Bab 4

Valerie baru saja sampai di kantor, saat ia masuk ke dalam kantor ia belum melihat satu orang karyawan pun yang sudah datang. Valerie langsung tersenyum karena ia merasa jika dirinya sangat rajin sudah datang ke kantor sebelum karyawan lain datang.

Cuaca di London pagi ini terasa sangat dingin dan Valerie masih menggunakan jaket tebalnya untuk menghangatkan tubuhnya yang terasa semakin menggigil. Ia pun berjalan dan berniat untuk membuat segelas teh hangat untuk menenangkan tubuhnya dan supaya tidak terlalu menggigil seperti pertama ia datang tadi.

"Pagi ini terasa sangat dingin! Aku perlu minum teh untuk menghangatkan tubuhku ini!" Ucap Valerie sambil meraih satu buah gelas dan juga teh untuk segera ia buat.

Valerie yang sedang sibuk membuat teh itu di kejutkan dengan kedatangan Alex secara tiba-tiba. Pria itu sama halnya dengan Valerie, menggunakan jaket tebal yang masih melekat di tubuh kekarnya. Valerie merasa jika bukan dirinya saja yang merasa sangat dingin, tapi bos nya yang menyebalkan itu juga tengah kedinginan karena cuaca London pagi ini.

"Apa kau sedang membuat teh?" Tanya Alex yang masih dengan posisi kedua tangannya dimasukam ke dalam saku jaket tebalnya.

Tidak ada jawaban yang terucap dari Valerie, wanita itu hanya mengangguk pelan dan melanjutkan aktivitasnya tanpa mempedulikan keberadaan Alex yang kini tengah berbicara padanya. "Aku mau satu, tolong kau buatkan!" Ucap Alex dan berlalu pergi meninggalkan Valerie dan berjalan menuju ruang kerjanya.

Valerie menatap Alex yang semakin menjauh dengan tatapan yang sangat kesal, pria itu dengan lancang memerintahnya dan pergi begitu saja meninggalkan Valerie yang masih sibuk dengan teh di hadapannya.

Valerie mendengus kesal sambil menyiapkan teh untuk Alex. "Kurang ajar! Dia menyuruhku dan pergi begitu saja tanpa membantuku!" Umpat Valerie dengan sangat kesal.

Valerie pun mulai meneguk teh hangat yang telah ia buat untuk dirinya, ia merasa cukup lebih hangat dan cukup baik setelah meminum teh itu. Valerie membuka jaket tebal yang ia pakai dan menyimpan jaket itu dengan rapih di loker yang telah di sediakan oleh perusahaan tempat ia bekerja.

Setelah selesai dengan aktivitasnya, Valerie meraih segelas teh hangat yang ia bikin untuk Alex dan berniat untuk mengantarkan teh hangat itu ke ruang kerja Alex. Dengan langkah yang malas ia pun terpaksa mendatangi dan mengetuk ruang kerja Alex, setelah mendapat perintah untuk masuk ke dalam ia pun segera menghampiri Alex yang kini tengah duduk di sofa dengan tubuh yang sangat menggigil kedinginan.

"Ini teh yang kau minta tuan!" Ucap Valerie memberikan teh hangat itu pada Alex. Pria itu tersenyum dengan sangat ramah, dan Valerie merasa aneh karena pria yang bernama itu tidak menggodanya seperti biasanya. Tapi Valerie langsung menepis pikirannya itu dan beruntung karena bos sialannya itu tidak banyak bicara seperti sebelumnya yang selalu membuat dirinya kesal.

"Apa ada hal lain yang dapat ku bantu tuan?" Tanya Valerie mencoba memastikan bahwa keadaan Alex baik-baik saja.

"Tidak sayang! Sudah cukup aku hanya ingin menikmati teh yang kau buat dengan penuh cinta bukan? Kau tidak perlu berbohong padaku jika kau sangat menyukaiku!" Ucap Alex yang sudah kembali menggoda Valerie dan membuat wanita yang berdiri di depannya itu merasa sangat kesal dan juga jijik terhadap Alex.

Valerie memutar bola matanya dengan cepat, baru saja ia berpikir jika pria itu lebih tenang dari biasanya tapi ternyata ia salah besar. Pria itu kembali menggodanya dan sampai memanggilnya dengan sebutan sayang, dan itu membuat Valerie sangat muak saat mendengarnya.

"Baiklah saya keluar!" Pamit Valerie pada Alex dan mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja milik Alex.

"Sampai bertemu di jam makan siang nanti nona cantik!" Ucap Alex yang tidak bisa berhenti tersenyum saat berhadapan dengan wanita yang bernama Valerie itu.

Rasa penasaran Alex terhadap Valerie sangat tinggi, ia selalu ingin mencoba untuk menaklukan wanita keras seperti Valerie. Karena Alex merasa jika dirinya tidak pernah di tolak sekali pun oleh setiap wanita yang ingin ia kencani, tapi Valerie dengan lancang menolaknya untuk berkencan dengan Alex. Dan hanya Valerie lah satu-satunya wanita yang seperti tidak tertarik saat melihat ketampanan dirinya yang selalu menjadi rebutan setiap wanita diluar sana.

***

Valerie kini tengah sibuk menatap layar laptop yang berada di depannya, ia sedang mengecek jadwal apa yang harus dilakukan oleh Alex. Dan ternyata ia menemukan jadwal jika hari ini Alex harus datang ke sebuah meeting dengan klien besar perusahaannya. Lagi-lagi Valerie menghela nafasnya dengan kasar karena ia harus kembali ke ruangan Alex yang sangat menyebalkan itu.

Hari ini Valerie dan Alex harus mendatangi meeting dengan salah satu department store yang kini sedang tahap pembangunan. Dan meminta untuk Alex datang langsung dan melihat proses pembangunan proyek besar tersebut. Dan Valerie segera bersiap dan juga ia mencoba untuk menguatkan hatinya saat harus berhadapan dengan pria menyebalkan seperti Alex.

Valerie berjalan menuju ruang kerja Alex dan melihat pintu ruangan itu terbuka, Valerie langsung masuk kedalam tanpa menunggu perintah dari Alex. Dan tatapan nya kini tertuju pada Alex yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Permisi tuan!" Ucap Valerie dengan sangat ramah, namun ia seperti terpaksa melakukan hal yang terdengar ramah pada Alex.

Alex yang mendengar suara lembut dari seorang wanita yang menjadi candunya saat ini langsung menyimpan ponselnya di atas meja dan berjalan mendekati Valerie yang berdiri di depannya.

"Ada apa nona cantik? Apa kau sudah merindukanku? Padahal baru tadi saja kau datang kesini dan sekarang kau sudah datang lagi. Aku tahu kalau aku sangat mudah untuk di rindukan untukmu!" Ucap Alex yang kembali menggoda Valerie dengan menyilangkan kakinya yang setengah duduk di meja kerjanya.

Valerie kembali memutarkan bola matanya dan menghela nafasnya dengan kasar. Sudah pasti ia akan mendengar gombalan yang terucap dari mulut bos nya yang menyebalkan itu. Namun Valerie lebih memilih untuk tidak mempedulikan omong kosong Alex dan dia langsung mengucapkan maksud dan tujuannya datang ke ruang kerja Alex.

"Kau jangan berpikir seperti itu karena sampai kapan pun aku tidak akan pernah sudi untuk merindukan pria menyebalkan seperti kau!" Ucap Valerie dengan sangat tegas. "Aku datang ke ruang kerjamu karena sekarang kau harus datang ke meeting dengan department store yang sedang tahap pembangunan, dan kau di minta untuk melihat langsung prosesnya!" Sambung Valerie langsung memberitahu maksudnya.

"Baiklah aku akan bersiap! Kau tunggu saja aku di luar!" Ucap Alex dan Valerie hanya mengangguk dan segera melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja milik Alex.

***

Suasana di dalam mobil sangat sepi dan hening tidak ada suara satu pun yang terucap dari mulut Alex ataupun Valerie. Wanita itu hanya terdiam sambil menatap ke arah luar mobil, memandangi indahny kota London yang selalu menjadi hal favorit bagi Valerie.

Alex sesekali menatap wajah cantik Valerie, ia sangat tidak suka dengan situasi seperti ini. Ia tidak suka jika harus melihat Valerie hanya berdiam seperti ini, Alex lebih suka jika mendengar Valerie mengoceh tidak jelas dan memarahi Alex karena selalu dibuat kesal olehnya.

"Apa kau yakin kalau kau tidak tertarik pada pria tampan dan kaya raya sepertiku?" Tanya Alex yang berhasil membuat Valerie berhenti memandangi keindahan kota London. Wanita itu menatapnya dengan sangat tajam, dan itulah yang sangat ditunggu oleh Alex.

"Yakin! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah tertarik pada pria mesum dan menyebalkan sepertimu!" Jawab Valerie sambil merubah posisi duduknya.

Tak ada jawaba dari Alex, pria itu hanya tertawa kecil saat mendengar ucapan dari Valerie. Wanita itu selalu saja menolak dirinya dan membuat Alex semakin bersemangat untuk membuat Valerie jatuh cinta padanya.

Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka. Dan Alex tersenyum sangat puas saat melihat kemajuan pembangunan proyeknya berjalan dengan sangat lancar dan terbilang cukup cepat dari yang ia pikirkan sebelumnya.

Tapi kini tatapan Alex tertuju pada seorang pria yang tak lain adalah klien besarnya, pria itu tidak berhenti menatap Valerie bahkan tidak sedetik pun mengedipkan matanya. Dan itu membuat Alex terlihat sangat kesal karena dengan lancang pria itu menatap wajah cantik wanita yang sangat ia sukai itu.

Alex mengangguk pelan saat Valerie pamit untuk pergi ke toilet, Alex berniat untuk memberi peringatan pada klien nya itu untuk tidak lancang menatap Valerie seperti tadi.

"Kenapa kau memperhatikan sekretarisku seperti itu?" Tanya Alex mencoba membuka suara.

"Dia sekretaris barumu? Sangat cantik dan seksi!" Ucap pria itu yang masih saja menatap langkah Valerie yang semakin menjauh.

"Kau jangan lancang memperhatikan Valerie seperti itu. Karena Valerie adalah milikku!" Ucap Alex dengan sangat ketus dan berjalan menjauhi pria itu.

Terpopuler

Comments

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

aku mampir kka, 👍💙 mari saling mendukung☺️💪

2023-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!