5. ABDC 5

Seharian ini Cinta merasa sangat terhibur sekali oleh kejailan kejailan yang di lakukan oleh kakak nya Arya, Cinta tak lagi merasa sedih lagi dengan kehadiran kakak nya walau hanya dia saja yang tau keberada'an kakak nya saat ini, tak menutup rasa kebahagia'an yang di tampilkan di wajah ayu Cinta.

''Kak, bagaimana kalau Cinta bekerja saja, hitung hitungnagatmada kegiatan lain nya juga, lagian Cinta tak mau terus terusan hanya makan mie instan dan selalu mengharap pemberian orang lain,'' ucap Cinta tiba-tiba, setiap hari nya Cinta hanya akan melihat Kafka keluar rumah dengan mengajak tetangga nya yang perempuan.

-''Memang nya kenapa kamu ingin bekerja dek? kan sudah ada kakak yang akan jagain kamu dari makhluk songong itu mulai sekarang,'' jawab Arya dengan nada tinggi, Arya sendiri sudah kesal dengan kakak nya yang bernama Kafka tersebut.

-''Kenapa musti aku sich yang meninggal? kenapa bukan Kafka saja yang meninggal lebih dulu, agar aku bisa menjaga kamu dek,'' tambah nya lagi menatap keluar rumah yang nada Kafka dengan tetangga perempuan nya, mungkin mereka akan segera pergi untuk bersenang senang? untuk bermalamingguan dengan teman teman nya yang lain.

''Nggak usah ngomong seperti itu kak? bagaimana pun juga kak Kafka adalah kakak kandung Cinta, sama seperti kak Arya?'' jawab Cinta mengalihkan pandangan nya agar tidak lagi melihat Kafka yang akan melakukan motor nya.

Sedangkan di halaman rumah nya Kafka menyunggingkan senyuman nya melihat Cinta yang tengah menatap nya barusan.

'Siapa juga yang mau ngajak kamu untuk pergi jalan jalan? jangan mimpi aku mengajak kamu jalan-jalan, yang ada najis motor ku di tumpangi kamu Cinta?' gumam Kafka dalam hati nya, sedangkan bibir nya ia tarik ke atas sehingga terlihat menyeramkan bagi Cinta.

-''Memanh adik mau bekerja di mana setelah selesai sekolah?'' tanya Arya lembut, dia mengusap puncak kepala Cinta dengan sangat lembut.

''Entahlah kak, Cinta belum bisa menentukan mau bekerja di mana, lagipula Cinta belum lulus sekolah juga kan? jadi nunggu entar saja kalau sudah lulusan sekolah,'' jawab nya mengambil tangan sang kakak yang sangat halus, ya mungkin selama 19 tahun ini Arya tidak pernah ngapa ngapain sehingga membuat telapak tangan nya begitu halus saat di pegang oleh Cinta.

Berbeda dengan telapak tangan Cinta yang begitu kasar dan juga lecet sana sini karena harus mengerjakan semua nya dengan sendiri.

...****************...

Di malam yang dingin dengan gemerlap nya bintang bintang, dan juga sinar Rembulan yang begitu indah menyinari alam jagat raya. Cinta duduk termenung di bawah langit biru dengan cahaya Rembulan yang bersinar begitu terang.

Cinta terus memikirkan Kafka sang kakak, dan dia berkata, ''Kenapa kak Kafka benci banget sama Cinta, apa salah Cinta sama kak Kafka, padahal Cinta sayang banget sama kak Kafka. Ya Allah berikan aku petunjuk mu, berilah hamba kesabaran untuk menghadapi semua ini dengan ikhlas,'' keluhnya.

Arya kakak nya Cinta yang selama ini telah meninggal merasakan kesedihan Cinta adik nya, dan Arya menghampiri Cinta, Arya pun berkata, ''Adekk....??'' Ucap nya dengan nada lembut. ''Jangan bersedih lagi ya, kak Arya sudah ada di sini sekarang, dan akan selalu berada di samping mu sampai akhirnya kamu menemukan kebahagia'an di. suatu hari esok, kak Arya juga berjanji akan melindungimu dek? jadi jangan sedih lagi ya sayang?'' lanjut nya, Arya juga mencium kening Cinta adik nya.

Pada saat itu juga Kafka kakak sulung Cinta kebetulan melihat Cinta yang sedang ngomong sendirian, Kafka pun berkata, ''Sudah mulai gila rupanya tuh orang, biarin sajalah? biar dia tau rasa ,'' Sebegitu bencikah Kafka kepada Cinta sang adik, sampai sampai dia tega mengatai Cinta dengan sebutan orang bukan dengan kata sebagai adik nya.

Arya yang melihat Kafka dari jauh hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Arya berjanji akan membuat Cinta bahagia, karena sejatinya hanya Cinta yang melihat Arya kakak nya yang sudah meninggal itu. Arya juga berjanji akan menjaga Cinta dari Kafka kakak nya dan juga Vera kekasih Kafka.

Arya pun mengusap air mata Cinta yang terus mengalir deras di kedua pipi nya, dan diapun memeluk Cinta adik nya.

Setelah lama mereka mengobrol, akhirnya Arya berpamitan kepada Cinta, -''Adik, kak Arya pergi dulu ya, adik jangan sedih lagi, adik yang sabar dengan semua coba'an, dan ikhlas dalam menjalani nya, Allah memberi coba'an kepada adik karena Allah sangat sayang sama Adik Cinta, sebelum kak Arya pergi kakak ingin melihat senyuman manis dari adik,'' ucap nya panjang lebar seraya memeluk tubuh mungil adik nya.

Cinta pun tersenyum kepada Arya kakak nya, -''Adik harus berjanji sama kak Arya, tidak akan menangis lagi? kecuali menangy karena takut kepada Allah SWT,'' imbuh nya lagi dan melepaskan pelukan nya dari tubuh sangat adik yang sangat ia sayangi.

Cinta mengangguk dan berkata, ''Cinta janji kak? tidak akan meneteskan air mata ku lagi, hanya gara gara hal yang sepele. Aku nggak peduli lagi sama orang orang, mereka mau ngomong apa saja tentang ku aku nggak akan mengeluarkan air mata ku lagi, karena mulai dari sekarang dan seterus nya yang akan adandi kehidupan Cinta hanyalah senyuman saja,'' jawab nya dengan menyunggingkan senyum termanis nya.

''Cinta sudah ada kak Arya yang akan menemani ku,'' tambah nya dan mencium pipi Arya kakak nya.

-''Kalau adik ngelanggar bagaimana?'' tanya Arya lembut.

''Kalau Cinta sampai melanggar? terserah kakak saja mau apakan Cinta,'' balas nya masih dengan senyuman nya.

Arya kembali mencium kening sang adik dengan perasa'an haru nya, karena dia juga baru kali ini dia melihat senyuman yang begitu tulus dari Cinta adik nya yang selama ini hanya merasakan pahit nya kehidupan,karena di bully oleh Kafka yang tak lain adalah kakak kandung nya sendiri.

Dalam sekejap Arya telah menghilang meninggalkan Cinta dengan senyuman di kedua bibir nya. Arya pergi setelah menyuruh Cinta untuk segera tidur karena hari semakin larut.

Cinta menarik nafas panjang dan kemudian dia menghembuskan dengan perlahan, Cinta beranjak dari duduk nya dan melangkah masuk ke dalam rumah nya, Cinta sempat berpapasan dengan Kafka sang kakak, saat dia ingin membuka pintu rumah nya, Cinta mulai bersikap biasa saja melihat Kafka yang kayak nya sengaja untuk menghampiri Cinta, dia juga membawa ember berisi air. Cinta mengerutkan kening nya melihat kakak nya membawa ember ke depan rumah nya saat ini.

punya teman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!