Agen Polisi Rahasia

Agen Polisi Rahasia

Gadis Biasa

Di sebuah kediaman. Tempat seorang gadis tinggal bersama kedua orang tuanya. Tetangga gadis itu menjulukinya Gadis Biasa karena tidak ada satupun bakatnya yang menonjol.

Namanya Claire. Suka mengoleksi gambar-gambar polisi wanita. Biasanya gambar-gambar itu akan di pajang di kamarnya. Banyak sekali. Berwarna-warni.

Tanpa banyak diketahui tetangga sekitar, Claire memiliki cita-cita menjadi polisi wanita. Jadi memgoleksi gambar polisi wanita yang di pajang di kamarnya adalah hal biasa.

Suatu ketika, Claire pergi ke supermarket dekat rumah. Ia harus membeli beberapa barang yang habis di rumah. Claire bisa mengingat daftar yang akan dibeli dengan bantuan kertas kecil.

"Rasa kari ayam atau rasa soto?" gumammya.

Di tengah Claire masih bingung memilih rasa, terjadi tragedi singkat disana. Seseorang terpeleset karena lantai supermarket sangat licin. Barang-barang yang ia bawa melayang di udara.

Orang yang terpeleset tersebut kehilangan keseimbangan tubuhnya. Sehingga mustahil baginya untuk menangkap barang-barang yang melayang itu.

Dalam waktu sepersekian detik, Claire menangkap semua barang-barang itu. Gerakan secepat kilatnya hampir tidak terlihat oleh mata.

Menangkap barang-barang yang melayang di udara juga perlu teknik meloncat. Sepersekian detik setelahnya, ia berhasil mendarat lagi.

"Tuan, ini barang-barangmu" ucap Claire sambil menyerahkan barang-barang yang sempat melayang tadi

"Terimakasih nona muda" Pria paruh baya membalas ucapan Claire.

Claire pun pergi meninggalkan pria itu. Acara belanjanya sudah selesai. Segera ia membayar ke kasir.

"Totalnya 23K"

Claire mengeluarkan dompetnya. Ia mengambil uang yang dibutuhkan.

"Tunggu sebentar"

Ia memghitung uang pemberian ibunya sebelum ia berangkat ke supermarket. 20K, 21K, 22K.

"Totalnya 23K, nona"

"Oh tidak, uangnya kurang, bagaimana ini?" ucapnya dalam hati.

"Maaf kak, uang saya kurang. Barangnya dikurangi saja yang ini" Ia berkata sambil menunjuk sebuah barang.

"Baik"

"Tunggu sebentar, berapa kurangnya? biar aku yang tanggung"

"Terimakasih, tapi ku rasa tidak perlu" Claire menolak sopan

"Tidak apa-apa, tadi kau sudah membantuku"

"Itu hanyalah hal kecil"

"Kalau begitu ini juga adalah hal kecil, sebagai rasa terima kasihku"

Pria paruh baya itu memberikan beberapa lembar uang kertas kepada kasir. Padahal total pembayaran barang yang ia beli tidak terlalu banyak.

"Kembaliannya ambil saja" ucapnya.

Claire menunggu di luar pintu supermarket. Tidak hanya kurangan uangnya, tapi seluruh barang yang ia beli sudah dibayar oleh pria itu.

"Saya ucapkan terimakasih, Tuan"

"Itu bukan apa-apa"

"Oh iya, mau mampir ke rumah saya? Kebetulan istri saya tadi memasak makanan lezat" lanjutnya.

"Terima kasih, tapi tidak perlu Tuan. Saya ada urusan sekarang. Saya pamit" Claire membungkukkan badannya

"Bukan masalah. Agar kita bisa mengobrol lagi, bagaimana jika besok kita berjumpa di restauran bintang lima?"

"Terlalu berlebihan, Tuan"

"Tidak apa, kau bisa makan sepuasnya disana"

Karena tidak enak hati menolak permintaan pria paruh baya itu, pada akhirnya Claire menerimanya. Besok ia akan bertemu dengannya lagi di restauran bintang lima.

Siang bolong begini, ia harus segera kembali ke rumahnya. Tadi ia belanja keperluan dapur. Ibunya akan memasak. Kalau terlambat kembali, maka memasaknya juga tertunda.

Claire berjalan menyusuri jalan aspal. Berjalan di trotoar. Berbelok ke sebuah gang kecil. Mungkin lebarnya hanya lima meter. Tapi gang ini cukup panjang juga.

"Halo nona" seseorang tidak dikenal menyapa Claire

"Siapa kalian?"

"Jangan terburu-buru dulu. Kami punya niat baik"

"Katakan apa mau kalian?!!"

"Aku ingin membuat sebuah kesepakatan denganmu, Nona muda" sahutnya dengan senyum sinis

"Apapun itu, menjauh dariku!"

"Kau menantang? baiklah, kita lihat seberapa besar nyalimu"

Klik...

Orang asing itu menjentikkan jarinya. Beberapa anak buahnya yang mengenakan baju serba hitam dan juga memakai kacamata hitam seolah menggenggamkan telapak tanggannya.

Bersiap untuk berkelahi dengan Claire. Apa ini? Claire bahkan tidak mengenal orang ini. Tapi dia sudah berani menyerang sembarangan.

"Gadis biasa sepertimu tidak akan mampu memukul balik bahkan menyentuh anak buahku" ucapnya sinis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!