Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Nandira menunduk dia menahan lelehan bening yang seolah ingin lolos dipelupuk matanya.
Sementara pria yang duduk disampingnya juga hanya menampilkan wajah datar tanpa ekspresi. Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan pria itu.
Pernikahan mendadak hanya ada beberapa orang disana. Satpam dan polisi serta seorang pria yang di yakini asisten calon suami Nandira dan pemilik hotel ini.
"Ini surat pernikahan anda Tuan. Silahkan ditandatangani". Ucap sang pendeta.
Pria itu mendatangi surat itu tanpa bertanya apa-apa. Sekarang pikiran nya kosong.
"Anda juga tanda tangan Nona". Suruhnya pada Nandira.
Nandira juga menurut tanpa bertanya. Dia bahkan tidak melirik nama suaminya yang berjejer setara dengannya. Dia hanya fokus pada namanya dan sekarang dia sudah sah menjadi istri orang lain.
"Dira". Panggil David, pemilik hotel ini.
"Tuan". Nandira membungkuk hormat "Maaf sudah mengecewakan anda Tuan". Nandira hanya bisa tersenyum kecut memikirkan nasibnya.
"Tidak apa-apa Dira". David hanya tersenyum kecut "Semoga kau bahagia yaa?". Ucapnya lagi.
David menaruh rasa pada gadis lugu dan polos itu. Meski Nandira hanya lulusan SMA tapi gadis itu cukup cekatan dalam hal bekerja. Dan David sempat bingung kenapa Nandira bisa sampai terjebak pernikahan dengan pria nomor satu dikota ini.
Acara selesai. Para saksi meninggalkan kamar Nandira bersama suami nya.
Sekarang Nandira duduk dibibir ranjang bingung apa yang harus dia lakukan.
"Mandilah. Di dalam almari Aris sudah menyiapkan pakaian mu". Ucap pria itu baru keluar dari kamar mandi selesai membersihkan diri.
"Baik Tuan. Terima kasih". Nandira berjalan menunduk menuju kamar mandi.
Pria itu mendesah pelan. Pikirannya benar-benar kacau. Bagaimana bisa dia menikahi gadis yang sama sekali tidak dia kenal dan lagi gadis itu masih sangat muda dari nya. Perbedaan usia mereka terlihat sangat jauh.
Namun dia bukanlah pria yang mau menjilat lidahnya sendiri. Dia adalah pria bertanggungjawab meski dia tidak melakukan kesalahan apapun dia tetap mempertanggungjawabkan semuanya.
Nandira keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian rapihnya. Sekarang dia bingung apa yang harus dia lakukan.
"Ini bacalah". Pria itu memberikan map padanya.
"Apa ini Tuan?". Tanya Nandira mengambil map itu.
"Siapa namamu?".
"Nandira". Sahutnya
"Nandira, begini kau tahu kan pernikahan kita ini hanya karena sebuah kesalahpahaman. Jadi ini surat kontrak menikah kita. Kita akan jadi sepasang suami istri hanya dalam waktu enam bulan. Setelah enam bulan nanti kita akan berpisah. Dan aku tidak akan menyentuhmu. Silahkan baca surat perjanjian itu, jika ada yang ingin kau tambahkan disilahkan". Jelas pria itu.
Nandira bernafas lega. Untung pernikahan nya hanya enam bulan saja dan suaminya tidak akan menyentuh nya. Jadi dia tidak perlu bersusah payah menjelaskan kepada kedua orang tua nya dikampung
"Baik Tuan". Gadis itu membuka map yang diberikan Nathan
Nathan menatap Nandira yang tampak serius membaca poin-poin didalam surat ini.
"Ternyata dia lucu juga". Batin Nathan tanpa sadar "Ck, apa yang aku pikirkan". Segera dia menggeleng mengenyahkan pikirannya.
"Tuan bolehkah aku tambahkan satu poin?".
"Silahkan". Sahut Nathan
"Anda tidak perlu menafkahi saya Tuan. Saya akan tetap mencari pekerjaan".
Kening Nathan berkerut heran "Kau menolak ku beri uang?". Nathan memincingkan matanya.
Nandira mengangguk dengan wajah polosnya "Kata Ayah tidak boleh bergantung pada orang lain, harus belajar mandiri dan kerja sendiri. Apalagi kita hanya menikah kontrak Tuan". Jelasnya
Nathan terdiam mendengar ucapan gadis itu. Baru kali ini dia bertemu gadis sepolos Nandira.
"Apa kau mengenalku?". Nathan menatap istrinya
Nandira menggeleng "Tidak Tuan". Sahutnya sambil menggeleng. Nandira memang tidak mengenal pria ini.
Nathan hampir tersendak ludahnya sendiri. Yang benar saja gadis ini tidak mengenalnya. Bahkan namanya saja selalu menjadi perbincangan hangat dimedia sosial.
"Baiklah". Sahut Nathan.
"Ini Tuan, saya sudah tandatangani". Nandira memberikan map itu pada Nathan.
Nathan mengambil map dari tangan Nandira lalu menyimpannya didalam nakas.
"Tidurlah diranjang aku akan tidur disoffa". Ucap Nathan berdiri
"Tidak Tuan. Anda saja yang diranjang, biar saya disoffa. Saya sudah biasa".
Nandira mengambil bantal dan selimut lalu berjalan menuju soffa.
Nathan terdiam ditempatnya. Baru kali ini dia menemukan gadis yang tidak terobsesi padanya. Biasanya para gadis selalu menempel dan ingin dekat dengan nya.
"Tunggu". Nathan mencengkram tangan gadis itu.
"Iya kenapa Tuan?". Nandira berbalik.
"Tidurlah diranjang. Tidak apa-apa aku disoffa".
"Tapi Tuan_".
"Aku tidak suka ditolak". Nathan menatap Nandira tajam.
"Baiklah Tuan". Nandira mengalah dan kembali meletakkan selimut dan bantalnya diranjang.
"Selamat malam Tuan. Saya tidur duluan".
Nathan mengangguk lalu mengambil bantal dan selimut juga dan menuju soffa.
Pria itu menatap Nandira yang sudah terlelap diatas ranjang. Padahal baru lima menit dia berbicara dengan gadis itu tapi Nandira sudah tidur dengan cepat dan seperti nya dia memang gampang tidur dan tidak mengalami insomia seperti Nathan
Nathan berbaring disoffa. Pria itu menatap langit kamar hotel ini.
Hidupnya memang seperti ini. Kesepian dan sendirian. Kedua orangtuanya meninggal sepuluh tahun yang lalu karena kecelakaan pesawat. Dia hidup bersama Kakek dan Neneknya. Namun beberapa tahun yang kalau lalu kedua orang itu pun pergi meninggalkan nya.
Nathan hidup bersama adik perempuan nya yang sekarang tinggal di Amerika sebagai dokter spesialis bedah.
Hari-hari Nathan hanya disibukkan dengan bekerja dan bekerja. Dia tidak memiliki waktu untuk mengecani wanita atau sekedar one night stand bersama para wanita malam.
Nathan mendesah. Matanya tidak bisa terpejam
"Seperti bermimpi. Aku menikahi gadis polos seperti nya. Bahkan jika dinilai dari sisi mana pun dia sama sekali tidak menarik. Tapi kenapa aku tidak bisa menolak?". Batin Nathan melirik Nandira yang tertidur.
"Kasihan gadis itu dia masih terlalu muda untukku. Tapi jika dilihat-lihat dia menggemaskan. Hanya saja sayang tidak terurus". Gumamnya.
Setelah lama bertelempati dalam hatinya. Akhirnya pria itu tertidur disoffa. Besok dia akan kembali melanjutkan perjalanan bisnisnya dan pulang ke Jakarta.
"Ayah. Bunda. Maafkan Dira Ayah. Dira sudah mengecewakan kalian".
Baru saja mata Nathan terpejam dia harus diganggu oleh suara istrinya.
"Astaga, kenapa gadis itu bisa menigau sih?". Gerutunya menutup telinganya dengan bantal.
"Ahhh sial apa hidup ku begini? Kenapa bisa-bisanya aku terjebak dengan gadis seperti nya?". Umpat Nathan dalam hatinya.
"Ayah. Bunda. Maafkan Dira Ayah. Dira sudah mengecewakan kalian".
"Arggh". Nathan terduduk. Wajah pria itu memerah
Dia berjalan menuju ranjang Nandira. Seketika hati pria terasa menghangat saat menatap wajah polos Nandira yang terlelap. Wajah asih. Wajah damai dan tenang.
"Kenapa aku jadi tidak bisa marah yaaa?". Pria itu bergumam heran.
Tangan Nathan terulur menyingkirkan anak rambut Nandira.
"Kau masih terlalu kecil untukku. Semoga kelak kau mendapatkan pria yang baik yaaa?". Ujarnya pelan.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Aidah Djafar
nantinya c tuan bucin nih 🤔🤗.Nandira kecil tapi dewasa lho dlm bersikap dan berpikir 🤔
2023-04-20
0
widuri
entah kenapa q paling anti sama cara penulisan yg diakhiri kata "ya?" bacany serasa ucapan anak kecil bukan org dewasa, kebanyakan novel indonesia kok seperti itu, q yg awal minat kyk lgsg oleng mendapati kata "ya?", akhiri tk baca sambil nahan2, kyk orang makan gk cocok tapi dipaksakan, coba hilangi kata itu, q jamin akan lebih baik lebih berlevel, saran tok lo thor
2023-02-09
3
@haerani-d
eeh aku ketemu karya kakak yang ini, biasa awal nya selalu ringan dan gemesin 😍
lanjut kak , semangat 🤗
2022-12-24
0