DALLAS

DALLAS

PROLOG

...Hai semua... Aku kembali dengan cerita baru ber-genre teen. Sebenernya ini Novel yang udah lama aku arsip, Tadinya aku ga mau post Novel ini, tapi karena sayang jadi aku post disini....

...Happy Reading......

Zdorrr! Aku terbangun dari tidurku, karena mendengar suara tembakan yang begitu keras dari dalam rumah. Detak jantungku semakin keras berdetak, aku ketakutan. Aku berjalan keluar dari kamarku yang berada dilantai dua dengan langkah kakiku yang pelan.

"Apakah mereka perampok?" pikirku.

Aku mengintip dari atas untuk melihat apa yang terjadi dibawah sana. Dan ternyata apa yang aku pikirkan benar.

"Oh sial yang aku pikiran benar mereka adalah perampok." kataku dengan suara yang rendah. Kelima perampok itu menggunkan tudung hitam, dan aku hanya bisa melihat mata mereka.

Aku mengambil tongkat Baseballku, lalu berjalan pelan menuruni anak tangga dengan kaki telanjang, aku terlalu sering menonton film dan dalam salah satu adegan dari film itu, setiap ada penjahat yang masuk rumah mereka, sang pemilik rumah akan memukulnya dari belakang dengan tongkat Baseball.

Aku mencoba mengikuti hal itu dengan percaya dirinya aku merasa, aku akan menang melawan lima perampok itu, dengan badanku yang kecil ini. Ya karena saat kejadian itu aku masih duduk dibangku kelas sembilan.

ketika aku berjalan dengan tongkat baseball ditangan kananku. Salah satu dari perampok itu melihatku. "Oh sial mereka melihatku." Ucapku gemetar. "Hey! ada anak kecil disana!" teriak salah satu perampok itu.

Aku yang tadi sangat percaya diri akan melawan mereka dengan tongkat Baseball, gagal. Aku benar-benar pecundang aku malah lari kedalam kamarku lalu mengunci pintunya.

"B-bagaimana ini apa yang harus aku lakukan?" ucapku tergagap-gagap.

Dalam keadaan genting seperti itu, bisa-bisanya sebuah ide muncul dibenakku. Aku membuka jendela kamarku dengan lebar-lebar. Sehingga gordengnya bergoyang-goyang tertiup angin.

Lalu aku kembali bersembunyi dibawah ranjang "Pyuhh~" aku menghembuskan napasku, dibawah ranjangku yang banyak dengan mainan dan poster-poster Harry Potter.

Dan tak lama perampok itu mencoba mendobrak pintu kamarku yang terkunci. Tak perlu waktu lama, pintu kamarku yang terkunci benar-benar hancur karena ulah perampok bertudung hitam itu.

"Hey anak kecil kamu tak bisa lolos dari kami."

Kata perampok itu. "Kami hanya akan menjualmu." Katanya lagi.

Aku bisa melihat dengan jelas sepatu-sepatu hitam besar mereka dibawah ranjangku ini. Lalu aku sangat bersyukur karena ada salah satu dari mereka mengatakan, jika aku telah melompat melalui Jendela kamarku.

"Hey! lihat, sepertinya anak itu melompat dari sini. Lihatlah, jendelanya terbuka lebar seperti ini."

"Ah- sialan kita kehilangan anak itu! " Sahut sang perampok dengan sangat keras.

Aku tersenyum karena ideku berjalan dengan mulus. Tapi aku teringat neneku yang ada dibawah sana. Nenek... ucapku dengan mata yang terbelalak. Aku ingin keluar dari bawah ranjangku ini tapi aku malah semakin ketakutan. Air mataku tiba-tiba mengalir begitu saja, lalu aku mendengar suara sirine dari mobil polisi yang suaranya semakin dekat.

Lalu aku tak sadarkan diri dibawah ranjangku.

Setelah malam gelap yang mencengkam itu. Aku tiba-tiba mendengar suara lembut seperti ibuku. "Dallas~Sayang bangun." Aku membuka mataku dan ternyata benar, Aku terbangun dalam pelukan hangat ibuku. Lalu aku memeluknya dengan begitu erat.

Aku berjalan bersama dengan ibuku menuju lantai bawah dengan pakaian serba hitam. Disana aku melihat sudah terbaring neneku dengan kain putih. Suara tembakan yang aku dengar dimalam itu. Adalah suara tembakan dari perampok bertudung hitam yang tengah menembak nenekku.

Aku tak bisa berjalan pelan, aku melepaskan genggaman tangan ibuku. Lalu berlari mendekati nenekku yang sudah terbaring tak bernyawa itu. "Nenek!" teriakku.

Aku terus menangis sembari memeluknya. Namun ayahku mencoba melepaskanku darinya. Ayahku menenangkanku dengan memelukku begitu erat sembari mengatakan, "Dallas kamu anak laki-laki kamu harus kuat jangan menangis. Kamu sudah besar." bisiknya

Aku mulai tenang dan aku juga merasa kuat karena ucapan ayahku, "aku harus terlihat kuat dan baik-baik saja. Aku anak laki-laki." ucapku dalam hati, ketika aku melihat sekelilingku, aku baru tersadar jika ada begitu banyak orang dirumahku, Ayah dan ibuku yang berada diKanada tiba-tiba sudah ada dirumah, karena sebelum kejadian ini, ayah dan ibuku tengah dalam perjalanan ke Indonesia, untuk menemuiku.

lalu sahabatku dari kecil, Yasmin. dia juga ada disisiku. Aku merasa lengkap ketika mereka semua berkumpul, tapi aku masih sedih karena neneku pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. Aku benar-benar kehilangannya, nenekku adalah orang yang merawatku sejak aku bayi. Karena ayah dan ibuku hanya sibuk dengan bisnisnya.

Ayahku seorang yang kaya raya, dia adalah pemilik perusahaan gas Alam di Kanada. Sedangkan ibuku seorang biasa. Hidup ibuku berubah begitu drastis ketika sudah menikah dengan ayah. Aku tahu kisah percintaan kedua orang tuaku ini dari nenekku, karena neneku adalah ibu, dari ibuku.

"Pak Brian" Panggil seseorang kepada ayahku. Ayahku bernama Brian Dwimaro sedangkan ibuku Elga Lituhayu. Dan nama orang tuaku ada semua dalam namaku. Pertama, aku tak menyukai namaku. Tapi setelah aku pikir-pikir namaku ini bagus karena rancangan dari nama kedua orang tuaku. Namaku Dallas Elga O'Brian. Menurutku namaku ini tak begitu buruk.

Setelah kejadian itu, hidup baruku dimulai. Dengan begitu banyak perubahan..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!