...🍀🍀🍀...
Begitu melihat nama sahabatnya tertera di ponsel tersebut, tanpa pikir panjang Raiden langsung mengangkatnya.
"Halo Alexander,"
"Halo Rai, cepatlah pulang ke Jakarta. Kita harus merayakan hari besar Alea, adikku itu akhirnya dia akan menikah melangkahiku."
"APA? Alea akan menikah? DENGAN SIAPA?!" bentak Raiden dengan rahang mengeras. Raiden meremass ponsel itu dengan kilatan amarah di matanya.
Hatinya remuk saat mendengar kabar bahagia ini. Kabar bahagia untuk semua orang tapi tidak untuk Raiden, bagi Raiden ini adalah kabar buruk dan neraka.
"Maaf Rai seharusnya aku menanyakan kabarmu terlebih dahulu. Bukannya langsung memberitahukanmu kabar ini."
"Dengan siapa Alea akan menikah Alex?" tanya Raiden dengan suara pelan tapi tajam.
"Kau ingin tau dengan siapa Alea akan menikah kan? Kalau begitu kembalilah ke Indonesia, sebab sudah 4 tahun kau di negeri orang. Aku dan Justin merindukanmu kawan. Kembalilah kesini dan kau akan lihat siapa calon suami Alea." jelas Alex dengan suara sendu. "Oh ya, pernikahan Alea akan dilakukan lusa." jelas Alex yang membuat Raiden diseberang sana tampak marah, sayang Alex tak bisa melihatnya.
"Baik, aku akan kembali."
Hanya itu yang dikatakan Raiden sebelum ia mengakhiri panggilannya dengan Alex. Dingin, itulah definisi Raiden saat ini. Bahkan Alex merasa Raiden telah menjadi orang asing setelah 4 tahun Raiden memutuskan komunikasi diantara mereka dengan alasan sibuk.
Sulit sekali menghubungi manusia bernama Raiden ini, Alex juga menyadari bahwa Raiden telah banyak berubah. Dia seperti menghindari semua sahabatnya termasuk Alea, Justin dan Lisa.
🍀 Negara Indonesia, Jakarta. Mansion Xavier siang itu🍀
Gadis cantik berambut coklat dengan mata berwarna abu-abu itu menatap Alex dengan tatapan penuh harap. "Gimana kak? Rai bilang apa?"
Ya, gadis itu adalah Aleana Fidelya Xavier. Putri dari Aileen Sheravina Xavier dan Leonardo Xavier. Dia adalah gadis cantik dengan rambut lurus berwarna coklat, memiliki mata berwarna abu-abu, kulitnya putih bersih dan dia memiliki gelar sarjana seni.
"Dia pasti akan datang." jawab Alex lalu ia mengambil tempat duduk disebelah saudara kembarnya itu.
"Benarkah itu? Dia selalu mengangkat telpon darimu tapi tidak mengangkat telpon dariku. Sebenarnya apa salahku padanya kak? Kenapa dia pergi begitu saja dan tidak pamit padaku?" Alea mencecar Alex dengan pertanyaan yang ada didalam hatinya.
Ia bingung kenapa Raiden berubah, pria itu sahabatnya dari zaman TK sampai masa SMA. Tapi entah kenapa semua berubah saat pesta kelulusan SMA, Raiden mulai menjauhi dirinya dan teman yang lain. Bahkan Raiden juga pergi tanpa pamit saat ia keluar negeri.
Setelah itu Alea merasa bingung kenapa Raiden bisa berubah begini. Dan mereka pun lost kontak selama 4 tahun. Tapi tidak dengan Alex, dia masih bisa menghubungi Raiden walau tak sering dan bisa di hitung dengan jari.
"Kau tidak punya salah apa-apa, Raiden lah yang berubah. Tapi kita akan segera melihat bagaimana Raiden selama 4 tahun ini, mana mungkin kan dia tidak datang di hari bahagiamu?" Alex menepuk pundak adiknya seraya tersenyum.
Bukan hanya Alea yang mencemaskan keadaan Raiden, tapi Alex juga. Alex ingin melihat bagaimana sosok Raiden saat ini, ketika bertemu Raiden, dia akan langsung bertanya tentang apa yang ada didalam hatinya itu. Tentang Raiden yang berubah.
"Baiklah, aku akan menunggunya sampai dia kembali. Lalu nanti aku akan bertanya padanya kenapa dia bersikap begini padaku? Sahabat macam apa dia? Kalau dia tidak datang pada hari pernikahanku nanti....lihat saja!" Alea dari tempat duduknya kemudian dia berjalan menaiki tangga ke lantai dua rumahnya.
Alea masuk ke dalam kamarnya, lalu ia langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. "Rai... sebenarnya ada apa denganmu? Aku rindu padamu Rai...aku rindu kebersamaan kita dulu. Kau, aku, kak Alex, Justin dan Lisa." gumam gadis itu seraya memandangi foto di atas nakas. Di foto itu terlihat dirinya, Alex, Raiden, Justin dan Lisa dalam balutan seragam putih abu terlihat tersenyum ceria.
Saat Alea akan memejamkan mata ke alam mimpi, ponselnya berbunyi. Alea melihat siapa yang menelponnya, ia menggapai ponsel yang tak jauh dari tempatnya rebahan saat ini.
"Justin?"
Alea tersenyum dan langsung mengangkat panggilan video call dari sahabat sekaligus calon suaminya itu.
"Halo sweetie."
"Justin," wajah Alea merah merona mendengar suara pria itu
"Apa kau sudah mau tidur?" tanya Justin sambil melihat kekasihnya yang sudah mengenakan piyama tidurnya dress selutut. Alea sangat cantik.
"Iya, sayang."
"Baiklah, aku hanya ingin bilang selamat malam...mimpi yang indah dan aku tak sabar ingin segera lusa." kata Justin dengan suara bahagia.
"Aku juga." balas Alea seraya tersenyum. Ya, pernikahan ini adalah pernikahan yang sangat ia nantikan.
"Oh ya, tentang Rai bagaimana? Apa kau sudah bisa menghubungi dia?"
Alea pun menjelaskan pada Justin bahwa Alex sudah berhasil menghubungi Raiden dan pria itu juga akan kembali ke Indonesia. Justin senang mendengarnya, ia berharap agar sahabatnya itu ikut hadir dalam acara pernikahannya dan Alea.
Tak banyak percakapan diantara pasangan kekasih itu karena Alea sudah ketiduran lebih dulu. "Yah...dia tidur, baiklah.Good night sayang, semoga Tuhan memberikan kelancaran di dalam pernikahan kita dan rumah tangga kita kelak. I love you Alea." bisik Justin sambil menatap wajah cantik Alea dari ponselnya yang tengah tertidur itu. Kemudian ia menutup panggilan video call nya.
****
Pagi itu di langit Meksiko.
Raiden tengah mengendarai mobilnya bersama dengan Jerry, mereka akan pergi ke black house tempat dimana William berada. Begitu Raiden sampai di rumah yang memiliki cat warna hitam dan lampu temaram itu, terdengar suara erangan kesakitan dari orang-orang didalam sana. Ya, orang-orang itu adalah orang yang disiksa oleh William dan anak buahnya disana.
Black house adalah tempat dimana William mengurung musuhnya dan mereka disiksa disana.
"Nak, ada apa kau kemari? Bukankah kau bilang ingin istirahat di mansionmu?" tanya William sambil menatap wajah putranya yang mirip sepertinya.
"Aku akan kembali ke Jakarta, pa."
Deg!
William terperanjat dari tempat duduknya, ia terkejut mendengar apa yang dikatakan Raiden. Setelah 4 tahun disini, Raiden ingin kembali?
"Kenapa? Ada apa Rai? Bukankah misi kita belum selesai!" William menunjukkan rasa tidak sukanya dengan ucapan Raiden yang ingin kembali ke Jakarta, sebab pria itu masih membutuhkannya disini.
"Aku harus menghadiri pesta pernikahan temanku dan sudah lama aku tidak bertemu dengan mama, papa Sam dan Asha." tutur Raiden dengan wajah datarnya.
"Siapa?" tanya William dengan sorot mata tajam.
"Ada saja pa."
"Baiklah, kembalilah ke Jakarta tali cepatlah kembali. Kita harus tetap menjalankan misi untuk mengungkapkan semuanya," William menghela nafas, namun pada akhirnya dia menyetujui keputusan Raiden untuk kembali ke Jakarta. Entah misi apa dan harus mengungkap apa, yang jelas Raiden sangat terobsesi untuk mengungkapnya.
Raiden tersenyum menyeringai. "Aku tidak akan lama-lama disana, pa."
Setelah mendapatkan izin dari William, Raiden segera pergi dari sana lalu menuju bandara. Sebenarnya tanpa izin dari William pun, ia bisa pergi begitu saja. Tapi ia menghargai William sebagai orang tua.
"Branz! Cari tau siapa yang membuat Raiden kembali ke Indonesia!" titah William pada salah satu anak buahnya.
"Baik tuan Stanhard!" sahut pria botak dengan tubuh jangkung dan badan kekar itu.
"Siapapun yang akan menikah ini pasti sangat mempengaruhinya. Dia sampai kembali ke Jakarta, pasti karena seseorang yang berharga." gumam William dengan senyum iblisnya.
*****
Setelah menempuh perjalanan 28 jam lamanya, akhirnya Raiden dan salah satu anak buahnya yaitu Tommy, sampai di Jakarta. Tepat pada hari pernikahan Alea yang akan dilakukan hari itu.
"Benarkah kau akan menikah Alea?" mata Raiden memicing, menatap gedung hotel Samudra yang akan menjadi tempat pernikahan Alea dan Justin.
Raiden turun dari mobil, ia pun mendekati gedung hotel yang sudah di hadiri beberapa tamu berpakaian rapi. Raiden melihat nama yang tertera di depan sana juga foto calon pengantin.
"Justin!!" Raiden mengeraskan rahangnya, saat ia melihat foto Alea dan Justin bersanding mesra disana. Sementara Tommy melihat bosnya yang marah, bukankah harusnya Raiden senang karena sahabatnya akan menikah?
Tidak akan kubiarkan pernikahan ini terjadi, Alea!
...******...
Author lanjutkan lagi kalau banyak komen yes 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Tapi di sinopsisnya Si Alex ini sebenarnya selingkuh kan di belakang Alea,,🤫🤫Kelakuannya tdk sebaik wajah nya..
2023-07-23
0
Qaisaa Nazarudin
Raiden 4 tahun menghilang tanpa kabar berita,Gila aja,,Mana Alea tau kalo kamu tuh masih ingat dia apa gak,,,
2023-07-23
0
Deviastryveads_
keknya acara pernikahannya ga selancar yg kau inginkan deh Justin 🤭🤭🤭,maaf keceplosan 🤣🤣🤣
2022-12-13
0