatnya itu, dan di suruh mengajari Clara pelan-pelan.

Kevin tentu saja mengiyakan semua ucapan mertuanya itu.

Setelah itu mereka makan dalam diam.

Selasai dengan sarapan mereka, mereka menuju ke ruangan dimana tempat biasanya para keluarga berkumpul bersama.

Papa nya Clara masih membahas masalah bisnis mereka bersama Kevin. Sedangkan, Clara, Lara dan Mama mereka, membahas drakor yang sedang viral saat ini dan berniat untuk menghadiri acara fan meeting (meet and greet) Song Joon Ki yang di adakan di Indonesia.

Tentunya setelah sang mama mendapatkan ijin dari papa mereka dan tentu saja Clara juga di suruh minta ijin dulu ke Kevin oleh mama nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!