"Dallas tunggu!" teriak Yasmin yang baru keluar dari rumahnya.
"Huhh~pasti dia kesiangan lagi." Ucapku, dengan tatapan kosong kearah Yasmin, yang mencoba mengeluarkan mobil berwarna ungu-nya dari garasi.
Yasmin adalah satu-satunya sahabatku sejak kecil, Yasmin orang yang sangat ceria, dia memiliki rambut pendek, berbadan kecil, dan tingginya hampir sepundakku. Dia benar-benar menyukai warna ungu karena dia penggemar berat salah satu boygrup kpop.
Rumah Yasmin dan Rumahku saling berhadapan. Kami tinggal diperumahaan Elit dimana semua orang yang tinggal disana berasal dari orang-orang kaya.
Ini adalah hari pertamaku masuk sekolah menengah atas, aku dan Yasmin bersekolah di sekolah yang sama yaitu International high school.
Sekolah yang fasilitasnya lengkap. Dan terkenal karena bakat-bakat dari muridnya yang luar biasa. Murid yang bersekolah disana bukan hanya dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Aku pergi dengan mobilku yang berwarna hitam, sedangkan Yasmin mengikutiku dari belakang dengan mobil ungu-nya.
Sesampainya di sekolah aku benar-benar merasa takjub ketika melihat banyak mobil yang keren terpakir di area sekolah. Bahkan sekolahnya pun begitu luas dan besar.
"Hei Dallas, apa kamu siap untuk hari pertama?" tanya Yasmin padaku dengan senyuman kecil di wajahnya yang tak pernah hilang. "Ya. Aku siap" Jawabku.
Aku dan Yasmin masuk kesekolah itu. Namun terasa aneh ketika beberapa murid melihatku dengan tatapannya yang tajam ketika aku berjalan. Pertama aku bingung kenapa mereka menatapku seperti itu."Ada apa dengan mereka?" ucap batinku.
Dan tiba-tiba ada dua anak laki-laki dan satu perempuan tengah berjalan dibelakangku. Aku akui mereka terlihat sangat keren, namun entah kenapa aku tiba-tiba terpesona dengan perempuan itu.
Ketika aku mencoba melihat wanita itu, Yasmin malah menarik tanganku agar menyingkir dari jalan mereka.
"Dallas awas! kamu menghalangi jalan mereka."
"Memangnya siapa mereka Yas?"
"Entahlah. Tapi mereka sangatlah keren, apa mereka kakak kelas kita?"
"Mana aku tahu."
Aku dan Yasmin tidak tahu siapa mereka, lalu aku tersadar jika para murid yang tadi terus melihatku dengan tatapan tajam itu. Bukanlah melihatku melainkan ketiga murid itu yang berjalan di belakangku.
Kami berdua masih belum masuk kelas, kami pergi kakantin untuk duduk sebentar.
"Dallas kenapa kamu pakai Hoodie hitam dihari pertama," tanya Yasmin.
Sepertinya Yasmin hanya basa basi kepadaku, karena kita berdua dari tadi hanya diam tak ada bahan pembicaraan.
"Tak apa aku hanya ingin memakainya." jawabku.
Tetapi mungkin tadi Yasmin bukan basa basi. Yasmin mungkin merasa aneh melihatku. Karena aku sudah banyak berubah, aku juga merasa diriku ini sangat dingin dan tertutup. Mungkin setelah kejadian perampokan itu. Rasa traumaku belum hilang.
Karena dikantin terlalu ramai aku mengeluarkan earphoneku untuk mendengarkan musik. Karena aku tak terlalu suka mendengar omong kosong yang terus keluar dari mulut mereka.
Tiba-tiba seorang wanita berambut panjang yang diikat rapih duduk disebelah Yasmin. Aku melepaskan earphoneku. Wanita itu mengajak kami berdua berkenalan.
"Hai apa boleh aku duduk disini?" tanya anak perempuan itu.
"Tentu silahkan" jawab Yasmin
"Oh Ya, namaku Nayyala, Nayyala Rhea. Kalian panggil aku Nay saja."
"Hai Nay. Namaku Yasmin, Chelsea Yasmin dan ini..." tunjuk Yasmin padaku.
"Hai aku, Dallas."
"Hanya Dallas?" tanya Nayyala.
"Dallas Elga O'Brian." Jawabku.
Nayyala sama sepertiku dan juga Yasmin dia juga baru kelas 10. Nayyala terus memandangku karena mungkin melihat diriku yang terlihat aneh. Karena aku terus diam dengan tatapanku yang dingin dan telingaku yang tertutup earphone.
Namun Yasmin yang mudah dekat dengan orang lain, langsung memesan makanan bersama Nayyala. Mereka berdua pergi meninggalkanku duduk sendirian dikursi kantin.
Tiba-tiba suara yang keras keluar dari pengeras suara memberikan pengumuman kepada seluruh murid disekolah, agar sesegera mungkin berkumpul di Aula. Aku berjalan sendirian menuju Aula, karena Yasmin sudah pergi dengan Nayyala.
Saat aku berjalan menuju Aula aku melihat gadis dan salah satu dari lelaki yang aku temui tadi di dekat parkiran sekolah. Lelaki itu seperti tengah memarahi gadis itu karena aku melihat gadis itu menangis. Aku merasa kesal ketika melihat lelaki itu memarahinya. Entah kenapa aku merasa kesal melihatnya, Tapi aku tak mau ikut campur.
Aku juga berpikir saat itu, mungkin mereka berdua sepasang kekasih. Jadi aku pergi dan tak memperdulikan mereka.
Setibanya di Aula, kepala sekolah memberikan pengumuman bahwa sekolah ini memiliki banyak fasilitas untuk mengembangkan bakat-bakat muridnya di bidang yang mereka bisa. Tapi tak hanya itu, disekolah ini juga selalu mengadakan primadona untuk sekolah.
Yaitu siswi berbakat dan tercantik bak bidadari dan siswa tertampan juga berbakat di bidang olahraga. Dan selama tiga tahun kedepan posisi itu akan segera diumumkan, untuk menggantikan yang lama.
"Aku baru tahu disekolah Elit ini ada hal semacam ini." seru batinku.
Aku benar-benar terkejut karena yang terpilih adalah dua orang yang tadi aku temui saat diparkiran sekolah dan saat aku akan pergi ke Aula. Pak kepala sekolah yang bernama pak Harris itu memanggil nama mereka berdua dengan mic nya.
Dara Esmeralda dan Jonathan Colin
Wanita itu ternyata bernama Dara Esmeralda. Seorang perempuan berparas cantik, dengan penampilan yang begitu sederhana tetapi amggun,berambut hitam panjang dan juga senyumannya yang begitu indah.
Tak hanya diriku yang terpesona melihatnya. Tetapi semua murid disana terpesona kepadanya, Bahkan semua kakak kelas terus tersenyum sembari memandang wajahnya.
"Ya ampun dia bukan manusia. Dia terlalu cantik." ucap salah seorang siswi dibelakangku.
Sedangkan Siswa yang terpilih sebagai primadona sekolah selama tiga tahun kedepan bernama Jonathan Colin. Seorang pria bertubuh bagus bak atlet dan wajahnya yang begitu tampan, hingga membuat para siswi menjerit ketika melihatnya. Ya. Mereka berdua adalah dua orang yang aku temui tadi.
Setelah beberapa hal yang mengejutkanku tadi telah usai. Aku masuk kekelas dan tak kusangka aku berada dalam satu kelas yang sama dengan Dara. Sedangkan Yasmin berpisah denganku dia berada di kelas yang lain dia satu kelas bersama dengan Nayyala dan juga Jonathan seorang siswa primadona sekolah yang tampan.
Ketika aku masuk kelas, aku sangat terkejut melihat teman yang akan satu kelas denganku selama kelas 11. Ya, aku satu kelas dengan Dara.
"Kenapa aku harus satu kelas dengan Dara" ucap batinku.
Para murid dikelas menyambutnya dengan hangat. Mereka berebut agar bisa duduk bersama Dara. Sedangkan aku masih duduk sendiri, karena tak ada yang mau mendekatiku, mungkin karena aku berbeda dari yang lain. aku pria yang dingin, pendiam yang memakai hoodie hitam. Ya tampak seperti anak misterius.
Tetapi tiba-tiba Dara duduk dikursi tepat didepanku. Dara duduk bersama dengan seorang perempuan bernama Barbara Tavisha.
Seorang perempuan yang selalu memakai tas mewah ke sekolah dan sedikit cerewet.
Jantungku terus berdetak kencang saat itu. Saat Dara duduk tepat dihadapanku.
"Oh sial, ini menggangguku." ucap batinku.
Dengan tangan yang terus mengepal. Aku mencoba keluar dari situasi itu, aku keluar dari mejaku dan mencoba pergi namun tiba-tiba tangan Dara memegang jari-jari tanganku. Sembari mengatakan.
"Hei kemana kamu akan pergi? sebentar lagi kelas akan dimulai... " kata Dara dengan suara lembutnya.
Tangan Dara sangatlah halus dan lembut, aku bisa merasakannya, ketika ia memegang beberapa jari tanganku, aku membeku saat itu. Lalu aku menatap matanya dengan tatapanku yang dingin.
"Iya lo mau kemana si, sebentar lagi guru mau masuk kelas!" Timpal Barbara, dengan wajah juteknya.
Aku kembali duduk ke kursiku dengan perasaan yang tak karuhan. Lalu tiba-tiba seorang siswa datang dan duduk disampingku.
Siswa itu bernama Abiyan.
"Hai Kenalin nama gue Abiyan, panggil aja gue Abi." seru Abiyan kepadaku sembari mengulurkan tangannya. Lalu aku juga memperkenalakan diriku padanya.
"Hai namaku Dallas." jawabku.
"Dallas. Nama yang jarang ku dengar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments