Nona Muda

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

"Aris, panggil semua pelayan berkumpul". Tintah Nathan

"Baik Tuan".

Sementara Nandira masih menganggumi interior bangunan mewah Mansion Nathan.

Mulut gadis itu terbuka lebar sambil menggeleng tak percaya. Beberapa kali dia menyakinkan dirinya bahwa ini bukan mimpi.

Semua pelayan berkumpul, sekitar ada dua puluh orang dan mereka memiliki tugas masing-masing.

"Selamat pagi Tuan Muda". Sapa mereka.

"Pagi". Balas Nathan.

"Perhatian semuanya. Ini adalah istriku".

Mereka semua tercenggang lalu menatap Nandira yang masih celingak-celinguk seperti orang bodoh. Dalam hati mereka berkata bagaimana bisa gadis itu menjadi istri dari Tuan Muda nya?

"Mulai hari ini dia akan tinggal disini. Jadi layani dia seperti kalian melayani ku. Hormati dia seperti kalian menghormati ku. Apapun yang dia perintahkan kalian lakukan dengan baik dan satu lagi jaga keselamatan nya jangan biarkan satu nyamuk pun mengigit kulitnya. Kalian paham?". Ujar Nathan tegas. Dia tidak tahu kenapa dia berkata seperti itu.

"Baik Tuan, paham". Sahut mereka serentak sambil membungkuk hormat.

"Ra". Panggil Nathan. Entah kenapa dia suka memanggil gadis itu dengan panggilan Ra.

"Iya Tuan?". Gadis itu mendekat kedua tangannya saling meremes didepan.

"Ini pelayan yang bekerja dirumah ini. Kau tidak perlu lagi berpikir bagaimana membersihkan rumah ini, karena itu tugas mereka. Jika butuh apa-apa minta saja pada mereka". Jelas Nathan menatap Nandira.

"Tapi Tuan, tidak sopan aku memerintah mereka. Mereka lebih tua dariku, aku tidak mau jadi anak durhaka". Celetuk Nandira.

Aris sudah menutup mulutnya menahan tawa. Takut jika tawanya kedengaran nanti malah menjadi amukan Nathan.

Bukannya marah, Nathan malah tersenyum gemes. Gadis ini benar-benar ingin dia gigit.

"Mulai sekarang kau Nona Muda dirumah ini. Jadi tidak perlu merasa tidak enak, karena ini memang pekerjaan mereka. Kau paham?". Nathan sekali menatap istrinya.

"Sebenarnya belum paham Tuan. Tapi ya sudahlah paham-paham saja". Celetuk nya.

Para pelayan itu malah tercengang dengan kesantaian Nandira dalam berucap. Gadis ini memang tidak mengenal Nathan wajar jika dia biasa-biasa saja didepan Nathan.

"Kalian boleh kembali bekerja".

"Baik Tuan". Mereka kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

"Ayo Ra, ikut aku". Ajak Nathan.

"Iya Tuan". Sahut Nandira "Ehh Tuan, tas ku tadi dimana?".

"Ini tas anda Nona". Aris memberikan tas lusuh Nandira.

"Wahh terima kasih Mas. Aku pikir hilang. Soalnya ini tas aku satu-satunya. Kalau hilang mau pakai apa bawa pakaianku?". Dia memeluk tas lusuh itu.

Senyum Nathan memudar saat mendengar ucapan polos gadis itu. Apa sesusah itu hidup Nandira sehingga tas saja hanya satu?

Nathan melanjutkan langkah kakinya. Dia berhenti didepan sebuah kamar.

"Ra".

"Iya Tuan?".

Nathan membuka pintu kamar itu dan masuk kedalam sana diikuti oleh Nandira. Sedangkan Aris tengah menyiapkan berkas kerja Nathan.

"Ini kamar mu. Semoga kau suka". Entah kenapa Nathan suka sekali menatap wajah polos Nandira.

"Tuan, apa ini tidak terlalu mewah? Kira-kira berapa sewanya?". Nandira menelusuri kamar itu. Ahhh ini seperti didalam mimpi nya saja.

"Ini kamar untukmu. Tidak perlu bayar. Beristirahat lah. Aku akan bekerja". Ujar Nathan.

"Iya Tuan terima kasih. Semangat kerjanya". Sambil mengepalkan tangannya diudara dan memberi semangat pada Nathan.

Nathan tersenyum simpul. Sudah lama tidak ada yang menyemangati dirinya. Uang juga tak bisa membuatnya semangat.

"Ehh Tuan, apa kau sudah sarapan?". Tanya Nandira lagi.

"Aku sarapan dikantor". Sahut Nathan "Jangan panggil Tuan, panggil saja Nathan. Kau itu istri ku bukan pembantuku". Jantung Nathan berdegup kencang saat mengatakan istriku.

"Aku panggil Mas Nathan saja bagaimana? Tidak sopan memanggil nama. Kata Ayah tidak boleh memanggil nama pada orang yang lebih tua. Pamali".

Lagi-lagi Nathan terkekeh. Seperti nya gadis ini akan menjadi hiburan dikala dia lelah.

"Iya. Iya itu terserah mu. Ya sudah aku berangkat yaa. Jika butuh apa-apa panggil saja pelayan". Senyumnya mengusap kepala Nandira.

"Iya Mas. Terima kasih". Senyum Nandira.

Setelah kepergian Nathan. Nandira duduk dibibir ranjang nya. Gadis itu meletakan tas lusuh milik nya.

Dia berjalan menuju jendela orden kamar. Lalu menyimak orden itu.

"Aku disini enak-enakan. Lalu bagaimana nasib Ayah dan Bunda dikampung. Ahh aku rindu adik nakal ku itu?". Gumamnya.

"Disini indah sekali. Mas Nathan baik juga ternyata. Aku pikir dia killer seperti di novel-novel". Gadis itu menuju balkon kamarnya.

Nandira menikmati udara sejuk dipagi ini. Senyumnya mengembang.

"Kak Ayu dan Kak Reva jahat sekali. Mereka sengaja menjebak ku". Gumam Nandira "Tapi kenapa mereka melakukan itu yaa? Perasaan aku tidak memiliki salah pada mereka". Gumamnya lagi sambil berpikir keras.

Nandira duduk sambil melamun. Niat hati mengadu nasib ke Jakarta mencari pekerjaan. Namun nyatanya takdir membawanya bertemu pria tampan dan sekarang malah jadi istri kontrak selama enam bulan dari pria tampan itu.

"Ahh perut ku lapar dari semalam belum makan".

Nandira masuk kembali kedalam kamarnya. Gadis itu keluar kamar dan menuju dapur. Dia memang lapar karena belum makan juga.

"Ada yang bisa kami bantu Nona?". Tanya Bik Yam, kepala pelayan di Mansion mewah itu.

"Aku lapar Bik. Ingin makan belum sarapan juga". Sahut nya.

"Biar saya siapkan Nona". Ujar Bik Yam

"Tidak usah Bik. Aku bisa sendiri". Tolaknya halus.

"Tapi Nona_".

"Tidak apa-apa Bik. Aku akan masak sendiri. Aku sudah biasa". Senyumnya.

Gadis itu membuka kulkas. Dia berdecak kagum melihat semua jenis sayuran, daging dan buah-buahan lengkap disana, seperti di minimarket saja pikir gadis itu.

"Benar-benar sultan". Gumamnya.

Nandira mengeluarkan beberapa bahan makanan. Dia akan masak menu kesukaan nya dikampung anggap saja untuk mengobati rasa rindunya.

"Nona biarkan saya saja yang masak. Saya takut Tuan marah Nona". Cegah Bik Yam.

"Tidak apa-apa Bik. Mas Nathan tidak akan marah. Kan tidak berbuat salah. Sudahlah Bik, biarkan aku yaa?". Ujar gadis itu sambil memotong sayuran.

"Hati-hati Nona, takut anda terluka". Bik Yam was-was. Nathan sudah berpesan jangan sampai satu nyamuk pun mengigit tubuh Nandira. Apalagi ini memegang pisau yang tentu jauh lebih bahaya.

Nandira hanya tersenyum. Dia gadis kampung. Sudah biasa bekerja didapur. Memegang alat-alat berbahaya seperti ini bukan hal yang harus ditakutkan.

Gadis itu memasak dengan riang gembira. Setelah ini dia akan mencoba searching di internet untuk mencari pekerjaan agar dia bisa mengirim uang pada kedua orang tuanya dikampung.

"Bik, kebetulan aku masak banyak. Ayo Bik, kita makan bersama. Ajak yang lainnya". Ajaknya sambil meletakkan masakannya dimangkuk besar.

"Maaf Nona bukan menolak. Tidak baik majikan dan pelayan makan dimeja yang sama". Tolak Bik Yam.

"Alah, itu hanya ada didunia novel. Sudah Bik, ajak yang lain. Nanti keburu dingin". Seru Nandira lagi.

"Nona_".

"Jangan menolak rejeki Bik. Tidak baik". Celetuk nya.

Mereka semua saling senggol-senggolan. Sudah menolak juga, Nandira tetap memaksa agar ikut makan dengannya.

Mana ada sejarah majikan makan satu meja dengan pembantu seperti mereka. Pasti akan sangat canggung. Jangan makan makan semeja dengan Tuan mereka. Nathan saja kalau makan pasti sendirian dan tidak suka diganggu.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

Nandira baik hati dan tidak neko2🤗
moga nathanbcepet bucin 🤗
nikah kontraknya batal deh 😀

2023-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Kesalah pahaman
2 Dinikahi pria asing
3 Kehidupan baru
4 Nona Muda
5 Nyaman
6 Makan bersama pertama
7 Sarapan
8 Interview
9 Makan siang suami
10 Manis
11 Pagi yang indah
12 Hari pertama kerja
13 Meeting bertemu suami
14 Diantara dua Presdir tampan
15 Menunggu
16 Butuh Sandaran
17 Sakit
18 Adik Ipar
19 Kepolosan Nandira
20 Menemani
21 Kesal
22 Cemburu
23 Pengumuman
24 Panas
25 Hangat
26 Penasaran
27 Mengantar
28 Pesona Gadis Kampung
29 Rindu
30 Jatuh cinta
31 Memikirkan
32 Menyusul
33 Ayah
34 Gelisah
35 Menantu
36 Ciuman pertama
37 Kehangatan keluarga Nandira
38 Gadis kampung
39 Kembali ke kota
40 Diantara Twins A
41 Menemani mu
42 Berangkat bersama
43 Tak semangat
44 Tak semangat
45 Keterpesonaan Aris
46 Patah hati
47 Makan siang bersama suami
48 Gadis Manager.
49 Ayana Putri
50 Terbayang
51 Tertarik
52 Meminta hak
53 Nathan yang bucin
54 Merayu
55 Pasangan aneh
56 Cinta sejati
57 Aku menyukaimu Anara
58 Tanggung jawab
59 Resign
60 Perpisahan
61 Perawatan
62 Terpesona.
63 Merasa nyaman
64 Manja.
65 Aneh
66 Mangga muda
67 Panik
68 Kabar bahagia
69 Kebahagiaan Nathan.
70 Morning sickness
71 Mulai terbiasa
72 Rusuh
73 Posessif
74 Pesta ulang tahun Ranti
75 Mundur alon-alon
76 Cinta bertepuk sebelah tangan
77 Test
78 Diantara dua hati
79 Lelaki yang sedang jatuh cinta
80 Lelaki Bucin
81 Jealous nya Mars.
82 Pesona Ibu hamil
83 Kekasih baik hati
84 Boss vs Sekretaris
85 Mencintai dalam diam
86 Pasangan serasi
87 Galvin Wijaya
88 Kau milikku
89 Kedatangan cinta lama
90 Ungkapan
91 Fitting baju penggantin
92 Ultrasonografi (USG)
93 Tujuh bulanan
94 Pasangan bahagia
95 Takdir Cinta Aris & Anara
96 Malam pertama yang kelabu
97 Persiapan
98 Kemarahan Ayana
99 Korban amukkan Ayana
100 Nasehat Nathan
101 Wedding Day Ivan & Ranti
102 Maafkan aku
103 Menikmati
104 Kelahiran Quardruplets
105 Pengumuman dari author Cantik
106 Bab 1. Mars & Ayana
107 Bab 2. Mars & Ayana
108 Bab 3. Mars & Ayana
109 Bab 4. Mars & Ayana
110 Bab 5. Mars & Ayana
111 Bab 6. Mars & Ayana
112 Bab 7. Mars dan Ayana
113 Bab 8. Mars & Ayana
114 Bab 9. Mars & Ayana
115 Bab 10. Mars & Ayana
116 Bab 11. Mars & Ayana
117 Bab 12. Mars & Ayana
118 Bab 13. Mars & Ayana
119 Bab 14. Mars & Ayana
120 Bab 15. Mars & Ayana
121 Bab 16. Mars & Ayana
122 Bab 17. Mars & Ayana
123 Bab 18. Mars & Ayana
124 Bab 19. Mars & Ayana
125 Bab 19. Mars & Ayana
126 Bab 20. Mars & Ayana
127 Bab 21. Mars & Ayana
128 Bab 22. Mars & Ayana
129 Bab 23. Mars & Ayana
130 Janji suci Mars & Ayana
131 First night dan kado terindah
132 The End Cinta Manis sang Presdir.
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Kesalah pahaman
2
Dinikahi pria asing
3
Kehidupan baru
4
Nona Muda
5
Nyaman
6
Makan bersama pertama
7
Sarapan
8
Interview
9
Makan siang suami
10
Manis
11
Pagi yang indah
12
Hari pertama kerja
13
Meeting bertemu suami
14
Diantara dua Presdir tampan
15
Menunggu
16
Butuh Sandaran
17
Sakit
18
Adik Ipar
19
Kepolosan Nandira
20
Menemani
21
Kesal
22
Cemburu
23
Pengumuman
24
Panas
25
Hangat
26
Penasaran
27
Mengantar
28
Pesona Gadis Kampung
29
Rindu
30
Jatuh cinta
31
Memikirkan
32
Menyusul
33
Ayah
34
Gelisah
35
Menantu
36
Ciuman pertama
37
Kehangatan keluarga Nandira
38
Gadis kampung
39
Kembali ke kota
40
Diantara Twins A
41
Menemani mu
42
Berangkat bersama
43
Tak semangat
44
Tak semangat
45
Keterpesonaan Aris
46
Patah hati
47
Makan siang bersama suami
48
Gadis Manager.
49
Ayana Putri
50
Terbayang
51
Tertarik
52
Meminta hak
53
Nathan yang bucin
54
Merayu
55
Pasangan aneh
56
Cinta sejati
57
Aku menyukaimu Anara
58
Tanggung jawab
59
Resign
60
Perpisahan
61
Perawatan
62
Terpesona.
63
Merasa nyaman
64
Manja.
65
Aneh
66
Mangga muda
67
Panik
68
Kabar bahagia
69
Kebahagiaan Nathan.
70
Morning sickness
71
Mulai terbiasa
72
Rusuh
73
Posessif
74
Pesta ulang tahun Ranti
75
Mundur alon-alon
76
Cinta bertepuk sebelah tangan
77
Test
78
Diantara dua hati
79
Lelaki yang sedang jatuh cinta
80
Lelaki Bucin
81
Jealous nya Mars.
82
Pesona Ibu hamil
83
Kekasih baik hati
84
Boss vs Sekretaris
85
Mencintai dalam diam
86
Pasangan serasi
87
Galvin Wijaya
88
Kau milikku
89
Kedatangan cinta lama
90
Ungkapan
91
Fitting baju penggantin
92
Ultrasonografi (USG)
93
Tujuh bulanan
94
Pasangan bahagia
95
Takdir Cinta Aris & Anara
96
Malam pertama yang kelabu
97
Persiapan
98
Kemarahan Ayana
99
Korban amukkan Ayana
100
Nasehat Nathan
101
Wedding Day Ivan & Ranti
102
Maafkan aku
103
Menikmati
104
Kelahiran Quardruplets
105
Pengumuman dari author Cantik
106
Bab 1. Mars & Ayana
107
Bab 2. Mars & Ayana
108
Bab 3. Mars & Ayana
109
Bab 4. Mars & Ayana
110
Bab 5. Mars & Ayana
111
Bab 6. Mars & Ayana
112
Bab 7. Mars dan Ayana
113
Bab 8. Mars & Ayana
114
Bab 9. Mars & Ayana
115
Bab 10. Mars & Ayana
116
Bab 11. Mars & Ayana
117
Bab 12. Mars & Ayana
118
Bab 13. Mars & Ayana
119
Bab 14. Mars & Ayana
120
Bab 15. Mars & Ayana
121
Bab 16. Mars & Ayana
122
Bab 17. Mars & Ayana
123
Bab 18. Mars & Ayana
124
Bab 19. Mars & Ayana
125
Bab 19. Mars & Ayana
126
Bab 20. Mars & Ayana
127
Bab 21. Mars & Ayana
128
Bab 22. Mars & Ayana
129
Bab 23. Mars & Ayana
130
Janji suci Mars & Ayana
131
First night dan kado terindah
132
The End Cinta Manis sang Presdir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!