Jacob masuk ke ruangan Alex dengan senyuman lebar yang terukir diwajah tampannya, ia membawa beberapa berkas yang telah di minta oleh sahabatnya itu. Walaupun Jacob harus mengorbankan waktunya hanya untuk mencari sebuah informasi tentang wanita yang ditemuinya di cafe kemarin. Kalau saja Jacob menolak perintah Alex, maka ia harus menerima jika pria itu akan mengamuk dan menghabisinya begitu saja.
Jacob berjalan mendekati Alex yang masih sibuk dengan beberapa berkas pekerjaannya. "Lihatlah aku sudah membawa beberapa informasi yang kau minta tentang wanita cantik itu!"
"Wanita itu bermana Valerie Elvan Kanoa, berusia 23 tahun dan dia baru saja menyelesaikan kuliahnya tahun ini di Universitas teenama di London!" Lanjut Jacob menceritakan sedikit tentang informasi wanita itu.
Alex tersenyum puas saat menerima beberapa berkas dari Jacob, ia memperhatikan satu persatu informasi yang tertera didalam berkas itu. "Valerie! Nama yang cocok dengan wajahnya yang terlihat sangat sangar!" Alex tertawa saat mengucapkan nama wanita yang ia cari informasinya itu.
"Dia anak tunggal dan sekarang ia tinggal seorang diri karena orang tuanya meninggal karena kecelakaan beberapa tahun yang lalu!" Ucap Jacob sambil duduk dan bersandar disofa yang tertata rapih di ruang kerja milik Alex.
Alex tidak bisa berhenti untuk tersenyum, entah apa yang terlintas dalam pikirannya sampai ia sangat penasaran dengan wanita bernama Valerie itu. Yang berani menghinanya di cafe dengan menyiram tubuhnya dengan sebuah minuman yang sangat menjijikan.
"Kerja bagus Jack!" Ucap Alex memuji kerja keras sahabatnya itu.
Tidak sia-sia Alex menjadikan sahabatnya itu sebagai asisten pribadinya. Karena Jacob selalu membuat Alex puas dengan kinerjanya saat diperintahkan untuk mencari suatu informasi yang dibutuhkan olehnya. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Jacob mencari informasi tentang Valerie.
"Dan sudah ku simpan juga sosial media tentang wanita itu, agar kau puas memperhatikan semua foto wanita itu!" Ucap Jacob bangkit dari duduknya dan menghampiri Alex yang masih sibuk dengan berkas-berkas tentang Valerie.
"Terima kasih!"
Jacob duduk diatas meja sambil memperhatikan wajah Alex yang terlihat berbeda dari sebelumnya, pria itu terlihat sangat penasaran dengan wanita yang baru saja mereka temui kemarin. "Tapi tunggu, aku hanya penasaran saja ada apa kau menyuruhku untuk mencari informasi tentang wanita cantik yang baru kita temui itu? Atau jangan-jangan kau jatuh cinta padanya?" Goda Jacob pada Alex dan membuat pria itu terdiam sejenak.
"Apa urusanmu? Kau hanya perlu menjalankan semua perintahku tidak usah mencampuri urusanku terlalu jauh. Kau mengerti?" Bentak Alex dengan memasang wajah kesalnya karena Jacob lancang menggodanya seperti itu.
"Santai lex aku hanya becanda! Lagian aku juga tidak peduli dengan kisah asmaramu. Baiklah aku pergi!" Ucap Jacob berlalu pergi meninggalkan Alex, ia tidak ingin mencari masalah dengan pria yang sangat dingin itu.
***
Valerie terus melihat jam tangan yang terpasang cantik di tangan kecilnya. Ia berlari menuju halte bus karena tidak ingin terlambat dihari pertamanya bekerja di sebuah perusahaan besar yang selama ini menjadi impiannya.
"Aku tidak boleh terlambat dihari pertama bekerjaku. Bisa-bisa pihak perusahaan itu tidak jadi merekrutku sebagai sekretaris baru di perusahaan itu!" Lirih Valerie yang tidak berhenti melihat jam ditangannya.
Hingga akhirnya ia menabrak seseorang karena terlalu fokus pada jam tangannya, dan Valerie mengutuki dirinya sendiri karena kecerobohannya itu. "Sorry aku tidak sengaja!" Ucap Valerie sambil membantu membereskan beberapa barang yang terjatuh milik orang yanh ia tabrak itu.
"Valerie!" Teriak seorang wanita itu tepat ditelinga Valerie dan membuat Valerie terkejut karena ternyata yang ia tabrak adalah sahabatnya saat ia kuliah.
"Adriana! Kau membuatku terkejut saja. Maaf tadi aku tidak sengaja karena aku sedang buru-buru," Ucap Valerie sambil menggenggam tangan sahabatnya itu.
"Tidak masalah val, ini hari pertamamu bekerja? Kau terlihat sangat cantik dengan pakaianmu itu!" Ucap Adriana terus memuji Valerie dan membuat sahabatnya itu menjadi salah tingkah.
Tatapan Valerie tertuju pada sebuah bus yang sudah datang menghampirinya, dan ia pun segera pamit ke sahabatnya itu untuk segera berangkat bekerja karena tidak ingin terlambat.
"Bye! Sampai jumpa nanti Valerie!" Teriak Adriana.
***
Valerie berjalan melewati beberapa pegawai di perusahaan itu, banyak yang menatapnya dengan tatapan kagum dan ada juga beberapa pegawai wanita yang menatapnya dengan tatapan tidak suka.
"Cantik sekali sekretaris baru CEO kita!"
"Pantas saja ia dipilih sebagai sekretatis baru, lihat saja dia sangat cantik dan juga seksi!"
"Pasti wanita murahan!"
Valerie mendengar semua ucapan dari para pegawai itu, namun ia memilih untuk tetap berjalan dan pergi menuju ruangan CEO perusahaan itu. Ada perasaan gugup karena ini adalah pertama kalinya ia bekerja dalam seumur hidupnya, dan ia lebih gugup lagi karena bekerja di perusahaan ternama dan sangat terkenal di London.
"Ini ruangan CEO nona, aku hanya bisa mengantarkan sampai sini! Permisi!" Ucap salah satu pegawai yang mengantarkan Valerie.
"Terima kasih!"
Dengan ragu ia mencoba untuk mengetuk pintu ruangan itu, dan setelah mendengar suara perintah untuk masuk ia pun membuka pintu itu dengan pelan. Dan terlihat seorang pria dengan perawakan gagah yang membelakanginya.
"Permisi tuan!" Ucap Valerie dengan sangat lembut dan membuat pria itu membalikan badannya menghadap Valerie.
"Kita bertemu lagi nona cantik!" Ucap pria itu dengan senyuman yang terukir di bibirnya.
Valerie terkejut dengan apa yang dilihatnya, pria yang ia temui kemarin dan ia siram di cafe itu adalah bosnya sendiri di perusahaan tempat ia bekerja. Seketika perasaan bersalah dan rasa takut langsung menyelimuti suasana hati Valerie saat ini.
"Dunia terasa sangat sempit bukan?" Ucap Alex sambil berjalan mendekat pada Valerie.
Valerie hanya berdiam mematung, tidak berani menatap wajah Alex yang sampai saat ini menatapnya dengan tatapan tajam. Valerie kembali mengutuki dirinya karena kesalahannya di cafe itu.
"Apa kau masih tidak percaya dengan yang kau lihat? Pria yang kau siram dengan minuman menjijikan kemarin adalah bosmu?" Tanya Alex terdengar dengan penuh penekanan dan membuat Valerie semakin ketakutan dengan Alex.
"Kau harus menerima balasan karena kau sudah berani menghinaku dengan cara menyiramku di cafe itu nona cantik!" Ucap Alex sambil memegang dagu Valerie.
Valerie menunduk dan tidak mengerti dengan perlakuan Alex padanya. Pria itu dengan lancang menyentuhnya tanpa seizinnya. Dan sampai kapanpun Valerie tidak akan membiarkan siapapun untuk menyentuh tubuhnya begitu saja.
"A...apa yang kau lakukan?" Tanya Valerie dengan gugup.
Bukannya menjawab, Alex malah semakin mendekat pada tubuh Valerie dan meraih tubuh wanita itu hingga masuk kedalam pelukannya. Ia memeluk Valerie dengan sangat erat dan penuh nafsu tentunya.
"Kau tidak perlu memasang wajah seperti itu nona! Harusnya kau senang dapat berduaan dengan CEO muda tampan dan kaya sepertiku!" Ucap Alex dengan suara yang terdengar seperti sedang menggoda Valerie.
"Apa kau memerlukan uang? Popularitas atau apa yang kau butuhkan? Kau bisa bilang padaku dan aku akan berikan apapun yang kau inginkan. Asalkan kau pun memberikan apa yang aku perintahkan padamu!" Ucap Alex sambil membelai rambut Valerie.
"Kau gila!" Bentak Valerie dengan memandang Alex dengan rasa jijik. Valerie sangat membenci pria hidung belang seperti Alex ini yang selalu membayar apapun demi keinginannya tercapai.
Alex terdiam dan kini mereka saling bertatapan, Alex yang dibuat semakin penasaran dan Valerie yang semakin jijik terhadap Alex. Dan pria itu dapat merasakan jika Valerie tidak menyukainya.
Alex berpikir jika Valerie berbeda dengan wanita-wanita yang pernah ia temui sebelumnya yang rela melakukan apapun demi mendapatkan uang dari Alex. Tapi Valerie sangat berbeda dan tidak mudah untuk didapatkan begitu saja. Dan ia pun mulai berpikir untuk mencari rencana lain untuk bisa mendapatkan Valerie.
"Mohon maaf aku berpikir kembali untuk bekerja disini. Aku akan segera mengajukan pengunduran diri dari perusahaan ini!" Ucap Valerie mulai melangkahkan kakinya berniat meninggalkan ruangan Alex.
"Kau harus ingat jika kau sudah menandatangani kontrak dan menyetujui semua peraturan di perusahaan ini. Jika kau mengundurkan diri dari perusahaan ini, kau harus membayar semua dendanya yang sudah tertulis di perjanjian kontrak!" Ucap Alex mengancam Valerie, dan membuat wanita itu menghentikan langkahnya.
Valerie berdecak malas dan langsung pergi keluar meninggalkan Alex yang masih berdiri mematung.
Jacob yang memasuki ruang kerja Alex langsung tersenyum saat melihat Valerie yang berjalan keluar dari ruangan itu.
"Kau tidak berbuat macam-macam kan?" Tanya Jacob tertawa menggoda Alex.
"Belum!" Ucap Alex sambil tertawa puas saat mengingat Valerie wanita yang membuatnya gila seperti ini.
"Aku hanya ingin kau berhati-hati. Wanita itu berbeda dari wanita yang lain, dan aku khawatir jika kau akan jatuh cinta pada wanita itu!" Ucap Jacob terdengar lebih serius dari sebelumnya.
"Aku hanya ingin mempermainkannya. Kau tahu kan aku tidak mudah untuk jatuh cinta pada seorang wanita!" Ucap Alex tidak kalah serius dari Jacob.
Jatuh cinta memang kata yang sangat Alex hindari, ia bertekad pada dirinya bahwa ia tidak akan mudah jatuh cinta dengan wanita. Dan ia mengencani banyak wanita hanya untuk memuaskan nafsunya setelah itu pergi dan membuang wanita itu bagaikan sampah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Lea_Rouzza
waahhh waahhh permulaan yg sngt berapi apiiii,,,ijiin mampiir toorr🤗🤣😍😍😍
2023-01-09
0