3. Perjalanan Waktu

Di sebuah puncak gunung Merapi paling terkenal di kota Yue di kenal dengan pegunungan lava pijar yang bergejolak seperti api neraka di dalam nya, lava panas yang selalu siap melenyapkan benda di sekitarnya dalam hitungan detik. Seorang gadis justru tergeletak tidak jauh di tebing yang curam, dengan deru nafas yang sudah pelan dan tubuh yang terluka parah, darah mengalir deras membuat tanah yang di bawah tubuhnya berubah menjadi merah.

Sekumpulan bandit pegunungan yang tak terhitung jumlahnya, berdiri tak jauh dari gadis yang tak sadarkan diri itu, masing-masing dari mereka membawa pedang dan anak panah, yang siap menusuk jantung kapan pun, dengan tersenyum puas, salah satu bandit berkepala plontos itu maju beberapa langkah, dan memperhatikan lekuk tubuh gadis di depannya, bajunya yang sobek memperlihatkan sebagian tubuhnya yang sempurna.

"Boss, Gadis ini masih bernafas, bukankah kita harus bermain dengannya sebentar??"pria berkepala plontos itu jongkok dan meletakan jari telunjuk di lubang hidung gadis itu, merasakan deruan nafas yang sangat pelan.

"Ide bagus, lakukan apa yang ingin kalian lakukan, aku tidak peduli, aku hanya tidak ingin gadis pembawa sial ini berada di kediaman Shen, singkirkan gadis ini secepat mungkin!" Seorang wanita lainnya baru saja tiba, dan membuat semua orang menoleh kemudian menunduk hormat untuk sesaat.

"Akan kami lakukan sesuai ucapan mu nona, tapi jangan lupakan bayaran atas apa yang kami lakukan." Seorang pria bertubuh tinggi maju dan menatap gadis yang tidak sadarkan diri, melakukan apa yang ingin di lakukan??tentu saja ia tidak akan melewatkan kesempatan ini! Bersenang-senang bersama seorang gadis dan bisa memenuhi nafsunya, tidak peduli gadis itu sadar atau tidak, tapi kebutuhan tetap kebutuhan, ia akan memuaskan nafsunya hari ini!

"Kediaman Shen akan memberikan berapa pun kalian mau." Wanita itu hanya mencibir, lalu maju beberapa langkah, ia menendang tubuh wanita yang tidak sadar diri di depannya, senyum kemenangan terukir di wajah cantiknya.

"Tamatlah Riwayat mu Shen Xiao!" Wanita itu kembali menendang perut wanita yang bernama Shen Xiao itu, hingga membuatnya kembali mengeluarkan darah segar dari mulutnya.

"Keparat! Berani sekali menendang ku!" Umpat Shen Xiao, membuat semua orang menoleh dan menatapnya tidak percaya, Shen Rouyun menendang nya dengan keras, dan itu dua kali, mereka yakin Shen Xiao tadi hampir tidak bernafas dan jika mendapat tendangan Shen Rouyun ia pasti sudah mati dan jatuh ke dalam Lava yang bergejolak panas. Shen Xiao mencoba bangkit dan melihat wanita cantik yang sepertinya masih terkejut dan tidak percaya dengan apa yang ia lihat, wanita berdiri di depannya, tubuhnya terluka sangat parah namun ia tetap mempertahankan penglihatan nya yang  perlahan mengabur.

"Bagus nona Shen Xiao belum mati, biarkan kami bersenang-senang dengan mu nona." Seorang bandit dengan penuh luka berlari menghampiri Shen Xiao dengan wajah yang menjijikan. Shen Xiao yang gesit dengan cepat bergeser ke samping, dan menyebabkan pria itu hanya menangkap angin kosong bahkan terjerembab masuk ke dalam Lava pijar yang bergejolak panas.

"Kau! Berani sekali membunuh teman kami!" Seru seorang bandit dengan amarah yang memuncak, ia menghampiri Shen Xiao dengan langkah yang tergesa-gesa, Shen Xiao hanya melihat pria itu dari atas sampai bawah, pakaian kuno yang lusuh seperti seorang preman di masa modern, lalu beralih pada seorang wanita yang menggunakan hanfu dengan motif yang cantik, dan terakhir ia menatap pakaian yang ia kenakan, walaupun sudah robek, ia tau bahwa itu pakaian yang sama dengan model yang berbeda.

"Awalnya aku berpikir bahwa aku benar-benar sudah mati dan ini semua hanyalah mimpi, tapi sekarang semua kian nyata, jelas ini bukan mimpi melainkan perjalanan waktu yang aku tempuh ke masa lalu." Gumam Shen Xiao dengan nada dingin, ia menatap semua orang di depannya dengan tajam, sudut bibirnya sedikit terangkat, dan pupil mata yang mendingin, ia bangkit dan menahan rasa sakit yang mendera.

"Aku tidak mengira, bahwa Kakak Xiao sangat kuat dalam menahan Rasa sakit." Shen Rouyun mendecih pelan, matanya menatap Shen Xiao penuh permusuhan, ia benar-benar tidak menyangka Shen Xiao yang lemah bisa menahan rasa sakit yang begitu dalam seperti itu, terlebih luka nya sudah terbuka lebih dari dua jam, seharusnya sudah infeksi jika di biarkan terlalu lama seperti itu.

"Sepertinya adik Rouyun tidak mengenalku dengan baik, aku orang kuat, tidak mungkin mati seperti itu." Shen Xiao mendengus dan sudut bibirnya terangkat semakin lebar, tubuh penuh luka itu seakan bisa dikendalikan oleh Shen Xiao dan dia tidak merasakan sakit sedikit pun.

"Oh benarkah?? Aku ingin tahu seberapa kuatnya Kakak Xiao." Senyum meremehkan terukir jelas di wajah Rouyun, ia maju beberapa langkah dan langsung menyerang Shen Xiao, Dengan cepat Shen Xiao menghindar, serangan yang di layangkan Rouyun berhasil ia hindari, namun serangan belum selesai, kali ini para bandit ikut menyerang nya, ia berlari cukup kencang, dan mengambil anak panah dari salah satu bandit.

Merasa tubuhnya tidak bisa lagi menahan rasa sakit, Shen Xiao mengulurkan salah satu tangannya, ia terbang tinggi menggunakan kekuatan spiritual yang ia miliki, lalu bersembunyi di atas pohon yang tinggi, Shen Xiao memegang dadanya yang terus mengeluarkan darah, ia menatap ke bawah dan orang orang itu siap, menembakan panah ke arah nya. Shen Xiao kembali turun tanpa sepengetahuan bandit itu, satu tangan nya memegang beberapa anak panah, ia memejamkan mata, dan bibirnya tampak mengucapkan sesuatu, hingga akhirnya anak panah itu terangkat dengan sendirinya, dan detik berikutnya "SRAAK"    Anak panah itu meluncur dan menembus jantung para bandit, hingga akhirnya para bandit itu tewas.

Serangan tersembunyi itu membuat Shen Rouyun mundur beberapa langkah, ia mendongakkan kepala, melihat keberadaan Shen Xiao di atas sana, namun ia tidak menemukan apapun, hembusan angin di sertai sekelebat bayangan menyapu wajahnya. Shen Xiao berdiri di samping Shen Rouyun dengan memasang wajah datar.

"Kau!"

Belum sempat Shen Rouyun menyelesaikan kalimatnya, Dengan cepat Shen Xiao mencekik lehernya, dan mendorong tubuh Shen Rouyun hingga menabrak pohon besar itu, Shen Rouyun mencoba mengeluarkan kekuatan spiritual nya untuk melepaskan diri, namun itu tidak membuahkan hasil, Cengkraman Shen Xiao semakin kuat.

"Aku seorang pembunuh bayaran di dunia modern, keahlian ku sangat sempurna, hanya saja sekarang aku hidup di Era Dinasti kuno, tubuh yang lemah ini belum bisa menerima semua keahlian ku, dan ah kurasa membiarkan mu hidup sekarang adalah hal yang menyenangkan, mengingat aku akan membuat mu menderita secara perlahan." Shen Xiao mencengkram leher Shen Rouyun lebih kuat, hingga bunyi retakan pun terdengar, di sertai nafas Shen Rouyun yang memburu, Berucap dengan pelan, dalam ekspresi wajah yang tenang namun penuh dendam, membuat Shen Rouyun tidak memahami apa yang di ucapkan Shen Xiao.

Melihat Wajah Shen Rouyun yang memucat, Shen Xiao melepaskan tangan nya begitu saja, hingga akhirnya wanita itu terjerembab ke tanah dengan memegang lehernya yang sakit, ia mendongak dan menatap Shen Xiao penuh amarah.

"Lihat bagaimana Kediaman Shen memberi kan hukuman untuk mu!" Shen Rouyun berdiri, ia menatap Shen Xiao penuh amarah, lalu pergi turun gunung dengan tertatih-tatih. Shen Xiao hanya mencibir tidak peduli, seberat apapun hukuman itu, ia tidak takut, kejahatan di balas kejahatan, dendam tetap dendam, hukum tetap hukum.

"Shen Xiao?? Putri Kediaman Shen yang malang sudah lenyap, di gantikan dengan putri kediaman Shen yang akan membantu mu membalaskan dendam! Aku Yin Xiao Xiao, akan membalaskan dendam mu, Shen Xiao!"

Yin Xiao Xiao tersenyum tipis dengan kilatan mata yang mendingin, ia melangkah kan kaki turun gunung mencari tanaman herbal untuk mengobati luka nya. Gunung Yelan adalah pegunungan aktif yang paling terkenal di Dinasti Ming Tian, karena memiliki banyak tanaman herbal yang biasa di jadikan obat di sekitar gunung. Namun sejak kaisar Huo naik takhta, gunung Yelan di jaga ketat dan tidak bisa di masuki orang sembarangan, dan tempat ini menjadi tempat tinggal para bandit pada sesaat Kekaisaran Huo.

Area gunung yang curam juga menjadi salah satu alasan kenapa tidak di datangi banyak orang, dan juga orang yang masuk ke dalam gunung ini tidak pernah kembali, hanya beberapa tabib yang datang ke tempat seperti ini untuk mencari bahan obat. Siang pun berlalu, digantikan dengan malam, di tengah gelapnya hutan tanpa ada cahaya penerangan, Shen Xiao terus melangkah kan kakinya di antara banyak pohon yang menjulang tinggi, ia sudah menemukan banyak tanaman herbal yang bisa ia gunakan untuk mengobati lukanya.

Ia terus melangkah ke dalam hutan saat melihat cahaya api yang begitu terang di tengah hutan, bersembunyi di balik pohon yang besar, dan melihat banyak nya tentara militer yang sedang beristirahat di sebuah camp.

"Sepertinya mereka baru selesai berperang." Gumam Shen Xiao dengan terus memperhatikan para tentara militer, dan tanpa sadar seseorang di belakang tengah memperhatikannya.

"Penyusup."Sebuah intruksi dengan suara bariton menyadarkan Shen Xiao. Seorang Pria bertubuh tinggi, dengan berpakaian layaknya seorang kaisar, rambut berwarna putih dengan sorot mata yang tajam dan dingin, alis tebal yang rapi, hidung yang mancung dan bibir tipis yang Seksi, membuat Shen Xiao terpesona dengan ketampanan nya.

"Apa?!" Intruksi itu membuat Shen Xiao terkejut hingga ia menyatu dengan suara yang cukup lantang, dan tanpa sadar ia keluar dari persembunyian nya, dan semua orang yang melihat Langsung mengepung Shen Xiao dari segala arah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!