bab 3

Malam harinya. Disebuah rumah yang sangat sederhana. Tara yang baru saja selesai mandi memasuki kamar tidurnya. Dia kemudian duduk di depan meja rias yang terletak di samping tempat tidurnya. Seperti biasanya, setelah mandi, Tara selalu membersihkan wajah dan memakai krim. Saat sibuk dengan aktifitasnya itu, sekelebat beberapa kejadian hari ini tiba - tiba muncul dalam benaknya. Bayangan itu dimulai dari Aga yang berselingkuh darinya dan kemudian berpindah saat pertemuan tak sengaja dengan seorang pemuda bernama Sandi.

Bayangan itu semakin kuat saat Tara yang mengingat momen ketika Sandi sedang makan mie yang pedas. Lalu, ingatan saat Sandi merebut es cream miliknya. Tanpa sadar, tawa kecil pun menghiasi bibir Tara yang mungil.

"Aaaahhh... ngelantur kan!" ucapnya pada diri sendiri ketika tersadar.

"Sadar Tara ... sadar! bukan waktunya buat seneng - seneng!!!" katanya lagi sambil menepuk - nepuk pipinya. "Kamu baru aja diselingkuhin! seharusnya kamu patah hati!! jangan coba - coba cari pelampiasan yang lain dulu!!! sekarang fokus kita, belajar, sekolah S2, terus tes, jadi dosen!!!! jadi fokus ... harus fokus ... oke ...???" tambahnya lagi dengan kali ini sambil menatap bayangannya yang ada di cermin.

Tara mematikan lampu kamarnya setelah ngomong sendiri panjang lebar. Dia kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur dan tidur.

***

Disisi lain, di sebuah rumah yang sangat besar dan megah, di dalam kamar yang tak sebanding dengan kamar Tara yang sangat kecil. Sandi juga sedang memikirkan pertemuannya dengan Tara.

Lain halnya dengan Tara yang tadi tersenyum dan tertawa kecil. Sandi malah tampak sangat frustasi. Baginya, Tara adalah seorang gadis pertama yang membuatnya penasaran. Gadis yang katanya sedang mengandalkan takdir.

Sandi yang sibuk akan pikirannya, tak mendengar ketika pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Dan karna merasa tak ada jawaban dari dalam, Mita, adik Sandi pun langsung nyelonong masuk sambil ngomel.

"Huuuhhhh... Mas Sandi!!!" teriaknya begitu masuk kedalam kamar Sandi.

"Apa? ada apa?" jawab Sandi dengan malas.

"Di ketok - ketok dari tadi gak di jawab!! Mas Sandi! pacarmu ini lo, telpon terus!! Risih banget!!!!" keluh Mita kesal sambil menunjukkan hpnya pada Sandi.

"Hallo! Mbak Sasa! ini Mas Sandi! setelah ini jangan telpon aku lagi ya! aku mau ngerjain tugas tahu!" Keluh Mita saat itu pada Sasa yang sedang menelponnya, dan kemudian memberikannya pada Sandi.

Sandi, tak berkata apa - apa. Dia malah mematikan sambungan telponnya.

"Lo, kok dimatiin?"

"Blokir aja udah gak penting, udah putus!"

"Serius? Bagus deh kalau gitu, cari yang lain!"

"Bagus ya?"

"Iya, bangus banget!! udah ya, ini aku blokir beneran, awas jangan sampai balikan!!"

"Iya blokir aja, orang Mas Sandi udah punya target selanjutnya.."

Mendengar pengakuan kakak lelakinya. Mita mengerlingkan matanya, dan memasang muka masamnya. 'Dasar kelakuan kakaknya'

"Tapi Mit, sini deh, duduk dulu, dengerin Mas Sandi cerita" kata Sandi yang menarik adiknya agar duduk disofa yang ada dikamarnya.

"Mit, kasih tips gimana caranya naklukin cewek biar bisa cepet suka ke Mas Sandi?"

Mita mengernyit, gak biasanya Mas Sandi tanya begini. "tumben nanya gitu? udah ilang kesaktiannya?"

"Ah, kamu ini, Mas Sandi serius. Jadi ceritanya gini tadi Mas Sandi itu baru aja kenal sama dia"

"Hah? baru kenalan?"

"Iya baru kenalan, emangnya kenapa?"

"baru kenalan? mau dijadiin pacar?"

"Iya emangnya kenapa?"

"Hiii, iya lupa, gak apa - apa" jawab Mita pasrah yang lupa akan kebiasaan kakaknya yang sedikit playboy.

"Terus nih ya, kita ngobrol. Ngobrol, ngobrol, ngobrol, ternyata nyambung"

"He'e terus?"

"Terus, setelah ngobrol panjang lebar nyambung, eh udah jam 6. Dia harus pulang"

"Iya, terus?" Seru Mita yang mencoba bersabar dengan Sandi, walaupun mukanya sudah menunjukkan ketidaksabaran.

"Lah, terus masalahnya disana. Kan pas pulang niat Mas Sandi mau Mas Sandi antar, tapi dianya gak mau"

"Iya, terus?"

"Terus akhirnya kita bertukar nama. Lah, setelah itu, Mas Sandi mintailah nomor hpnya si cewek ini"

"He'e terus?"

"Kamu kok terus, terus aja si Mit?" seru Sandi kemudian yang sadar jika adiknya sedang malas mendengar ceritanya.

"Udah deh lanjutin ceritanya, jangan protes!"

"Terus dianya gak ngasih ..."

"Iya terus?"

"Ya, terus dari critanya Mas Sandi, Mas Sandi harus gimana?"

"Lupain aja, cari yang lain!" jawab Mita singkat yang kemudian hendak pergi dari kamar Sandi begitu saja.

"Aaaiissh!! kamu ini ya dicurhatin abangnya malah gitu"

"Huufftt!!! udah deh!! gak usah lebay, kayak cinta beneran aja! palingan juga nanti baru sebulan udah putus lagi"

"Ini serius Mit, kalau memang beneran, cewek ini mau Mas Sandi langsung lamar, buat jadi istri"

"Iya deh terserah! udah ah, aku mau ngerjain tugas!."

Semakin hari rasa rindu kian menyakiti hati. Sandi sudah sepenuhnya terbius oleh pesona Tara. Selama ini tak ada seorang gadis yang bisa membuatnya jatuh hati sampai gila seperti ini. Tara benar - benar gadis yang berbeda. Dia bahkan mampu membuat Sandi bolak balik mini market setiap harinya, hanya untuk menunggu kehadirannya yang meskipun tak ada kepastian bisa ketemu.

***

Hari itu, Di kampus, Tara baru saja keluar dari ruang dosen. Tangannya memegang selembar kertas KHS. Tara senyum - senyum dan perasaannya berbunga - bunga. Dari lembaran itu, dia bisa tahu kalau tahun ini dirinya kembali meraih nilai yang sempurna lagi.

Sepanjang perjalanan pulang saat menyusuri lorong kampus. Tara tak henti - hentinya memandangi KHS dengan senyum sumringahnya. Sangking fokusnya, Tara tak menyadari kalau sedari tadi ada seseorang yang memanggil - manggil namanya.

“TARA!!" tegur Mita yang sudah menaikkan suaranya beberapa oktaf. "Hei!"

Tara menoleh. Dia mendapati Mita yang berdiri dibelakangnya.

"Eh, Mit," sapa Tara akhirnya.

"Di panggil, panggil, gak respon, serius amat"

"Eh, iya sorry, he..." Tara nyengir sambil garuk - garuk kepalanya yang tak gatal.

"Em." Mita mencebik mengintip lembaran ditangan Tara. Terlihat nilai Tara A semua. "Pantes gak denger."

"He, maaf."

"Cumlaude lagi ya?"

"He'e."

"Hem, dasar gak manusiawi." timpal Mita.

"Apanya sih yang gak manusiawi?" Tara tertawa kecil.

"Ya nilaimu itu gak manusiawi. Coba liat punyaku," Mita menunjukkan KHS miliknya dan Tara melihatnya. Saat itu nilai Mita kebanyakan C. "Terlalu manusiawikan?"

"Hehehe, gak apa – apa Mit." Tara mencoba menenangkan. "Masih ada 1 semester lagi kan? nanti kan juga bisa diperbaiki."

"Huh, nanti kapan? kita udah disemester akhir.." Mita yang membuat suara seolah hendak menangis sementara Tara cuma tertawa kecil.

"Semangat, semangat ..."

Saat asyik mengobrol, tiba - tiba terdengar suara ponsel yang berbunyi. Ponsel itu berasal dari dalam tas milik Mita.

"Iya Mas, Mas dimana?" tanya Mita setelah menerima panggilannya.

Tara yang ada disamping Mita diam menunggu Mita yang sedang telponan.

"Aku? aku ada didepan kantor. Mas Sandi dari situ jalan aja terus nanti setelah itu ada lab komputer belok kiri, aku tunggu sini." kata Mita lagi yang saat itu kebetulan ditelpon si kakak.

Tara mengernyit mendengar nama yang begitu familier disebut. Tara lalu menengok ke Mita.

'Sandi?' batinnya. 'Sandi Soebondo, Mita Soebondo.'

Seketika Tara langsung melongo lalu mengatupkan bibirnya. 'Gak mungkin kan???'

"MAS SANDI..." Mita mengarahkan pandangannya kedepan lalu memanggil nama Sandi pada sosok lelaki yang berdiri disebarang.

Tara yang saat itu masih terpengarah kemudian mengarahkan pandangannya mengikuti arah pandang Mita.

Deg!. Seolah jantungnya tiba - tiba terhenti. Tak disangka dia akan bertemu dengan Sandi kembali. Terlebih dengan fakta bahwa Sandi adalah kakak dari temannya. Padahal kemarin, ada kisah konyol antara dirinya dan lelaki tersebut.

Terpopuler

Comments

fadiez

fadiez

takdir yang gak disangka - sangka ya kak ...😊

2023-02-08

0

Dest Cookies

Dest Cookies

itulah takdir...

2023-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!