Keadaan masih sama. Ada lima orang anak buah orang asing itu yang siap berkelahi dengan Claire. Pada dasarnya, Claire tidak bisa melawan banyak orang. Lalu harus bagaimana ini?
"Karena sudah begini, maka terpaksa harus kulakukan" batin Claire
"Serang gadis itu. Dia bukanlah tandingan kalian. Hanya tikus jalanan" ucapnya dengan suara menggelegar di dalam gang kecil ini
Anak buahnya telah mengepung Claire dari semua sisi. Ia tidak bisa kabur lagi. Satu-satunya cara adalah melawan.
"Sekarang kemana kau akan pergi?"
"Hahaha, lihatlah ekspresi wajah ketakutannya" ucap salah satu anak buah orang asing itu
Kemanapun Claire pergi, ia selalu membawa pisau kecil yang amat tajam. Tujuannya untuk berjaga-jaga terutama di keadaan seperti ini.
Kelima anak buah itu bersiap memukul Claire dari semua arah. Dengan sekuat tenaganya, Claire melompat setinggi mungkin untuk menghindari pukulan lawan.
Sepersekian detik kemudian ia berpegang pada salah satu lawannya. Melempar kearah empat anak buah lainnya. Mereka tidak bisa membaca gerakan Claire. Semuanya terhempas hingga kepala mereka terbentur dinding.
Ekspresi wajah yang awalnya bangga, seolah berkuasa, sekarang berubah menjadi ekspresi terkejut. Tidak percaya anak buahnya akan kalah sekali serang.
"Apa yang kalian lakukan? cepat bangun. Lakukan serang balik"
Kelimanya berdiri sempoyongan. Hampir kehilangan keseimbangan tubuhnya. Tetapi mereka tetap melawan. Mengirim pukulan ke segala arah. Tidak menentu.
Claire dengan mudah menghindari pukulan itu. Bertahan akan memakan waktu lama. Mumpung keadaan mereka sedang lemah, ia harus segera menyerang.
Dengan mengerahkan seluruh tenaganya, Claire membanting tubuh musuh yang ada di hadapannya. Memukulnya dengan sangat kuat. Sisanya, ia akan mencabik-cabik lawannya dengan pisau cadangannya.
Srat...
Ia berhasil menyobek daging leher lawannya kali ini. Mereka semua sudah tidak mampu berdiri. Keadaan sekarat. Tidak perlu menyerang lagi.
Sesekali, lihatlah kearah sana. Dimana orang asing itu? dia sepertinya kabur. Hanya mengandalkan anak buahnya yang lemah ini tidak akan cukup untuk melawannya.
"Sudah cukup. Aku harus segera pulang. Nanti ibu menungguku terlalu lama" gumamnya
...****************...
Jalan Biru, Nomor 18 - B
Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Claire sampai di rumahnya. Berlokasi di Jalan Biru. Dengan nomor tertera 18 blok B.
"Aku pulang"
Claire duduk di lantai rumahnya. Melepas alas kaki yang ia gunakan. Ibunya dengan segera menyambutnya. Dan Claire memberikan apa yang ia beli di supermarket tadi.
"Lama sekali, apa ada masalah?" tanya ibu
"Tidak ada. Tadi aku bertemu teman lama di jalan, Bu. Jadi mengobrol agak lama" jawabnya sambil mengarang cerita
"Oh begitu. Siapa yang kau temui?" ibu bertanya lagi
"Hana, aku tadi berjumpa dengannya" Claire berbohong lagi. Sebelum ibunya melontarkan pertanyaan kepadanya lagi, sebaiknya segera pergi ke kamar.
Claire mengganti pakainya. Pakaiannya rusuh karena berkelahi dengan anak buah orang asing itu. Dia justru kabur saat anak buahnya kalah telak.
Luka berupa goresan terpapar di lengannya saat ia melepas jaket. Dengan segera Claire mengolesinya dengan obat. Sebelum ibunya tau dan melontarkan pertanyaan yang tidak akan bisa Claire jawab.
Ponsel diatas meja bergetar. Menandakan ada pesan masuk. Itu ponsel milik Claire. Rupanya ada pesan dari pria paruh baya yang ia temui tadi pagi di supermarket.
^^^^^^"Selamat Sore. Aku Astra. Orang yang bertemu denganmu tadi pagi di supermarket"'^^^^^^
^^^"Tuan Astra. Saya Claire"'^^^
^^^"Kau pasti bertanya-tanya darimana aku mendapatkan nomor ponselmu"'^^^
^^^"Kalau boleh tau, darimana Anda mendapatkan nomor ponsel saya, Tuan?"'^^^
^^^"Soal itu kau tidak perlu tau. Jangan lupa, besok kita bertemu di restaurant BoKo"'^^^
^^^"Iya Tuan, saya tidak akan lupa"'^^^
^^^"Kau masih muda. Jangan jadi pelupa, hahaha~^^^
^^^Kita bertemu besok pagi pukul 8"'^^^
^^^"Siap Tuan"'^^^
^^^"Kalau begitu sampai bertemu besok. Selamat sore"'^^^
^^^"Selamat sore"'^^^
Kurang lebih begitulah pertukaran pesan antara Tuan Astra dan Claire. Setahu Claire, restaurant BoKo adalah restaurant bintang lima di kota ini. Konon katanya harga menu disana cukup mahal. Jika Tuan Astra mengajak Claire pergi kesana, mungkin ia berasal dari keluarga kalangan atas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments