Episode 5 : Ayah

Setelah beberapa menit sang Paman-pun keluar. Tertinggallah Ellia sendiri didalam ruangan.

beberapa kemudian bergeraklah jari sang Ayah.

"Ayah...Ayah ini aku Ellia!.." Panik Ellia antara senang dan gelisah.Lalu Ellia bergegas memencet tombol darurat disamping tempat tidur.

Beberapa menit kemudian terdengar langkah kaki dari luar ruangan.

"Maaf mbak.. Mohon tunggu diluar kami akan melakukan pemeriksaan" kata sang perawat segera Ellia-pun keluar.

"Bagaimana apa yang terjadi Nak Ellia?" kata Paman dan Pak Paris bertanya secara bersamaan. Mereka terkejut melihat Dokter dan perawat datang dan bergegas masuk keruangan.

"Alhamdulillah... Ayah--- Ayah sudah siuman Paman, Om!" kata Ellia sambil mengusap air mata haru dan bahagia.

"Syukurlah, nak." Bu Watari-pun mendekat kepada Ellia dan mengelus bahu sang gadis yang masih gemetar tersebut.

Sadar ada yang mengusap bahunya Ellia-pun mengucapkan terima kasih kepada Ibu tersebut.

"Makasih Tante!."

Beberapa menit kemudian Dokter dan perawat-pun keluar seraya berkata, "Siapa yang bernama Bapak.Paris, silahkan beliau ingin bertemu" ucap sang Dokter.

"Saya Pak!" Pak Paris-pun masuk sambil ditemani oleh sang anak.

"Bapak ingin bertemu dengan saya?" tanya Pak Paris bingung. Padahal kebanyakan jika orang sakit yang dicari adalah keluarganya sendiri, tapi ini malah orang lain.

Mendengar suara yang berbicara Pak. Zainal-pun menoleh memandangi wajah Pak.Paris dan anaknya.

Tak kunjung berbicara pak paris-pun mukai bertanya lagi.

"Pak! Ada yang bisa saya bantu. Saya mohon maaf atas kecelakaan tersebut Pak!" mencoba berbicara perlahan ada kiranya mungkin pendengaran Pak. Zainal sedikit terganggu.

Aman yang di pandangi sedemikian rupa oleh pria paruh baya tersebut merasa aneh.

Tapi dia hanya diam saja.

"Ya.. Sa..ya juga minta ma..af saya juga salah lampu sepeda motor matic saya memang rusak dan belum diperbaiki lagi, itu salah kami" kata Pak Zainal berusaha bicara sejelas mungkin walaupun pelan.

" Mi..num.." ucap pelan Pak Zainal.

"Apa Pak saya tidak dengar" kata Pak Paris.

Sedangkan Aman yang mengetahui gerak bibirnya segera mengambil Aqua botol dan memasukkan sedotannya dan memberikannya kepada Pak Zainal.

"Te..rima kasih Nak!" berusaha tersenyum kepada Aman namun, Aman hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah minum Pak Zainal kembali memandang wajah Pak Paris.

"Bolehkah--- saya meminta sesuatu kepada bapak? Saya--- merasa sudah tidak lama lagi. Tapi, saya ingin melihat anak gadis saya menikah sebelum saya pergi" Ucap Pak Zainal seolah Allah telah meminjamkan kekuatannya agar dia berbicara dengan lancar.

"Jangan bicara seperti itu Pak, semua Dokter akan berusaha semaksimal mungkin" Ucap Pak Paris sambil memegang bahu Pak Zainal menguatkan.

"Saya mohon....! Tolong sunting anak saya dan akad nikahnya disini saja saya sebagai saksi pamannya sebagai wali anak saya. Saya mohon Pak?" Dengan wajah memohon dan memelas Pak Zainal memandangi kedua wajah itu dan berlama-lama di wajah Aman..

"Bagaimana dengan mu nak? Apa kau bersedia! Tolong lakukan ini demi ayah nak" Kata Pak Paris mencoba memaksa sang anak menikahi gadis lain. Walaupun dia tahu sang putra telah memiliki kekasih.

Aman yang saat itu hanya diam kini dia balas menatap wajah memelas Pak Zainal. Terdapat kasih sayang seorang ayah kepada putrinya di mata pak Zainal.

Deg..deg..deg

Suara jantung Aman berdetak seolah hati Nuraninya berkata.

'Tolonglah dia, mungkin setelahnya dia akan pergi dengan tenang'

Kemudian Aman-pun mengangguk kepada pria paruh baya itu.

"Ayah! Ayo lakukan" Kata Aman sambil menatap mata sang Ayah.

"Terima kasih nak dan Maafkan Ayah" Kata Pak Paris tak tega mengorbankan sang anak demi orang lain.

"Terima kasih dan tolong panggilkan anakku dan adikku. Sekali lagi terima kasih" Ucap Pak Zainal dengan senyum yang lemah.

Mereka berduapun keluar. Ellia-pun masuk bersama sang paman.

"Ayah--- Ada apa?" tanya Ellia menghampiri sambil menggenggam tangan sang Ayah sedikit tersenyum.

"Ellia menikahlah dengan Aman. Pria muda yang ada diluar. Apakah kamu bersedia Nak?" ucap sang Ayah.

Deg.. Deg ..deg...

Ada apa dengan ayah!? Apakah dia menguji kepatuhanku sebagai seorang anak. Mungkin ini yang terbaik menurut Ayah bagi diriku. Mungkin Ayah hanya bertanya padaku.

Setelah berpikir tak ada salahnya Ellia mengiyakan dahulu perkataan sang Ayah.

"Baiklah! Ayah aku bersedia" Ucap Ellia dengan mantap. Melihat Ayahnya tersenyum, ia merasa lega.

"Kau dengar itu Arzun, segera siapkan dirimu jadi wali akad nikah keponakanmu" Ucap Zainal tersenyum lebar kepada sang adik seolah dia akan sehat kembali.

"Baik Bang" Pikir Arzun masih agak aneh dengan tingkah sang Abang.

Setelahnya mereka semua berkumpul diruangan Pak Zainal tersebut. Kebetulan ada Kiyai yang sedang cek-up kesehatan dirumah sakit. Sehingga ia bisa sebagai saksi nikahan tambahan yang lengkap dan melantunkan doa setelah Akad nikah yang berjalan sesuai dengan ajaran islam.

Kyai atau Ustadz bertanya kepada mempelai Pria.

" Nak, Apakah kau sudah menyiapkan Maharnya? Maharnya harus tunai Nak tidak boleh kredit dan berupa benda juga boleh nak."

Bingung, Aman Hanya memiliki kartu kredit dan tak pernah memegang uang tunai.

Ragu-ragu Aman melepaskan jam Rolex mahal kesukaanya berwarna Perak dan meletakkannya didepan sang Ustadz.

"Apakah ini boleh, Pak Ustadz?"

"Boleh, tentu saja. Tapi tak boleh di ambil lagi ya Nak?" ucap sang ustad sambil tersenyum.

"Pakilah Jam Tangan ini, mahar dari calon suamimu yang sebentar lagi sah menjadi suamimu setelah Akad Nikah" kata sang Ustadz.

"Bismilahirrahmanirrahim, saya nikahkan Ellia Karim binti Zainal karim yang adalah keponakan saya kepada Aman Brown dengan mahar atau mas kawin satu

Jam tangan Rolex yang dibayar tunai" Ucap Arzuna paman Ellia.

"Saya terima Nikah dan kawinnya Ellia Karim dengan mahar satu jam tangan Rolex dibayar tunai" ucap Aman.

"Sah saksi" kata sang ustadz.

Sah.....

Merka-pun bersuara.

"Alhamdulillah--- " Kata Ustadz dan memanjatkan do'a.

Setelahnya Ellia-pun mencium tangan sang suaminya secepat kilat dan berbalik menghampiri Ayahnya.

"Ayah! Lihatlah sekarang aku sudah menikah" tersenyum sambil menggenggam tangan kanan sang Ayah.

"Ellia...! jaga ibu dan adik-adik mu... Batuk batuk... Maaf kan Ayah---" Ellia berusaha menahan air matanya yang akan keluar.

lantas Sang Ayah-pun berusaha mengucapkan syahadat sambil dibantu oleh Ustadz yang masih belum pergi.

"Ayah------" Tangis Ellia akhirnya pecah.

"Ayah! Ayah! Bangun jangan tinggalkan kami. Ayah......."

Ayah........

Flashback Off

"Ayah.......!

Hup..hup.. Huh....

"Aku memimpikan itu lagi" Ucapnya sambil mencoba menstabilkan nafasnya.

Melihat jam di meja sudah menunjukkan 04:10 WIB.

Ellia-pun segera beranjak membersihkan diri. setelahnya Azan-pun berkumandang.

Ellia-pun segera menunaikan ibadahnya.

Setelah selesai Ellia kemudian memasak nasi dan sayuran untuk dimakan sekeluarga. Biasanya ada tanaman sayuran segar di belakang rumah.

Ellia membuka pintu belakang dan melihat hamparan hijau sawi dan kangkung yang siap di petik.

Ellia memetik beberapa kangkung untuk ditumis dan beberapa daun sawi untuk direbus.

Segarnya udara pagi dipedesaan memang beda.

Episodes
1 Episode 1 : Kunjungan Mendadak Mertua
2 Episode 2 : Datang dan Pergi
3 Episode 3 : Rumah Ibu dan Kenangan
4 Episode 4 : Mimpi
5 Episode 5 : Ayah
6 Episaode 6 : Kunjungan Mendadak Aman
7 Episode 7 : Aku ...
8 Episode 8 : Han
9 Episode 9 : Nenek Sumini
10 Episode 10 : Kencan
11 Episode 11 : Keputusan Ellia
12 Episode 12 : Hampir kehilangan kendali
13 Episode 13 : Bergabung dengan Militer
14 Ep 14 : Pamitan dengan Mertua
15 Episode 15 : Perusahaan Baru
16 Episode 16 : Pamitan dengan Mertua 2
17 Episode 17 : Friska dan Farrel
18 Episode 18 : Kerumah Mamah
19 Episode 19 : Kepergian Ellia
20 Episode 20 : Kepergian Ellia 2
21 Episode 21 : Transaksi Gelap.
22 Episode 22 : Menginap dirumah Aman.
23 Episode 23 : Kawasan Militer
24 Episode 24 : Asrama
25 Episode 25 : Pelatihan
26 Episode 26 : Gosip
27 Episode 27 : Persiapan Menuju pertunangan
28 Episode 28 : Tepar---
29 Episode 29 : Kejadian yang Tak Terduga.
30 Episode 30 : Asrama Militer
31 Ep 31 : Asrama Militer 2
32 Ep 32 : Undangan pernikahan
33 Ep 33 : Pernikahan
34 Ep 34 : Bertahan Hidup di Hutan
35 Ep 35 : Rencana
36 Ep 36 : Pertempuran
37 Ep 37 : Kecelakaan
38 Ep 38 : Tragis
39 Ep 39 : Belalang Membekap Jangkrik
40 Ep 40 : Pertempuran
41 Ep 41 : Kehamilan Friska
42 Ep 42 : Kemalangan
43 43 : Awal yang Baru.
44 44 : Memulai kembali
45 45 : Ingin Kembali Pulang
46 46 : Kembali
47 Karya Baru Author Judulnya : Terjebak di masa lalu dengan Kaisar dingin.
48 47 : Berkumpul kembali
49 48 : Pindah
50 49 : Mencari Ellia.
51 50 : Jalan Kembali
52 51 : Berakhirnya Pelatihan
53 52 : Berakhirnya Pelatihan 2
54 53 : Menjadi Agent khusus Militer
55 54 : Kejatuhan Farrel
56 55 : Harapan di atas Awan
57 56 : Bertemu Dia
58 57 : Kegugupan Jenifer (Jinnie)
59 58 : Kamu ..., Ssssst..!
60 59. Misi diluar prediksi.
61 60. Pemulihan Diri.
62 61 : Malam Kelam
63 62. Pulang Kampung.
64 63 : Reuni Keluarga
65 64 : Reuni Keluarga 2
66 65 : Kamu Lagi???
67 66 : Wajah yang Familiar
68 67) Aksi Penangkapan 1
69 68 : Aksi penangkapan 2
70 69 : Mendapat Hukuman
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 : Kunjungan Mendadak Mertua
2
Episode 2 : Datang dan Pergi
3
Episode 3 : Rumah Ibu dan Kenangan
4
Episode 4 : Mimpi
5
Episode 5 : Ayah
6
Episaode 6 : Kunjungan Mendadak Aman
7
Episode 7 : Aku ...
8
Episode 8 : Han
9
Episode 9 : Nenek Sumini
10
Episode 10 : Kencan
11
Episode 11 : Keputusan Ellia
12
Episode 12 : Hampir kehilangan kendali
13
Episode 13 : Bergabung dengan Militer
14
Ep 14 : Pamitan dengan Mertua
15
Episode 15 : Perusahaan Baru
16
Episode 16 : Pamitan dengan Mertua 2
17
Episode 17 : Friska dan Farrel
18
Episode 18 : Kerumah Mamah
19
Episode 19 : Kepergian Ellia
20
Episode 20 : Kepergian Ellia 2
21
Episode 21 : Transaksi Gelap.
22
Episode 22 : Menginap dirumah Aman.
23
Episode 23 : Kawasan Militer
24
Episode 24 : Asrama
25
Episode 25 : Pelatihan
26
Episode 26 : Gosip
27
Episode 27 : Persiapan Menuju pertunangan
28
Episode 28 : Tepar---
29
Episode 29 : Kejadian yang Tak Terduga.
30
Episode 30 : Asrama Militer
31
Ep 31 : Asrama Militer 2
32
Ep 32 : Undangan pernikahan
33
Ep 33 : Pernikahan
34
Ep 34 : Bertahan Hidup di Hutan
35
Ep 35 : Rencana
36
Ep 36 : Pertempuran
37
Ep 37 : Kecelakaan
38
Ep 38 : Tragis
39
Ep 39 : Belalang Membekap Jangkrik
40
Ep 40 : Pertempuran
41
Ep 41 : Kehamilan Friska
42
Ep 42 : Kemalangan
43
43 : Awal yang Baru.
44
44 : Memulai kembali
45
45 : Ingin Kembali Pulang
46
46 : Kembali
47
Karya Baru Author Judulnya : Terjebak di masa lalu dengan Kaisar dingin.
48
47 : Berkumpul kembali
49
48 : Pindah
50
49 : Mencari Ellia.
51
50 : Jalan Kembali
52
51 : Berakhirnya Pelatihan
53
52 : Berakhirnya Pelatihan 2
54
53 : Menjadi Agent khusus Militer
55
54 : Kejatuhan Farrel
56
55 : Harapan di atas Awan
57
56 : Bertemu Dia
58
57 : Kegugupan Jenifer (Jinnie)
59
58 : Kamu ..., Ssssst..!
60
59. Misi diluar prediksi.
61
60. Pemulihan Diri.
62
61 : Malam Kelam
63
62. Pulang Kampung.
64
63 : Reuni Keluarga
65
64 : Reuni Keluarga 2
66
65 : Kamu Lagi???
67
66 : Wajah yang Familiar
68
67) Aksi Penangkapan 1
69
68 : Aksi penangkapan 2
70
69 : Mendapat Hukuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!