5. Merebut Hati Calon Kakak Ipar

Ditempat berbeda tepatnya diapartemen Elea,suasana begitu hening dan dingin yang menguar memenuhi ruangan. Hanya terdengar suara sendok bertemu piring dari tiga orang yang kini sedang makan malam. Mereka bertiga tengah sibuk dengan pikiran masing-masing.

Bian sibuk dengan pikirannya yang mencari alasan agar bisa mengusir Barra sesegera mungkin.

Elea sibuk dengan pikirannya topik apa yang harus ia pilih agar mereka bertiga bisa saling mengobrol dan semakin dekat satu sama lain.

Sementara Barra,lelaki itu juga sibuk dengan pikirannya bagaimana memulai pembicaraan yang dapat diterima oleh Bian.

" Ekheemm.." Elea berdeham mencoba mengusir keheningan.

" Barra bukankah tadi kau bilang membawa sesuatu untuk kak Bian " Elea mulai membuka topik.

" Oh..iya ada sesuatu yang khusus aku beli untukmu kak " Barra mengambil sebuah bungkusan dari dalam paperbag yang ia bawa.

" Aku membelinya di London " imbuhnya sembari menyodorkan kotak persegi panjang perpaduan warna hitam dan gold yang begitu mewah.

" Dan ini untukmu sayang " Barra kembali menyodorkan kotak persegi,kali ini diberikan pada Elea.

" Aku juga dapat " seru Elea membuka kotak persegi yang dihiasi pita perpaduan warna pink dan gold itu. Netra gadis itu berbinar ketika melihat isi kotak tersebut adalah kalung berlian cantik.

" Akan kubantu memakainya.."

" Jangan coba-coba.." suara Bian menghentikan Barra yang beranjak berdiri. Suasana yang tadinya sedikit hangat dan mencairkan kebekuan kini kembali hening dengan rasa canggung pada Ekea dan Barra.

" Apa yang Barra berikan untukmu kak?biar aku bukakan " ucap Elea meraih kotak persegi itu,dan ternyata isinya adalah sebuah jam tangan rolex dengan seri terbatas.

" Waoww... indah sekali kak " seru Elea namun tak mendapat reaksi apapun dari Bian,pria itu tetap dengan ekspresi datar tak terbaca.

" Akan sangat cocok saat kau memakainya dipersidangan nanti kak " imbuh Barra mencoba ramah pada calon kakak iparnya.

" Apa yang kupakai dipersidangan tidak akan mempengaruhi putusan sidang bukan " kata kata Bian langsung membuat Elea dan Barra terdiam saling menatap.

" Aku sudah selesai,kalian lanjutkan saja makannya" Barra kemudian beranjak meninggalkan meja makan.

" Kak Bian..kakak..." Elea menyusul mencoba membujuk kakaknya.

" Kakak...kenapa seperti tu??"

" Memang aku kenapa?"

" Tak bisakah kakak lebih ramah dan lebih welcome pada Barra?"

" Kau tak lihat kekasihmu itu sedang menyombongkan apa yang ia punya "

" Bukan begitu kak,Barra hanya memberikan hadiah kecil agar..."

" Agar aku dapat menerimanya sebagai kekasihmu?" Bian memotong kalimat Elea.

" Kau tahu bukan aku tidak menerima sogokan " jelas Bian kemudian memasuki kamarnya.

" Kakak...kak Bian " sementara Elea masih menggedor dan meneriakkan nama kakaknya.

" Oh..ya segera usir dia setelah selesai makan " Bian membuka pintu tapi hanya untuk mengucapkan kalimat yang malah membuat Elea marah dan kecewa.

" Kakak...kau menyebalkan sekali " teriak Elea pada pintu kamar Bian yang sudah tertutup kembali.

Sekembalinya Elea diruang makan Barra terlihat tersenyum mencoba tak kecewa dengan penolakan Bian yang terulang kembali.

" Sudahlah sayang,mungkin kak Bian masih butuh waktu " Barra menghibur Elea yang terlihat kecewa,memeluknya untuk menyalurkan energi positif pada wanita tercintanya itu.

" Aku akan pulang,kau istirahatlah dan cepat pulih ya " Barra mengurai pelukan mereka,menatap lembut pada Elea yang masih menekuk wajahnya.

" Maafkan kak Bian "

" Kak Bian tidak melakukan kesalahan sayang " tutur lembut Barra yang kemudian mengecup lembut dahi Elea membuat wanita itu menghangat dan tersenyum.

" Aku pulang dulu istirahatlah " imbuhnya kemudian meninggalkan apartemen Elea.

Sementara Elea sepeninggal Barra wanita itu masih diliputi rasa bersalah pada sang kekasih. kenapa kakaknya selalu bersikap dingin pada kekasihnya,apa yang salah pada Barra. Biasanya insting kakaknya itu selalu tepat bila ia tak menyukai Barra pasti ada alasan yang logis,tapi apa alasannya kenapa sang kakak tidak memberitahunya bila memang itu yang terbaik untuk mereka.

Memikirkan itu semua membuat kepala Elea pusing,dia pun memutuskan tidur setelah sebelumnya meminum obat. Dia ingat betul pesan dokter Adrian yang mengharuskan ia istirahat cukup dan tidak tidur terlalu malam.

Sementara ditempat berbeda seorang pria tampan baru saja memasuki sebuah club malam elit langganan para petinggi dan selebriti,pria itu adalah Batara Dewangga atau yang biasa dipanggil Barra. Barra kekasih Elea yang baru saja meninggalkan sang kekasih itu memilih meluapkan kekecewaanya dengan mengunjungi club malam. Disanalah ia biasanya mencari kesenangan dan pelampisan dari semua masalah pekerjaan dan percintaan yang ia alami.

" Mr. B..." panggil seseorang dari kejauhan,pria yang sering disapa Ramon itu mendekat kemudian menunduk menghomati pelanggan setianya. Ramon adalah pemilik club malam itu.

" Aku sudah menyiapkan pesanan anda,ada di room VVIP seperti biasanya" ucap pria itu dengan kerlingan mata mengisyaratkan sesuatu yang sudah mereka berdua pahami.

" Ingat Ramon kali ini aku ingin original first hand,bila tidak sesuai pesananku tempat ini akan aku tutup " peringatan Barra yang begitu tegas dan dingin menghilangkan senyuman dari wajah Ramon.

" Tenang saja Mr. B semua sesuai pesanan anda,walaupun dia gadis biasa yang hanya membutuhkan uang namun aku jamin pelayanannya akan sangat memuaskan anda " Ramon menjelaskan kalimatnya dengan panjang lebar,ia tidak mau mengecewakan pelanggan setianya ini. Karena bila sedikit saja Ramon membuat kesalahn maka usaha club malam miliknya hanya akan menyisakan nama.

Tanpa berbasa basi lagi Barra menuju lantai atas dimana ruang VVIP berada. Setelah memasuki ruang VVIP tersebut seorang wanita cantik nan seksi tengah menunggu kedatangannya. Wanita malam yang ia pesan sebelumnya. Cantik polos dan masih virgin begitulah yang Barra inginkan dan Ramon dengan sigap segera mendapatkannya.

" Good night Mr. B " sapa lembut gadis itu mendekati Barra. Sementara Barra menyapu pandangan pada wanita itu.

" Kau yakin masih virgin? " tanya Barra tanpa basa basi dan langsung ke intinya.

" Kau boleh memeriksanya sendiri Mr. B " bisik wanita cantik itu tepat ditelinga Barra. Jelas saja aksi wanita malam itu mebuat jiwa laki-laki bara terbangun hingga akhirnya terjadilah perang ranjang antara keduanya.

Memang begitulah kehidupan seorang Batara Dewangga kekasih yang sangat dicintai Elea. Dia mempunyai dua sisi kehidupan yang tak banyak diketahui orang lain kecuali Ben sekretaris dan orang kepercayaannya.

Saat bersama Elea Barra adalah pria dewasa yang lembut dan penuh kasih sayang,namung disaat tak bersama Elea Barra adalah seorang CEO dingin tak berperasaan yang gila akan kerja. Dan disaat pikiranya kusut tak terurai maka ia akan datang ketempat yang membuatnya damai dan melupakan semua masalahnya. Tempat itu adalah club malam tempat dimana ia berada sekarang.

Memang tak dipungkiri Barra sangat mencintai Elea,dia yakin betul wanita itu adalah jodoh terbaik untuknya. Namun Barra juga seorang pria normal yang butuh pelampiasan biologis,ketika ia tak bisa melakukannya pada sang kekasih maka ia akan melakukannya pada wanita yang sesuai imajinasinya.

Seperti malam ini ia ingin dilayani oleh wanita polos dan virgin yang akan ia majinasikan sebagai sosok Elea Maulana,kekasih yang tak bisa dia paksa untuk memuaskan kebutuhan biologisnya.

Episodes
1 1. Artis Dan Dokter
2 2. Kakak Yang Protektif
3 3. Barra Dan Bian
4 4. Makan Malam Yang Gagal
5 5. Merebut Hati Calon Kakak Ipar
6 6. Tak Sengaja Bertemu Elea
7 7. Calon Mertua Dan Dinner Romantis
8 8. Janjian 4 Sahabat
9 9. Awal Yang Bagus
10 10. Makan Siang Dengan Kekasih
11 11. Empat Sahabat
12 12. Barra Yang Sama?
13 13. Delia Lagi Dan Lagi
14 14. Malam Yang Berat
15 15. Hancurnya Dua Hati
16 16. Tak Mungkin Melepaskan
17 17. Merayu Adrian
18 18. Malam Mengikat Janji
19 19. Ciuman Tiba-Tiba
20 20. Bertemunya Barra & Adrian
21 21. Malam Yang Salah
22 22. Malam Yang Salah 2
23 23. Rasa Sesal Dan takut Kehilangan
24 24. Kehilangan Jejak
25 25. Rasa Penasaran Liam
26 26. Penolakan
27 27. Cerita Sebenarnya
28 Meminta Bantuan Irina
29 Bapaknya Anak-Anak
30 Memeluk Sahabat
31 Apa Yang Akan Dibicarakan Mateo?
32 Jagalah Nona Elea
33 Niat Melamar dan Memiliki
34 Keinginan Melupakan
35 Keinginan Melupakan 2
36 CCTV Malam Itu
37 Pulang
38 Pembuahan
39 Sesuatu Yang Ditutupi
40 Tawaran Makan Malam
41 Seafood
42 Terbongkar
43 Persahabatan Dan Cinta
44 Tak Dapat Bertemu
45 Pertanggungjawaban?
46 Terbongkar #2
47 Emosi Seorang Kakak
48 Menebus Kesalahan
49 Cinta Atau Rasa Bersalah?
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PAR 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PART 79
80 PART 80
81 PART 81
82 PART 82
83 PART 83
84 PART 84
85 PART 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Artis Dan Dokter
2
2. Kakak Yang Protektif
3
3. Barra Dan Bian
4
4. Makan Malam Yang Gagal
5
5. Merebut Hati Calon Kakak Ipar
6
6. Tak Sengaja Bertemu Elea
7
7. Calon Mertua Dan Dinner Romantis
8
8. Janjian 4 Sahabat
9
9. Awal Yang Bagus
10
10. Makan Siang Dengan Kekasih
11
11. Empat Sahabat
12
12. Barra Yang Sama?
13
13. Delia Lagi Dan Lagi
14
14. Malam Yang Berat
15
15. Hancurnya Dua Hati
16
16. Tak Mungkin Melepaskan
17
17. Merayu Adrian
18
18. Malam Mengikat Janji
19
19. Ciuman Tiba-Tiba
20
20. Bertemunya Barra & Adrian
21
21. Malam Yang Salah
22
22. Malam Yang Salah 2
23
23. Rasa Sesal Dan takut Kehilangan
24
24. Kehilangan Jejak
25
25. Rasa Penasaran Liam
26
26. Penolakan
27
27. Cerita Sebenarnya
28
Meminta Bantuan Irina
29
Bapaknya Anak-Anak
30
Memeluk Sahabat
31
Apa Yang Akan Dibicarakan Mateo?
32
Jagalah Nona Elea
33
Niat Melamar dan Memiliki
34
Keinginan Melupakan
35
Keinginan Melupakan 2
36
CCTV Malam Itu
37
Pulang
38
Pembuahan
39
Sesuatu Yang Ditutupi
40
Tawaran Makan Malam
41
Seafood
42
Terbongkar
43
Persahabatan Dan Cinta
44
Tak Dapat Bertemu
45
Pertanggungjawaban?
46
Terbongkar #2
47
Emosi Seorang Kakak
48
Menebus Kesalahan
49
Cinta Atau Rasa Bersalah?
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PAR 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PART 79
80
PART 80
81
PART 81
82
PART 82
83
PART 83
84
PART 84
85
PART 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!