Kehidupan baru

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Pantulan cahaya matahari menyinari wajah gadis cantik itu. Dia mengeliat sambil melindungi wajahnya dari pantulan sinar matahari.

"Astaga aku kesiangan". Sontak gadis itu duduk dan turun dari ranjang "Jam berapa ini? Aku harus kerja". Ucapnya merapikan tempat tidur.

"Aduh, aku lupa sekarang kan aku tidak bekerja dihotel ini lagi". Gadis itu terduduk lemas dibibir ranjang "Kemana Tuan tampan itu?". Nandira melirik soffa yang hanya terdapat bantal dan selimut bekas suaminya tidur.

"Aku mandi sajalah".

Setelah merapikan tempat tidur. Gadis itu mellengang pergi kekamar mandi dan membersihkan diri. Kehidupan barunya. Entahlah, Nandira saja tidak tahu kenapa takdir membawanya masuk kedalam kehidupan seperti ini.

"Ini baju apa?". Gadis itu melirik aneh gaun-gaun mahal yang disiapkan suaminya "Aku tidak mau pakai ini. Cara pakainya saja aku tidak tahu".

Dia mengambil tas nya yang semalam sempat dia ambil di mess.

Nandira lebih memilih memakai baju kampung nya dari pada memakai baju yang dia bilang aneh itu. Gadis kampung seperti nya mana pernah melihat baju sebagus dan semewah itu secara langsung?

"Nahh, pakai ini aman dan bagus". Dia tersenyum sumringah

"Tapi dimana Tuan itu? Aku harus kemana setelah ini? Ikut dia atau pulang kampung saja. Tapi kalau aku pulang kampung, Ayah dan Bunda pasti heran masa baru lima bulan di Jakarta sudah pulang". Gadis itu menghela nafas panjang dia paling suka bicara sendiri.

Nandira duduk disofa seperti orang bodoh sambil memegang tasnya. Dia bingung sendiri mau kemana? Rasanya terkurung dalam kamar mewah itu.

Gadis itu melamun lagi. Seperti mimpi saja dia menikah. Terlalu singkat waktunya. Dia masih muda. Tapi Nandira bersyukur karena pernikahan nya hanya enam bulan saja. Jadi dia tidak perlu berepot-repot menjelaskan pada kedua orangtuanya.

"Selamat pagi Nona". Aris masuk kedalam kamar itu.

"Ehhh selamat pagi Tuan". Sontak Nandira bangun dan membungkuk hormat pada Aris.

"Tidak perlu sesopan itu pada saya Nona. Anda adalah majikkan saya". Aris tersenyum gemes. Gadis ini memang benar-benar masih polos. Mungkin karena pergaulan dikampung jauh berbeda dengan kehidupan dikota.

"Ohh tidak Tuan, anda salah. Saya bukan majikan anda". Sahut Nandira menampilkan senyum manisnya.

Aris hanya terkekeh. Lalu senyum pria itu memudar saat melihat pakaian yang dipakai Nandira.

"Nona saya sudah siapkan pakaian di almari. Kenapa anda tidak memakainya?". Tanya Aris lembut sambil tersenyum hangat.

"Ohh maaf Tuan. Saya tidak suka baju-baju seperti itu, kurang bahan. Saya pakai ini saja". Sahutnya.

"Baiklah kalau begitu Nona. Ayo Tuan sudah menunggu anda dimobil". Ajak Aris.

"Dia sudah menunggu dimobil?".

Aris mengangguk "Iya Nona. Mari biar saya bawakan tas anda".

"Tidak usah Tuan, biar saya saja takut merepotkan". Tolak Nandira.

"Sama sekali tidak Nona. Ini pekerjaan saya". Jawab Aris mengambil tas lusuh Nandira dari tangan gadis itu "Nama saya Aris Nona, jangan panggil Tuan. Panggil saja Aris". Ujar Aris.

"Tidak sopan. Saya panggil Mas Aris saja bagaimana?". Gadis itu tersenyum sambil mengerhab-ngerjabkan matanya.

"Terserah anda Nona yang mana baiknya". Jawab Aris asal, dia sedikit salah tingkah melihat wajah polos Nandira.

"Mari Nona".

Nandira yang bingung kemana Aris akan membawanya hanya mengikuti saja. Gadis itu memang terlihat kampungan dari pakaian nya saja orang sudah tahu kalau dia dari kampung.

"Mas kenapa banyak orang?". Tanya Nandira heran.

"Kita lewat dibelakang saja Nona". Aris menggandeng tangan Nandira.

Mereka adalah wartawan yang ingin meliput berita pernikahan Nathan. Padahal pernikahan ini tersembunyi tapi masih ada saja orang yang diam-diam memotret nya lalu menyebarkannya di media sosial. Sehingga Nathan diburu dengan berbagai pertanyaan

"Mas, kenapa harus lewat sini?". Tanya Nandira heran.

"Nanti akan saya jelaskan Nona". Jawab Aris.

Mereka sampai dilobby hotel. Para wartawan tidak ada yang melihat mereka.

Aris bernafas lega. Sebenarnya sudah biasa dikejar wartawan tapi kasihan Nandira yang belum biasa. Takut gadis ini malah disakiti orang lain.

"Silahkan masuk Nona". Aris membuka pintu mobil.

"Terima kasih Mas".

Gadis itu masuk kedalam mobil. Dia terkejut saat melihat Nathan yang sedang duduk sambil memangku laptop dipangkuannya.

"Selamat pagi Tuan". Sapa Nandira sedikit bergeser. Takut dekat-dekat pria itu, siapa tahu Nathan jijik padanya.

"Pagi". Sahut Nathan tersenyum hangat "Bagaimana tidur mu semalam?". Tanya Nathan tersenyum manis dia tidak mau membuat istrinya ini takut padanya.

"Nyenyak Tuan. Maafkan saya yaa, harus nya saya bangun duluan. Ehh malah keduluan sama Tuan-nya". Nandira cenggesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tidak apa-apa". Sahut Nathan "Kenapa tidak pakai pakaian yang di almari?". Tanya Nathan. Sementara Aris fokus menyetir.

"Tidak Tuan. Baju kurang bahan. Ayah bilang jangan pakai pakaian yang terlihat paha sama dadanya, aku bukan KFC".

"Prufffttttt". Nathan menutup mulutnya menahan tawa. Begitu juga dengan Aris yang menyetir didepan.

"Kenapa disamakan dengan KFC?". Tanya Nathan penasaran. Dia sampai melupakan pekerjaan nya, seperti nya gadis disampingnya ini lucu.

"Kan kalau KFC paha dan dada saja Tuan, tidak ada yang disebut kepalanya. Ayah bilang begitu". Sahut Nandira polos.

Nathan masih menahan tawanya. Gadis itu sungguh menggemaskan dan polos-polos nya.

"Lalu kau mau tetap memakai baju itu?". Nathan melirik pakaian Nandira. Celana jeans dan baju kaos serta sweater rajut yang pas ditubuh munggil Nandira.

"Iya Tuan, saya lebih suka pakaian seperti ini". Sahut Nandira.

Nathan tersenyum. Zaman sekarang masih ada wanita yang menjaga cara berpakaian nya. Biasanya para wanita selalu berpakaian sesuka hati menampilkan lekuk tubuhnya tanpa tahu malu, padahal itu dapat mengundang kejahatan para laki-laki.

Keasyikan mengobrol dengan Nandira tidak terasa sudah sampai dikediaman mewah rumah Nathan. Bisa dibilang itu Mansion karena sangat mewah dan besar.

Aris turun membuka pintu untuk pasangan suami istri itu.

Mata Nandira tak berkedip menatap bangunan mewah yang hanya dia lihat di televisi dan gambar mainan adiknya. Benar-benar mewah, pikir gadis itu.

Gadis itu berdecak kagum. Dia seperti sedang berada di negeri dongeng, dimana seorang pangeran membawa Tuan putri berkeliling istana. Semoga bukan mimpi.

Didepan Mansion disuguhkan dengan taman dan fatamorgana keindahan bunga-bunga mahal yang tertanam disana.

"Kenapa?". Tanya Nathan, keningnya berkerut melihat gadis itu yang hanya terdiam menatap bangunan rumah mewahnya.

"Tuan rumah sebesar ini bagaimana cara membersihkan nya?". Gadis itu masih belum sadar dari kekaguman nya.

Nathan hanya tersenyum simpul

"Ayo". Ajaknya.

Nandira mengangguk dan mengekor Nathan dari belakang.

Aris tersenyum simpul, seperti nya Tuan-nya itu sudah memiliki rasa simpati pada istrinya. Selama ini Nathan tidak memiliki waktu untuk mengencani gadis-gadis yang mendekati nya. Dia seolah tak tertarik dengan lawan jenis karena kesibukan nya dalam bekerja.

Bukan itu juga alasannya. Nathan tidak yakin akan menemukan wanita yang bisa menerima dia apa adanya. Apalagi hidupnya hanya seperti ini, tidak ada siapa-siapa. Adiknya pun jarang pulang ke Indonesia paling disela-sela ketidaksibukkannya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

kfc paje ayam kamping aja 😀paha dada 😀

2023-04-20

0

@haerani-d

@haerani-d

kalau orang Sunda beli ayam bilangnya daping ( alias dada Jeung pingpong 😅)
kalau Indonesia dapa ( dada dan paha) ah nandira kamu emang bikin gemes

2022-12-24

0

Devi Alpini

Devi Alpini

😂😂😂KFC ya thor........... pasti nathan ga bakalan lupa deh dengan percakapan di hari pertama usai pernikahan ini

2022-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kesalah pahaman
2 Dinikahi pria asing
3 Kehidupan baru
4 Nona Muda
5 Nyaman
6 Makan bersama pertama
7 Sarapan
8 Interview
9 Makan siang suami
10 Manis
11 Pagi yang indah
12 Hari pertama kerja
13 Meeting bertemu suami
14 Diantara dua Presdir tampan
15 Menunggu
16 Butuh Sandaran
17 Sakit
18 Adik Ipar
19 Kepolosan Nandira
20 Menemani
21 Kesal
22 Cemburu
23 Pengumuman
24 Panas
25 Hangat
26 Penasaran
27 Mengantar
28 Pesona Gadis Kampung
29 Rindu
30 Jatuh cinta
31 Memikirkan
32 Menyusul
33 Ayah
34 Gelisah
35 Menantu
36 Ciuman pertama
37 Kehangatan keluarga Nandira
38 Gadis kampung
39 Kembali ke kota
40 Diantara Twins A
41 Menemani mu
42 Berangkat bersama
43 Tak semangat
44 Tak semangat
45 Keterpesonaan Aris
46 Patah hati
47 Makan siang bersama suami
48 Gadis Manager.
49 Ayana Putri
50 Terbayang
51 Tertarik
52 Meminta hak
53 Nathan yang bucin
54 Merayu
55 Pasangan aneh
56 Cinta sejati
57 Aku menyukaimu Anara
58 Tanggung jawab
59 Resign
60 Perpisahan
61 Perawatan
62 Terpesona.
63 Merasa nyaman
64 Manja.
65 Aneh
66 Mangga muda
67 Panik
68 Kabar bahagia
69 Kebahagiaan Nathan.
70 Morning sickness
71 Mulai terbiasa
72 Rusuh
73 Posessif
74 Pesta ulang tahun Ranti
75 Mundur alon-alon
76 Cinta bertepuk sebelah tangan
77 Test
78 Diantara dua hati
79 Lelaki yang sedang jatuh cinta
80 Lelaki Bucin
81 Jealous nya Mars.
82 Pesona Ibu hamil
83 Kekasih baik hati
84 Boss vs Sekretaris
85 Mencintai dalam diam
86 Pasangan serasi
87 Galvin Wijaya
88 Kau milikku
89 Kedatangan cinta lama
90 Ungkapan
91 Fitting baju penggantin
92 Ultrasonografi (USG)
93 Tujuh bulanan
94 Pasangan bahagia
95 Takdir Cinta Aris & Anara
96 Malam pertama yang kelabu
97 Persiapan
98 Kemarahan Ayana
99 Korban amukkan Ayana
100 Nasehat Nathan
101 Wedding Day Ivan & Ranti
102 Maafkan aku
103 Menikmati
104 Kelahiran Quardruplets
105 Pengumuman dari author Cantik
106 Bab 1. Mars & Ayana
107 Bab 2. Mars & Ayana
108 Bab 3. Mars & Ayana
109 Bab 4. Mars & Ayana
110 Bab 5. Mars & Ayana
111 Bab 6. Mars & Ayana
112 Bab 7. Mars dan Ayana
113 Bab 8. Mars & Ayana
114 Bab 9. Mars & Ayana
115 Bab 10. Mars & Ayana
116 Bab 11. Mars & Ayana
117 Bab 12. Mars & Ayana
118 Bab 13. Mars & Ayana
119 Bab 14. Mars & Ayana
120 Bab 15. Mars & Ayana
121 Bab 16. Mars & Ayana
122 Bab 17. Mars & Ayana
123 Bab 18. Mars & Ayana
124 Bab 19. Mars & Ayana
125 Bab 19. Mars & Ayana
126 Bab 20. Mars & Ayana
127 Bab 21. Mars & Ayana
128 Bab 22. Mars & Ayana
129 Bab 23. Mars & Ayana
130 Janji suci Mars & Ayana
131 First night dan kado terindah
132 The End Cinta Manis sang Presdir.
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Kesalah pahaman
2
Dinikahi pria asing
3
Kehidupan baru
4
Nona Muda
5
Nyaman
6
Makan bersama pertama
7
Sarapan
8
Interview
9
Makan siang suami
10
Manis
11
Pagi yang indah
12
Hari pertama kerja
13
Meeting bertemu suami
14
Diantara dua Presdir tampan
15
Menunggu
16
Butuh Sandaran
17
Sakit
18
Adik Ipar
19
Kepolosan Nandira
20
Menemani
21
Kesal
22
Cemburu
23
Pengumuman
24
Panas
25
Hangat
26
Penasaran
27
Mengantar
28
Pesona Gadis Kampung
29
Rindu
30
Jatuh cinta
31
Memikirkan
32
Menyusul
33
Ayah
34
Gelisah
35
Menantu
36
Ciuman pertama
37
Kehangatan keluarga Nandira
38
Gadis kampung
39
Kembali ke kota
40
Diantara Twins A
41
Menemani mu
42
Berangkat bersama
43
Tak semangat
44
Tak semangat
45
Keterpesonaan Aris
46
Patah hati
47
Makan siang bersama suami
48
Gadis Manager.
49
Ayana Putri
50
Terbayang
51
Tertarik
52
Meminta hak
53
Nathan yang bucin
54
Merayu
55
Pasangan aneh
56
Cinta sejati
57
Aku menyukaimu Anara
58
Tanggung jawab
59
Resign
60
Perpisahan
61
Perawatan
62
Terpesona.
63
Merasa nyaman
64
Manja.
65
Aneh
66
Mangga muda
67
Panik
68
Kabar bahagia
69
Kebahagiaan Nathan.
70
Morning sickness
71
Mulai terbiasa
72
Rusuh
73
Posessif
74
Pesta ulang tahun Ranti
75
Mundur alon-alon
76
Cinta bertepuk sebelah tangan
77
Test
78
Diantara dua hati
79
Lelaki yang sedang jatuh cinta
80
Lelaki Bucin
81
Jealous nya Mars.
82
Pesona Ibu hamil
83
Kekasih baik hati
84
Boss vs Sekretaris
85
Mencintai dalam diam
86
Pasangan serasi
87
Galvin Wijaya
88
Kau milikku
89
Kedatangan cinta lama
90
Ungkapan
91
Fitting baju penggantin
92
Ultrasonografi (USG)
93
Tujuh bulanan
94
Pasangan bahagia
95
Takdir Cinta Aris & Anara
96
Malam pertama yang kelabu
97
Persiapan
98
Kemarahan Ayana
99
Korban amukkan Ayana
100
Nasehat Nathan
101
Wedding Day Ivan & Ranti
102
Maafkan aku
103
Menikmati
104
Kelahiran Quardruplets
105
Pengumuman dari author Cantik
106
Bab 1. Mars & Ayana
107
Bab 2. Mars & Ayana
108
Bab 3. Mars & Ayana
109
Bab 4. Mars & Ayana
110
Bab 5. Mars & Ayana
111
Bab 6. Mars & Ayana
112
Bab 7. Mars dan Ayana
113
Bab 8. Mars & Ayana
114
Bab 9. Mars & Ayana
115
Bab 10. Mars & Ayana
116
Bab 11. Mars & Ayana
117
Bab 12. Mars & Ayana
118
Bab 13. Mars & Ayana
119
Bab 14. Mars & Ayana
120
Bab 15. Mars & Ayana
121
Bab 16. Mars & Ayana
122
Bab 17. Mars & Ayana
123
Bab 18. Mars & Ayana
124
Bab 19. Mars & Ayana
125
Bab 19. Mars & Ayana
126
Bab 20. Mars & Ayana
127
Bab 21. Mars & Ayana
128
Bab 22. Mars & Ayana
129
Bab 23. Mars & Ayana
130
Janji suci Mars & Ayana
131
First night dan kado terindah
132
The End Cinta Manis sang Presdir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!