" Hallo sayang..." sapa Barra diseberang sana.
" Kau sudah pulang?aku tadi kerumah sakit tapi kak Bian melarangku masuk "
^^^" Benarkah??maafin kak Bian ya "^^^
" Its Okay sweetheart,mungkin kak Bian terlalu khawatir dan tidak mau merepotkan aku "
" Bolehkan aku masuk,aku sangat merindukanmu" Barra memang mengikuti mobil Bian sejak dari rumah sakit tadi,namun ia memilih menunggu diparkiran karena pasti Bian melarangnya masuk lagi,baru setelah melihat mobil Bian meninggalkan area partemen Barra berani menghubjngi kekasihnya.
^^^" Bagaimana kalau nanti malam,kebetulan kak Bian menginap disini"^^^
" Menginap,bukankah kakakmu tidak pernah mau menginap??"
^^^" Eheemm..mungkin kak Bian masih khawatir padaku "^^^
Selain karena Elea lelah dan ingin beristirahat,Elea juga ingin Barra bertemu Bian kakaknya,mungkin bila mereka makan malam bersama nanti malam mereka akan semakin dekat,karena memang Bian dan Barra jarang beretemu. Bagaiman bisa bertemu dan mengobrol kalau saat melihat Barra saja kakaknya akan langsung menghindar. Bahkan Bian sempat meminta Elea untuk tinggal di Bali agar lebih dekat dengannya dan bisa mengawasi adiknya dengan mudah. Namun tentu saja Elea menolak bukan sebatas ingin dekat dengan sang kekasih namun Elea tidak mau bolak balik Jakarta-Bali hanya untuk mengurus pekerjaan.
^^^" Bagaimana ?"^^^
Imbuh Elea mendengar Barra hanya terdiam.
" Baiklah sayang,kau ingin dibawakan apa?"
^^^" Emmm...akan kupikirkan nanti "^^^
" Okee...kalau begitu akan akau tutup teleponnya,istirahatlah dan sampaikan salamku pada kak Bian "
^^^" Okeeyy.. "^^^
" I love you sweetheart "
^^^" Love you too "^^^
Barra mengakhiri pangilanya,dalam hati ia sedikit kesal karena Elea tak mengizinkanya bertemu oadhal ia sangat merindukan wanitanya itu. Selama dirumah sakit hanya sekali mereka bertemu itupun hanya beberapa saat karena Bian secara halus mengusirnya dengan alasan Elea harus istirahat.
Selama berpacaran Bian selalu marah bila Elea dan Barra menghabiskan waktu hanya berdua saja,mungkin Bian terlalu khawatir kalau-kalu mereka melakukan sesuatu yang kelewat batas. Padahal tidak ada pikiran sedikitpun bagi Barra untuk melakukanya,ia benar-benar mencintai Elea dengan sepenuh hati,bukan karena nafsu atau yang lainnya.
Mereka hanya saling memeluk berpegangan tangan dan mengecup pipi atau kening,bahkan selama hampir satu tahun berpacaran mereka hanya beberapa kali berciuman bibir itupun hanya kecupan sekilas,karena bila Barra tak bisa menahan dirinya maka Elea yang akan menahannya. Mereka sepakat **** hanya akan dilakukan setelah pernikahan.
Barra segera tancap gas meninggalkan pelataran parkir di apartemen Elea,dia harus kembali ke kantor,harusnya tadi dia ada meeting dengan beberapa client'nya,namun karena Elea sudah sembuh dan akan pulang dari rumah sakit dia bela-bela merubah jadwal mettingnya dan segera menjemput Elea di rumah sakit,namun sayang bukannya bertemu dan memeluk kekasih tercintanya Barra malah berpapasan dengan Bian kakaknya.
Bahkan Bian secara terang-terangan melarangnya masuk,alasannya tidak mau merepotkan orang lain dan dia bisa mengurus adiknya sendiri. Dia sendiri terkadang bingung apa yang kurang darinya hingga kakak sang kekasih seakan tak setuju dengan hubungan keduanya. Dia adalah CEO dari sebuah perusahaan perhiasan yang cukup terkenal dia anak kedua dari keluarga terpandang dan yang terpenting dia benar-benar mencintai Elea dan berniat melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Dalam hati ia berpikir tidak akan melewatkan kesempatan malam nanti,dia akan mengambil hati calon kakak iparnya,namun bagaimana caranya karena setiap mendekat Bian seakan membentangkan jarak,semakin ia memaksa mendekat Bian akan semakin menjauhinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments