Beberapa hari setelah aku memulihkan diri, aku pergi ke sebuah toko aksesoris mewah yang ada di kota. Aku menjual beberapa baju mahalku untuk memesan topeng mewah, topeng yang memiliki arti tersendiri untuk orang yang paham tentang seni.
Beberapa hari topeng itu jadi, aku mengambilnya, memakainya.
"Angel aku pergi dulu, ada panggilan darurat, persiapkan dirimu dan identitasmu. Aku akan menunggumu disana, jangan sungkan untuk melakukan apapun disana namun jangan terlalu menantang, jumlah mereka banyak" ucap ayah angkatku
"baiklah ayah, aku mengerti" jawabku
Aku segera pergi mandi dan bersiap, aku memakai riasan, dress simple, memakai high heels, dan memakai topeng. Rambut yang kutata. Setelah beberapa saat akupun siap.
Aku segera keluar rumah dan mengunci pintu rumah.
Angel inilah jalan hidupmu, inilah hidupmu yang baru. Kau harus kejam untuk menghadapi kejamnya dunia padamu. Memukullah dulu sebelum kau dipukul. Singkirkan sikap baikmu, itu tak akan merubah takdirmu, meski kau baik Clarissa tak akan hidup kembali.
Aku pergi ke markas, namun aku tak berhenti di markas. Aku berhenti disebuah gang kecil yang gelap. Aku pergi menggunakan taksi jadi aku tak ingin sopir taksi itu curiga.
Klotak... Klotak.. Klotak...
Suara high heels ku menggema di seluruh ruangan, sebelum masuk lebih jauh aku dihadang oleh beberapa pria.
"hei nona cantik, ada apa kau kesini. Apa kau ingin bersenang-senang dengan kami, hahahahaha. Perasaan aku tak memesan penghibur" ucap seorang pria yang menghadangku.
"minggirlah, aku ada urusan penting" jawabku ketus
"baiklah kau boleh pergi, tapi bukalah topengmu aku ingin melihat wajah cantikmu" rayu pria itu
"dasar bjng*n, aku tadinya ingin membiarkanmu namun kau semakin melonjak. Cukup bermain-main denganku, ini waktunya serius" jawabku sambil melakukan beberapa gerakan pemanasan.
Duak... Brokk.. Kretek...
"apa kau masih ingin bermain denganku paman sayang" ucapku lembut
Aku melakukan beberapa serangan bertubi-tubi tanpa memberinya kesempatan melawan. Sekali dia melawan aku menghindar dengan lihai. Aku menedang perutnya, meninju dadanya, menapar pipinya, memutar tubuhnya, kugunting kakinya, kududuki tubuhnya sambil ku cekik lehernya dari belakang. Kubuat dia jatuh tersungkur.
"baiklah paman sayang, aku tak ingin bercanda lagi, saat ini aku memakai high heels, kau jangan membuatku marah hingga aku melepas sepatuku. Aku kesini untuk menemui pemimpin kalian, aku ada urusan pribadi dengan pemimpin dan penasehat kalian" ucapku lembut.
"wah ternyata dia tamunya bos besar" bisik pria lain yang menggerumbuliku.
"cukup aku tak punya waktu meladeni kalian, minggir aku mau lewat." ucapku kasar sambil berdiri
"oh iya paman sayang, itu tadi baru pemanasan loh aku hanya bermain-main denganmu untuk meregangkan ototku, bye" ucapku lembut dengan membalik badan.
Beberapa saat aku sampai di ruangan utama pemimpin Naga Darah. Menurut rumor, pemimpin ini hampir tak pernah terlihat, dia selalu bersembunyi dan menutupi identitasnya. Seperti mimpi rasanya bisa bertemu dengannya. Namun aku merasa sedikit aneh karena bisa bertemu pemimpinnya semudah ini.
Tok.. Tok.. Tok..
"masuk" jawab seorang pria
Ceklek... Aku membuka pintu, pemimpin itu duduk di sebuah kursi yang membelakangiku. Disampingnya ada ayah angkatku yang berdiri.
"maafkan aku boss jika aku membuatmu menunggu" ucapku menunduk
"tak apa sayangku, aku tak akan rugi waktu ketika menunggu wanita cantik" kata boss sambil berdiri dan berbalik.
Alangkah terkejutnya aku, aku mengenalnya bahkan mengenalnya dengan baik. Dia adalah pria yang aku sukai saat kuliah Chriss Shaquille Arion. Namun aku berusaha terlihat tenang. Ya Tuhan kenapa begini jadinya, aku berdoa agar dia tidak mengenaliku.
"astaga cantiknya, namun kenapa aku seperti pernah melihatmu ya" ucap Chriss
"hahahaha.... Anda bisa saja, selama ini saya kuliah di New Zealand, saya baru pulang dan langsung ingin bergabung dengan mafia ini" ucapku
"baiklah lupakan, tapi bagaimana caramu bisa langsung kesini" tanya Chriss
"Tuan, dia adalah putriku" ucap ayah angkatku
"oh, pantas saja" ucap Chriss
"perkenalkan nama saya Angelica Valerie, panggil saja Angel" ucapku
"hemm, saat kau menyebut namamu entah kenapa aku langsung teringat teman sekampusku, dia juga orang yang cantik. Sudah lupakan" ucap Chriss
"hahaha... Apakah namaku sepasaran itu" sahutku
"hahahaha... Selera humormu sangat baik. Aku melihatmu saat masuk, kau sangat lihai dalam bela diri dan tidak pandang bulu untuk menghajar, bahkan kau tidak berhenti saat musuhmu melemah. Aku suka itu. Kau sungguh gadis yang menakjubkan" ucap Chriss
"hahaha.. Tuan bisa saja" ucapku
"baiklah kau bisa bergabung, namun panggil aku kak Chriss saja saat kita dalam waktu pribadi" ucap Chriss
"baik kak Chriss" jawabku
Oh ya Tuhan, panggilan ini mengingatkanku saat di kampus. Bahkan rasanya aku ingin menangis. Namun harus kutahan, aku tak boleh selemah itu. Ingat sumpahmu Angel.
Lalu Chriss memegang ponsel dan menelfon seseorang, menyuruhnya masuk.
Ceklek.... Pintu terbuka dan seseorang masuk.
"Angel perkenalkan ini Kenzo, orang kepercayaanku, keahliannya bela diri sangat baik. Kau bisa belajar darinya." ucap Chriss
"baiklah kak" jawabku
Kami melanjutkan beberapa perbincangan, beberapa kali Kenzo melihatku dari atas sampai bawah. Aku merasa sedikit risih, Ya Tuhan semoga dia tidak mengenaliku.
"permisi aku ingin ketoilet sebentar" aku pergi karena risih selalu dilirik oleh Kenzo.
Tak lama kemudian Kenzo pun keluar, dia mengikutiku diam-diam sampai ke toilet. Lalu aku berbalik dan berkata.
"keluarlah, apa yang ingin kau katakan. Aku tau kau mengikutiku" kataku
"baiklah cantik, kau sangat cerdas dan jeli. Ada yang ingin kutanyakan padamu. Jawab dengan jujur" ucap Kenzo
"baiklah, cepat aku tak punya banyak waktu" ucapku sambil berkacak pinggang.
"wah, sombong sekali kau. Katakan siapa dirimu sebenarnya, atau aku akan membuka topengmu, kau sangat cantik namun kau meningatkanku pada calon istriku yang kabur" tanya Kenzo
"oh benarkah, apa kau bodoh. Aku putri dari Tuan Lyman, aku baru pulang dari New Zealand, jadi mustahil kau pernah melihatku sebelumnya" jawabku tak perduli.
Blakkkk....
Kenzo mendorongku menuju tembok mengangkat kedua tanganku keatas.
"apa kau gila kucing bodoh. Tak ada orang yang berani mengatakan bahwa aku bodoh" ucap Kenzo tegas
"oh benarkah, astaga aku orang pertama yang mengatakannya. Hahahahahaha.." jawabku gurau
"beraninya kamu" jawab Kenzo kesal
"kenapa tidak, lepaskan aku, aku ingin pergi aku tak mau ada urusan denganmu" ucapku sombong
"oh ya, beraninya kau sombong disini, apa kau tau siapa aku" tanya Kenzo
"dasar bodoh, tentu aku tau. Tadi Tuan Chriss sudah mengatakannya padaku bahkan dihadapanmu, dasar pelupa. Cepat lepaskan aku" jawabku gurau
"dasar kau kucing bodoh. Disini adalah tempat asing bagimu. Dan tak ada orang yang akan lewat disini saat ini" ucap Kenzo sombong
Brug...
Aku mendengkul perutnya dan mendangnya, lalu aku berlari secepat mungkin.
"dasar kucing liar, aku tak akan melepaskanmu. Wanita diseluruh dunia ini pun rela jadi kekasih gelapku, tapi kau orang pertama yang menolakku. Aku tak akan menyerah padamu" ucap Kenzo
Astaga... Jujur aku berusaha tenang saat dipojokkan ke tembok. Jantungku berdebar-debar kencang sekali. Hampir aku tak bisa mengontrol perasaanku.
Aku harus tetap seperti ini, dingin tanpa perasaan untuk melaksanakan sumpahku. Karena Geng Naga Darah ini juga Clarissa meninggal.
"tenang saja Clarissa, aku akan membalaskan kematianmu, tunggu saja dulu waktunya. Suatu saat aku akan menjadi Wanita paling berpengaruh Pertama Di Geng Naga Darah ini".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
He end
nggak salah tu 2145 like 🙄🙄🙄
😅😅😅
2021-09-05
0
Cucum Sumiyati
ulzljjiuljv6
2021-05-29
1
Kikoaiko
kirain si kenzo pimpinan mafianya
2021-03-17
0