3.ABDC 3

Sedangkan di Mall Vera tengah berbelanja dengan uang Kafka kakak nya Cinta, permintaan Vera selalu di kabulkan oleh Kafka, tapi Cinta adik nya sendiri, jangankan di belikan baju atau barang lain nya, uang saku untuk sekolah nya saja tak pernah ia kasih.

Kafka tergolong pelit dari semua orang yang ia kenal, di mata teman nya Kafka sangat loyal kepada semua teman nya, bukan hanya kepada Vera saja, tapi ke setiap teman nya Kafka bertingkah layak nya orang besar yang peduli kepada semua temannya.

''Setelah ini kita ke cafe ya Kafka, aku sudah lapar?'' rengek Vera mengelus perut nya, dia selesai membeli tas, sepatu dan beberapa baju juga, dan sekarang dia malah meminta Kafka untuk makan di cafe juga. Matre abis nich perempuan.

Puas dengan makan malam nya Kafka mengantarkan Vera pulang ke rumahnya, tak lupa juga dia membelikan sebuah martabak telor dan martabak manis untuk orang tua Vera yang ada di rumah nya, sedangkan untuk keluarga nya sendiri Kafka merasa sangat pelit hanya untuk sekedar membawakan oleh oleh untuk adik kandung nya.

''Terima kasih nak Kafka sudah di belikan martabak,'' Ucap Ibu Vera yang menarik sudut bibir nya sedikit ke atas.

''Sama sama tante, ini hanya sebagai rasa terima kasih ku karena sudah mengijinkan aku untuk membawa Vera jalan jalan,'' jawab Kafka santai.

''Kalau gitu Kafka pamit pulang dulu, sudah malam juga,'' tambah nya lagi dan berlalu setelah mencium punggung tangan Ibu Vera.

Setelah kepergian Kafka Vera merasa sangat senang karena sudah memanfaatkan Kafka untuk membeli barang barangnmahak yang ia inginkan, sebenarnya Vera sendiri sudah memiliki seorang kekasih yang kini tengah menjemput Vera untuk berjalan-jalan di sekitaran pusat kota yang nada di sana.

''Kayak nya kamu senang banget sayang?'' tanya nya yang penasaran karena Vera selalu tersenyum tidak seperti biasa nya dia selalu irit senyum.

''Kamu tau nggak sayang? ternyata Kafka itu gampang banget di bodohin dan gampang percaya juga dengan semua yang aku omongin selama ini, akhirnya aku di belikan beberapa baju tas dan juga sepatu, seperti yang aku mau selama ini,'' sahut nya dengan kekehan kecil.

''Dasar kamu ya, paling bisa kalau di suruh mototin uang laki-laki, tapi asal kamu ingat? jangan coba coba menghianati aku, kalau sampul itu terjadi, kamu akan tau seperti apa kondisi kamu saat ini,'' tukas nya mencubit pipi tirus Vera.

''Tenang saja sayang? aku tipe cewek yang setia kok, jadi kamu tenang saja dan jangan meragukan aku oke,'' kata Vera meyakinkan kekasih nya.

Seiring berjalan nya waktu Vera terus membohongi Kafka dan selalu memanfaatkan Kafka sebagai ATM berjalan nya.

...****************...

Pagi pagi sekali Cinta sudah bangun dari tidur nya, dia terkejut dengan keadaan kamar nya yang sangat berantakan, padahal sebelum dia tidur Cinta sudah membereskan terlebih dulu, Cinta duduk termenung di pinggiran ranjang nya yang tak begitu besar, dia memeras otak nya. Dia mengingat ngingat apa yang dia lakukan setelah sholat malam.

''Perasaan aku langsung tidur? tapi kenapa kamar ku berantakan seperti ini,'' gumam nya pada diri sendiri.

''Sudahlah aku beresin ini dulu, setelah itu ke rumah Bunda, siapa tau kak Kafka belum bangun dari tidur nya,'' gumam nya lagi dan beranjak dari tempat tidur nya. Cinta memunguti beberapa sampah yang berserakan di dalam kamar nya yang tak terlalu lebar itu.

''Apa jangan jangan semalam ada orang masuk dan membuat kekacauan di sini, pikir nya lagi. Cinta melihat semua pakaian nya masih utuh di tubuh nya, hanya saja dia tidak mengingat kejadian yang semalam.

-''Woy! cariin kakak ya,'' Ujar Arya dari samping tubuh Cinta, Cinta yang belum siap dan tiba-tiba mendengar suara di samping nya terlonjak kaget sehingga membuat Arya terkekeh geli melihat tingkah adik nya itu.

''Bagaimana perbuatan ku hebat kan sekarang,'' tanya Arya lagi membuat Cinta semakin bingung, di sisi lain dia senang karena kakak yang sudah meninggal kini datang menghampiri nya, bahkan Cinta mencoba mencubiy lengan nya sendiri dan akibat dari ulah nya itu adalah Cinta meringis kesakitan, karena cubitan pada lengan nya lumayan kenceng.

''Kak Arya sedang apa di sini, aku sudah bangun dari tidur kan? tapi kenapa aku bisa melihat kak Arya ada di dalam kamar ku pagi ini,'' Ucap Cinta dengan nada pelan dan sedikit kebingungan melihat kakak nya ada di samping nya saat ini.

-''Kamu nggak sedang mimpi kok, kan kamu sendiri yang meminta untuk menjaga kamu setiap hari, jadi kakak di bebas tugaskan oleh malaikat, dan dia malah menyuruh kakak untuk selalu menjaga kamu sampai mendapatkan kebahagia'an yang sesungguh nya, tapi bakalan lama nggak sich kamu dapat kebahagia'an itu, kakak nggak yakin selalu bisa menemani mu, tapi akan kakak coba oke,'' balas Arya mengelus puncak kepala adik nya yang selama ini sudah di benci oleh kakak nya Kafka.

-'' Menurut kamu aku sudah hebat nggak?'' tanya Arya menunjukkan beberapa kertas dan juga baju Cinta yang berserakan di lantai.

''Jadi ini semua kelakuan kak Arya, kak Arya yang berantakin kamar Cinta? tega kamu kak sama adik iamu sendiri,'' seru Cinta namun tidak di gubris oleh Arya, karena Arya masih fokus dengan diri nya sendiri yang mengangkat beberapa buku yang ada di meja Cinta sang adik.

''Ayolah kak? jangan di berantakin lagi, Cinta mohon,'' Ujar Cinta melihat buku buku yang tadinya sudah disusun rapi di rak buku, kini teronggok di lantai semua, Cinta menghembuskan nafas nya dengan kasar.

''Kak? Cinta mohon - jangan di berantakin lagi, Cinta harus pergi ke sekolah sebentar lagi,'' gumam nya pelan dan sedikit memohon kepada kakak nya yang sudah meninggal itu.

Arya yang melihat adik nya tengah bersedih menghentikan aksinya yang menurut dia sangat mengasikkan, karena dia sudah bisa memegang sesuatu lagi.

-''Maafkan kakak dek, kakak tidak bermaksud membuat kamu sedih seperti ini kok,'' Ucap nya lirih dan menatap ke wajah sang adik yang mengembangkan senyuman di bibir nya, Arya kadang bingung dengan sikap adik nya yang sedikit lembek dan gampang di tindas oleh kakak nya sendiri.

-''Mulai saat ini kamu tidak boleh lembek seperti ini lagi dek, kakak mau melihat adik yang tegas dan bisa menjaga diri sendiri, jangan gampang di tindas oleh orang lain juga, mau itu kak Kafka sekalipun kamu harus membalas semua perbuatan yang sudah ia lakukan terhadap kamu dek,'' kata Arya

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!