Markas Organisasi

Lokasi : Jalan Awan no 212 blok C

Tuan Astra bilang, untuk datang ke markas organisasi lebih baik pada malam hari saja. Pihak organisasi akan menunggu kedatangan Claire di tempat. Rencananya Claire akan pergi ke markas mereka saat tengah malam.

Beberapa berkas yang perlu dibawa antara lain hanya berkas mengenai identitasnya.

Pukul 00.00

Tengah malam yang sepi. Jalanan kosong. Dan hawa dingin yang menyelimuti. Hembusan angin malam sangat dingin. Claire sudah memperkirakan ini sebelumnya. Sebab itu ia mengenakan jaket hitam tebal miliknya.

Berjalan sedikit demi sedikit. Ternyata memakan waktu yang lama. Untuk menuju lokasi, Tuan Astra menyarankan untuk melewati jalan tikus saja. Tepatnya berada di Jalan bayangan.

"Tempat ini sepi sekali, apa aku tersesat?" gumamnya ditengah jalan

"Lebih baik aku hubungi Tuan Astra saja"

Claire mengambil ponselnya. Mencari nama kontak 'Tuan Astra'. Gelapnya jalanan ini tidak mendukungnya. Tidak ada satupun cahaya lampu sebagai penerang disini. Gelap gulita.

^^^"Tuan Astra, saya sekarang berada di Jalan bayangan. Disini sepi sekali. Apa tidak salah jalan?"^^^

^^^"Jalan bayangan memang sepi. Kau tidak perlu takut tersesat. Jalan lurus saja. Kau hampir sampai"^^^

^^^"Baik Tuan"^^^

Rupanya jalan yang dilalui Claire benar. Tidak perlu takut tersesat. Tinggal jalan lurus saja.

~Berjalan lurus mengikuti arah~

Terdapat bangunan tinggi di depannya. Claire mendongak keatas. Sepertinya tidak salah lagi, ini adalah markas organisasi itu. Claire mulai melangkah memasuki bangunan tersebut.

"Tempat ini sangat gelap. Tidak ada penerang sama sekali. Dimana orang-orang itu?" gumammya

"Selamat malam nona Claire. Selamat datang di markas organisasi kami" ucap seorang pria yang tidak terlihat wajahnya. Hanya bagaikan bayangan saja. Turun dari anak tangga kebawah.

"Selamat malam"

"Kemarilah, ikuti aku, semua sudah menunggu kedatanganmu diatas"

Claire segera mengikuti langkah orang tersebut. Menaiki satu demi satu anak tangga. Bangunan ini sangat tinggi. Tapi tidak ada lift. Jadi jika ingin pergi lantai atas, maka harus menaiki tangga.

Sepuluh menit berlalu. Mereka masih berjalan menuju lantai atas. Kenapa tidak sampai-sampai?

Jika dihitung, mungkin ada sekitar 300 lebih anak tangga. Dan semuanya harus dilalui oleh penghuni bagunan ini.

"Kita sampai, Nona" pria itu tiba-tiba berhenti. Di depan mereka ada sebuah ruangan. Pintu ruangan ini terbuka sedikit. Ada penerang didalamnya. Seharusnya tidak akan terlalu gelap

Mereka berdua memasuki ruangan yang ada di depan mereka. Agak jauh diujung ruangan ini, ada meja kantor dan sofa besar membelakangi pintu.

"Tuan, nona Claire sudah datang"

"Tinggalkan dia disini"

"Baik" pria itu berkata sambil membungkukkan badan

"Nona Claire, ya?"

"Iya Tuan"

Sofa besar itu berputar balik. Kini menghadap Claire. Seorang pria paruh baya terlihat sedang menikmati segelas anggur merah ditangannya.

"Apa selama kau kesini ada rintangan?"

"Gelapnya malam yang membuat saya tidak bisa melihat apa-apa. Bangunan tanpa penerang"

"Kau sudah berhasil melalui tes dasar sebelum resmi menjadi anggota organisasi rahasia kami"

"Seharusnya Astra menyuruhmu membawa benerapa berkas mengenai identitasmu" lanjutnya

"Iya Tuan, saya membawanya"

"Boleh kulihat sebentar?"

Claire menyerahkan tas berisi berkas mengenai identitasnya kepada pria itu. Pria itu membuka tas perlahan, kemudian mengambil berkas didalamnya.

"Baru lulus SMA tahun lalu. Usia sekitar 18 tahun. Hm, masih muda ya. Putri tunggal dari Nyonya **** dan Tuan *****. Kau pasti lebih terbiasa dimanja. Tapi disini, kau harus mandiri melakukan segala hal"

"Saya tau tentang hal itu, Tuan"

"Bagus sekali. Astra memberikan informasi cukup untukmu"

"Sebelum bergabung dengan organisasi, ada beberapa tes yang harus kau lalui. Jika kau lulus tes maka kau akan diterima disini. Tapi jika tidak, maka kau bagaikan sampah yang dibuang ditempatnya"

"Saya mengerti Tuan. Kalau boleh tau, tes apa saja itu?"

"Untuk tesnya dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah tes fisik. Kau harus mempersiapkan fisikmu. Yang kedua tes kecerdasan. Dalam organisasi akan banyak hal yang harus dipecahkan. Maka syarat untuk bergabung disini adalah cerdas"

Claire mengangguk. Menyanggupi tes yang akan datang untuknya. Tes fisik dan tes kecerdasan. Ia merasa menyukupi keduanya.

"Terima kasih. Aku sudah membaca semua datamu. Saya akan menyimpan berkas ini. Untukmu, boleh kembali ke rumah sekarang"

"Baik Tuan"

"Besok, kau harus datang lagi. Lokasinya nanti akan diberitahukan oleh Astra"

"Dimengerti"

Claire pergi meninggalkan ruangan itu. Lagi-lagi ia bertemu dengan pria yang mengantarnya kemari tadi.

"Sudah selesai?" tanya nya. Wajahnya tetap tidak terlihat. Mungkin karena membelakangi cahaya.

"Sudah. Terimakasih sudah mengantar saya kemari" Claire membungkukkan badannya sebagai tanda terima kasih

"Sudah merupakan kewajiban saya. Mari saya antar keluar"

Claire dan pria itu turun kebawah, ketempat sebelumnya mereka bertemu. Menuruni 300 lebih anak tangga. Tapi terasa lebih ringan daripada menaiki. Tidak terasa mereka sudah sampai di lantai bawah.

"Saya hanya bisa mengantar sampai sini, Nona Claire"

"Tidak masalah, aku bisa pulang sendiri"

"Selamat jalan nona, aku hampir lupa. Namaku Hanamizaka. Anda bisa memanggil saya, Tuan Mizaka"

"Tuan Mizaka, sampai bertemu lagi" Claire melambaikan tangannya pada orang bernama Mizaka tersebut

Perjalanan gelap gulita menyambutnya kembali. Tapi kali ini jalanan seolah terasa lebih terang. Mungkin karena sedari tadi ia memandang kegelapan. Jadi sudah mulai terbiasa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!